Wednesday 28 December 2016

Ezra Walian dan Jong Ajax

Nama Ezra Walian ramai disebut akan menjadi pemain naturalisasi berikutnya. Pemain berusia 19 tahun ini diharapkan akan menjadi kekuatan baru bagus timnas U23 di Sea Games 2017 dan timnas U23 plus di Asian Games 2018. Apalagi Indonesia saat ini bisa dibilang sedang mengalami krisis penyerang muda berkualitas.

Untuk menilai kualitas Ezra Walian, ada baiknya kita tengok dulu klub yang diperkuatnya, Jong Ajax. Ezra memperkuat Jong Ajax sejak berumur awal musim ini. Dari 19 pertandingan Eerstedivisie yang telah berlangsngm Ezra sudah dimainkan 7 kali oleh Jong Ajax, lima diantaranya sejak menit pertama, dua lagi sebagai pemain pengganti.

Jong Ajax tadinya adalah klub cadangan dari Ajax Amsterdam, berkompetisi di Beloften Divisie sejak 1992-2013. Beloften Divisie adalah kompetisi khusus untuk tim cadangan, terpisah dengan struktur liga professional profesional dan amatir Beland. Jong Ajax adalah tim yang paling sering menjuarai Beloften Divisie, dengan catatan delapan kali juara.

Sejak musim 2013-2014 Jong Ajax berkompetisi di Eerste Divisie, kasta kedua liga Belanda. Mereka sekarang diangga sebagai klub yang terpisah dengan Ajax Amsterdam. Jika Ajax bermarkas di Amsterdam Arena, Jong Ajax memilih Sportpark De Toekomst untuk menggelar pertandingan kandang.

Saat ini Jong Ajax menempati  posisi kedua Eerste Divisie. Jong Ajax tidak bisa promosi ke Eredivisie karena di kasta pertama liga Belanda tersebut sudah ada klub saudara tuanya, Ajax Amsterdam.

Referensi:
http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/16/12/28/oivxzt348-pssi-pelajari-keinginan-striker-ajax-bela-timnas-indonesia
https://en.wikipedia.org/wiki/Jong_Ajax
https://en.wikipedia.org/wiki/Eerste_Divisie
http://int.soccerway.com/players/ezra-walian/319308/
https://pbs.twimg.com/profile_images/498946832052264963/NrtT2Llk_400x400.jpeg

Sunday 25 December 2016

[In Progress] Labbola

http://www.indonesiansc.com/klub/arema-cronus
http://www.indonesiansc.com/klub/bali-united
http://www.indonesiansc.com/klub/barito-putera
http://www.indonesiansc.com/klub/bhayangkara-fc
http://www.indonesiansc.com/klub/madura-united
http://www.indonesiansc.com/klub/mitra-kukar
http://www.indonesiansc.com/klub/persegres-gresik-united
http://www.indonesiansc.com/klub/persela
http://www.indonesiansc.com/klub/perseru
http://www.indonesiansc.com/klub/persib-bandung
http://www.indonesiansc.com/klub/persiba
http://www.indonesiansc.com/klub/persija-jakarta
http://www.indonesiansc.com/klub/persipura
http://www.indonesiansc.com/klub/ps-tni
http://www.indonesiansc.com/klub/psm
http://www.indonesiansc.com/klub/pusamania-borneo-fc
http://www.indonesiansc.com/klub/semen-padang
http://www.indonesiansc.com/klub/sriwijaya-fc

KLUB|POSISI|MAIN|MENANG|SERI|KALAH|POIN|GOL|TOTAL TEMBAKAN|TEMBAKAN KE GAWANG|AKURASI OPERAN|SUKSES DRIBEL|KEBOBOLAN|PENYELAMATAN|TEKEL SUKSES|SUKSES TEKEL|BLOK TEMBAKAN|PELANGGARAN|DILANGGAR LAWAN|OFFSIDE|KARTU KUNING|KARTU MERAH
Arema Cronus|2|34|18|10|6|64|46|302|132|76%|48%|22|92|501|60%|80|501|511|79|62|3
Bali United|12|34|10|10|14|40|36|331|141|82%|43%|52|88|652|58%|79|443|394|76|73|2
Barito Putera|16|34|8|9|17|33|40|273|132|72%|55%|50|95|448|53%|55|361|388|79|54|3
Bhayangkara FC|7|34|15|9|10|54|50|314|163|77%|54%|34|110|538|56%|79|436|423|106|73|0
Madura United|3|34|18|7|9|61|56|363|164|78%|51%|40|93|550|55%|95|602|571|108|73|4
Mitra Kukar|10|34|13|10|11|49|47|347|175|75%|54%|43|87|480|56%|71|473|461|80|61|3
Persegres Gresik United|17|34|7|8|19|29|30|303|130|73%|46%|63|113|508|57%|80|425|519|60|56|4
Persela|15|34|9|8|17|35|40|306|158|74%|44%|59|98|472|51%|81|437|412|63|64|1
Perseru Serui|11|34|13|7|14|46|38|220|95|73%|43%|51|92|487|55%|52|438|321|41|68|1
Persib Bandung|5|34|15|10|9|55|45|336|158|80%|49%|33|97|575|58%|77|507|479|86|52|1
Persiba Balikpapan|13|34|9|8|17|35|38|222|106|71%|52%|52|89|469|55%|45|478|428|35|105|7
Persija Jakarta|14|34|8|11|15|35|25|293|130|78%|51%|42|154|504|55%|115|479|583|57|71|2
Persipura Jayapura|1|34|20|8|6|68|53|332|149|80%|53%|27|79|467|59%|68|515|328|66|62|3
PS TNI|18|34|7|5|22|26|37|228|113|77%|48%|75|128|471|55%|102|424|439|54|66|3
PSM Makassar|6|34|16|6|12|54|52|283|153|75%|51%|46|103|545|57%|89|503|489|55|61|2
Pusamania Borneo FC|9|34|14|8|12|50|62|340|158|75%|51%|41|79|455|53%|66|558|395|58|87|5
Semen Padang|8|34|15|7|12|52|46|333|153|74%|53%|34|99|565|56%|102|508|470|109|73|5
Sriwijaya FC|4|34|15|11|8|56|62|307|156|76%|54%|39|114|570|58%|96|546|481|93|66|1

Sunday 18 December 2016

[In Progress] Chelsea Baru Dua Kali Kebobolan Sejak Oktober

Kekalahan 0-3 dari Arsenal di Anfield pada 24 September 2016 sepertinya menjadi titik balik bagi Chelsea. Sejak kekalahan di pekan keenam EPL tersebut, Chelsea bangkit dan mencetak 12 kemenangan beruntun. Dalam 12 partai itu Chelsea mencetakkan gol dan 25 gol dan hanya kebobolan 2 gol.

Jadwal di awal musim cukup menguntungkan bagi manajer baru Chelsea, Antonio Conte. Tiga lawan yang dihadapi pertama bukanlah lawan berat. Conte mengawali musim ini dengan tiga kemenangan beruntun atas West Ham, Watford dan Burnley.

15 August 2016 Chelsea 2–1 West Ham United    
20 August 2016 Watford     1–2  Chelsea    
27 August 2016 Chelsea     3–0     Burnley    

Tantangan berat mulai dihadapi di bulan September. Chelsea mulai kehilangan angka saat ditahan seri oleh Swansea City. Setelah itu Chelsea takluk dalam dua pertandingan beruntun melawan tim kuat Liverpool dan Arsenal. Rangkaian hasil buruk membuat Chelsea terlempar ke peringkat kedelapan klasemen sementara EPL.

11 September 2016 Swansea City     2–2     Chelsea    
16 September 2016 Chelsea     1–2     Liverpool    
24 September 2016 Arsenal     3–0     Chelsea     

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Chelsea_F.C._season





Tuesday 13 December 2016

Rekor Pertemuan Indonesia dan Thailand di piala AFF

Indonesia telah sembilan kali bertemu Thailand di piala AFF. Sejarah pertemuan lebih memihak Thailand. Negeri gajah putih memenangkan tujuh pertemuan, termasuk satu kemenangan lewat adu penalti. Indonesia hanya memenangkan dua laga, satu diantaranya lewat adu penalti.

31 Agustus   1998 Thailand - Indonesia 3-2
05 September 1998 Indonesia - Thailand 3-3 (5-4 adu penalti)
10 November  2000 Thailand - Indonesia 4-1
18 November  2000 Thailand - Indonesia 4-1
29 Desember  2002 Indonesia - Thailand 2-2 (2-4 pen)
16 Desember  2008 Indonesia - Thailand 0-1
20 Desember  2008 Thailand - Indonesia 2-1
07 Desember  2010 Indonesia - Thailand 2-1
19 November  2016 Thailand - Indonesia 4-2

Indonesia telah sembilan kali bertemu Thailand di piala AFF. Sejarah pertemuan lebih memihak Thailand. Negeri gajah putih memenangkan tujuh pertemuan, termasuk satu kemenangan lewat adu penalti. Indonesia hanya memenangkan dua laga, satu diantaranya lewat adu penalti.

Kemenangan pertama terjadi di piala AFF 1998. Setelah pertemuan pertama yang diwarnai skandal sepakbola gajah, Indonesia dan Thailand bertemu kembali di perebutan tempat ketiga. Indonesia memenangkan pertandngan lewat adu penalti 5-4 setelah pertandingan waktu normal pls perpanjangan waktu berakhir dengan skor 3-3. Tiga gol Indonesia dicetak oleh Kurniawan Dwi Yulianto, Aji Santoso dan Yusuf Ekodono. Lima gol penalti dicetak oleh Uston Nawawi, Bima Sakti, Yusuf Ekodono, Kuncoro dan Imam Riyadi.

Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl juga pernah mengalahkan Thailand di piala AFF 2010. Saat itu adalah awal mula timnas memainkan pemain naturalisasi seperti Christian Gonzales. Dua gol kemenangan Indonesia dicetak Bambang Pamungkas dari titik penalti.






Referensi:
http://bola.liputan6.com/read/2676817/rekor-pertemuan-indonesia-vs-thailand-sejak-1957
https://en.wikipedia.org/wiki/1998_AFF_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2010_AFF_Championship

Tuesday 22 November 2016

Trend Gol Sundulan Di Timnas Indonesia

Tiga dari empat gol timnas di piala AFF berasal dari udara. Umpan lambung dari sisi mampu disambut dengan sundulan dan menjebol gawang lawan. Hal ini cukup mengejutkan karena timnas selama ini lebih dikenal mengandalkan umpan-umpan pendek disampingnya skill dan kecepatan para pemainnya.                      

Bermula pada pertandingan melawan Thailand pada Sabtu 19 Nov 2016 saat timnas sedang ketinggalan 0-2. Umpan silang Rizky Pora disambut Boaz Solossa dengan kepala untuk mencetak gol balasan Indonesia. Tak lama kemudian, giliran Benny Wahyudi yang melepas umpan lambung yang disundul masuk oleh Lerby Eliandry untuk menyamakan kedudukan. Sayang Thailand kemudian menambah dua gol lagi dan timnas harus menelan kekalahan 2-4.                      


Gol udara kembali terjadi pada pertandingan berikutnya menghadapi tuan rumah Filipina. Stefano Lilipaly melepas umpan lambung dari sayap kiri. Tandukan Fachrudin Aryanto menyambut bola berbuah gol pertama di pertandingan itu.                      

Satu gol lagi yang dicetak timnas di pertandingan ini tidak berasal dari sundulan. Tendangan keras Andik Vermansyah membentur tiang gawang Filipina dan Boaz mengirimkan bola muntah ke gawang lawan. Sayang tim tuan rumah mampu membalas dua gol sehingga pertandingan ini berakhir seru 2-2                      


Tak berarti timnas harus mengubah gaya permainan menjadi umpan-umpan panjang. Gaya permainan umpan pendek dan kecepatan sudah tepat menjadi pakem timnas. Budaya sepakbola Indonesia lebih cocok dengan passing game.                    

Tapi kemampuan para pemain timnas mencetak gol lewat sundulan adalah hal yang positif. Hal ini bisa menjadi rencana cadangan jika skema serangan timnas selalu berhasil dimentahkan lawan. Umpan lambung dan sundulan bisa menjadi alternatif mencetak gol.


Referensi:
http://www.goal.com/id-ID/match/thailand-vs-indonesia/2337266/live-commentary?ICID=MP_MS_3
http://www.goal.com/id-ID/match/indonesia-vs-philippines/2337269/live-commentary?ICID=MP_MS_3

Monday 21 November 2016

Rasenbalport Leipzig, Pemuncak Klasemen Sementara Bundesliga.

Sebuah nama asing saat ini berada di urutan teratas klasemen sementara Bundesliga 2016-2017. Sebuah klub bernama Rasenbalport Leipzig menempati posisi sementara diatas Bayern Munich dan Borussia Dortmund. Tidak pernah mendengar nama klub ini sebelumnya? Wajar saja karena klub ini memang baru dibentuk delapan tahun lalu, dan berjuang dari kompetisi level bawah.

Bermula dari minat perusahaan Red Bull untuk memiliki klub yang berkompetisi di sepakbola Jerman. Mereka memilih kawasan kota Leipzig dan sebagai markas bagi klub tersebut. Memang kota Leipzig tidak memiliki klub yang berlaga di kompetisi level atas liga Jerman.

Red Bull membeli hak berkompetisi tim SSV Markrandstadt, dari sebuah desa 13 km dari Leipzig. Tim ini berlaga di Oberliga, bisa dibilang kasta kelima liga Jerman. Transaksi ini disinyalir bernilai 350 ribu Euro.

Peraturan di Jerman tidak membolehkan nama perusahaan digunakan untuk nama klub. Karena itu Red Bull terpaksa menjadi nama lain. Dipilihnya nama Rasenbalport yang berarti olahraga rumput. Rasenbalport Leipzig, disingkat RB Leipzig, inisial yang menyiratkan kata "Red Bull".

Hanya butuh tujuh musim bagi RB Leipzig untuk promosi demi promosi demi mencapai Bundesliga. Dalam kurun waktu tersebut Red Bull mengguyurkan 100 juta euro untuk klub ini. Red Bull memang sudah berpengalaman sukses mengembangkan model seperti ini di di Austria (Red Bull Salzburg) dan USA (New York Red Bull).

Bagaimana Leipzig meniti jalan dari bawah akan dibahas pada kesempatan lain.



Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/RB_Leipzig
https://en.wikipedia.org/wiki/Leipzig

Sunday 20 November 2016

[Draft] Thailand dan Vietnam, Pembinaan Pemain Terbaik Asia Tenggara

U19/U20|2016|2015|2013|2011|2009|2007|2005|2002
Australia|Juara|-|-|-|Finalis|-|-|-
Brunei|-|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup
Filipina|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|-|-|Fase grup
Indonesia|Fase grup|-|Juara|Fase grup|Fase grup|-|Fase grup|Fase grup
Kamboja|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|-|Fase grup
Laos|Fase grup|Semifinalis|Semifinalis|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Semifinalis|Semifinalis
Malaysia|Fase grup|Semifinalis|Fase grup|Semifinalis|Semifinalis|Finalis|Finalis|Fase grup
Myanmar|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Semifinalis|Fase grup|Semifinalis|Juara|Finalis
Singapura|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup|Fase grup
Thailand|Finalis|Juara|Fase grup|Juara|Juara|Semifinalis|Fase grup|-
Timor Leste|Semifinalis|Fase grup|Semifinalis|-|Fase grup|-|Fase grup|Juara
Vietnam|Semifinalis|Finalis|Finalis|Finalis|Semifinalis|Juara|Semifinalis|Semifinalis


https://en.wikipedia.org/wiki/Category:AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2008_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2016_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2015_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2014_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2013_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2012_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2011_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2010_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2009_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2008_AFF_U-19_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2007_AFF_U-20_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2006_AFF_U-20_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2005_AFF_U-20_Youth_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/2002_AFF_U-20_Youth_Championship

Sunday 13 November 2016

Pantaskah Andritany Ardhiyasa Menjadi Kiper Utama Timnas?

Artikel ini akan mencoba mendefinisikan sebuah besaran untuk menilai performa kiper. Dalam artikel ini performa kiper akan dinilai berdasarkan banyaknya penyelamatan yang dilakukan dibagi dengan banyaknya kemasukan gol. Bisa dibilang besaran yang kita pakai adalah "rata-rata penyelamatan per kemasukan gol", bisa diartikan banyaknya penyelamatan yang dilakukan oleh seorang kiper sebelum akhirnya kemasukan.

Sayangnya kita tidak punya data rata-rata penyelamatan per partai untuk masing-masing kiper di ISC. Dari situs resmi ISC kita hanya mendapatkan data banyak penyelamatan dan dan kebobolan. Dari sini kita bisa rata-rata penyelamatan per partai untuk masing-masing klub.

Arema Cronus|||14|65
|Kurnia Meiga|18|||
|I Made Wardhana|Arema Cronus|2|||
|Ahmad Kurniawan|Arema Cronus|9|||
Bali United|||40|72
|Rully Desrian|16|||
|I Ngurah Komang Arya P|2|||
|Mochammad Diky|9|||
Barito Putera|||45|74
|Muhammad Riyandi|4|||
|Aditya Harlan|21|||
|Imam Arief Fadilah|3|||
Bhayangkara FC|||26|97
|Wahyu Tri Nugroho|23|||
|Thomas Rian Bayu|3|||
Madura United|||33|74|
|Angga Saputra|1|||
|Joko Ribowo|4|||
|Hery Prasetyo|24|||
Mitra Kukar|||33|71|
|Shahar Ginanjar|14|||
|Gerry Mandagi|14|||
Persegres Gresik United|||52|91|
|M Irfan|13|||
|M Sandy Firmansyah|9|||
|Satria Tama|1|||
|Dimas Galih Pratama|19|||
Persela Lamongan|||48|80|
|Choirul Huda|23|||
|Andi Setiawan|1|||
|Dwi Kustanto|5|||
Perseru Serui|||32|85|
|Sukasto Effendi|19|||
|M Choirun Nasirin|10|||
Persib Bandung|||28|72|
|M Natshir Fadhil|11|||
|I Made Wirawan|16|||
Persiba Balikpapan|||39|80|
|Yoewanto Stya Beny|12|||
|Alfonsius Kelvan|15|||
Persija Jakarta|||36|127|
|Andritany Ardhiyasa|22|||
|Reky Rahayu|3|||
|Daryono|2|||
Persipura Jayapura|||22|60|
|Yoo Jae Hoon|19|||
|Ferdiansyah|4|||
|Dede Sulaiman|6|||
PS TNI|||50|102|
|Teguh Amiruddin|6|||
|Dhika Bayangkara|16|||
|Ravi Murdianto|4|||
PSM Makassar|||39|86|
|X|5|||
|Davit Ariyanto|4|||
|Syaiful|9|||
Pusamania Borneo FC|||31|64|
|Muhammad Ridho|5|||
|Dian Agus Prasetyo|22|||
|Nadeo Argawinata|2|||
Semen Padang|||27|78|
|Jandia Eka Putra|17|||
|Rendy Oscario|1|||
|Rivky Mokodompit|12|||
Sriwijaya FC|||29|97|
|Teja Paku Alam|24|||
|Yogi Triana|4|||
|Try Hamdani Goentara|1|||

Referensi:
http://www.indonesiansc.com/klub/arema-cronus
http://www.indonesiansc.com/klub/arema-cronus/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/bali-united
http://www.indonesiansc.com/klub/bali-united/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/barito-putera
http://www.indonesiansc.com/klub/barito-putera/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/bhayangkara-fc
http://www.indonesiansc.com/klub/bhayangkara-fc/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/madura-united
http://www.indonesiansc.com/klub/madura-united/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/mitra-kukar
http://www.indonesiansc.com/klub/mitra-kukar/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/persegres-gresik-united
http://www.indonesiansc.com/klub/persela
http://www.indonesiansc.com/klub/persela/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/perseru
http://www.indonesiansc.com/klub/perseru/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/persib-bandung
http://www.indonesiansc.com/klub/persib-bandung/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/persiba
http://www.indonesiansc.com/klub/persiba/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/persija-jakarta
http://www.indonesiansc.com/klub/persija-jakarta/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/persipura
http://www.indonesiansc.com/klub/persipura/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/ps-tni
http://www.indonesiansc.com/klub/ps-tni/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/psm
http://www.indonesiansc.com/klub/psm/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/pusamania-borneo-fc
http://www.indonesiansc.com/klub/pusamania-borneo-fc/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/semen-padang
http://www.indonesiansc.com/klub/semen-padang/pemain
http://www.indonesiansc.com/klub/sriwijaya-fc
http://www.indonesiansc.com/klub/sriwijaya-fc/pemain

Friday 11 November 2016

Saat Neymar Mengalahkan Messi

Timnas Brazil melanjutkan rentetan hasil bagus bersama pelatih baru mereka, Tite. Dalam lanjutan kualifikasi piala dunia 2018 zona Conmebol pada 11 November 2016, Brazil sukses mengkandaskan tim tamu Argentina dengan skor 3-0. Dengan kemenangan Brazil makin mantap bertengger di puncak klasemen sementara, sementara Argentina terdampar di posisi keenam dari sepuluh peserta.

Argentina sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik, tapi gol indah Philippe Coutinho di menit ke 25 menentukan mood pertandingan ini. Menggiring bola dari sisi kiri lapangan, Coutinho membawanya ke tengah dan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang menggetarkan gawang Argentina. Sejak saat itu irama pertandingan ini dikuasai oleh Brazil.

Brazil menggandakan keunggulan di penghujung babak pertama. Neymar memanfaatkan umpan Gabriel untuk mencetak gol kedua bagi Selecao. Ini adalah gol ke 50 Neymar untuk Brazil, sebuah prestasi luar biasa untuk seorang pemuda yang masih berusia 24 tahun.

Marcelo mengawali proses gol ketiga Brazil lebat umpan silang terlalu melebar, yang diselamatkan Dani Alves ke arah Paulinho di kotak penalti. Paulinho tidak menyi-nyiakan kesempatan untuk menjebol gawang Sergio Romero. Skor 3-0 untuk Brazil bertahan sampai akhir pertandingan.

Situasi saat ini tidak menguntungkan bagi Lionel Messi dan Argentina. Tim tango membutuhkan kemenangan untuk kembali ke lima besar dan menjaga peluamg lolos ke piala dunia 2018.

Referensi:
http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/brazil-vs-argentina-live-score-9237075



Tuesday 8 November 2016

Ujian Kelulusan Gareth Southgate Sebagai Pelatih Timnas Inggris

Gareth Southgate disinyalir akan segera dilantik menjadi pelatih timnas Inggris. Saat ini Southgate berstatus sebagai pelatih sementara pasca mundurnya Sam Allardyce. The Telegraph menyebut bahwa Southgate akan resmi diumumkan sebagai pelatih tim tiga singa pasca dua partai timnas yang berlangsung bulan November ini.

Catatan Southgate bersama timnas Inggris sejauh ini kurang bagus. Pada partai pertama Southgate sebagai pelatih sementara, Inggris hanya mampu menang 2-0 saat menjamu timnas negara mini Malta di ajang kualifikasi piala dunia 2018. Beberapa hari kemudian Inggris tertahan 0-0 di ajang yang sama saat bertandang ke Slovenia.

Jika FA mantap memilih Southgate sebagai pelatih permanen timnas Inggris, mungkin hal ini sudah diputuskan masak-masak. Southgate mungkin tidak punya reputasi mentereng, tapi pelatih Inggris memang jarang mendapat kesempatan berkibar akhir-akhir ini. Kebanyakan tim-tim EPL lebih memilih pelatih asing daripada pelatih lokal.

Ada sebuah "ujian" yang harus dilewati Southgate sebelum resmi menjadi pelatih timnas. Inggris akan menjamu Skotlandia pada lanjutan kualifikasi piala dunia 2018 pada 12 November 2016 dinihari. Jika Inggris kalah dari Skotlandia di partai ini, peluang Southgate untuk menjadi pelatih utama bisa buyar.

Skotlandia mungkin tidak punya pemain bintang saat ini. Tapi pertandingan Inggris melawan Skotlandia selalu menjadi duel panas antara dia tim Britania raya. Apalagi di Skotlandia sendiri berkembang wacana untuk memisahkan diri dari United Kingdom.

Pertandingan ini rencananya disiarkan langsung RCTI pada 12 November 2016 jam 02:45.

Referensi:
http://www.telegraph.co.uk/football/2016/11/07/gareth-southgate-will-be-named-england-manager-fa-tells-hopefuls/
https://en.wikipedia.org/wiki/Gareth_Southgate
https://en.wikipedia.org/wiki/England_national_football_team
https://www.kabarbola.co.id/1109/36577-prediksi-inggris-vs-skotlandia-12-november-2016-jadwal-siaran-langsung-kualifikasi-wc-2018-sabtu-ini-di-rcti.html

Monday 7 November 2016

Gol Segala Arah Liverpool

------------------------------
Nama Posisi Penampilan Menit Bermain Gol
Sadio Mane AM(CLR) 10 871 6
Philippe Coutinho M(CLR) 10(1) 843 5
Roberto Firmino M(CLR), FW 10 890 5
James Milner D(L), M(CLR) 9 793 4
Adam Lallana AM(CLR) 10(1) 773 3
Dejan Lovren D(C) 8 720 2
Emre Can D(CLR), DMC 4(3) 401 2
Georginio Wijnaldum M(CL) 7(3) 661 1
Joel Matip D(C) 9 810 1
Jordan Henderson M(CLR) 11 974 1
-------------------------------
Nama Posisi Penampilan Menit Bermain Assist
Sadio Mane AM(CLR) 10 871 2
Philippe Coutinho M(CLR) 10(1) 843 5
Roberto Firmino M(CLR), FW 10 890 3
James Milner D(L), M(CLR) 9 793 1
Adam Lallana AM(CLR) 10(1) 773 5
Georginio Wijnaldum M(CL) 7(3) 661 2
Jordan Henderson M(CLR) 11 974 2
Alberto Moreno D(L), M(L) 2(3) 198 1
Daniel Sturridge M(R), FW 4(4) 367 1
Nathaniel Clyne D(R), M(R) 11 990 1
------------------------------

Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/26

Saturday 5 November 2016

Febri Hariyadi Bintang Muda Persib Bandung

Usai sukses membantu Jawa Barat menjuarai cabang sepakbola PON 2016, Febri Hariyadi kembali ke klub asalnya, Persib Bandung. Biasanya sulit bagi pemain muda untuk bisa mendapatkan kesempatan bermain di tim besar seperti Persib. Ternyata kiprah Febri bersama Persib musim ini cukup menjanjikan. Menurut catatan di situs resmi ISC pada tanggal 5 November 2016, gelandang sayap kanan ini sudah tampil 6 kali bersama tim utama Persib dan mencetak 2 gol.

Cukup menarik untuk membandingkan kinerja Febri dengan para sayap lainnya. Para pemain yang ditampilkan di daftar ini berposisi sebagai bek sayap, gelandang sayap maupun penyerang sayap. Tentu saja semua pemain ini lebih senior dari Febri.
Nama Posisi Partai Gol Assist
Dias Angga Putera Bek Sayap Kanan 11 0 0
Tony Sucipto Bek Sayap Kiri 25 0 0
Jajang Sukmara Bek Sayap Kiri 15 0 2
Febri Hariyadi Gelandang Sayap Kanan 6 2 0
David Laly Gelandang Sayap Kiri 15 1 1
Zulham Zamrun Penyerang Sayap Kanan 15 2 2
Atep Penyerang Sayap Kiri 25 3 1
Tantan Penyerang Sayap Kiri 18 2 1

Agaknya mengejutkan bahwa ternyata Febri lebih unggul dari pada seniornya tersebut dalam hal akurasi tembakan (67%) dan dribel sukses (77%). Bahkan dalam hal defensif seperti tekel sukses (70%) Febri juga menunjukkan catatan yang bagus. Kalau bisa mempertahankan penampilannya, sepertinya Febri punya masa depan cerah di Persib. Para pendukung Persib tentunya juga girang mendapatkan seorang bintang muda yang merupakan pemain didikan Persib sendiri.
Nama Akurasi Tembakan Akurasi Operan Akurasi Umpan Silang Sukses Dribel Sukses Tekel
Dias Angga Putera 0.00% 79.00% 26.00% 0.00% 62.00%
Tony Sucipto 13.00% 78.00% 19.00% 10.00% 61.00%
Jajang Sukmara 0.00% 75.00% 21.00% 33.00% 64.00%
Febri Hariyadi 67.00% 66.00% 20.00% 77.00% 70.00%
David Laly 38.00% 73.00% 29.00% 54.00% 29.00%
Zulham Zamrun 48.00% 77.00% 27.00% 58.00% 73.00%
Atep 55.00% 73.00% 20.00% 50.00% 47.00%
Tantan 50.00% 62.00% 11.00% 31.00% 42.00%

Kekurangan Febri yang masih terlihat dari data diatas adalah akurasi operannya. Akurasi operan Febri baru 66% sementara para seniornya sudah 70 persen keatas. Jika mendapat lebih banyak kesempatan bermain sehingga lebih mengerti rekan-rekan setimnya, mungkin akurasi operan Febri akan meningkat.



Jika Febri bisa terus bersinar di Persib Bandung, dia bisa menjadi pemain andalan timnas di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Referensi:
Foto dari https://services.sportourism.id/fileload/eb46f44c-92a4-3bed-ab13-7ca3537fd50c.jpg
http://www.indonesiansc.com/pemain/febri-hariyadi
http://www.indonesiansc.com/pemain/dias-angga-putra
http://www.indonesiansc.com/pemain/tony-sucipto
http://www.indonesiansc.com/pemain/atep
http://www.indonesiansc.com/pemain/jajang-sukmara
http://www.indonesiansc.com/pemain/zulham-malik-zamrun
http://www.indonesiansc.com/pemain/tantan
http://www.indonesiansc.com/pemain/david-laly

Thursday 3 November 2016

[Draft] Rekor Leicester City di UCL

http://www.goal.com/en/news/1716/champions-league/2016/11/02/29122622/leicester-break-champions-league-defensive-record?ICID=HP_HN_2

Tuesday 1 November 2016

[Draft] Talenta Muda MU Terhambat Berkembang?

Premier league U21 adalah kompetisi untuk pemain usia 21 kebawah plus empat pemain senior. Kompetisi ini bergulir empat musim sejak 2012-2013 dan Manchester United U21 sukses menjuarai tiga diantaranya. Manchester United U21 adalah juara premier league U21 musim 2012-2013, 2014-2015 dan 2015-2016.

Sayangnya, peluang para talenta muda ini untuk menembus tim utama MU agaknya cukup sulit. Apalagi manajer Jose Mourinho tidak punya reputasi dalam hal mengorbitkan pemain muda. Mengingat prestasi tim senior MU yang kurang menggembirakan saat ini, agaknya Mou lebih lebih fokus pada upaya mendongkrak prestasi MU daripada membina pemain muda.

