Tuesday 25 August 2015

Barcelona 1996-1997: Kisah Bobby Robson, Ronaldo dan Tiga Calon Manajer Kelas Dunia

Masa kejayaan Johann Cruyff sebagai pelatih Barcelona adalah 1990-1994 saat dia membawa Barcelona menjuarai empat gelar la liga dan satu gelar liga Champions. Dua tahun berikutnya 1994-1996 adalah masa surut bagi Cruyff. Barcelona dan Cruyff berpisah jalan di akhir musim 1995-1996.

Mendiang Sir Bobby Robson menjadi manajer Barcelona berikutnya. Mantan manajer timnas Inggris ini datang dengan berbekal kesuksesan di FC Porto. Robson sukses membawa Porto menjuarai liga Portugal dua musim berturut-turut, 1994-1995 dan 1995-1996.

Sir Bobby membuat sejumlah transfer penting di musim 1996-1997 ini. Kiper Portugal Vitor Baia didatangkan dari FC Porto. Didepannya direkrut dua palang pintu tangguh, Laurent Blanc (Auxerre) dan Fernando Couto (FC Porto).

Tapi yang jadi bintang adalah striker fenomenal Brazil Ronaldo yang datang dari PSV Eindhoven. El phenomenon mengembalikan ketajaman ke lini depan Barcelona yang hilang dua musim sebelumnya. Ronaldo menjadi top skorer la liga dengan 34 gol dan terpilih sebagai pemain terbaik dunia 1996 dan juga 1997.

Menemani Ronaldo, striker Brazil lain Geovanni juga didatangkan dari Santos. Perekrutan penting lainnya di lini serangan adalah Luis Enrique yang direkrut dari tim rival, Real Madrid. Luis Enrique jauh lebih sukses di Barcelona daripada klub lamanya. Di musim 1996-1997 saja Luis Enrique mencetak 17 gol di la liga. Luis Enrique menikmati karir yang panjang dan sukses sebagai pemain di Barcelona, dan saat ini menjabat sebagai manajer Barcelona.

Sir Bobby tidak hanya jago di bursa transfer, dia juga mampu memaksimalkan materi pemain yang ditinggalkan Cruyff. Di Barcelona Sir Bobby juga bertemu kembali dengan Luís Figo, pemainnya saat masih menangani Sporting Lisbon. Sejumlah pemain lain yang ditinggalkan Cruyff juga tetap didayagunakan, seperti Albert FerrerAbelardo Fernández, Gheorghe Popescu, Sergi BarjuánGuillermo Amor, Miguel Ángel NadalIván de la Peña dan Pep Guardiola.

Nama terakhir punya cerita tersendiri. Guardiola adalah pemain didikan asli Barcelona yang punya karir yang panjang dan sukses bersama Barcelona. Pep di kemudian hari menjadi manajer Barcelona yang sangat sukses dengan catatan dua gelar liga champions dan tiga gelar lal liga. Dengan modal reputasi sebagai manajer kelas dunia, saat ini Pep Guardiola bertindak sebagai manajer klub raksasa Jerman, Bayern Munchen,

Yang akan menjadi manajer kelas dunia di Barcelona 1996-1997 bukan hanya Luis Enrique dan Pep Guardiola. Adalah Jose Mourinho, yang sejak 1992 bekerja sebagai penerjemah bagi Robson sejak dari Sporting Lisbon, FC Porto hingga Barcelona. Lima tahun bertugas sebagai penerjemah adalah waktu yang berharga bagi Mourinho untuk memperluas wawasan sepakbola dari Sir Bobby Robson.

Sir Bobby Robson mengembalikan reputasi Barcelona sebagai klub kuat Spanyol dan Eropa. Walaupun hanya menjadi runner-up la liga, Barcelona sukses menjuarai copa del rey 1996-1997.
Di pentas eropa, skuad Bobby Robson membawa Barcelona menjuarai Cup Winners Cup 1996-1997.

Sir Bobby hanya bertahan semusim sebagai manajer Barcelona. Musim berikutnya Sir Bobby beralih jadi general manajer Barcelona. Yang menjadi manajer baru adalah Louis van Gaal.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA