Monday 31 March 2014

"Final" Liga Inggris, Liverpool vs Manchester City, 13 April 2014?

Beberapa minggu yang lalu, EPL masih terlihat seperti pacuan empat kuda. Empat tim saling bersaing untuk menjadi juara EPL musim ini: Chelsea, Manchester City, Arsenal dan Liverpool. Belakangan, krisis gelandang melemahkan Arsenal, dan Chelsea dihukum oleh inkonsistensi performa mereka menghadapi tim semenjana.

Masih ada minimal enam pertandingan untuk dimainkan masing-masing tim. Secara matematis peluang menjadi juara masih belum tertutup bagi tujuh tim pemuncak EPL saat ini. Tapi secara realistis, tinggal dua tim yang berpeluang besar menjuarai EPL musim ini: Liverpool dan Manchester City.

Liverpool akan menjuarai EPL jika bisa menyapu semua enam partai tersisa. Performa mereka di EPL luar biasa di tahun 2014 ini. Liverpool mencatat sebelas kemenangan dan hanya dua kali seri tahun ini. Diantara pencapaian mereka tahun ini adalah kemenangan tandang 4-0 dalam Merseyside derby dengan Everton, kemenangan telak 5-1 menghadapi Arsenal di Anfield, menaklukkan Old Trafford dengan kemenangan 3-0 menghadapi Manchester United, dan kemaren meremukkan Tottenham Hotspurs 4-0 di kandang sendiri.

Liverpool sepertinya memenuhi syarat untuk menjadi juara liga Inggris tahun ini. Lihatlah skor-skor diatas, bagaimana mereka mengalahkan tim-tim kuat dengan skor telak. Faktor Luiz Suarez sebagai penyerang terbaik EPL saat ini, kemampuan Brendan Rodgers memperbaiki performa para pemainnya, hingga kenyataan bahwa Liverpool saat ini hanya konsentrasi di EPL. Semua faktor diatas menguatkan peluang Liverpool menjadi kampiun liga Inggris untuk pertama kalinya dalam 24 tahun.

Pemain Liverpool yang cedera hanya bek kiri Jose Enrique. Masalah terbesar adalah mereka belum menghadapi dua tim paling kuat di EPL: Manchester City dan Chelsea. Peluang juara Liverpool akan langsung menipis kalau mereka takluk oleh City 13 April nanti. Chelsea walaupun peluangnya cukup tipis tetap mengintai peluang menjadi kampiun EPL tahun ini.

Sang rival Manchester City juga punya rekor bagus tahun ini. Sejak awal 2014 mereka mencatat sembilan kemenangan, dua seri dan satu kekalahan. Micah Richards dan Sergio Aguero dijadwalkan segera pulih dari cedera, sehingga berpeluang memperkuat City saat menghadapi Liverpool 13 April nanti. Jangan lupa bahwa pada pertemuan pertama City mampu menaklukkan Liverpool 2-1 di kandang sendiri. Hasil seri melawan Liverpool di Anfield sudah cukup bagus bagi Manchester City.

So, may the best men wins.

Friday 28 March 2014

Saat Possession Football Tak Efektif: Review Indonesia vs Andorra 1 - 0

Kampanye pemilu legislatif memaksa kompetisi Indonesia Super League libur beberapa minggu. Ke sempatan ini digunakan timnas untuk menggelar pelatnas dan mengadakan ujicoba. Masalahnya, kompetisi di negara lain tidak libur, dan timnas mereka tidak sedang berkumpul sehingga agak sulit mencari lawan tanding untuk timnas. Akhirnya timnas berangkat ke Spanyol untuk mengadakan uji coba dengan Andorra, Kuba, dan Elche.

Andorra adalah sebuah negara kecil yang terletak dekat Spanyol dan Perancis. Di sepakbola Eropa, Andorra mungkin adalah salah satu yang paling lemah, dan sering menjadi lumbung gol lawan-lawannya. Para pemain timnas Andorra bermain di klub-klub kompetisi divisi rendah di Spanyol, atau di Andorra sendiri.

Pertandingan melawan Andorra ini merupakan pertandingan kedua timnas sejak kembali ditangani Alfred Riedl. Jika pada pertandingan melawan Saudi timnas tampil bertahan, saat melawan Andorra timnas berusaha tampil menyerang. Berdasarkan peringkat FIFA, Indonesia berada di peringkat 154, sementara Andorra di peringkat 199.