Guillermo Varela, bek kanan asal Uruguay adalah salah satu bintang MU U21 saat menjuarai premier league U21 tahun lalu. Sebagai pemain berusia 23 tahun, Varela mungkin tidak bisa dibilang pemain muda lagi. Untungnya Varela dipinjamkan ke  Eintracht Frankfurt sehingga mungkin punya kesempatan untuk tampil baik dan memikat klun baru.



From 2012 to 2016, EPPP Category 1 academies' most senior youth league was an U21 league known as the U21 Premier League, with four outfield players being permitted to play.

From the 2016–17 season onwards, it will be known as Premier League 2 and the age limit increased from Under-21 to Under-23.[2]

2012–13 Manchester United
2013–14 Chelsea
2014–15 Manchester United
2015–16 Manchester United

From the 2016–17 season onwards, it will be known as Premier League 2 and the age limit increased from Under-21 to Under-23

Manchester United clinched their second successive Under-21 league title last night (19 April) with a 3-2 triumph against Tottenham Hotspur at White Hart Lane. The Reds initially squandered a two-goal lead in north London, before sealing victory through a last-ditch strike from Guillermo Varela.

United's under-pressure boss Louis van Gaal has already given first-team opportunities to a number of young players who starred for the under-21s this season, including Varela and Brazilian midfielder Andreas Pereira. But which of the Reds' lesser-known young talents could emerge as potential stars in the coming months? IBTimes UK has taken a closer look at some of the U21 players ready to make the breakthrough.

Guillermo Varela, bek kanan, Uruguay, 23 tahun, Varela dipinjamkan ke  Eintracht Frankfurt
Andreas_Pereira, midfielder, Brazil, 20 tahun, dipinjamkan ke  Granada



Ro-Shaun Williams

Although Daley Blind and Chris Smalling have formed an effective partnership at the heart of the United defence, there is a widespread belief that Louis van Gaal − or whoever manages the Reds next season − will look to make central defensive reinforcements over the summer.

Alternatively, the United boss could turn to 17-year-old defender Ro-Shaun Williams, who is known as being one of the quickest players in English football. Indeed, the highly-rated centre-half broke Darren Campbell's 100-metre record at Ashton-upon-Mersey school, which had stood for 25 years.

Williams has made impressive progress over the last couple of years and has been tipped to make his first-team debut next season, having recently been named on the bench for the club's FA Cup quarter-final with West Ham United.

sepertinya masih di U21







Joel Pereira

With David De Gea rumoured to be on his way out of Old Trafford in the summer, there could well be an opening between the goals at Manchester United in the coming months. And in 19-year-old shot-stopper Joel Pereira, the Reds may already have the man to replace the improbably-good Spaniard.

Pereira signed for United in 2012, from Swiss club Neuchâtel Xamax, and has made seamless progress through the club's youth ranks. He is now firmly established as the first-choice keeper at under-21 level and was named on the bench for United's 5-1 win over FC Midtjylland in the Europa League.

Pereira signed a new contract at Old Trafford last year and will be keen to make his first-team breakthrough in 2016.

Joel Dinis Castro Pereira (born 28 June 1996) is a Portuguese professional footballer who plays as a goalkeeper for Belenenses on loan from English club Manchester United.


Axel Tuanzebe

The current United first-team has been widely criticised for showing a lack of character at different stages this season, but in Axel Tuanzebe the Reds have a young player who is happy to assume responsibility. The 18-year-old centre-half was made captain of the Under-18 team when he was a first-year scholar and his obvious leadership skills have been praised by Academy adviser Les Kershaw.

"He's a very, very good player," Kershaw told United's official website. "And is one of them that I really like because he has a strong personality."

Tuanzebe faces stiff competition from his centre-back partner Ro-Shaun Williams and Timothy Fosu-Mensah for a first-team place, but has always shown the right attitude during his progression through the club's ranks.

sepertinya masih di U21


Joe Riley

Louis van Gaal is a self-confessed fan of multi-functional players and in Joe Riley, the Dutchman has a young player who could perform a number of different roles at first-team level. The 19-year-old can play at full-back, central midfield or on the wings, meaning he could become a valuable squad player next season.

Riley was called up by

sepertinya masih di U21




Sadiq El Fitouri

Libya international Sadiq El Fitouri has taken a convoluted route to Old Trafford, which has seen him be rejected by Manchester City before he was famously spotted by United's so-called Class of 92 while he was training with Salford City.

The right-back, who is now 21, was pulled to one side by joint owners Phil Neville and Paul Scholes during a Salford training session and invited to a trial with United. El Fitouri signed a professional contract with the club in 2015 and has since gone on to win back-to-back Under-21 titles.

sepertinya masih di U21
22 tahun

https://en.wikipedia.org/wiki/Professional_Development_League
http://www.ibtimes.co.uk/u21-premier-league-which-manchester-uniteds-young-players-will-become-first-team-stars-1555861
https://www.premierleague.com/news/84136
https://en.wikipedia.org/wiki/Guillermo_Varela
https://en.wikipedia.org/wiki/Andreas_Pereira
https://en.wikipedia.org/wiki/Joel_Castro_Pereira
https://en.wikipedia.org/wiki/Sadiq_El_Fitouri

Monday 31 October 2016

Alex Iwobi dan Perjuangan Pemain Muda Arsenal Menembus Tim Utama

Awal musim ini Alex Iwobi sukses merebut posisi utama di sayap kiri Arsenal. Sebagai tim yang terkenal dalam hal pembinaan pemain muda, mungkin kelihatannya wajar kalau pemain lulusan akademi sendiri seperti Alex Iwobi berhasil naik kelas sebagai pemain inti di tim senior. Pada kenyataannya, tidaklah mudah bagi lulusan akademi Arsenal untuk bisa merebut posisi inti di tim senior. Bagaimanapun juga Arsenal adalah klub yang berorientasi prestasi, dan para lulusan akademi harus bersaing dengan pemain-pemain yang didatangkan dari klub lain.

Alex Iwobi lahir di Nigeria, tapi sudah tinggal di Inggris sejak usia 4 tahun. Iwobi sudah bergabung dengan akademi Arsenal sejak tahun 2004 waktu masih berusia 7 atau 8 tahun. Transisi Iwobi dari akademi ke tim senior temasuk mulus. Musim lalu Iwobi sudah menjalani debut EPL saat berusia 19 tahun, mencatatatkan 13 penampilan dan mencetak 2 gol. Musim ini Iwobi sudah menjadi pilihan utama sebagai gelandang sayap kiri.

Pemain akademi lain yang melaju ke tim senior semulus Iwobi adalah bek kanan Hector Bellerin. Jebolan akademi Barcelona ini hijrah ke akademi Arsenal di usia 16 tahun. Saat berusia 19 tahun, pemuda Spanyol ini sudah masuk menjalani debut EPL di musim 2014-2015 karena cederanya para bek kanan senior yaitu Calum Chambers dan Mathieu Debuchy. Musim ini Bellerin sudah mantap menjadi pilihan utama di tim inti Arsenal sejak 2015-2016.







Kieran Gibbs juga sempat menjadi lulusan akademi yang sukses menjadi pilihan utama di tim senior, tapi akhirnya tergeser oleh Nacho Monreal. Menjalani debut EPL sejak usia 19 tahun, Gibbs berperan sebagai pelapis bek kiri utama, Gael Clichy , selama tiga musim. Di musim 2011-2012 Clichy hengkang dan Kieran Gibbs dipercaya menjadi bek kiri pilihan pertama. Sayangnya pemain berkebangsaan Inggris sering mengalami cedera, hingga akhirnya posisinya di tim inti diambil alih oleh Nacho Monreal yang didatangkan dari Malaga.

Ada lagi Francis Coquelin, yang talentanya dideteksi mantan pemain Arsenal Gilles Grimandi saat masih 17 tahun. Pemuda perancis ini menjalani debut EPL di musim 2011-2012 saat berusia 20 tahun. Setelah itu gelandang bertahan lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Di musim 2014-2015 dipanggil dari Charlton Athletic karena banjir cedera yang melanda lini tengah Arsenal waktu itu. Sejak itu Coquelin sudah mencatatkan 45 penampilan bersama Arsenal. Coquelin mungkin belum bisa disebut pemain inti, tapi dia mendapatkan cukup banyak kesempatan bermain sekalipun harus berkompetisi dengan Santi Cazorla, Granit Xhaka dan Mohammed Elneny.

