Monday 31 October 2016

Alex Iwobi dan Perjuangan Pemain Muda Arsenal Menembus Tim Utama

Awal musim ini Alex Iwobi sukses merebut posisi utama di sayap kiri Arsenal. Sebagai tim yang terkenal dalam hal pembinaan pemain muda, mungkin kelihatannya wajar kalau pemain lulusan akademi sendiri seperti Alex Iwobi berhasil naik kelas sebagai pemain inti di tim senior. Pada kenyataannya, tidaklah mudah bagi lulusan akademi Arsenal untuk bisa merebut posisi inti di tim senior. Bagaimanapun juga Arsenal adalah klub yang berorientasi prestasi, dan para lulusan akademi harus bersaing dengan pemain-pemain yang didatangkan dari klub lain.

Alex Iwobi lahir di Nigeria, tapi sudah tinggal di Inggris sejak usia 4 tahun. Iwobi sudah bergabung dengan akademi Arsenal sejak tahun 2004 waktu masih berusia 7 atau 8 tahun. Transisi Iwobi dari akademi ke tim senior temasuk mulus. Musim lalu Iwobi sudah menjalani debut EPL saat berusia 19 tahun, mencatatatkan 13 penampilan dan mencetak 2 gol. Musim ini Iwobi sudah menjadi pilihan utama sebagai gelandang sayap kiri.

Pemain akademi lain yang melaju ke tim senior semulus Iwobi adalah bek kanan Hector Bellerin. Jebolan akademi Barcelona ini hijrah ke akademi Arsenal di usia 16 tahun. Saat berusia 19 tahun, pemuda Spanyol ini sudah masuk menjalani debut EPL di musim 2014-2015 karena cederanya para bek kanan senior yaitu Calum Chambers dan Mathieu Debuchy. Musim ini Bellerin sudah mantap menjadi pilihan utama di tim inti Arsenal sejak 2015-2016.







Kieran Gibbs juga sempat menjadi lulusan akademi yang sukses menjadi pilihan utama di tim senior, tapi akhirnya tergeser oleh Nacho Monreal. Menjalani debut EPL sejak usia 19 tahun, Gibbs berperan sebagai pelapis bek kiri utama, Gael Clichy , selama tiga musim. Di musim 2011-2012 Clichy hengkang dan Kieran Gibbs dipercaya menjadi bek kiri pilihan pertama. Sayangnya pemain berkebangsaan Inggris sering mengalami cedera, hingga akhirnya posisinya di tim inti diambil alih oleh Nacho Monreal yang didatangkan dari Malaga.

Ada lagi Francis Coquelin, yang talentanya dideteksi mantan pemain Arsenal Gilles Grimandi saat masih 17 tahun. Pemuda perancis ini menjalani debut EPL di musim 2011-2012 saat berusia 20 tahun. Setelah itu gelandang bertahan lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Di musim 2014-2015 dipanggil dari Charlton Athletic karena banjir cedera yang melanda lini tengah Arsenal waktu itu. Sejak itu Coquelin sudah mencatatkan 45 penampilan bersama Arsenal. Coquelin mungkin belum bisa disebut pemain inti, tapi dia mendapatkan cukup banyak kesempatan bermain sekalipun harus berkompetisi dengan Santi Cazorla, Granit Xhaka dan Mohammed Elneny.

Seperti halnya Iwobi, striker Chuba Akpom punya darah Nigeria tapi besar di Inggris. Akpom ini menjalani debut EPL sebelum genap 19 tahun di musim 2013/2014. Sampai saat ini Akpom baru empat kali tampil di EPL bersama Arsenal karena lebih sering dipinjamkan ke klub kecil. Musim lalu saat dipinjamkan ke Hull City, Akpom ikut berkontribusi membawa klub tersebut promosi ke EPL.

Emiliano Martinez saat ini adalah kiper pilihan ketiga Arsenal. Penjaga gawang berusia 24 tahun asal Argentina ini sebelumnya lebih sering dipinjamkan ke klub-klub divisi bawah. Kiper lulusan akdame Arsenal ini agaknya masih sulit bersaing dengan Petr Cech dan David Ospina.

