Monday 31 August 2015

Andai Indonesia Kembali Ke Perserikatan

Musim 1985 adalah masa keemasan bagi kompetisi perserikatan. Partai final divisi utama perserikatan antara Persib menghadapi PSMS pada 23 Februari 1985 di Gelora Bung Karno dipadati 150 ribu penonton. Ini adalah rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah untuk kategori pertandingan amatir.

Zaman itu adalah zaman dualisme kompetisi. Kompetisi perserikatan adalah kompetisi amatir yang sudah mulai digelar PSSI sejak 1931. Setiap klub perserikatan biasanya mencakup wilayah satu kabupaten atau kota. Masing-masing klub perserikatan punya klub-klub anggota yang berdomisili di wilayah tersebut. Idealnya, masing-masing perserikatan menggelar kompetisi internal klub-klub anggotanya.

Kompetisi saingannya adalah Galatama atau liga sepakbola utama, kompetisi semiprofesional yang mulai digelar sejak 1979. Galatama adalah pionir industri sepakbola profesional Indonesia. Galatama biasanya menggelar kompetisi penuh dengan sistem home and away.

Kompetisi divisi utama perserikatan 1985 ini berlangsung dalam dua grup, masing-masing diikuti enam klub peserta. Wilayah barat diikuti oleh Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, PSP Padang, Persija Jakarta Pusat, Persib Bandung dan Perseman Manokwari. Putaran pertama berlangsung setengah kompetisi pada 15-22 Januari 1985 di stadion Lampineung Banda Aceh. Putaran kedua berlangsung 30 Januari sampai 6 September 1985 di stadion Menteng dan Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sementara wilayah timur diikuti oleh PS Bengkulu, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persema Malang, PSM Makassar dan Persipura Jayapura. Putaran pertama berlangsung setengah kompetisi pada 15-21 Januari 1985 di stadion Mattoangin Makassar. Putaran kedua berlangsung 30 Januari sampai 7 September 1985 di Gelora 10 November, Surabaya.

Tiga tim teratas wilayah barat dan tiga tim terbaik wilayah timur maju ke babak enam besar. Babak ini berlangsung secara setengah kompetisi pada 14 sampai 21 Februari 1985 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Peserta babak enam besar ini adalah PSMS Medan, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persipura Jayapura dan Perseman Manokwari. Dua tim teratas hasil babak enam besar ini, Persib dan PSMS, berhadapan pada final yang berlangsung pada 23 Februari 1985.

Dari sini mari kita fokus pada sebuah pertanyaan, bagaimana kalau Indonesia kembali ke Perserikatan?

Jika memakai format ISL 18 tim dengan kompetisi penuh, masing-masing tim akan tampil 17 kali di rumah sendiri dan 17 kali di markas lawan. Total ada 306 partai dimainkan. Kompetisi akan berlangsung panjang, katakanlah sekitar enam bulan atau lebih. Klub harus mengeluarkan biaya belasan atau puluhan milyar untuk gaji pemain, offisial, ongkos transportasi dan akomodasi dan lain-lain. Pemain diuntungkan karena klub harus mengontrak mereka cukup lama, minimal setahun.

Format perserikatan seperti dijelaskan diatas sangat menghemat biaya. Total hanya 91 partai dimainkan. Biaya transportasi tidak besar karena sistemnya bukan home and away. Dengan sistem perserikatan, klub dapat sangat menghemat biaya.

Yang "dirugikan" dengan format perserikatan adalah pemain. Kompetisi berlangsung singkat, selesai dalam dua bulan. Artinya klub tidak perlu mengontrak pemain dalam jangka waktu lama. Karena klub tidak mendapat penghasilan dari tiket karena sistem pertandingan bukan home and away, berarti klub tidak bisa membayar pemain dengan nilai yang besar. Sistem ini tidak cocok dengan pemain Indonesia saat ini yang sudah terbiasa dengan besarnya standard  gaji ISL.

Kesimpulan, sistem seperti perserikatan tidak cocok dengan sepakbola profesional. Industri sepakbola nasional sulit berjalan dengan sistem ini. Sistem perserikatan tetap layak dipakai untuk kompetisi non-profesional.

Sunday 30 August 2015

Piala Kemerdekaan, ajang kebangkitan PSMS?

Peserta piala kemerdekaan berasal dari tim-tim divisi utama. Yang disebut divisi utama adalah kasta kedua dari kompetisi ISL. Mungkin karena bukan klub-klub terbaik, penyelenggara turnamen ini kesulitan untuk mencari sponsor atau menjual hak siar ke televisi.

PSMS pernah menjadi tim jadi tim besar yang disegani. Mereka juga punya basis pendukung yang besar. Tak heran jika mereka punya nilai jual  oleh pihak televisi, saat banyak tim peserta lain dianggap sulit dijual.

Pada zaman kompetisi perserikatan, PSMS adalah juara dua musim berturut-turut, tahun 1983 dan 1985. Dua musim itu mereka mengalahkan Persib di partai final, dua-duanya dengan adu penalti. Final perserikatan 1985 antara PSMS melawan Persib disaksikan oleh 150 ribu penonton, melebihi kapasitas GBK yang hanya 120.000. Pertandingan ini tercatat sebagai pertandingan amatir dengan penonton terbanyak sepanjang sejarah.

Dengan dua kemenangan adu penalti di partai final, tak heran jika pemain yang paling terkenal dari PSMS angkatan itu adalah Ponirin Mekka. Kiper andalan PSMS dipanggil menjadi kiper timnas di Asian Games 1986. Indonesia meraih posisi keempat di turnamen itu. Inilah prestasi terbaik yang pernah dicapai Indonesia di Asian Games.

Pada masa liga Indonesia, PSMS juga sempat berjaya. PSMS tampil di final liga Indonesia 2007-2008, walaupun kalah di final. Saat itu PSMS punya pemain bintang seperti Marcus Horison, Supardi dan Saktiawan Sinaga.

Setelah masa itu, PSMS mengalami penurunan prestasi menurun karena tak bisa lagi memanfaatkan APBD. Tidak sanggup mempertahankan pemain-pemain terbaiknya, PSMS akhirnya tereliminasi ke divisi utama. Sampai saat ini PSMS masih belum mampu kembali ke kasta utama liga Indonesia atau ISL.

Kembali ke piala kemerdekaan, PSMS sejauh ini mencatatkan hasil menggembirakan. Bertindak sebagai tuan rumah, mereka menjadi juara grup A dengan 3 kemenangan dan 2 hasil seri. Berturut-turut mereka mencatatkan hasil kemenangan 3-0 atas Persitara, kemenangan 5-2 atau Persires Rengat, imbang 0-0 dengan Lampung FC, imbang 1-1 dengan Kalteng Putra dan menang 1-0 melawan PS Kwarta. Di babak perempat final mereka menundukkan Persekap Pasuruan dengan skor 2-0 untuk melangkah ke babak semifinal.

Kenapa artikel ini repot-repot membahas mengenai PSMS?

Penggemar sepakbola tentu mengenal Radja Nainggolan yang bermain untuk AS Roma di serie A. Di dalam negeri, ada Ferdinand Sinaga adalah salah satu striker terbaik Indonesia saat ini. Tahun lalu di timnas U19 yang dikenal sebagai tim Garuda Jaya, salah satu pemain andalannya adalah Paulo Sitanggang. Tidakkah ada yang menarik dengan tiga nama diatas?

Radja Nainggolan, Ferdinand Sinaga dan Paulo Sitanggang. Dari ketiga nama ini saja terlihat kalau mereka memiliki darah Sumatera Utara. Barangkali hal ini cukup menggambarkan besarnya talenta sepakbola masyarakat Sumatera Utara. Jika PSMS mampu bankit kembali, ini adalah berita bagus bagi sepakbola Sumatera Utara dan sepakbola Indonesia.

Dan klub sepakbola paling terkemuka dari Sumatera Utara adalah PSMS. Jika PSMS bisa kembali berjaya, mungkin kita akan mendapatkan lebih banyak lagi pemuda asal Sumatera Utara menjadi pesepakbola handal yang berprestasi.

Thursday 27 August 2015

Swansea Menguji Lini Depan Manchester United - Menjelang EPL pekan keempat

Dua tim yang belum terkalahkan musim ini akan bertemu pada Ahad 30 Agustus 2015 jam 22:00 WIB. Tuan rumah Swansea City saat ini mencatatkan nilai 5 dari satu kemenangan dan dua hasil seri. Tim tamu Manchester United punya dua poin lebih banyak hasil dari dua kemenangan dan satu hasil seri.

Swansea City mengawali musim ini dengan gemilang, menahan Chelsea 2-2 di Stamford Bridge. Pekan berikutnya Swansea mencatatkan kemenangan 2-0 di kandang atas Newcastle United. Di pekan ketiga, Swansea kembali mendapat hasil seri di partai tandang, kali ini dengan skor 1-1 melawan tuan rumah Sunderland.

Swansea City masih mempercayakan manajer Garry Monk untuk memimpin tim. Musim lalu Garry Monk membawa timnya menyelesaikan kompetisi di posisi ke 8. Catatannya adalah 56 poin hasil dari 16 kemenangan, 8 hasil seri dan 14 kekalahan. Hasil yang bagus untuk tim semenjana seperti Swansea.

Monk masih banyak mengandalkan para pemain dari musim lalu. Walau ada sejumlah nama didatangkan, hanya seorang pemain baru yang mampu menembus tim ini. Dia adalah penyerang André Ayew yang didatangkan dari Marseille.