Seperti halnya Iwobi, striker Chuba Akpom punya darah Nigeria tapi besar di Inggris. Akpom ini menjalani debut EPL sebelum genap 19 tahun di musim 2013/2014. Sampai saat ini Akpom baru empat kali tampil di EPL bersama Arsenal karena lebih sering dipinjamkan ke klub kecil. Musim lalu saat dipinjamkan ke Hull City, Akpom ikut berkontribusi membawa klub tersebut promosi ke EPL.

Emiliano Martinez saat ini adalah kiper pilihan ketiga Arsenal. Penjaga gawang berusia 24 tahun asal Argentina ini sebelumnya lebih sering dipinjamkan ke klub-klub divisi bawah. Kiper lulusan akdame Arsenal ini agaknya masih sulit bersaing dengan Petr Cech dan David Ospina.

Diantara para pemain lulusan akademi Arsenal yang ada di tim senior, Jeff Reine-Adelaide adalah yang paling muda. Gelandang berkebangsaan Perancis ini baru berusia 18 tahun. Jeff Reine-Adelaide baru tampil sekali di tim senior sebagai pemain pengganti di suatu partai piala FA.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Arsenal_F.C.
https://en.wikipedia.org/wiki/Alex_Iwobi
https://en.wikipedia.org/wiki/H%C3%A9ctor_Beller%C3%ADn
https://en.wikipedia.org/wiki/Kieran_Gibbs
https://en.wikipedia.org/wiki/Nacho_Monreal
https://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Coquelin
https://en.wikipedia.org/wiki/Chuba_Akpom
https://en.wikipedia.org/wiki/Emiliano_Mart%C3%ADnez
https://en.wikipedia.org/wiki/Jeff_Reine-Ad%C3%A9la%C3%AFde



Sunday 30 October 2016

Tottenham Hotspurs Yang Terlalu Sering Seri

Di pekan ke 10 EPL musim 2016-2017, Tottenham Hotspurs mulai tercecer ke posisi kelima. Manchester City, Arsenal dan Liverpool berebut urutan teratas di dengan poin sama-sama 23, dan Chelsea menyusul di posisi keempat dengan poin 22. Padahal Spurs adalah satu-satunya tim EPL yang belum terkalahkan musim ini

Tottenham Hospurs sempat menempati posisi runner-up pada pekan ketujuh EPL. Tapi tiga partai seri berurutan di tiga pekan terakhir memaksa mereka sedikit menjauh dari persaingan memperebutkan puncak klasemen. Spurs memang adalah tim yang paling banyak meraup seri musim ini di EPL. Mereka sudah memainkan lima partai dengan hasil seri.

Kalau ditelaah lebih lanjut, banyaknya hasil seri yang dialami Tottenham Hotspurs mungkin menunjukkan bahkan mereka kurang banyak membuat gol. Dari 10 pekan perdana EPL musim ini, Spurs baru mencatatkan 14 gol. Produktivitas gol Tottenham agak jauh tertinggal dari Manchester City (24 gol), Liverpool (24 gol), Arsenal (23 gol) dan Chelsea (21 gol).

Para tim papan atas EPL saat ini memang haus gol dibandingkan musim sebelumnya.Di musim 2015-2016 tim paling produktif yaitu Manchester City "hanya" mencatatkan 71 gol dari 38 pertandingan, atau rata-rata sekitar 1.87 gol per laga. Rata-rata produktivitas gol Manchester City musim ini bersama Pep Guardiola adalah 24 gol dari 10 pertandingan, atau 2.4 gol per laga.

Kesimpulannya, Tottenham Hotspurs harus meningkatkan ketajaman di depan gawang lawan jika ingin tetap bersaing memperebutkan gear juara EPL musim ini. Cederanya Harry Kane tidak bisa dijadikan alasan. Manajer Mauricio Pochettino harus segera menemukan solusi untuk mendongkrak produktivitas gol Tottenham Hospurs.

Referensi:https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Tottenham_Hotspur_F.C._season

Saturday 29 October 2016

Ampuhnya Resep Baru Arsene Wenger

Arsenal mengawali musim ini dengan tidak meyakinkan, kalah 3-4 dari Liverpool di partai perdana lalu ditahan 0-0 oleh Leicester City. Tapi saat ini setelah sepuluh pekan mereka berada di posisi kedua, hanya kalah selisih gol dari pimpinan klasemen klasemen Manchester City. Kalau dianalisis, ada setidaknya tiga faktor penting dari pencapaian Arsenal ini.

Agaknya Wenger sejak awal sudah memutuskan bahwa dengan formasi 4-2-3-1 yang akan menjadi penyerang tunggal di musim ini adalah Alexis Sanchez (dalam 10 pekan mencatatkan 6 gol 3 assist). Mesut Ozil (3 gol 1 assist) mendukung dibelakangnya sebagai gelandang serang. Theo Walcott (5 gol 2 assist) ternyata lebih trengginas jika berkonsentrasi sebagai sayap kanan daripada menjadi penyerang seperti musim-musim sebelumnya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah kebijakan transfer yang bagus di awal musim. Bek tengah berkebangsaan Jerman  Shkodran Mustafi yang konon didatangkan dengan biaya transfer 35 juta poundsterling dari Valencia sudah menjadi bek tengah pilihan utama berpasangan dengan Laurent Koscielny (2 gol). Gelandang Swiss Granit Xhaka (1 gol) yang konon didatangkan dengan nilai transfer 30 juta poundsterling dari Borussia Monchengladbach cukup mampu bersaing meperebutkan satu posisi di posisi gelandang bertahan dengan Santi Cazorla (2 gol 2 assist), Francis Coquelin dan rekrutan baru lainnya, Mohammed Elneny (1 assist).

Rekrutan mahal lain yaitu penyerang Lucas Perez dijadikan pelapis Alexis Sanchez. Penyerang berkebangsaan Spanyol ini konon biaya transfernya dari Deportivo La Coruna mencapai 17.1 juta poundsterling. Rob Holding, bek tengah berkebangsaan Inggris yang didatangkan dari Bolton Wanderers sudah tampil tiga kali untuk Arsenal di EPL.

Faktor ketiga adalah Arsenal menghargai persaingan antar pemain memperebutkan posisi inti. Posisi gelandang sayap kiri yang tadinya milik Alex Oxlade Chamberlain (1 gol 1 assist) sekarang beralih ke Alex Iwobi (3 assist). Penyerang andalan tahun lalu, Olivier Giroud walau selalu tampil sebagai pemain pengganti saat ini sudah mencatatkan 2 gol. Begitupun Kieran Gibbs (1 assist) sepertinya masih berusaha untuk menggeser posisi bek kiri dari Nacho Monreal ().