Dalam pertandingan ini timnas terlihat berusaha memainkan possession football. Barangkali tidak mau kalah dengan timnas U19 yang terlihat fasih memainkan possession football. Apalagi dimasa kejayaan Barcelona dan Lionel Messi sekarang ini, possession footbal terlihat sebagai format sepakbola ideal.

Kenyatannya walaupun timnas terlihat cukup mampu memainkan bola dari kaki ke kaki, mereka seperti tidak punya cara untuk membuat peluang. Praktis timnas hanya punya satu peluang saat Greg Nwokolo lolos ke kotak penalti musuh di awal babak pertama. Minim peluang, Indonesia "beruntung" mendapatkan penalti dibabak kedua yang dikonversi Raphael Maetimo menjadi gol. Ada aroma keberuntungan karena pada saat dijatuhkan di kotak penalti, Raphael Maitimo sebenarnya tidak sedang mengancam gawang Andorra.

Andorra tampil lebih baik dan membuat lebih banyak peluang. Walaupun peringkat FIFA mereka lebih rendah dan reputasi para pemainnya tidak istimewa, mereka mampu membuat banyak peluang dalam pertandingan ini. Untungnya peluang demi peluang itu tidak ada yang menjadi gol. Mungkin ada faktor psikologis juga karena sebagai tim lemah di Eropa, Andorra terbiasa kalah dan sudah bertahun-tahun tidak mencetak gol. Saat terakhir timnas Andorra mencetak gol adalah Septemper 2010 ke gawang Irlandia.

Highlight untuk pertandingan ini dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=CD6fC9IclhM dan http://www.youtube.com/watch?v=LtVhMOLl0ss.

Indonesia

Andritany Andhiyasa, Zulkifli Syukur, M Roby, Ahmad Jufriyanto, Supardi (Novan Setya), Rizky Pellu (Manahati Lestusen), Raphael Maitimo, Firman Utina (M Ridwan), Bayu Gatra (Amirul Mukminin), Zulham Zamrun (Ferdinand Sinaga), Greg Nwokolo.

Andorra

Gomes Moreira, Martinez Alejo, Oscar Soneje Masano (Emili Garcia Miramontes), Lima Sola, Maneiro Ton (Marc Garcia Renom), Rubio Romes (Clemente Garces), Vales Gonzales, Marc Pujol, Peppe Britos, Ivan Lorenzo Roncero, Gabriel Riera Lancha (Juan Carlos Toscano Beltran).

Thursday 27 March 2014

Tahun Ini Arsenal Mengakhiri Paceklik Juara Sembilan Tahun?

Arsenal sudah tersingkir dari liga Champions, ditundukkan oleh tim favorit juara, yaitu Bayern Muenchen. Di EPL peluang juara Arsenal juga terktikis menyusul kekalahan telak 6-0 dari Chelsea. Saat ini target realistis Arsenal adalah menjaga posisi di zona Champions dari kejaran Everton, Tottenham Hotspurs dan Manchester United.

Tapi musim ini adalah peluang emas bagi Arsenal untuk mengakhiri paceklik gelar yang sudah berada di tahun kesembilan. Arsenal adalah satu-satunya raksasa EPL yang masih bertahan di babak semifinal FA Cup 2013/2014. Dijawalkan tanggal 12 April 2014 Arsenal akan menghadapi Wigan Athletic, klub divisi Championship di babak semifinal FA cup. Semifinal lainnya akan mempertemukan klub premiership lainnya Hull City dengan Sheffield United dari league one, kasta ketiga sepakbola Inggris.

Arsenal mungkin sedang terpukul secara mental pasca kegagalan di liga Champions dan kekalahan telak dari Chelsea. Arsenal memang sedang dirundung krisis gelandang. Tapi dari segi materi pemain , Arsenal jelas lebih mentereng daripada Wigan Athletic, Hull City, dan Sheffield United. Tak heran jika Arsenal digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara FA cup 2014.

Gelar juara piala FA jelas kalah bergengsi dari gelar EPL dan liga Champions. Tapi ingat bahwa banyak pemain Arsenal yang belum pernah merasakan gelar juara. Wocjciech Szczecny, Kieran Gibbs, Jack Wilshere, Theo Walcott dan Alex Oxlade-Chamberlain semuanya belum pernah menjuarai apapun di level senior. Gelar juara FA tentunya akan berdampak positif pada perkembangan para pemain muda ini.