Di Swansea City yang menggunakan formasi 4-2-3-1, André Ayew adalah pilihan utama untuk gelandang sayap kanan. Ayew sudah mencetak dua gol di EPL musim ini untuk Swansea, masing-masing ke gawang Chelsea dan Newscastle United. Ketajaman Ayew masih kalah dari penyerang tengah Bafetimbi Gomis yang sudah mencetak tiga gol, masing-masing satu ke gawang Chelsea, Newcastle United dan Sunderland.

Manchester United musim ini, sebaliknya, banyak mengandalkan pemain baru. Kiper Sergio Romero, bek kanan Matteo Darmian, gelandang bertahan Morgan Schneiderlin dan gelandang sayap kiri Memphis Depay semuanya langsung menjadi pilihan utama, Formasi 4-2-3-1 juga digunakan oleh MU.

Lini depan Manchester United masih bermasalah musim ini. Baru dua gol yang dihasilkan dari  tiga pertandingan, itupun salah satunya gol bunuh diri. Mampukah kali ini Wayne Rooney memimpin rekan-rekannya menjebol gawang Swansea. Di partai tengah pekan, Rooney mampu mencetak hattrick dalam pertandingan kualifikasi liga Champions melawan Club Brugge.


Foto: Bafetimbi Gomis.

Wednesday 26 August 2015

Juan Cuadrado dan Mario Balotelli Kembali Ke Italia

Bursa transfer tidak hanya diwarnai oleh transfer-transfer mahal para pemain megabintang atau para rising star. Para bintang yang sinarnya kurang redup juga menjadi berita. Dengan pindah ke klub baru mereka berharap akan kembali menemui performa terbaiknya.

Juan Cuadrado adalah salah satu bintang redup itu. Dua setengah musim menjadi bintang bagi Fiorentina, gelandang sayap asal Kolombia ini menarik perhatian Chelsea. Klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini merekrut Cuadrado pada awal 2015 dengan nilai transfer 23.3 pounsterling plus bonus.

Awalnya, Cuadrado sempat diprediksi akan menggusur posisi Willian di tim utama Chelsea. Ternyata Willian mampu menghadapi tantangan ini dengan baik dan mempertahankan posisinya. Posisi Cuadrado semakin sulit setelah chelsea mendatangkan Pedro dari Barcelona.

Pembelian Pedro yang cukup mahal tentu memberatkan neraca keuangan Chelsea. Juventus memanfaatkan kesempatan ini untuk meminjam Cuadrado untuk jangka waktu setahun. Juventus memang belum stabil dan butuh tambahan kualitas setelah ditinggal tiga bintang sekaligus: Andrea Pirlo, Carlos Tevez dan Arturo Vidal. Partai pertama musim ini melawan Udinese berakhir dengan kekalahan 1-0.

Seorang bintang redup lainnya yang kembali ke serie A adalah Mario Balotelli, striker bengal yang sempat dianggap penyerang masa depan Italia. Musim lalu Liverpool mendatangkannya dari AC Milan untuk menggantikan posisi Luis Suarez yang hijrah ke Barcelona. Nilai transfernya adalah 16 juta poundsterling.

Sayangnya Balotelli gagal menunjukkan kualitasnya. Dari 16 partai EPL yang dimainkannya untuk Liverpool, Balotelli hanya mencetak 1 gol. Padahal Balotelli sebenarnya sudah mengenal di liga Inggris saat memperkuat Manchester City antara 2010 sampai 2013. Saat itu Super Mario mampu mencetak 20 gol dari 54 pertandingan.

Balotelli dapat peluang untuk menyelamatkan karirnya setelah Liverpool setuju meminjamkannya ke AC Milan. Mantan klub Balotelli ini sedang berbenah dan mendatangkan banyak rekrutan baru. Tantangan Balotelli di Milan tidak mudah karena ada banyak kompetitor di lini depan. Ada Carlos Bacca, Jérémy Ménez, Luiz Adriano dan M'baye Niang.

Juan Cuadrado dan Mario Balotelli masih muda dan sudah mengenal baik atmosfer serie A. Juventus dan Milan tentu berharap pemain baru mereka dapat menemukan kembali performa terbaiknya. Secara umum, kembalinya Juan Cuadrado dan Mario Balotelli adalah berita bagus bagi serie A yang sedang berjuang mengembalikan pamor masa lalunya.



Keterangan foto: Juan Cuadrado

Tuesday 25 August 2015

Barcelona 1996-1997: Kisah Bobby Robson, Ronaldo dan Tiga Calon Manajer Kelas Dunia

Masa kejayaan Johann Cruyff sebagai pelatih Barcelona adalah 1990-1994 saat dia membawa Barcelona menjuarai empat gelar la liga dan satu gelar liga Champions. Dua tahun berikutnya 1994-1996 adalah masa surut bagi Cruyff. Barcelona dan Cruyff berpisah jalan di akhir musim 1995-1996.

Mendiang Sir Bobby Robson menjadi manajer Barcelona berikutnya. Mantan manajer timnas Inggris ini datang dengan berbekal kesuksesan di FC Porto. Robson sukses membawa Porto menjuarai liga Portugal dua musim berturut-turut, 1994-1995 dan 1995-1996.

Sir Bobby membuat sejumlah transfer penting di musim 1996-1997 ini. Kiper Portugal Vitor Baia didatangkan dari FC Porto. Didepannya direkrut dua palang pintu tangguh, Laurent Blanc (Auxerre) dan Fernando Couto (FC Porto).

Tapi yang jadi bintang adalah striker fenomenal Brazil Ronaldo yang datang dari PSV Eindhoven. El phenomenon mengembalikan ketajaman ke lini depan Barcelona yang hilang dua musim sebelumnya. Ronaldo menjadi top skorer la liga dengan 34 gol dan terpilih sebagai pemain terbaik dunia 1996 dan juga 1997.

Menemani Ronaldo, striker Brazil lain Geovanni juga didatangkan dari Santos. Perekrutan penting lainnya di lini serangan adalah Luis Enrique yang direkrut dari tim rival, Real Madrid. Luis Enrique jauh lebih sukses di Barcelona daripada klub lamanya. Di musim 1996-1997 saja Luis Enrique mencetak 17 gol di la liga. Luis Enrique menikmati karir yang panjang dan sukses sebagai pemain di Barcelona, dan saat ini menjabat sebagai manajer Barcelona.

Sir Bobby tidak hanya jago di bursa transfer, dia juga mampu memaksimalkan materi pemain yang ditinggalkan Cruyff. Di Barcelona Sir Bobby juga bertemu kembali dengan Luís Figo, pemainnya saat masih menangani Sporting Lisbon. Sejumlah pemain lain yang ditinggalkan Cruyff juga tetap didayagunakan, seperti Albert FerrerAbelardo Fernández, Gheorghe Popescu, Sergi BarjuánGuillermo Amor, Miguel Ángel NadalIván de la Peña dan Pep Guardiola.

Nama terakhir punya cerita tersendiri. Guardiola adalah pemain didikan asli Barcelona yang punya karir yang panjang dan sukses bersama Barcelona. Pep di kemudian hari menjadi manajer Barcelona yang sangat sukses dengan catatan dua gelar liga champions dan tiga gelar lal liga. Dengan modal reputasi sebagai manajer kelas dunia, saat ini Pep Guardiola bertindak sebagai manajer klub raksasa Jerman, Bayern Munchen,

Yang akan menjadi manajer kelas dunia di Barcelona 1996-1997 bukan hanya Luis Enrique dan Pep Guardiola. Adalah Jose Mourinho, yang sejak 1992 bekerja sebagai penerjemah bagi Robson sejak dari Sporting Lisbon, FC Porto hingga Barcelona. Lima tahun bertugas sebagai penerjemah adalah waktu yang berharga bagi Mourinho untuk memperluas wawasan sepakbola dari Sir Bobby Robson.

Sir Bobby Robson mengembalikan reputasi Barcelona sebagai klub kuat Spanyol dan Eropa. Walaupun hanya menjadi runner-up la liga, Barcelona sukses menjuarai copa del rey 1996-1997.
Di pentas eropa, skuad Bobby Robson membawa Barcelona menjuarai Cup Winners Cup 1996-1997.

Sir Bobby hanya bertahan semusim sebagai manajer Barcelona. Musim berikutnya Sir Bobby beralih jadi general manajer Barcelona. Yang menjadi manajer baru adalah Louis van Gaal.

Monday 24 August 2015

Bagaimana Chelsea Mendatangkan Pedro

Pedro Rodríguez adalah bagian penting dari kisah sukses Barca enam tahun terakhir. Walaupun harus bersaing dengan banyak bintang Barcelona, Pedro tampil minimal dalam 28 partai la liga permusim sejak 2009, sebagai pemain utama ataupun pengganti. Di masa itu Barcelona memenangkan dua gelar liga Champions dan empat gelar la liga.

Peran Pedro di timnas Spanyol kurang lebih serupa dengan perannya di Barcelona. Walaupun mungkin bukan pemain inti, Pedro cukup sering dimainkan la furia roja. Dengan peran seperti itu, Pedro berkontribusi memenangkan piala dunia 2010 dan piala eropa 2012 untuk Spanyol.