14-08-2016 Arsenal vs Liverpool 3-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Calum Chambers (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Mohammed Elneny (DCM)/(67' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM), Aaron Ramsey (AMC)/(61' Santi Cazorla), Alex Iwobi (AML)/(59' Alex Oxlade Chamberlain), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Theo Walcott 31', assist Alex Iwobi
Goal 2 Alex Oxlade Chamberlain 64', assist Santi Cazorla
Goal 3 Calum Chambers 75', assist Santi Cazorla

20-08-2016 Leicester vs Arsenal 0-0
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Granit Xhaka (DCM)/(73' Jack Wilshere), Theo Walcott (ARM), Santi Cazorla (AMC)/(73' Mesut Ozil), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(78' Olivier Giroud), Alexis Sanchez (ST)

27-08-2016 Watford vs Arsenal 1-3
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB)/(74' Kieran Gibbs), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC)/(70' Jack Wilshere), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(70' Mohammed Elneny), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Santi Cazorla 9' (penalty kick)
Goal 2 Alexis Sanchez 40' (assist Theo Walcott)
Goal 3 Mesut Ozil 45' (assist Alexis Sanchez)

10-09-2016 Arsenal vs Southampton 2-1
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Francis Coquelin (DCM), Theo Walcott (ARM)/(75' Alex Iwobi), Mesut Ozil (AMC), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(62' Olivier Giroud), Lucas Perez (ST)/(62' Alexis Sanchez)
Goal 1 Laurent Koscielny 29'
Goal 2 Santi Cazorla 90+3' (penalty kick)

17-09-2016 Hull vs Arsenal 1-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Santi Cazorla (DCM)/(67' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM)/(88' Lucas Perez), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(77' Mohammed Elneny), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Alexis Sanchez 17'  (assist Alex Iwobi)
Goal 2 Theo Walcott 55'  (assist Alex Iwobi)
Goal 3 Alexis Sanchez 83'
Goal 4 Granit Xhaka 90+1' (assist Mohammed Elneny)

24-09-2016 Arsenal vs Chelsea 3-0 
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Francis Coquelin (DCM)/(32' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(69' Kieran Gibbs), Alexis Sanchez (ST)/(79' Olivier Giroud)
Goal 1 Alexis Sanchez 11'
Goal 2 Theo Walcott 14'  (assist Hector Bellerin)
Goal 2 Mesut Ozil 40'  (assist Alexis Sanchez)

02-10-2016 Burnley vs Arsenal 0-1
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM)/(71' Mohammed Elneny), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(71' Alex Oxlade Chamberlain), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Laurent Koscielny 90+2' (assist Theo Walcott)

15-10-2016 Arsenal vs Swansea 3-2
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC)/(83' Kieran Gibbs), Alex Iwobi (AML)/(68' Francis Coquelin), Alexis Sanchez (ST)/(82' Alex Oxlade Chamberlain)
Goal 1 Theo Walcott 27'
Goal 2 Theo Walcott 33'
Goal 3 Mesut Ozil 57' (assist Alexis Sanchez)

22-10-2016 Arsenal vs Middlesbrough 0-0
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Mohammed Elneny (DCM)/(74' Alex Oxlade Chamberlain), Francis Coquelin (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(67' Lucas Perez), Alexis Sanchez (ST)

29-10-2016 Sunderland vs Arsenal 1-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Kieran Gibbs (LB), Francis Coquelin (DCM)/(89' Ainsley Maitland-Niles), Mohammed Elneny (DCM), Alex Oxlade Chamberlain (ARM)/(77' Aaron Ramsey), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(69' Olivier Giroud), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Alexis Sanchez 19' (assist Alex Oxlade Chamberlain)
Goal 2 Olivier Giroud 71' (assist Kieran Gibbs)
Goal 3 Olivier Giroud 76' (assist Mesut Ozil)
Goal 1 Alexis Sanchez 78' (assist Aaron Ramsey)

Catatan :
- GK : goalkeeper
- RB : right back
- CB : central back
- LB : left back
- DCM : defensive central midfielder
- RM : right midfielder
- ACM : attacking central midfielder
- LM : left midfielder
- ST : striker

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Arsenal_F.C._season
https://www.whoscored.com/Teams/13/Fixtures/England-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080506/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Liverpool
https://www.whoscored.com/Matches/1080526/Live/England-Premier-League-2016-2017-Leicester-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080544/Live/England-Premier-League-2016-2017-Watford-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080546/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Southampton
https://www.whoscored.com/Matches/1080559/Live/England-Premier-League-2016-2017-Hull-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080566/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Chelsea
https://www.whoscored.com/Matches/1080583/Live/England-Premier-League-2016-2017-Burnley-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080603/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Swansea
https://www.whoscored.com/Matches/1080582/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Middlesbrough
https://www.whoscored.com/Matches/1080612/Live/England-Premier-League-2016-2017-Sunderland-Arsenal

Friday 28 October 2016

Penalti Yang Diulang Enam Kali

Tendangan penalti adalah hal yang sering ditemui dalam sebuah pertandingan. Tendangan penalti yang harus diulangi juga bukan hal aneh. Tapi bagaimama untuk tendangan penalti yang harus diulang sampai lima kali.

Kejadian ini berlangsung di Olimpiade 2004 Yunani. Dua tim yang bertanding adalah Tunisia dan Serbia, dan wasit yang memimpin pertandingan adalah Charles Ariiotima dari Tahiti. Tunisia mendapatkan tendangan penalti dan striker Mohamed Jedidi ditunjuk untuk melakukan eksekusi menghadapi kiper Serbia, Nikola Milojevic.

Jedidi mengeksekusi tendangan penalti dengan sukses. Tapi wasit memerintahkan untuk mengulang tendangan penalti karena pemain Tunisia lain dinilai memasuki kotak penalti. Hal yang sama berulang pada tendangan kedua dan ketiga Jedidi.

Pada tendangan keempat, kiper Nikola Milojevic sukses mementahkan tendangan penalti Jedidi. Lagi-lagi wasit memerintahkan untuk mengulangi tendangan penalti. Kali ini pemain Serbia lain yang dinilai memasuki kotak penalti. hal ini berulang pada tendangan  kelima.

Jedidi akhirnya sukses mengeksekusi penalti ini pada kesempatan keenam. Hasil akhir pertandingan ini adalah 3-2 untuk kemenangan Tunisia.


Referensi:
http://www.abc.net.au/news/2004-08-18/six-time-taken-penalty-hands-tunisia-victory/2027616

Thursday 27 October 2016

Saat MU Tampil Dengan Tiga Bek Kiri

Ada sesuatu yang menarik saat Manchester United menjamu Manchester City di piala liga 26 Oktober 2016 ini. Dalam pertandingan yang berakhir 1-0 untuk keunggulan tuan rumah itu MU tampil dengan formasi empat bek. Diantara para pemain yang bermain sejak menit pertama, ada tiga pemain yang bisa bermain sebagai bek kiri.

Luke Shaw sepertinya tidak tergoyahkan sebagai bek kiri andalan MU. Pemain yang tahun lalu absen lama karena cedera panjang itu sukses merebut posisi kembali bek kiri inti di era Mourinho. Reputasi Luke Shaw memang sebagai bek kiri dengan naluri serang dan agaknya belum pernah dicoba di posisi lain.

Daley Blind adalah pemain serba bisa, bisa menempati posisi gelandang bertahan, bek kiri dan bek tengah. Sebelum partai menghadapi Manchester City tersebut Blind memang sudah pernah dimainkan sebagai bek tengah oleh Jose Mourinho. Kemampuan teknis seharusnya memadai dan posturnya juga cukup tinggi (180 cm). Mungkin Blind hanya perlu membiasakan diri agar nyaman sebagai bek tengah.

Marcos Rojo sempat cukup sering bermain sebagai bek tengah bagi Sporting Lisbon. Artinya posisi bek tengah bukan hal baru bagi pemain Argentina setinggi 187 cm ini. Jika sukses menjadi bek tengah MU, Rojo jadi punya kesempatan memperbaiki pamornya yang sebelumnya redup di Old Trafford.

Peluang bermain untuk Marcos Rojo dan Daley Blind terus berduet sebagai bek tengah MU cukup besar. Bek tengah pilihan Eric Bailly sedang cedera panjang, dan setelah sembuh kemungkinan akan absen cukup lama awal tahun depan karena tampil di piala Afrika. Jika Marcos Rojo dan Daley Blind mampu menunjukkan performa yang solid dan konsisten, mereka punya potensi untuk ditampilkan di banyak pertandingan.