Diantara para pemain lulusan akademi Arsenal yang ada di tim senior, Jeff Reine-Adelaide adalah yang paling muda. Gelandang berkebangsaan Perancis ini baru berusia 18 tahun. Jeff Reine-Adelaide baru tampil sekali di tim senior sebagai pemain pengganti di suatu partai piala FA.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Arsenal_F.C.
https://en.wikipedia.org/wiki/Alex_Iwobi
https://en.wikipedia.org/wiki/H%C3%A9ctor_Beller%C3%ADn
https://en.wikipedia.org/wiki/Kieran_Gibbs
https://en.wikipedia.org/wiki/Nacho_Monreal
https://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Coquelin
https://en.wikipedia.org/wiki/Chuba_Akpom
https://en.wikipedia.org/wiki/Emiliano_Mart%C3%ADnez
https://en.wikipedia.org/wiki/Jeff_Reine-Ad%C3%A9la%C3%AFde



Sunday 30 October 2016

Tottenham Hotspurs Yang Terlalu Sering Seri

Di pekan ke 10 EPL musim 2016-2017, Tottenham Hotspurs mulai tercecer ke posisi kelima. Manchester City, Arsenal dan Liverpool berebut urutan teratas di dengan poin sama-sama 23, dan Chelsea menyusul di posisi keempat dengan poin 22. Padahal Spurs adalah satu-satunya tim EPL yang belum terkalahkan musim ini

Tottenham Hospurs sempat menempati posisi runner-up pada pekan ketujuh EPL. Tapi tiga partai seri berurutan di tiga pekan terakhir memaksa mereka sedikit menjauh dari persaingan memperebutkan puncak klasemen. Spurs memang adalah tim yang paling banyak meraup seri musim ini di EPL. Mereka sudah memainkan lima partai dengan hasil seri.

Kalau ditelaah lebih lanjut, banyaknya hasil seri yang dialami Tottenham Hotspurs mungkin menunjukkan bahkan mereka kurang banyak membuat gol. Dari 10 pekan perdana EPL musim ini, Spurs baru mencatatkan 14 gol. Produktivitas gol Tottenham agak jauh tertinggal dari Manchester City (24 gol), Liverpool (24 gol), Arsenal (23 gol) dan Chelsea (21 gol).

Para tim papan atas EPL saat ini memang haus gol dibandingkan musim sebelumnya.Di musim 2015-2016 tim paling produktif yaitu Manchester City "hanya" mencatatkan 71 gol dari 38 pertandingan, atau rata-rata sekitar 1.87 gol per laga. Rata-rata produktivitas gol Manchester City musim ini bersama Pep Guardiola adalah 24 gol dari 10 pertandingan, atau 2.4 gol per laga.

Kesimpulannya, Tottenham Hotspurs harus meningkatkan ketajaman di depan gawang lawan jika ingin tetap bersaing memperebutkan gear juara EPL musim ini. Cederanya Harry Kane tidak bisa dijadikan alasan. Manajer Mauricio Pochettino harus segera menemukan solusi untuk mendongkrak produktivitas gol Tottenham Hospurs.

Referensi:https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Tottenham_Hotspur_F.C._season

Saturday 29 October 2016

Ampuhnya Resep Baru Arsene Wenger

Arsenal mengawali musim ini dengan tidak meyakinkan, kalah 3-4 dari Liverpool di partai perdana lalu ditahan 0-0 oleh Leicester City. Tapi saat ini setelah sepuluh pekan mereka berada di posisi kedua, hanya kalah selisih gol dari pimpinan klasemen klasemen Manchester City. Kalau dianalisis, ada setidaknya tiga faktor penting dari pencapaian Arsenal ini.

Agaknya Wenger sejak awal sudah memutuskan bahwa dengan formasi 4-2-3-1 yang akan menjadi penyerang tunggal di musim ini adalah Alexis Sanchez (dalam 10 pekan mencatatkan 6 gol 3 assist). Mesut Ozil (3 gol 1 assist) mendukung dibelakangnya sebagai gelandang serang. Theo Walcott (5 gol 2 assist) ternyata lebih trengginas jika berkonsentrasi sebagai sayap kanan daripada menjadi penyerang seperti musim-musim sebelumnya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah kebijakan transfer yang bagus di awal musim. Bek tengah berkebangsaan Jerman  Shkodran Mustafi yang konon didatangkan dengan biaya transfer 35 juta poundsterling dari Valencia sudah menjadi bek tengah pilihan utama berpasangan dengan Laurent Koscielny (2 gol). Gelandang Swiss Granit Xhaka (1 gol) yang konon didatangkan dengan nilai transfer 30 juta poundsterling dari Borussia Monchengladbach cukup mampu bersaing meperebutkan satu posisi di posisi gelandang bertahan dengan Santi Cazorla (2 gol 2 assist), Francis Coquelin dan rekrutan baru lainnya, Mohammed Elneny (1 assist).