Kesuksesan trio MSN di Barca agaknya mempersulit peluang bermain untuk Pedro. Sementara kemampuan dan pengalaman Pedro menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Dalam kontrak Paulo ada klausul pelepasan sebesar 21.2 juta poundsterling.

Adalah Manchester United yang awalnya diberitakan sedang berusaha mendatangkan Pedro. Petinggi MU Ed Woodward sudah terbang ke Barcelona untuk negosiasi proses transfer MU. Saat itu sepertinya kesepakatan hanya menunggu waktu.

Tiba-tiba Pedro punya peminat serius. Chelsea mengawali musim 2014-2015 dengan tidak menggembirakan. Arsenal menundukkan mereka 1-0 di Community Shield. Di partai perdana la liga Swansea City menahan mereka 2-2 di Stamford Bridge. Pukulan paling berat adalah kekalahan tandang 0-3 dari Manchester City. Mungkinkah hasil-hasil ini membuat Chelsea marasa membutuhkan tambahan kekuatan dengan pemain seperti Pedro?

Chelsea tidak begitu repot dalam melakukan negosiasi. Mereka menyanggupi membayar senilai klausul pelepasan sebesar 21.2 juta poundsterling. Barcelona pun diuntungkan karena mendapatkan harga maksimal dari transfer Pedro.

Sebenarnya MU hanya tidak beruntung. Wajar jika mereka berusaha untuk menawar dulu nilai transfer Pedro, mengingat Pedro bukan pilihan utama di Barcelona. Hanya saja Chelsea ternyata memberi prioritas tinggi pada transfer Pedro ini.

Pedro melakukan debut dengan gemilang untuk Chelsea. Dalam partai tandang melawan West Bromwich Albion, Pedro mencetak pertama dari kemenangan 3-2 Chelsea.

Sunday 23 August 2015

Sulitnya membedakan 4-2-3-1 dengan 4-3-3

Formasi 4-2-3-1 adalah formasi yang sangat populer saat ini. Di EPL formasi ini digunakan mulai dari banyak klub besar seperti ChelseaLiverpool, Manchester City, Arsenal dan Manchester United. Formasi ini juga digunakan oleh timnas U23 di Sea Games 2015 yang lalu.

Popularitas formasi 4-3-3 agaknya tidak lepas dari kesuksesan Barcelona. Belakangan ini mereka identik dengan dengan formasi tiga penyerang ini. Ikon baru Barca adalah trio MSN, yaitu tiga penyerang Barca: Messi, Luis Suarez dan Neymar. Di EPL, yang menggunakan formasi 4-3-3 adalah Aston Villa dan West Ham.

Di lini belakang, formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 tidak ada perbedaan, sama-sama menggunakan satu kiper, dua bek tengah, dan dua bek sayap. Di lini lapangan tengah, kedua formasi sama-sama menggunakan tiga gelandang tengah. Memang pakem 4-2-3-1 adalah dua gelandang bertahan dan satu gelandang menyerang. Tapi hal ini tidak kentara jika salah satu gelandang bertahan itu adalah defensive-minded playmaker seperti Cesc Fabregas atau gelandang yang rajin menyerang dan mencetak gol seperti Yaya Toure.

Dari sisi ofensif, kedua formasi ini sama-sama menggunakan seorang penyerang tengah. Formasi 4-3-3 memakai dua penyerang sayap di kiri kanan, sementara 4-2-3-1 menggunakan gelandang sayap. Apakah perbedaan penyerang sayap dengan gelandang sayap, jika gelandang sayap ternyata juga menusuk masuk kotak penalti atau malah menciptakan gol?

Awalnya penulis bermaksud menemukan perbedaan kedua formasi ini dengan Opta Review. Opta Review mencatat "posisi rata-rata" pemain selama tampil di lapangan. Kalau 4-2-3-1 dan 4-3-3 adalah dua formasi berbeda, cukup beralasan untuk berharap "posisi rata-rata" para pemain yang memakai dua formasi ini juga berbeda.

Pengamatan dilakukan terhadap kompetisi EPL. Sampel klub yang menggunakan 4-2-3-1 adalah Liverpool dan Chelsea. West Ham dan Aston Villa menjadi sampel klub pengguna 4-3-3.

Kasus 1: Stoke City vs Liverpool pada 9 Agustus 2015. Walaupun formasi "resmi" 4-2-3-1, kenyataannya dilihat dari "posisi rata-rata", Jordan Henderson seperti menjadi gelandang bertahan sendirian di belakang Adam Lallana dan James Milner. Sementara gelandang sayap kanan Jordon Ibe cenderung lebih kedepan dari striker Christian Benteke. Formasi Liverpool di laga ini lebih cocok dsebut sebagai 4-3-3 dengan Ibe, Benteke dan Coutinho menjadi tridente.

Kasus 2: West Brom vs Chelsea pada 23 Agustus 2015. Dilihat dari posisi rata-rata, Diego Costa memang adalah striker tunggal yang berdiri paling depan. Tiga gelandang mendukung di belakangnya, yaitu Pedro, Willian dan Eden Hazard. Formasi Chelsea pada dasarnya adalah 4-2-3-1. Hanya saja posisi rata-rata Cesc Fabregas lebih didepan dari rekannya sesama gelandang bertahan, Nemanja Matic. Agaknya karena peran Cesc adalah sebagai defensive-minded playmaker membuat cenderung lebih kedepan dibanding Matic yang murni gelandang bertahan.

Kasus 3: Arsenal vs West Ham pada 9 Agustus 2015. Formasi "resmi" West Ham adalah 4-3-3. Tapi dalam pertandingan ini Dimitri Payet dan Mauro Zarate terkesan "meninggalkan" Diafra Sakho sendirian di depan. Formasi ini mungkin lebih cocok disebut 4-5-1.

Kasus 4: Aston Villa vs Manchester United pada 14 Agustus 2015. Aston Villa memang menggunakan tiga striker sejajar: Gabriel Agbonlahor, Jordan Ayew dan Scott Sinclair. Variasinya ada pada bek kiri Jordan Amavi yang sangat ofensif.

Formasi sepakbola memang bukan sesuatu yang kaku. Adalah hal yang wajar jika tim mengawali pertandingan dengan formasi 4-2-3-1 mengubah formasi jadi 4-3-3 di tengah pertandingan. Begitu juga tim mengawali pertandingan dengan formasi 4-3-3 mengubah formasi jadi 4-2-3-1 di tengah pertandingan.

Saturday 22 August 2015

Tim Transisi Menghadapi Realita Sepakbola di Piala Kemerdekaan

Bukankah sepakbola adalah cabang olahraga paling populer di tanah air? Bukankah penontonnya banyak sampai bisa membentuk konvoi yang terdiri dari bis dan motor? Kalau begitu mustinya sponsornya banyak kan? Masa dari 250 juta penduduk Indonesia tidak bisa menemukan 11 saja yang jago main bola?

Mengurus sepakbola di Indonesia sering disangka "mudah". Sehingga publik sering merasa heran kalau prestasi sepakbola Indonesia dibawah harapan. Alih-alih memahami persoalan, celaan dan tudingan langsung diarahkan kepada pihak-pihak yang saat ini mengurus sepakbola.

Tim transisi pun tidak lepas dari kecenderungan ini, tanpa pengalaman tapi yakin bisa mengelola sepakbola lebih baik. Lihat bagaimana mereka gegabah menargetkan pendapatan 25 milyar dari hak siar TV piala kemerdekaan. Atau bagaimana mereka yakin bahwa biaya piala kemerdekaan sebesar 40 milyar bisa ditutupi oleh sponsor. Padahal semua pemerhati sepakbola tanah air pasti tahu kalau klub-klub yang tampil di piala kemerdekaan bukanlah klub-klub terbaik negeri ini.

Meminjam peribahasa luar: reality bytes. Kenyataan ternyata tak seindah angan-angan. Ajang piala kemerdekaan mengajarkan realitas persepakbolaan kita pada tim transisi.

Beberapa hari yang lalu blog ini sudah memuat betapa misteriusnya sponsor piala Kemerdekaan. Hal yang sangat jauh dari transparansi keuangan. Perkembangan terbaru, Cheppy Wartono dari tim transisi mengklaim piala kemerdekaan ini sudah mendapatkan sepuluh sponsor. Anehnya nama perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor tidak disebutkan. Sponsor biasanya mendanai event olahraga untuk keperluan promosi, karena itu seharusnya nama perusahaan atau merk dagang mereka justru perlu dipublikasikan.

Tim transisi juga sudah mengakui bahwa banyak pertandingan piala Kemerdekaan tidak bisa dijual hak siar televisinya. Hal ini seharusnya sudah diketahui jauh-jauh hari jika tim transisi tidak terlalu percaya diri dan meremehkan penyelenggaraan sepakbola yang ada selama ini. Bagaimana mungkin tim transisi bisa menargetkan 25M dari hak siar televisi piala kemerdekaan?.

Piala kemerdekaan ternyata kurang diminati penonton. Pertandingan Kalteng Putra FC melawan Lampung FC di Medan misalnya. Begitu juga dengan pertandingan-pertandingan piala kemerdekaan yang berlangsung di Madiun. Di situasi perekonomian yang kurang menggembirakan, tidak mudah menarik penonton untuk datang menonton.

Pertandingan piala kemerdekaan juga tak lepas dari kericuhan. Kekerasan pada wasit juga terjadi. Seperti saat seorang ofisial menanduk wasit yang sedang memimpin pertandingan.

Jadi, buat tim transisi, selamat datang di realita sepakbola Indonesia.