Selain mereka bertiga, ada Matteo Darmian yang juga bisa bermain sebagai bek kiri. Pemain Italia ini posisi asalnya adalah bek kanan. Artinya, MU bisa saja tampil dengan empat bek yang semuanya bisa menjadi bek kiri : Luke Shaw sebagai bek kiri, Marcos Rojo dan Daley Blind sebagai bek tengah dan Matteo Darmian sebagai bek kanan.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Luke_Shaw
https://en.wikipedia.org/wiki/Daley_Blind
https://en.wikipedia.org/wiki/Marcos_Rojo
http://www.espnfcasia.com/manchester-united/story/2921734/matteo-darmian-happy-to-play-left-back-for-manchester-united

Tuesday 25 October 2016

"Bundesliga Connection" di Liverpool

Di masa jaya Arsene Wenger bersama Arsenal, istilah French connection merebak. Manajer asal Perancis itu sering membawa pemain asal Perancis ke Arsenal. Nama-nama Thierry Henry, Robert Pires dan Patrick Vieira sudah menjadi legenda bagi tim gudang peluru ini. Saat ini pun ada sejumlah pemain Perancis di Arsenal, seperti Laurent Koscielny, Francis Coquelin dan Olivier Giroud.

Hal ini sebenarnya positif-positif saja. Arsene Wenger berasal dari negara yang sepakbolanya kuat, dan bisa mendeteksi talenta-talenta asal negaranya yang layak dibawa ke Inggris. Tentu ada satu catatan, bahwa tim pada akhirnya butuh hasil akhir berupa prestasi.

Begitu pula dengan Jurgen Klopp di Liverpool. Klopp berasal dari Jerman, negara yang sudah mengoleksi empat gelar juara dunia. Wajar saja jika Klopp mendeteksi nama pemain-pemain yang berkarir di Jerman yang layak memperkuat tim sekuat Liverpool. Tidak terbatas pada pemain asal Jerman, tapi juga pemain asal negara lain yang berkiprah gemilang di bundesliga.

Awal musim ini, Klopp mendatangkan empat pemain dari Bundesliga. Loris Karius (Jerman) didatangkan dari Mainz 05 dan mulai dipercaya menjadi kiper Liverpool di lima penampilan terakhir semua ajang. Kehadirannya menjadi tantangan berat bagi Simon Mignolet yang musim lalu dipercaya menjadi kiper utama Liverpool.

Rekrutan baru lainnya, Joel Matip (Kamerun), juga terlihat cukup menjanjikan, mantan bek Schalke 04 ini juga dipercaya menjadi bek tengah utama Liverpool di tujuh partai EPL. Sekalipun membela timnas Kamerun, Joel Matip lahir dan besar di Jepan, punya darah Jerman dan kewarganegaraan Jerman.

Ragnar Klavan (Estonia) juga punya kesempatan bersaing dengan bek tengah Liverpool lainnya. Mantan pemain FC Augsburg yang juga bisa bermain sebagai bek kiri ini sudah bermain di tiga partai EPL. Tahun lalu Ragnar Klavan terpilh sebagai pemain terbaik Estonia 2015.

Rekan setim Ragnar Klavan di FC Augsburg, yaitu kiper veteran Alex Manninger (Austria) juga didatangkan awal musim ini. Kiper veteran agaknya didatangkan lebih sebagai pelapis Simon Mignolet dan Loris Karius. Penggemar Arsenal tentunya ingat kalau di kurun 1997-2001 Alex Manninger bermain untuk tim gudang peluru ini.

Selain para rekrutan baru tersebut, di Liverpool juga ada Roberto Firmino. Penyerang Brazil ini sempat empat tahun malang melintang bersama Hoffenheim. Saat ini Firmino adalah pemain andalan Liverpool, sudah mencetak tiga gol dari delapan partai di EPL.

Ada seorang pemain Jerman lagi di Liverpool, yaitu Emre Can. Gelandang ini harus berjuang untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim Klopp yang menggemari sepakbola menyerang ini. Sampai saat ini Emre Can baru mendapat kesempatan bermain dua kali bermain sebagai menit pertama di EPL, tiga kali sebagai pemain pengganti.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Liverpool_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Jo%C3%ABl_Matip
https://en.wikipedia.org/wiki/Ragnar_Klavan
https://en.wikipedia.org/wiki/Emre_Can
https://www.whoscored.com/Teams/26/
https://en.wikipedia.org/wiki/Arsenal_F.C.

Monday 24 October 2016

Shakhtar Donetsk: Aura Samba Di Liga Europa

Tim yang tampil paling meyakinkan sejauh ini di liga Europa bukanlah tim mahal penuh bintang Manchester United. Ada tiga tim yang mampu menyapu bersih tiga partai fase grup yang telah berlangsung. Tiga klub ini adalah Schalke 04 (Jerman), Zenit St Petersburg (Rusia) dan Shakhtar  Donetsk (Ukraina).                    

Prestasi Shakhtar Donetsk patut diacungi jempol. Runner-up liga Ukraina tahun lalu itu tergabung satu grup dengan klub-klub yang berasal dari liga yang cukup kuat. Ternyata Shakhtar Donetsk mampu menundukkan Konyaspor (Turki) pada pertandingan tandang tanggal pada 15 September 2016 dengan skor 1-0. Dua minggu kemudian Shakhtar Donetsk memukul Braga (Portugal) 2-0 di kandang sendiri. Pertandingan berikutnya di rumah sendiri, Shakhtar Donetsk menghantam Shakhtar Donetsk 5-0 pada 20 Oktober 2016.                      

Kalau dilihat dari daftar nama pemain Shakhtar Donetsk, ada tujuh nama pemain Brazil. Rekaman penampilan Skakhtar Donetsk di Eropa musim ini menunjukkan kalau mereka bisa memainkan lima pemain Brazil dalam satu partai, sejak menit pertama atau sebagai pemain pengganti. Kebanyakan pemain Brazil ini berposisi sebagai gelandang atau gelandang serang.                      

Nama yang paling terkenal diantara mereka adalah Bernard. Sayap kiri ini dipanggil ke timnas Brazil di Copa America 2013 dan piala dunia 2014. Bernard punya catatan 14 penampilan dan satu gol untuk Selecao.                    

Ada juga pemain Shakhtar Donetsk yang masuk pantauan pelatih Brazil saat ini, Tite. Itulah Taison, pemain yang bisa mermain sebagai gelandang serang atau Tite. Dia sudah mencatatkan dua penampilan bersama timnas Brazil asuhan Tite.                    

Ada dua pemain Shakhtar Donetsk lebih lainnya yang pernah dipanggil ke timnas Selecao yaitu gelandang serang Fred dan Wellington Nem, juga seorang gelenadnag serang. Tiga nama lain adalah Dentinho (gelandang), Marlos (gelandang serang) dan Ismaily (bek tengah). Patut dicatat bahwa di tim pemimpin klasemen sementara liga Ukraina musim ini juga ada Eduardo, striker naturalisasi Kroasia kelahiran Brazil.                    

Walaupun ada banyak pemain Brazil dan pemain asing lainnya, pemain tertaja Shakhtar Donetsk di liga Europa adalah pemain Ukraina sendiri, yaitu gelandang Viktor Kovalenko yang sudah mencatatkan tiga gol dari lima pertandingan liga Europa.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_FC_Shakhtar_Donetsk_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_FC_Shakhtar_Donetsk_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Champions_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Champions_League_qualifying_phase_and_play-off_round#Shakhtar_Donetsk_v_Young_Boys
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Europa_League
http://www.uefa.com/uefachampionsleague/season=2017/matches/round=2000781/match=2020349/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefachampionsleague/season=2017/matches/round=2000781/match=2020364/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000791/match=2020452/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000791/match=2020474/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019392/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019417/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019440/index.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Frederico_Rodrigues_Santos
https://en.wikipedia.org/wiki/Dentinho
https://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Marlos
https://en.wikipedia.org/wiki/Wellington_Nem
https://en.wikipedia.org/wiki/Taison
https://en.wikipedia.org/wiki/Ismaily_Gon%C3%A7alves_dos_Santos
https://en.wikipedia.org/wiki/Eduardo_da_Silva
https://en.wikipedia.org/wiki/Viktor_Kovalenko_(footballer)