Juara bertahan Wigan Athletic yang akan dihadapi Arsenal di semifinal, sampai saat ini masih mempertahankan asa untuk kembali ke EPL musim depan. Keberhasilan mereka menjuarai piala FA tahun lalu melambungkan reputasi Roberto Martinez, manager Wigan saat itu. Jika Arsenal krisis gelandang, Wigan justru sangat mengandalkan lini tengah. Para gelandang Wigan seperti Nick Powell, Jordi Gomez dan Ben Watson terhitung produktif mencetak gol. Para pendukung Arsenal akan sangat lega jika Mesut Ozil dan Aaron Ramsey bisa sembuh sebelum 12 April dan dalam kondisi fit untuk menghadapi Wigan.

Mampukah David Moyes Sukses Di Tahun Kedua Seperti Brendan Rodgers?

Saat ditunjuk menangani Manchester United awal musim lalu, David Moyes mewarisi tim paling dominan di Inggris dalam duapuluh terakhir. Musim pertamanya berlangsung mengecewakan dan musim ini seipertinya tidak ada gelar juara yang singgah ke Old Trafford. Saat ini Manchester United masih tertahan di posisi tujuh.

Menarik untuk disimak bahwa musim lalu Liverpool juga menempati posisi tujuh. Musim itu adalah musim pertama Brendan Rodgers bertugas sebagai manager Liverpool. Prestasi tidak spektakuler itu rupanya bisa dimaklumi oleh pemilik klub dan pendukung The Reds. Dan kepercayaan itu tidak sia-sia. Tahun ini Liverpool setidaknya masih bersaing untuk menjadi juara EPL. Kalaupun gelar juara tidak kesampaian, Liverpool saya prediksi akan tetap bertahan di tiga besar.

Dari situ saya berpikiran, bagaimana kalau David Moyes diberi kesempatan satu musim lagi? Mungkin Moyes memang tak bisa seperti Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti yang langsung memenangkan gelar EPL di musim pertama. Tapi barangkali Moyes bisa mengikuti Brendan Roodgers yang sukses memperbaiki performa timnya di musim kedua?

Pertanyaan ini lalu saya ajukan pada rekan saya Eki Milono. Beliau ini adalah Liverpudlian sejati, yang lebih pantas menilai kinerja Brendan Rodgers daripada saya. Dari pengamatannya akan Liverpool dijaman Brendan Rodgers, saya ingin tahu pendapatnya tentang David Moyes jika masih dipercaya dimusim kedua?

"Tidak"! Begitulah jawab Eki. Dan dia memiliki argumen kuat untuk ketidakpercayaannya itu.
  1. Brendan Rodgers gemilang di bursa transfer pemain. Tengok aja pemain-pemain yang dibelinya: Simon Mignolet (Sunderland, 9 juta pound sterling), Philippe Coutinho (Internazionale, 8.5 juta) atau Daniel Sturridge (Chelsea, diperkirakan berharga 12 juta). Semua pemain ini relatif bukan pemain mahal, dan mampu bersinar di Liverpool. Bandingkan dengan rekrutan Moyes musim ini: Maroane Fellaini (Everton, 27.5 juta) dan Juan Mata (Chelsea, 37.1 juta). Walaupun mahal, Fellaini dan Mata masih belum bersinar di Manchester United.
  2. Brendan Rodgers mampu meningkatkan performa pemainnya. Raheem Sterling, Jordan Henderson dan bahkan Luis Suarez tampil lebih trengginas dibawah asuhan Rodgers. Di pihak lain, David Moyes tidak bisa memaksimalkan pemain seperti Nani dan Shinji Kagawa.

Monday 24 March 2014

Saat Chelsea Mengeksloitasi Rapuhnya Sepakbola Menyerang Arsenal (Review Big Match 22 Maret 2014, Chelsea 6 - Arsenal 0)

Arsenal identik dengan sepakbola menyerang, mengutamakan permainan umpan dan penguasaan bola. Pola ini yang pernah membawa mereka berjaya dan membuat mereka digemari jutaan penggemar di seluruh dunia. Tapi pada pertandingan ini Chelsea menunjukkan dengan gamblang kelemahan permainan Arsenal dan menghancurkan lawannya 6 gol tanpa balas.

Proses terjadinya lima dari enam gol Chelsea dimulai saat Arsenal sedang dalam formasi siap menyerang. Pemain belakang terakhir Arsenal berdiri tiga puluh atau empat puluh meter dari gawang. Ruang dan jarak ini yang dimanfaatkan Chelsea untuk mencetak gol demi gol. Diawali dengan menguasai bola di lini tengah, Chelsea dengan cepat mengirim bola ke belakang lini pertahanan Arsenal dengan umpan dan dribble. Lini pertahanan Arsenal terlihat kesulitan untuk mundur sambil bertahan oleh cepatnya serangan Chelsea. Derita Arsenal semakin lengkap karena hari itu finishing pemain Chelsea sedang bagus-bagusnya.