Friday 21 August 2015

Saat Athletic Bilbao Menghantam Barcelona 4-0 di Piala Super Spanyol 2015

Kekalahan adalah hal yang wajar, bahkan untuk tim sekelas Barcelona. Tapi mengalami kekalahan besar dengan skor 4-0 adalah hal yang jarang terdengar menimpa juara liga Champions 2014-2015 itu. Apalagi yang mengalahkan mereka adalah Athletic Bilbao, bukan sebuah klub besar. Karena itulah pertandingan ini layak untuk dianalisis.

Piala super Spanyol 2015 diperebutkan dengan sistem home and away. Athletic Bilbao mendapat kesempatan lebih dulu menjadi tuan rumah pada 14 Agustus 2015. Barcelona ganti menjadi tuan rumah tiga hari kemudian.

Sebelumnya pada 11 Agustus 2015 Barcelona juga berlaga di piala super Eropa menghadapi Sevilla. Agaknya jadwal yang cukup padat ini membuat manajer Luis Enrique melakukan rotasi saat pertandingan pertama piala super Spanyol di San Mames, Bilbao.  Marc-André ter Stegen, Marc Bartra, Thomas Vermaelen, Adriano, Sergi Roberto dan Pedro mendapat kesempatan  tampil dari menit pertama.

Para pemain pelapis Barcelona juga bukan pemain sembarangan. Pasukan Athletic Bilbao asuhan Ernesto Valverde agaknya juga menyadari hal itu. Karena itu strategi yang mereka tampilkan adalah permainan defensif dan serangan balik.

Masalah dimulai dari kesalahan kiper Ter Stegen. Dari posisi beberapa meter di depan kotak penalti Barcelona,  Ter Stegen menyundul bola ke arah tengah lapangan. Bola ternyata jatuh di gelandang lawan Mikel San José. Sadar bahwa kiper Barcelona sudah salah posisi, San José melepaskan tembakan jarak jauh hampir setengah lapangan ke gawang Barcelona. Skor 1-0 untuk Athletic bilbao.

Keunggulan ini coba dioptimalkan oleh Bilbao. Mereka bertahan dengan rapat dan rajin mengganggu aluran bola Barcelona. Sementara serangan balik yang mereka susun juga merepotkan.

Barcelona memang lebih banyak menguasai bola. Tapi tidak banyak peluang yang bisa mereka hasilkan. Sementara kiper Gorka Iraizoz tampil gemilang menggagalkan dua tendangan Lionel Messi.

Di babak kedua, berawal dari serangan di sektor sayap, Atletic Bilbao menambah dua gol. Gol kedua berawal dari sisi kanan pertahanan Barcelona, saat Sabin Merino mengirimkan umpan silang ke kotak penalti. Aritz Aduriz menyambut dengan sundulan untuk mencetak gol kedua Bilbao.

Gol ketiga Bilbao ganti berasal dari sisi kiri. Sempat terjadi kemelut sebelum Aritz Aduriz memanfaatkannya untuk kembali mencetak gol. Skor berubah menjadi 3-0 untuk Athletic Bilbao.

Gol keempat Athletic Bilbao datang dari titik putih. Wasit memberi hukuman penalti karena pelanggaran yang dilakukan Dani Alves. Eksekusi dilakukan dengan dingin oleh Aritz Aduriz untuk mencetak hattrick di pertandingan ini.

Rotasi pemain adalah strategi yang wajar. Hanya saja lini tengah dan depan yang diturunkan kurang kreatif untuk menghasilkan cukup banyak peluang. Dengan disiplin dan organisasi yang baik Athletic Bilbao mampu menghambat aliran bola Barcelona.

Hasil ini adalah peringatan untuk Barcelona. Klub-klub la liga lainnya tentunya juga mempelajari pendekatan yang digunakan Bilbao dalam pertandingan ini. Jika bisa mengimpelemntasikannya mungkin mereka bisa untuk setidaknya mencuri poin dari Barca.

Athletic Bilbao: Gorka Iraizoz (c), Óscar de Marcos, Xabier Etxeita,  Aymeric Laporte, Mikel Balenziaga, Beñat Etxebarria, Mikel San José, Markel Susaeta/Eneko Bóveda, Javier Eraso/Carlos Gurpegui, Sabin Merino/Iñigo Lekue, Aritz Aduriz.

Barcelona: Marc-André ter Stegen, Dani Alves, Marc Bartra, Thomas Vermaelen, Adriano, Javier Mascherano, Rafinha/Andrés Iniesta, Sergi Roberto/Ivan Rakitic, Lionel Messi (c), Luis Suárez, Pedro/Sandro Ramírez.

Athletic Bilbao akhirnya keluar sebagai juara piala super spanyol 2015. Di pertandingan kedua yang berlangsung di Camp Nou ... mereka menahan Barcelona 1-1. Ini adalah gelar pertama Athletic Bilbao dalam 20 tahun terakhir.



Foto: Aritz Aduriz

Thursday 20 August 2015

Arsenal Menguji Rekrutan Baru Liverpool - Jelang pekan ketiga EPL 2015-2016

Liverpool aktif bergerak di bursa transfer musim panas ini. Liverpool menyikapi kepindahan Raheem Sterling dengan menambah kekuatan di semua lini. Tentu saja Liverpool tidak ingin kegagalan di bursa transfer tahun lalu terulang.

Materi pemain yang didatangkan cukup komplet. Ádám Bogdán didatangkan gratis untuk menjadi pelapis Simon Mignolet. Joe Gomez ditransfer dari Charlton Athletic dan langsung menjadi bek tengah pilihan utama. Begitupun bek kanan Nathaniel Clyne yang menghabiskan 10 juta poundsterling saat didatangkan dari Southampton langsung menjadi pilihan utama di Liverpool.

Di lini tengah gelandang berpengalaman James Milner didatangkan gratis. Milner juga cukup berkualitas untuk langsung dipercaya menjadi pemain inti. Sementara nama beken lain Roberto Firmino baru dipercaya sebagai pemain pengganti. Tapi manajer Brendan Rodgers tentunya punya rencana jangka panjang untuk gelandang timnas Brazil yang didatangkan dengan harga 21.3 juta poundsterling dari Hoffenheim ini.

Di lini depan, eks penyerang Burnley Danny Ings belum mendapat kesempatan tampil. Sementara Christian Benteke sudah mencetak satu gol saat menghadapi AFC Bournemouth. Mengingat nilai transfernya dari Aston Villa mencapai 32.5 juta poundsterling, para pendukung Liverpool tentu berharap lebih banyak gol lagi dari Benteke.

Liverpool mengawali liga dengan dua kemenangan, kedua dengan skor 1-0. Kemenangan pertama diraih di kandang Stoke City dengan gol dari Philippe Coutinho. Pekan berikutnya Liverpool menghempaskan Bournemouth di Anfield, kali ini giliran Christian Benteke yang mencetak gol.

Di pekan ketiga, formula baru Liverpool harus menghadapi ujian berat. Mereka dijadwalkan bertandang tanggal 24 Agustus 2015 ke Emirates stadium. Tim Arsenal asuhan Arsene Wenger akan menguji ketangguhan mereka.



Foto: Christian Benteke saat tampil untuk timnas Belgia.

Wednesday 19 August 2015

Tim Ragunan Terhenti di Semifinal Thailand Sports Schools Games

Tim sekolah Ragunan akhirnya terhenti di semifinal Thailand Sports Schools Games. Sesuai namanya, ini adalah ajang kompetisi sekolah olahraga di Asia Tenggara. Wajar tentunya jika Ragunan sebagai sekolah olahraga paling terkemuka di Indonesia dikirim ke ajang itu. Untunglah sanksi FIFA tidak menjangkau kompetisi antar sekolah seperti ini.

Sayang media di tanah air kurang meliput tentang tim ini dan materi pemainnya. Sejumlah pemain Ragunan adalah eks timnas U16 yang dibubarkan pasca pembekuan PSSI oleh menpora yang memicu sanksi FIFA. Nama yang paling terkenal adalah Egi Maulana Vikri, yang permainannya bisa dibandingkan dengan Evan Dimas.

Tim Ragunan memenangkan empat pertandingan berturut-turut di fase grup. Mereka juga berjaya di perempat final dengan kemenangan. Sayang langkah mereka harus berhenti di semifinal setelah kalah adu penalti melawan Bukit Jalil Sports School.

Dalam Turnamen ini Egi Maulana Vikri setidaknya mencatatkan 5 gol dan 1 assists.

Sayang sekali sulit mendapatkan data yang lengkap tentang turnamen ini. Berikut adalah data yang bisa dikumpulkan tentang kiprah tim Ragunan di Thailand Sports Schools Games.

31 Juli 2015 Fage Grup
Ragunan vs Loi et sport school (Thailand) 3-1
Pencetak gol Ragunan: Egi Maulana Vikri (3., 38.), Fajar (28.), Rizky AW (71.)
Pencetak gol Loi et sport school: Sulasat Lachkot (8.).