Rekrutan mahal lain yaitu penyerang Lucas Perez dijadikan pelapis Alexis Sanchez. Penyerang berkebangsaan Spanyol ini konon biaya transfernya dari Deportivo La Coruna mencapai 17.1 juta poundsterling. Rob Holding, bek tengah berkebangsaan Inggris yang didatangkan dari Bolton Wanderers sudah tampil tiga kali untuk Arsenal di EPL.

Faktor ketiga adalah Arsenal menghargai persaingan antar pemain memperebutkan posisi inti. Posisi gelandang sayap kiri yang tadinya milik Alex Oxlade Chamberlain (1 gol 1 assist) sekarang beralih ke Alex Iwobi (3 assist). Penyerang andalan tahun lalu, Olivier Giroud walau selalu tampil sebagai pemain pengganti saat ini sudah mencatatkan 2 gol. Begitupun Kieran Gibbs (1 assist) sepertinya masih berusaha untuk menggeser posisi bek kiri dari Nacho Monreal ().

14-08-2016 Arsenal vs Liverpool 3-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Calum Chambers (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Mohammed Elneny (DCM)/(67' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM), Aaron Ramsey (AMC)/(61' Santi Cazorla), Alex Iwobi (AML)/(59' Alex Oxlade Chamberlain), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Theo Walcott 31', assist Alex Iwobi
Goal 2 Alex Oxlade Chamberlain 64', assist Santi Cazorla
Goal 3 Calum Chambers 75', assist Santi Cazorla

20-08-2016 Leicester vs Arsenal 0-0
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Granit Xhaka (DCM)/(73' Jack Wilshere), Theo Walcott (ARM), Santi Cazorla (AMC)/(73' Mesut Ozil), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(78' Olivier Giroud), Alexis Sanchez (ST)

27-08-2016 Watford vs Arsenal 1-3
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Rob Holding (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB)/(74' Kieran Gibbs), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC)/(70' Jack Wilshere), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(70' Mohammed Elneny), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Santi Cazorla 9' (penalty kick)
Goal 2 Alexis Sanchez 40' (assist Theo Walcott)
Goal 3 Mesut Ozil 45' (assist Alexis Sanchez)

10-09-2016 Arsenal vs Southampton 2-1
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Francis Coquelin (DCM), Theo Walcott (ARM)/(75' Alex Iwobi), Mesut Ozil (AMC), Alex Oxlade Chamberlain (AML)/(62' Olivier Giroud), Lucas Perez (ST)/(62' Alexis Sanchez)
Goal 1 Laurent Koscielny 29'
Goal 2 Santi Cazorla 90+3' (penalty kick)

17-09-2016 Hull vs Arsenal 1-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Francis Coquelin (DCM), Santi Cazorla (DCM)/(67' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM)/(88' Lucas Perez), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(77' Mohammed Elneny), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Alexis Sanchez 17'  (assist Alex Iwobi)
Goal 2 Theo Walcott 55'  (assist Alex Iwobi)
Goal 3 Alexis Sanchez 83'
Goal 4 Granit Xhaka 90+1' (assist Mohammed Elneny)

24-09-2016 Arsenal vs Chelsea 3-0 
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Francis Coquelin (DCM)/(32' Granit Xhaka), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(69' Kieran Gibbs), Alexis Sanchez (ST)/(79' Olivier Giroud)
Goal 1 Alexis Sanchez 11'
Goal 2 Theo Walcott 14'  (assist Hector Bellerin)
Goal 2 Mesut Ozil 40'  (assist Alexis Sanchez)

02-10-2016 Burnley vs Arsenal 0-1
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM)/(71' Mohammed Elneny), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(71' Alex Oxlade Chamberlain), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Laurent Koscielny 90+2' (assist Theo Walcott)