Gol pertama Chelsea bermula ketika dari sekitar 15 meter dari belakang garis tengah Andre Schurle memulai dengan sebuah one-two lalu melakukan dribel cepat didepan lini belakang Arsenal yang terburu-buru mundur. Umpan Schurle pada Samuel Eto'o di kotak penalti tak disia-siakan striker Kamerun ini. Bola melesak ke gawang Arsenal. 1-0.

Gol kedua Chelsea tercipta tak lama berselang. Di lapangan tengah Santi Cazorla kehilangan bola dan direbut Nemanja Matic, yang segera mengumpan Schurle. Schurle dengan cepat berlari di sisi kanan dan menembak begitu mendekati kotak penalti. Demikianlah terjadinya gol kedua Chelsea. Seperti pada gol pertama, para pemain belakang Arsenal seperti tak berdaya menghadapi dribbling Andre Schurrle.

Gol ketiga tak jauh berbeda. Begitu Arsenal kehilangan bola di lini tengah, Oscar, Hazard dan Torres tak membuang waktu untuk membawa bola ke kotak penalti dan menembak. Alex Oxlade Chamberlain didakwa menghalangi tendangan Eden Hazard sehingga Chelsea mendapat hadiah penalti, yang diselesaikan dengan baik oleh Eden Hazard.

Gol keempatpun serupa. Chelsea memenangkan duel di lini tengah hingga bola sampai di kaki Fenando Torres. Striker Spanyol  ini berlari cepat membawa bola di sayap kanan sebelum melepaskan umpan silang mendatar dalam kotak penalti yang diselesaikan oleh Oscar. Babak pertama berakhir 4 - 0 untuk Chelsea.

Gol kelima agak berbeda. Arsenal secara ceroboh kehilangan bola di lini pertahanan dan Oscar menghukum mereka. Gol keenam lagi-lagi bermula dari lapangan tengah saat lini pertahanan Arsenal dalam posisi menekan. Nemanja Matic melepaskan umpan panjang terukur yang diselesaikan oleh Muhammad Salah di kotak penalti.

Dominasi Chelsea juga menunjukkan bahwa krisis gelandang ternyata berakibat gawat bagi Arsenal. Dengan Mikel Arteta, Santi Cazorla, Alex Oxlade-Chamberlain dan Tomas Rosicky, Arsenal bisa dibilang bermain dengan empat gelandang dengan naluri menyerang. Bermain tanpa satupun gelandang defensif murni mungkin bukan pilihan yang bijaksana menghadapi Chelsea.

Highlight pertandingan ini bisa disaksikan di https://www.youtube.com/watch?v=ZM8IZ_hA39g .


Chelsea
Petr Cech, Branislav Ivalovic, David Luiz (John Obi Mikel), Gary Cahill, John Terry, Cezar Azpilicueta, Oscar (Mohamed Salah), Eden Hazard, Nemanja Matic, Andre Schurrie, Samuel Eto'o (Fernando Torres).

Arsenal

Wojciech Szczesny, Bacary Sagna, Per Mertesacker, Laurent Koscielny (Carl Jenkinson), Kieran Gibbs (off), Tomas Rosicky, Mikel Arteta, Santi Cazorla, Lukas Podolski (Thomas Vermaelen), Olivier Giroud, Alex Oxlade Chamberlain (Mathieu Flamini).

Saturday 22 March 2014

Highlight pertandingan sepakbola: YouTube vs Goalsarena?

Tak semua pertandingan yang tayang di layar kaca bisa anda saksikan. Biarpun anda seorang maniak sepakbola yang siap begadang menunggu tim kesayangan anda bertanding, tetap saja ada pertandingan yang anda lewatkan. Alasannya mungkin karena ketiduran, kecapean, urusan pekerjaan, urusan keluarga, sedang dalam perjalanan, atau karena tak berlangganan televisi berbayar.

Saya juga tidak menyarankan anda memaksakan diri selalu menonton siaran langsung. Keluarga anda, dan bekerja mencari nafkah, keduanya jelas lebih penting daripada sepakbola. Kecuali jika pekerjaan anda memang terkait sepakbola, sebagai atlet, pelatih, wartawan, komentator, dan sebagainya.