1 Agustus 2015 Fage Grup
Ragunan vs Nakhon Ratchasima (Thailand) 3-2
Pencetak gol Raemenagunan: tidak diketahui
Pencetak gol Nakhon Ratchasima: tidak diketahui

2 Agustus 2015 Fase Grup
Ragunan vs Suratthani (Thailand) 2-0
Pencetak gol Ragunan: Rizky AW (14.), Egi Maulana Vikri (70' (penalti)),

4 Agustus 2015 Fase Grup
Ragunan vs Muensriwithayanuson  (Thailand) 3-0
Pencetak gol Ragunan: M. Firman (12), (44), Egi Maulana Fikri (50),

6 Agutus 2015 Perempat final
Ragunan vs Trang Sports School 2-1
Pencetak gol Ragunan: Rizky AW (20), Risdianto (64),
Pencetak gol Trang Sports School: Abhisit (30)

7 Agutus 2015 Semifinal
Ragunan vs Bukit Jalil Sports Schol 1-1  (6-7 adu penalti)
Pencetak gol Ragunan: M Firman
Bukit Jalil Sports School: Emir

Tuesday 18 August 2015

Artikel Berbahasa Catalan Tentang Evan Dimas

Sudah seminggu Evan Dimas menjalani trial di UE Llagostera. Sementara minggu depan liga Spanyol sudah akan mulai bergulir, termasuk segunda division yang diikuti UE Llagostera. Masyarakat Indonesia menunggu dengan harap-harap cemas akan hasil dari trial ini.

Ahad 16 Agustus kemaren Evan dimainkan pada pertandingan ujicoba melawan FC Escala. Evan Dimas masuk sebagai pemain pengganti pada menit 68. Pertandingan ini berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan UE Llagostera.

Cukup sulit untuk mengetahui apa penilaian UE Llagostera dan publik Spanyol dan Catalan pada umumnya tentang Evan Dimas. Untuk itu menarik untuk melihat apa yang ditulis situs Diari De Girona tentang Evan Dimas. Diari De Girona sendiri adalah media berbahasa Catalan yang sudah terbit sejak 1943.

Berikut ini adalah terjemahan Indonesia dari artikel asli berbahasa Catalan. Terjemahan yang tidak sempurna karena dilakukan dengan mengandalkan google translate, yang masih diedit lagi agar kalimat yang dihasilkan lebih enak dibaca. Sejumlah kalimat gagal diterjemahkan karena tidak didapatkan terjemahan yang jelas.



Popularitas tim Llagostera masih tinggi di negara berpenduduk keempat terbanyak di dunia, berkat tes Evan Dimas.

Llagostera kemarin memposting ke Youtube latihan tim di Palafrugell. Selang beberapa lama, pers Indonesia meneruskan berita itu karena ada gambar Evan Dimas. Kehadiran gelandang ini tidak akan dilewatkan begitu saja. Lewat telepon dan email, layanan pers tim Girona menerima setiap hari menerima permintaan informasi. Apakah Evan Dimas akan berkompetisi di Spanyol atau tidak seolah-olah sudah menjadi masalah negara Indonesia.

Gambar Dimas  bersama Oriol Alsina Tarrago dan Isabel, atau saat menunjukkan kemeja telah Llagostera menyebar luas melalui jaringan sosial dan koran online dari Indonesia. Situs bernama prediksibolamu.com, misalnya, kemarin menampilkan ibu Evan Dimas. Beliau sangat senang puteranya ke Llagostera dan yakin bahwa Evan dapat mengatasi permasalahn disini. Manajer klub lamanya, Persebaya, juga menunjukkan dukungan penuh. Mereka mengklaim bahwa ada klub Spanyol lainnya yang meminati Evan, begitu juga sejumlah tim besar di Jepang.

Evan Dimas adalah bintang media di negaranya dengan lebih dari 150.000 pengikut di Twitter. Dia dianggap sebagai pesepakbola paling berbakat di Indonesi dan punya kemampuan untuk mencoba peruntungannya di liga besar di dunia, seperti liga Spanyol. Dari saat Llagostera belum mengomentari kemungkinan kontrak permanen hingga disebut-sebut ada sponsor yang menyokong Dimas. Sebuah surat kabar bahkan memberitakan  saat yang paling penting dalam sejarah Llagostera yaitu promosi ke segunda division berkat gol Nuha pada Juni tahun lalu. Media Indonesia lainnya menceritakan prestasi Llagostera musim lalu yang mampu mencapai peringkat sembilan di segunda division meskipun tidak didukung anggaran yang besar.

Klubnya asal, Persebaya, telah siap kehilangan Dimas. Saat ini, bahkan sebelum melakukan debut, Evan Dimas telah mempopulerkan klub yang 12.000 kilometer jauhnya dari negara asalnya.

Monday 17 August 2015

Untuk Sementara Claudio Ranieri Lima Angka Diatas Mourinho

Kembali ke EPL, Claudio Ranieri langsung mencuri perhatian. Klub Leicester City yang diasuhnya memenangkan dua pertandingan pertama. Mereka menundukkan Sunderland 4-2 di rumah sendiri dan lalu mengkandaskan West Ham 2-1 saat bertandang ke London.

Ranieri adalah manajer Chelsea selama empat tahun, dari 2000 sampai 2004. Empat tahun yang nirgelar, tapi Ranieri menunjukkan kejeliannya mendatangkan pemain berkualitas untuk Chelsea. Diantara perekrutan sukses Ranieri adalah Carlo Cudicini, William Gallas, Frank LampardJesper GrønkjærJimmy Floyd Hasselbaink dan Eiður Guðjohnsen.

Kedatangan Roman Abramovich sebagai pemilik baru Chelsea membawa suntikan dana segar. Di musim 2003-2004 ini Ranieri mendatangkan Glen Johnson, Wayne Bridge, Claude MakéléléGeremi Njitap, , Joe ColeDamien DuffAdrian Mutu dan Hernán_Crespo. Sayangnya walau berhasil mengumpulkan materi berkualitas, Claudio Ranieri gagal membawa Chelsea meraih gelar apapun. konsekuensinya, Ranieri didepak di akhir musim dan datanglah Jose Mourinho.

Membangun tim yang layak merebut gelar juara adalah tidak sama dengan betul-betul mengarahkan tim hingga menjadi juara. Demikianlah menurut David Platt, mantan pemain nasional Inggris yang saat ini menjadi komentator sepakbola. Sebagian besar pemain Chelsea yang menjuarai EPL 2004-2005 didatangkan oleh Ranieri, tapi adalah Mourinho yang benar-benar mengarahkan mereka menjadi juara.

Musim ini Ranieri kembali ke EPL untuk menangani Leicester City. Musim lalu Leicester berada di posisi 14 dengan perolehan 41 poin. Dengan segudang pengalamannya, Ranieri mungkin bisa membawa Leicester lebih berprestasi.

Di bursa transfer, Ranieri berani melepas David Nugent yang musim lalu menyumbangkan lima gol EPL. Nugent pindah ke Middleborough dengan nilai transfer empat juta poundsterling. Pemain veteran Esteban Cambiasso dan Matthew Upson tidak diperpanjang kontraknya. Pemain veteran lainnya Paul Konchesky dipinjamkan ke Queens Park Rangers.

Ranieri mendatangkan Robert Huth, mantan pemainnya di Chelsea dulu. Bek tengah berkebangsaan Jerman ini langsung menjadi pilihan utama. Begitupun dengan rekrutan baru lainnya, penyerang andalan Jepang Shinji Okazaki yang langsung menembus tim inti. Okazaki sudah menyumbangkan satu gol saat melawan West Ham. Baik Huth maupun Okazaki sama-sama kuat di udara

Masih ada tiga lagi pemain rekrutan baru Ranieri. Ada Christian Fuchs, bek kiri asal Austria yang kaya pengalaman di Bundesliga. Nama lain adalah Yohan Benalouane, bek tengah asal Tunisia yang sebelumnya berkompetisi di Perancis dan Italia. Sementara gelandang N'Golo Kanté didatangkan dari Perancis. Walaupun belum menjadi pemain inti, mereka bertiga semuanya sudah pernah tampil sebagai pemain pengganti.

Bagaimanapun juga sampai saat ini pemain lama Leicester City masih lebih bersinar. Gelandang sayap Riyad Mahrez asal Aljazair sudah mencetak tiga gol dari dua pertandingan. Sayap kanan berkebangsaan Inggris Marc Albrighton memimpin sudah mencetak tiga assist plus satu gol. Satu gol lain dicetak oleh penyerang asal Inggris Jamie Vardy. Cukup mengejutkan bahwa Leonardo Ulloa belum dimainkan, mengingat penyerang Argentina ini adalah top skorer Leicester City musim lalu dengan torehan 11 gol.

Hingga pekan kedua EPL, Leicester City asuhan Claudio Ranieri sementara unggul 5 angka dari juara bertahan Chelsea asuhan Jose Mourinho. Leicester City sudah meraih 6 angka dari dua kemenangan. Chelsea baru punya satu poin setelah seri saat menjamu Swansea 2-2 dan dikalahkan Manchester City 0-3.

Pekan ketiga akan lebih sulit untuk Ranieri karena Leicester City harus menjamu Tottenham Hotspurs.

Sunday 16 August 2015

Sponsor Piala Kemerdekaan Masih Misterius

Piala kemerdekaan sudah resmi dibuka presiden Joko Widodo kemaren 15 Agustus 2015. Turnamen ini membutuhkan dana sebesar 40 milyar.Tapi pertanyaan tentang sponsor piala kemendekaan ternyata belum terjawab. Sementara menpora Imam Nahrawi sendiri sendiri sudah menyatakan tim transisi harus terbuka tentang sponsor piala kemerdekaan.