Jika seorang penggemar sepakbola melewatkan sebuah pertandingan penting, biasanya ingin melihat cuplikan pertandingannya, atau highlight. Untunglah mewabahnya situs video streaming tahun-tahun belakangan ini memberikan kemudahan. Rekaman highlight yang diunggah ke situs video streaming bisa dinikmati penggemar bola diseluruh dunia. Pastikan saja koneksi internet anda cukup cepat untuk menikmati video streaming tersebut.

Youtube (http://www.youtube.com) adalah situs video streaming paling populer. Sangat beralasan untuk penggemar sepakbola mencari rekaman highlight pertandingan disini. Banyak penggemar sepakbola yang mengunggah video sepakbola kesini.

Hanya saja, Youtube bukan situs khusus sepakbola. Memang banyak penggemar sepakbola yang mengunggah video kesini. Tapi juga ada banyak penggemar game yang merekam game yang mereka mainkan lalu mengunggahnya ke Youtube. Jangan heran kalau anda mencari highlight pertandingan MU melawan Liverpool di Youtube, yang anda dapatkan justru rekaman game Winning Eleven atau FIFA.

Goalsarena (http://www.goalsarena.org) adalah favorit penulis saat ini untuk mencari highlight pertandingan sepakbola. Fitur andalan situs sepakbola ini memang video streaming. Hanya dalam hitungan jam sejak pertandingan berakhir, highlight pertandingan itu sudah bisa ditemukan di situs ini. Situs ini sangat berguna untuk mereka yang ketinggalan tidak menonton sebuah pertandingan sepakbola, atau untuk mereka yang sekedar ingin melihat highlight.

Wednesday 19 March 2014

Indra Sjafri dan Pendidikan

Indra Sjafri adalah seorang sarjana ekonomi, tak seperti umumnya pemain dan mantan pemain sepakbola kita tidak mengenyam pendidikan tinggi. Setelah menamatkan SMA, umumnya pemain kita disibukkan oleh perjuangan untuk berkarir menjadi pemain sepakbola profesional. Fokus pada karir membuat banyak pemain kita melupakan pendidikan tinggi. Padahal pemain sepakbola adalah karir yang pendek, biasanya sudah pensiun diawal usia tiga puluhan. Pendidikan tinggi dan gelar sarjana dapat menjadi modal untuk membangun karir baru setelah pensiun jadi pesepakbola.

Di sepakbola internasional, kita mengenal Arsene Wenger dan Jose Mourinho sebagai pelatih kelas dunia dengan latar belakang pendidikan tinggi. Arsene Wenger adalah sarjana Ekonomi lulusan Universitas Strasbourg. Jose Mourinho memiliki diploma dalam bidang sports science dari sebuah universitas di Lisbon. Arsene Wenger menghabiskan bertahun-tahun karirnya sebagai pemain di liga amatir, walau akhirnya sempat mencicipi gelar juara Ligue 1 bersama Nice. Karir Jose Mourinho sebagai pemain lebih banyak dihabiskan di kasta kedua liga Portugis. Arsene Wenger dan Jose Mourinho jauh lebih sukses sebagai pelatih daripada pemain, dan tentunya latar belakang akademis mereka turut membantu.

Indra Sjafri dilahirkan di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Bakat sepakbolanya membawanya ke Padang. Di ibukota propinsi ini, Indra Sjafri meneruskan pendidikannya di SMA 2 Padang, sebuah SMA negeri favorit di kota itu. Lulus SMA, Indra Sjafri melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, yaitu fakultas ekonomi universitas Andalas Padang.

Saya tidak tahu Indra Sjafri mendapatkan kesempatan pendidikannya dari jalur atlet ataukah jalur regular. Tapi setidaknya, dia mampu menjalani setiap jenjang pendidikan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Agaknya latar belakang akademis ini membantu Indra Sjafri untuk mendapatkan pekerjaan di PT Pos Indonesia. Karir profesionalnya pun bagus. Indra sempat menjadi kepala kantor pos di salah satu kota di Sumatera Barat.

Akhirnya kecintaannya pada sepakbola membawa Indra Sjafri kembali ke lapangan hijau untuk menjadi pelatih. Sebagai pelatih sepakbola pun, Indra Sjafri tidak setengah-setengah mendalami ilmu kepelatihan. Pemegang lisensi A AFC ini bisa memaparkan dengan fasih kepada kalangan awan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih pemain usia anak-anak dan remaja. Indra juga memiliki kemampuan manajerial untuk memimpin tim kepelatihan timnas U19 yang melibatkan para asisten pelatih, pelatih kiper, dokter, pelatih kebugaran, fisioterapis dan lainnya.