Sehari sebelum turnamen ini dimulai, wartawan bola.com menanyakan persoalan sponsor ini pada tim transisi. Anggota tim transisi yang dimintai keterangan adalah Cheppy T Wartono, anggota tim transisi program kerja bidang komunikasi. Cheppy menjawab bahwa persoalan sponsor dan hak siar TV telah diserahkan pada EO, yaitu PT Cataluna Sportindo.

Sementara pihak Cataluna Sportindo juga tidak bisa menjelaskan tentang sponsor piala kemerdekaan. Manajer Cataluna Sportindo, Novian Fahri Siregar menyebut tidak tahu mengenai masalah sponsor. Menurutnya pihaknya lebih mengurusi masalah izin kepolisian, pengamanan dan koordinasi dengan panitia lokal.

Laporan situasi di lapangan bisa kita dapatkan dari Top Skor dari hari pertama piala kemerdekaan juga gagal mengungkap jadi diri sponsor turnamen ini. Papan iklan sponsor piala kemerdekaan belum terlihat di stadion Wilis Madiun yang menjadi arena pertandingan Madiun Putra melawan Persekap Pasuruan. Bahkan logo piala kemerdekaan saja tak tampak di stadion.

Sponsor piala kemerdekaan memang masih misterius.

Saturday 15 August 2015

Pudarnya Dream Team Asuhan Johann Cruyff: Barcelona 1994-1996

Setiap tim hebat butuh lini depan yang produktif. Begitu pun dengan tim Barcelona asuhan Johann Cruyff yang dikenal dengan sebutan dream team. Tim yang menjuarai empat musim la liga berturut-turut dari 1990 sampai 1994 tentu punya tim penggedor yang tak sembarangan.

Michael Laudrup adalah gelandang serang yang sangat penting bagi pasukan Johan Cruyff kala itu. Kontribusinya sangat besar bagi kesuksesan empat tahun kejayaan Barcelona. Di masa itu Laudrup mencetak 37 gol atau rata-rata 9.25 gol per musim. Angka yang mengesankan untuk seorang gelandang.

Hristo Stoichkov adalah penyerang andalan Barcelona yang sering mencetak gol dari umpan Laudrup. Pemain legendaris Bulgaria ini mesin gol Barcelona. Stoichkov adalah pemain Barcelona yang paling produktif mencetak gol selama tiga musim berturut-turut. Di musim 1990-1991 Stoichkov mencetak 14 gol di la liga. Musim berikutnya Stoichkov makin tajam dengan 17 gol dan musim berikutnya lagi bahkan membukukan 20 gol.

Hristo Stoichkov masih cukup tajam dengan 16 gol di musim 1993-1994, tapi masih kalah tajam dari rekrutan baru Barcelona yang sedang on fire. Dialah Romario Faria yang mencetak 30 gol musim itu di la liga untuk membantu Barcelona meraih gelar juara la liga empat kali berturut-turut. Setelah itu Romario membantu Brazil meraih gelar juara dunia untuk keempat kalinya di piala dunia 2014. Tak berlebihan jika Romario terpilih menjadi pemain terbaik dunia 1994.

Itulah para aktor penting lini serang Barcelona yang mencetak 91 gol di la liga 1993-1994. Musim berikutnya adalah awal pudarnya dream team, saat Barcelona hanya berada di posisi 4 klasemen akhir La Liga 1994-1995. Musim itu Barcelona hanya mencetak 60 gol. Musim berikutnya 1995-1996, Barcelona sedikit meningkat dengan menduduki  posisi 3 klasemen akhir la liga, dan mencetak 72 gol. Mudah diduga bahwa ada keterkaitan antara berkurangnya produktivitas gol Barcelona dengan pudarnya pamor dream team.

Di akhir musim 1993-1994, Michael Laudrup sudah tidak akur lagi dengan Johan Cruyff. Hal ini berujung pada kepindahan kontroversial Laudrup ke klub rival, Real Madrid. Di Madrid Laudrup menjalin kerjasama apik dengan striker Madrid, Ivan Zamorano.

Sebelum kedatangan Laudrup, Zamorano mencetak 11 gol untuk Madrid di musim 1993-1994. Pasca kedatangan Laudrup, Produktivitas Zamorano meningkat tajam. Zamorano mencatatkan 28 gol di musim 1994-1995 dan menjadi top skorer la liga musim itu. Laudrup dan Zamorano sukses membawa Real Madrid menjadi juara la liga 1994-1995, menghentikan dominasi Barca yang telah berlangsung empat tahun berturut-turut.

Seiring perginya Laudrup, produktifitas para penyerang Barcelona memudar. Hristo Stoichkov hanya mencetak 10 gol sepanjang musim 1994-1995. Romario hanya mencatatkan 4 gol dalam 13 pertandingan sebelum terlihat masalah dengan Johan Cruyff dan pergi meninggalkan Barca di bulan januari 1995.

Tentu saja Barcelona berusaha menggantikan peran Michael Laudrup dengan pemain lain. Bintang Rumania Gheorghe Hagi didatangkan dari Brescia. Hagi tidak begitu sukses dalam dua musim yang dijalaninya bersama Barcelona.

Musim berikutnya, Barcelona mendatangkan Luís_Figo, nama yang nantinya akan menjadi bintang besar. Luís Figo membantu Barcelona kembali memenangkan gelar la liga, tapi itu baru terjadi beberapa tahun kemudian setelah Johan Cruyff tak lagi menjadi manajer Barcelona di akhir musim 1995-1996. Tanpa Cruyff, Barcelona tak lagi disebut dream team.



Foto: Michael Laudrup.


Friday 14 August 2015

Kesempatan Manchester City menjauhi Chelsea - Jelang pekan kedua EPL 2015-2016

Manchester City memulai EPL 2015-2016 dengan gilang-gemilang. Meskipun tampil di kandang lawan, mereka mampu menundukkan West Brom dengan skor besar: 3-0. Saat ini Manchester City memuncaki klasemen sementara EPL selepas pekan pertama.

Di pekan kedua, City bertemu juara bertahan Chelsea. Situasi menjelang big match ini menguntungkan City mengingat mereka sedang on fire plus faktor tampil di Etihad stadium. Sementara Chelsea masih gamang usai dikalahkan Arsenal di Community Shield dan tertahan 2-2 saat menjamu Swansea di pekan pertama EPL.  

Sementara Manchester City memulai musim ini dengan mantap. Tetap mengandalkan formasi 4-2-3-1, rekrutan baru Raheem Sterling tampil cukup bagus sebagai gelandang sayap kiri. Yaya Toure juga membuktikan diri sebagai sosok penting lini tengah Manchester biru dan mencetak dua gol.

Bila harus memprediksi, sepertinya Mourinho akan cukup puas dengan hasil seri. Performa Chelsea masih belum ideal sementara mereka harus tampil di kandang lawan menghadapi tim pengincar gelar juara seperti Manchester City. Jangan heran jika Mou menumpuk tiga gelandang bertahan sekaligus di partai yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Agustus 2015 itu.

Sebaliknya bagi City, ini adalah momen untuk menggempur mencari kemenangan. Bagaimanapun juga Chelsea adalah juara bertahan dan tim papan atas. Jika bisa menang, City akan membuat jarak lima angka dari rival beratnya ini.

Foto: Manuel Pellegrini, manajer Manchester City.

Thursday 13 August 2015

Saga Transfer David De Gea Masih Berlanjut

Potensi kepindahan David De Gea dari Manchester United ke Real Madrid sudah berbulan-bulan menjadi bahan berita. Walaupun begitu transfer kiper Spanyol masih belum juga dapat diwujudkan. Kedua tim yang berkepentingan masih belum menemukan kata sepakat.

MU sebenarnya sudah mempersiapkan kiper baru untuk menggantikan peran David De Gea. Adalah Sergio Romero, kiper utama timnas Argentina, yang direkrut dari Sampdoria. Romero sempat bersama dengan manajer Louis van Gaal di AZ Alkmaar pada kurun 2007-2009. Bersama mereka membawa AZ Alkmaar menjuarai liga Belanda 2008-2009.

MU mengharapkan nlai transfer 35 juta poundsterling untuk David De Gea. Nilai yang tinggi ini mungkin karena De Gea adalah salah satu kiper terbaik dunia saat ini. Hanya saja Real Madrid masih enggan mengeluarkan dana sebesar itu.

Kontrak David De Gea di MU akan berakhir tahun depan. Artinya tahun depan De Gea bisa bebas pergi ke klub yang diinginkannya. Karena itulah posisi tawar MU tidak begitu bagus. Nilai yang ditawarkan Madrid beberapa hari yang lalu adalah 17.7 juta poundsterling dengan kemungkinan tambahan 3.5 juta poundsterling.

Real Madrid saat ini punya materi pemain mencukupi untuk posisi dibawah mistar, bahkan sekalipun Iker Casillas sudah hengkang ke FC Porto. Kiper Costa Rica yang tampil gemilang di piala dunia 2014, Keylor Navas, cukup layak untuk menjadi kiper utama Real Madrid. Madrid juga sudah mendatangkan Kiko Casilla, kiper utama Espanyol di musim 2013-2014 dan 2014-2015,

Berhasil atau gagal, diperkirakan negosiasi transfer David De Gea akan berlangsung alot sampai penghujung jendela transfer musim panas 2015.

Wednesday 12 August 2015

SoJC 2015: Bukti Sulitnya Menjual Sepakbola

Sunrise of Java Cup atau SoJC 2015 sudah berakhir. Arema Cronus tampil sebagai juara dari pagelaran sepakbola di Banyuwangi ini. Sayangnya, secara keuangan, ternyata turnamen ini nyatanya mengalami kerugian.

Agaknya tadinya panitia yakin dengan akan sukses secara finansial. Tahun lalu saat timnas U19 tampil di Banyuwangi bisa menghasikan 1 milyar lebih. Mungkin karena itu panitia optimis menyelenggarakan SoJC 2015 yang memakan biaya sekitar 760 juta.

Nyatanya publik Banyuwangi ternyata kurang antusias menonton langsung turnamen yang diikuti Arema Cronus, Bali United Pusam, Persewangi dan Indonesian All Stars ini. Sebagai contoh, partai tuan rumah Persewangi kontra Indonesian All Stars hanya menghasilkan 80 juta. Laga dua tim ISL Arema kontra Bali United Cronus malah hanya menghasilkan 30 juta.

Singkat kata, panitia SoJC 2015 merugi. Sebagai imbasnya, pembayaran fee kepada tim peserta dan wasit tersendat. Panitia memang hanya mengandalkan penjualan tiket sebagai pemasukan utama.

Bagaimanapun juga, usaha panitia SoJC 2015 untuk mengadakan turnamen sepakbola di situasi kisruh ini layak dipuji. Bagaimanapun juga ajang ini sudah memberi kesempatan bertanding dan tambahan penghasilan untuk insan sepakbola. Memang hal-hal yang masih kurang, semoga semua pihak bisa mengambil hikmah.

Mungkin selama ini ada stigma kalau sepakbola itu olahraga yang populer, banyak penontonnya dan menguntungkan secara bisnis. Turnamen  SoJC 2015 membuktikan kalau penonton punya penilaian sendiri sebelum memutuskan untuk membeli tiket pertandingan. Seperti disebutkan sebelumnya, pertandingan timnas U19 tahun lalu bisa meraup penghasilan 1 milyar, karena saat itu timnas U19 memang sedang menjadi buah bibir. Di SoJC 2015 saat tim tuan rumah Persewangi bertanding menghadapi Indonesian All Stars, penghasilan panitia hanya 80 juta. Sementara di pertandingan lain yang tanpa tim tuan rumah, yaitu Arema Cronus vs Bali United Pusam, penghaslan panitia bahkan hanya 30 juta.

Agaknya tidak bijak untuk mengharapkan seluruh biaya turnamen biaya ditutupi dari penjualan tiket. Jika panitia hendak membuat turnamen serupa tahun depan, sebaiknya menggandeng sponsor untuk membantu menjadi penyandang dana.

Tuesday 11 August 2015

UE Llagostera Tentang Evan Dimas

Klub kasta kedua liga Spanyol Unió Esportiva Llagostera sudah resmi mengumumkan kedatangan Evan Dimas untuk melakukan trial. Mereka menyebutnya sebagai pemain berbakat dari Indonesia. Evan mulai terpantau oleh UE Llagostera saat timnas U19 bertandang ke Spanyol menghadapi Barcelona B tahun lalu.

UE Llagostera mencatat lonjakan prestasi mengagumkan tahun-tahun terakhir ini. Di awal musim 2007-2008 mereka masih berada di kasta keenam liga Spanyol. Dalam enam tahun mereka empat kali promosi ke kasta yang lebih tinggi, sehingga saat ini berada di kasta kedua liga Spanyol.

Hebatnya, UE Llagostera melakukannya tanpa mengandalkan dana melimpah atau pemilik yang royal mengucurkan dana. Pada awal 2014, anggaran tahunan mereka hanya 400 ribu euro, kurang lebih sama dengan penghasilan Lionel Messi seminggu. Llagostera sendiri hanya sebuah kota kecil di Catalan dengan penduduk sekitar 800 jiwa.

UE Llagostera disebut-sebut bisa mengandalkan berlimpahnya talenta sepakbola Catalan. Tentu saja bukan talenta terbaik yang sukses memperkuat klub besar. Sebut saja Pitu, gelandang 31 tahun yang sempat bermain untuk tim utama Barcelona walau hanya untuk satu pertandingan. Kapten Jordi López sempat mencatatkan dua penampilan untuj tim utama Real Madrid.

Kembali ke Evan Dimas, rilis dari UE Llagostera menyebutkan, "Dimas memunculkan sebuah revolusi besar Indonesia dan jaringan sosial. Setidaknya, dia memiliki lebih dari 150 ribu pengikut di twitter". Berarti UE Llagostera pun memikirkan aspek keuntungan promosi dan mungkin finansial jika merekrut Evan Dimas. Sebaliknya, melihat kapasitas keuangan UE Llagostera, Evan sulit untuk berharap gaji besar.

Apapun alasannya, Evan Dimas mendapat kesempatan trial di UE Llagostera. Jika sukses, ini akan menjadi pintu untuk Evan berkompetisi di segunda division. Semoga sukses.

Monday 10 August 2015

Debut EPL gemilang Slaven Bilić di Emirates stadium

Slaven Bilić mengawali kiprah sebagai manajer di EPL 2015-2016 dengan gemilang. Bertandang ke Emirates stadium, tim West Ham asuhannya secara mengejutkan sukses memukul Arsenal dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan West Ham dicetak oleh Cheikhou Kouyaté dan Mauro Zarate.

Bilić baru dua bulan menangani West Ham. Dulu Bilić sempat bermain untuk West Ham dari Januari 1996 hingga Agustus 19997. Prestasinya sebagai manajer adalah membawa timnas Kroasia lolos ke piala Eropa 2008 dan 2012.

Bilic mendatangkan sepuluh pemain di bursa transfer musim panas ini. Hanya dua pemain diantaranya yang menjadi pilihan utama melawan Arsenal: bek tengah Angelo Ogbonna dan gelandang serang Dimitri Payet. Artinya, Bilic cukup mampu mengoptimalkan para pemain lama, termasuk kedua pencetak gol: gelandang bertahan Kouyaté dan penyerang Zarate.

Analisis OPTA menunjukkan para pemain West Ham lebih banyak bertahan di wilayah sendiri, dan Zarate cenderung menjadi second striker di belakang Diafra Sakho. Sementara Arsenal kurang bisa memanfaatkan kedua sisi lapangan untuk menyerang. Terutama Santiago  Cazorla sebagai sayap kiri ternyata lebih sering beroperasi lebih ke tengah.

Gol pertama terjadi karena Petr Cech salah membaca arah bola tendangan bebas yang lalu disundul
Kouyaté ke gawang. Gol kedua menunjukkan lengahnya lini belakang Arsenal yang begitu mudah kehilangan bola yang direbut mauro Zarate.

 .

Salary Cap untuk Sepakbola Indonesia

Salary cap mulai dipertimbangkan untuk diimplementasikan di liga Indonesia 2015-2016. Menurut penulis Indonesia agak terlambat memberlakukan salary cap, walaupun lebih baik terlambat tapi tidak sama sekali. Penulis menulis artikel tentang topik ini hampir tiga tahun lalu di tabloid Bola edisi 13-15 Agustus 2012. Judul artikelnya "Liga 18 Milyar".

Sebelum 2011, jarang terdengar berita pemain ditunggak gaji sampai berbulan-bulan seperti sekarang. Saat itu, kebanyakan klub mengandalkan dana APBD. Yang penting manajemen klub bisa meyakinkan kepala daerah dan DPRD untuk mengucurkan dana 30 atau 40 milyar setiap tahun. Saat itu para pemain bisa menikmati penghasilan besar. Keuangan klub stabil karena tak perlu mencari sponsor, cukup mengandalkan APBD.

Semua berubah pasca dilarangnya penggunaan APBD tahun 2011. Para pemain terlanjur punya standar gaji tinggi sehingga klub yang butuh mempertahankan prestasi tetap mengontrak mereka dengan nilai tinggi. Sementara mencari sponsor itu tidak semudah yang diharapkan. Mulai ada klub yang tidak mampu mengumpulkan cukup dana untuk operasional tahunan. Mulailah terdengar berita pemain ditunggak gajinya.

Perkembangan diluar lapangan hijau juga berkontribusi membawa industri sepakbola makin terpuruk. Dualisme kompetisi ISL/IPL memukul industri sepakbola Indonesia. Sanksi pembekuan PSSI oleh menpora adalah pukulan yang lebih telak lagi.

Kembali ke salary cap, tujuannya adalah agar klub-klub Indonesia lebih realistis dalam membuat anggaran. Sudah terbukti berapa tahun ini kalau sejumlah klub cenderung nekad soal anggaran, tetap mengontrak pemain mahal-mahal walaupun secara realistis sulit menggaet sponsor. Ujung-ujungnya pemain juga yang menderita karena gajinya ditunggak berbulan-bulan. Karena itulah, perlu aturan seperti salary cap untuk membatasi anggaran gaji pemain.

Salary cap juga memungkinkan kompetisi yang lebih seru. Klub tidak bisa lagi mengontrak banyak pemain bintang sekaligus karena ada batasan salary cap. Kekuatan klub kecil maupun klub besar tidak jauh berbeda karena dana yang dikeluarkan sama-sama dibatasi salary cap.

Respons para pemain mungkin negatif terhadap aturan ini salary cap ini. Misalnya Ramdani Lestaluhu, Asri Akbar dan Fachrudin Aryanto. Aturan salary cap memang mungkin mengancam penerimaan para pemain level atas Indonesia.