Tuesday 18 March 2014

Dukung "Sir Alex Ferguson" Untuk Presiden Indonesia 2014

Alkisah, samurai legendaris Musashi Miyamoto sedang berada di sebuah desa. Tempat itu sedang diserang oleh segerombolan perampok. Para perampok itu leluasa nyaris tanpa perlawanan dari penduduk desa yang ketakutan.

Musashi membujuk sejumlah penduduk yang ditemuinya untuk melawan, tapi mereka tak berani. Musashi adalah samurai yang sangat handal, yang pernah sendirian mengalahkan puluhan murid satu perguruan pedang kenamaan. Tapi Musashi agaknya enggan menumpas para perampok itu sendirian kalau para penduduk desa sendiri tak mau terlibat.

Akhirnya Musashi minta para penduduk itu untuk mengikutinya menyerang para perampok. Musashi akan menyerang para perampok itu sendirian. Tugas para penduduk sebatas menggebuk para perampok yang sudah sempoyongan dihajar Musashi. Para penduduk memberanikan diri dan setuju atas pembagian tugas tersebut.

Demikianlah Musashi menyerbu para perampok dengan pedangnya. Jurus pedang sang samurai terkuat Jepang tak bisa ditandingi oleh para begal kampung. Beberapa diantara mereka mulai terluka, keteteran dan sempoyongan. Para penduduk desa dengan senjata seadanya, peralatan bertani dan peralatan dapur menghajar mereka yang sempoyongan.

Satu persatu perampok-perampok itu bertumbangan dikeroyok penduduk desa. Melihat keberhasilan awal mereka, moral para penduduk menjadi meningkat. Para perampok ternyata tak sehebat perkiraan mereka. Penduduk yang ikut turun bertempur makin lama makin banyak. Dan mereka tak lagi hanya berani menyergap perampok yang sempoyongan. Mereka mulai berani frontal menyerbu perampok bersama Musashi. Perampok-perampok yang tersisa tak punya pilihan selain melarikan diri dari desa yang biasanya dapat mereka tindas dengan mudah.

Demianlah pemimpin yang hebat dapat membuat perubahan. Kisah ini dapat anda baca dalam novel "Musashi" karya Yoshikawa Eiji. Bagaimana peran Musashi sebagai pemimpin dapat sangat mempengaruhi kualitas penduduk desa itu. Sebelum kedatangan Musashi, mereka selalu dirundung ketakutan pada gerombolan perampok. Dibawah pimpinan Musashi mereka  berubah menjadi gagah berani.

Mungkin perbedaan itulah yang saat ini dirasakan oleh Manchester United dan para pendukungnya. Betapa berbedanya prestasi MU dulu dibawah Sir Alex Ferguson dan sekarang ditangan David Moyes. Sebenarnya para pemainnya tidak banyak berubah. Moyes bahkan mendatangkan bintang baru seperti Juan Mata dan Maroanne Fellaini. Perbedaan utamanya ada pada kualitas pemimpin. Kemampuan David Moyes masih dibawah Sir Alex Ferguson.

Pemimpin Sir Alex Ferguson adalah faktor utama berjayanya Manchester United selama dua puluh tahun terakhir. Pemain bintang boleh datang dan pergi, tapi Manchester United tetap berjaya. Sebagai manager, Sir Alex mengendalikan Manchester United sebagai sebuah sistem. Mulai dari pembinaan pemain muda, perekrutan pemain baru, hingga aspek teknis dan strategi. Ditangan Sir Alex, pemain MU betul-betul bermental baja, yang akan berjuang mencetak gol hingga detik terakhir permainan.

Begitu banyak piala dimenangkan oleh pelatih legendaris ini. Di ajang Eropa, Sir Alex membawa MU memenangkan 2 gelar liga Champions dan satu piala Cup Winners Cup. MU memenangkan 13 gelar Premier League, 5 gelar piala FA dan 4 gelar piala liga.

Ditahun politik ini, saya mengharapkan Indonesia menemukan presiden dengan kemampuan leadership setara Sir Alex Ferguson. Presiden baru yang mumpuni akan sangat mempengaruhi pencapaian kita sebagai bangsa dan negara. Sebaliknya presiden yang tidak punya kemampuan akan membuat kita tersendat untuk lima tahun kedepan.

Pilihlah presiden yang tepat. Jangan golput.