Sayangnya, prioritasnya memang bagaimana agar kompetisi sepakbola Indonesia bisa berlangsung tanpa banyak masalah keuangan. Aturan salary cap sangat membantu dalam hal ini. Untuk para pemain yang bersikeras ingin penghasilan lebih, pilihannya adalah berkompetisi di luar negeri.

Masa depan sepakbola kita masih tak menentu. Mungkin PSSI akan kembali menangani sepakbola seperti sebelumnya. Mungkin saja yang tim transisi sukses dalam tugasnya "memfasilitasi pembentukan PSSI baru sesuai mekanisme FIFA". Siapapun yang mengendalikan sepakbola Indonesia nantinya, saya harapkan mampu untuk mempertahankan industri sepakbola Indonesia. Salary cap akan sangat membantu.


Saturday 8 August 2015

Target Trial Evan Dimas di Spanyol Adalah UE Llagostera?


Situs goal.com sudah punya dugaan tentang klub Spanyol yang mengundang Evan Dimas trial. Nama klub tersebut adalah UE Llagostera yang berkompetisi di kasta kedua liga Spanyol. Klub ini bermaskas di Llagostera, kota kecil yang penduduknya dibawah 10 ribu jiwa.

Sejumlah media lokal memberitakan kalau klub ini akan mencoba beberapa pemain dari timnas Indonesia U19. Media yang memberitakan itu adalah lesportiudecatalunya.cat dan Mundo Deportivo. UE Llagostera memantau permainan pemain-pemain tersebut saat tim Garuda Jaya tur ke Spanyol tahun lalu.

Berita tentang klub tujuan trial Evan Dimas selama ini simpang siur karena memang masih dirahasiakan oleh pihak-pihak terkait. Akibatnya beredar spekulasi Evan akan menuju Barcelona B. Blog ini juga sempat menyiarkan hal yang sama karena mengacu dari lini ini.

Evan Dimas sendiri sudah berangkat menuju Spanyol jumat 7 Agustus 2015. Tentunya publik mengharapkan hasil terbaik dari trial ini. Barangkali terhentinya kompetisi sepakbola nasional malah membuka jalan bagi Evan Dimas untuk berkarir di Spanyol.

UE Llagostera punya grafik prestasi menanjak di tahun-tahun terakhir. Di awal musim 2007-2008 mereka masih berada di kasta keenam liga Spanyol. Dalam enam tahun mereka empat kali promosi ke kasta yang lebih tinggi, sehingga saat ini berada di kasta kedua liga Spanyol. Musim lalu mereka menempati posisi ke 9 di Segunda Division.

Saat ini hampir semua pemain UE Llagostera berasal dari Spanyol, kecuali kiper Nico Ratti yang warga negara Argentina.

Referensi:
1. Foto: Evan Dimas.

Thursday 6 August 2015

Alumni timnas U16 di tim SKO Ragunan yang berangkat ke Thailand

Tim sekolah olahraga Ragunan menjadi wakil Indonesia dalam ajang Thailand Sports Schools Games di Thailand . Dari segi kelompok umur, ajang yang berlangsung 28 Juli hingga 9 Agustus 2015 ini mungkin setara dengan U16 dan U17. Karena itu saya tertarik untuk mengetahui adakah anggota timnas U16 yang bergabung dengan tim Ragunan ini.

Timnas U16 asuhan Fachri Husaini sebagaimana diketahui, sebelumnya dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah piala AFF U16 tahun ini. Sayang sanksi pembekuan PSSI oleh menpora yang disusul oleh sanksi FIFA memupus asa tim yang sudah dipersiapkan sejak akhir tahun lalu itu. Saya rasa hal itu juga disayangkan para pecinta sepakbola Indonesia, mengingat artikel-artikel tentang timnas U16 dan U19 ini adalah termasuk artikel blog ini yang banyak dibaca.

Berikut adalah daftar para pemain Ragunan yang dikirimkan ke Thailand. Tim ini terdiri dari 18 pemain. Mereka adalah Reza Agus Febrian (kiper), Chandra Nur (kiper), Egy Maulana Vikri, Risdianto Prasetyo, Rizky Aprilia, Jadug Raya, Muhamad Iqbal, Dedi Tri, Julyono Pratama, Muhamad Dendi, Muhamad Hambali, Aji Joko, Rizky Fajar, Kadek Raditya, Raka Askara, Haykal Dandito, Muhamad Ridwan, M.Firman.

Diantara nama-nama tersebut ada alumni timnas U16, Reza Agus Febrian. Dulu ikut mewakili Indonesia di Kanga Cup 2013 di Canberra, Australia. Reza adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Reza tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember 2014 lalu.

Egi Maulana Vikri adalah bintang di timnas U16 asuhan Fachri Husaini. Pemain ini adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Talentanya diakui oleh Indra Sjafri. Egi tampil sebagai pilihan utama selama 74 menit saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Dalam pertandingan ini Egi mencetak gol dari titik putih. Pada partai berikutnya melawan Singapura dua hari kemudian, Egi mencetak dua assist saat tampil sebagai pengganti selama 53 menit plus perpanjangan waktu.

Di skuad timnas U16 juga ada nama Juliano Pratama dari Makassar. Pemain ini tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu Juliano tampil selama 78 menit. Belum diketahui apakah Juliano Pratama ini sama dengan "Julyono Pratama" yang disebutkan daftar diatas.

Ada juga Ricky Fajar asal DKI tampil sebagai pilihan utama timnas U16 selama 46 menit saat timnas mengalahkan Vietnam 3-2 pada 5 Des 2014. Saat itu Ricky mencetak gol pertama Indonesia. Belum diketahui apakah Ricky Fajar ini sama dengan "Rizky Fajar" yang disebutkan daftar diatas.

Dan juga ada nama M Ridwan asal Jawa Tengah. Pemuda ini mencetak 1 assist saat tampil selama 32 menit sebagai pilihan utama saat saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 5 Des 2014. Mungkinkan M Ridwan ini sama dengan "Muhamad Ridwan" pada daftar diatas?

Memang sulit menarik kesimpulan karena kurangnya liputan media pada tim Ragunan ini. Setidaknya ada dua alumni timnas U16 yang dipastikan ikut di tim Ragunan ini, yaitu Reza Agus Febrian dan Egi Maulana Vikri. Tentang Juliano Pratama dari Makassar. Pemain ini tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu Juliano tampil selama 78 menit. Belum masih perlu verifikasi tentabf Juliano Pratama, Ricky Fajar dan M Ridwan.

Sampai saat ini tim Ragunan telah maju ke babak semifinal. Mereka harus menghadapi tantangan Jumat 7 Agustus 2015 mereka dijadwalkan akan menghadapi tim Bukit Jalil Sports School dari Malaysia.

Referensi:
1. Foto: Indra Sjafri dan talenta belia Egi Maulana Vikri.










http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/15/07/29/ns96bl348-tim-sepak-bola-pelajar-indonesia-siap-hadapi-thailand

Tim Sepak Bola Pelajar Indonesia Siap Hadapi Thailand

Rabu, 29 Juli 2015, 21:16 WIB


Istimewa
Para pemain tim Ragunan Sport School saat berlatih di Thailand
Para pemain tim Ragunan Sport School saat berlatih di Thailand
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim sepak bola pelajar Indonesia siap tampil dalam Kejuaraan Internasional Antarsekolah yang berlangsung 28 Juli hingga 9 Agustus di Thailand. Indonesia yang diwakili Ragunan Sport School ini tergabung di Grup C bersama Suratthani Sport School, Loe et Local Sport School, dan Muensriwiethyanuson Sport School.
Para penggawan Ragunan Sport School akan menghadapi tim tuan rumah Loe et Local Sport pada Jumat (31/7) siang di Stadion Rajbhat 1 Sisaket. Mereka telah menjalani latihan perdana pada Rabu (29/7) sore.
Jelang laga perdananya, Ragunan Sport School mengalami sedikit kendala dalam latihan. Kiper Ragunan Sport School Egy Maulana Vikri mengatakan pemain kesulitan beradaptasi dengan cuaca Thailand Utara yang sangat dingin.
Lokasi latihan sering diguyur hujan. Sehingga awak tim asuhan Bambang Ito ini benar-benar harus menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil saat latihan. 
"Cuacanya sangat dingin. Kami juga sering diguyur hujan saat latihan. Mau atau tidak, kami harus banyak istirahat karena jadwal pertandingan sangat padat," kata Egy kepada Republika melalui pesan singkatnya, Rabu (29/7). 
Meski demikian Egy bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam laga nanti.
Selain sepak bola, Indonesia akan tampil dalam sembilan cabang olahraga lain yakni atletik, tenis meja, bola voli, renang, pencak silat, taekwondo, gulat, anggar, dan balap sepeda. Dalam event serupa tahun lalu, Indonesia menyabet perunggu dari cabang sepak bola.
Anggota Tim Sepak Bola Sepak Bola Ragunan Sports School:
Egy Maulana Vikri, Risdianto prasetyo, Reza Agus Febrian (kiper), Rizky Aprilia, Jadug Raya, Muhamad Iqbal, Dedi tri, Julyono Pratama, Muhamad Dendi, Muhamad Hambali, Aji Joko, Rizky Fajar, Kadek Raditya, Raka Askara, Haykal Dandito, Muhamad Ridwan, M.Firman, Chandra Nur (kiper).