15-10-2016 Arsenal vs Swansea 3-2
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Santi Cazorla (DCM), Granit Xhaka (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC)/(83' Kieran Gibbs), Alex Iwobi (AML)/(68' Francis Coquelin), Alexis Sanchez (ST)/(82' Alex Oxlade Chamberlain)
Goal 1 Theo Walcott 27'
Goal 2 Theo Walcott 33'
Goal 3 Mesut Ozil 57' (assist Alexis Sanchez)

22-10-2016 Arsenal vs Middlesbrough 0-0
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Nacho Monreal (LB), Mohammed Elneny (DCM)/(74' Alex Oxlade Chamberlain), Francis Coquelin (DCM), Theo Walcott (ARM), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(67' Lucas Perez), Alexis Sanchez (ST)

29-10-2016 Sunderland vs Arsenal 1-4
Formasi 4-2-3-1 : Petr Cech (GK), Hector Bellerin (RB), Shkodran Mustafi (CB), Laurent Koscielny (CB), Kieran Gibbs (LB), Francis Coquelin (DCM)/(89' Ainsley Maitland-Niles), Mohammed Elneny (DCM), Alex Oxlade Chamberlain (ARM)/(77' Aaron Ramsey), Mesut Ozil (AMC), Alex Iwobi (AML)/(69' Olivier Giroud), Alexis Sanchez (ST)
Goal 1 Alexis Sanchez 19' (assist Alex Oxlade Chamberlain)
Goal 2 Olivier Giroud 71' (assist Kieran Gibbs)
Goal 3 Olivier Giroud 76' (assist Mesut Ozil)
Goal 1 Alexis Sanchez 78' (assist Aaron Ramsey)

Catatan :
- GK : goalkeeper
- RB : right back
- CB : central back
- LB : left back
- DCM : defensive central midfielder
- RM : right midfielder
- ACM : attacking central midfielder
- LM : left midfielder
- ST : striker

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Arsenal_F.C._season
https://www.whoscored.com/Teams/13/Fixtures/England-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080506/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Liverpool
https://www.whoscored.com/Matches/1080526/Live/England-Premier-League-2016-2017-Leicester-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080544/Live/England-Premier-League-2016-2017-Watford-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080546/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Southampton
https://www.whoscored.com/Matches/1080559/Live/England-Premier-League-2016-2017-Hull-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080566/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Chelsea
https://www.whoscored.com/Matches/1080583/Live/England-Premier-League-2016-2017-Burnley-Arsenal
https://www.whoscored.com/Matches/1080603/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Swansea
https://www.whoscored.com/Matches/1080582/Live/England-Premier-League-2016-2017-Arsenal-Middlesbrough
https://www.whoscored.com/Matches/1080612/Live/England-Premier-League-2016-2017-Sunderland-Arsenal

Friday 28 October 2016

Penalti Yang Diulang Enam Kali

Tendangan penalti adalah hal yang sering ditemui dalam sebuah pertandingan. Tendangan penalti yang harus diulangi juga bukan hal aneh. Tapi bagaimama untuk tendangan penalti yang harus diulang sampai lima kali.

Kejadian ini berlangsung di Olimpiade 2004 Yunani. Dua tim yang bertanding adalah Tunisia dan Serbia, dan wasit yang memimpin pertandingan adalah Charles Ariiotima dari Tahiti. Tunisia mendapatkan tendangan penalti dan striker Mohamed Jedidi ditunjuk untuk melakukan eksekusi menghadapi kiper Serbia, Nikola Milojevic.

Jedidi mengeksekusi tendangan penalti dengan sukses. Tapi wasit memerintahkan untuk mengulang tendangan penalti karena pemain Tunisia lain dinilai memasuki kotak penalti. Hal yang sama berulang pada tendangan kedua dan ketiga Jedidi.

Pada tendangan keempat, kiper Nikola Milojevic sukses mementahkan tendangan penalti Jedidi. Lagi-lagi wasit memerintahkan untuk mengulangi tendangan penalti. Kali ini pemain Serbia lain yang dinilai memasuki kotak penalti. hal ini berulang pada tendangan  kelima.

Jedidi akhirnya sukses mengeksekusi penalti ini pada kesempatan keenam. Hasil akhir pertandingan ini adalah 3-2 untuk kemenangan Tunisia.


Referensi:
http://www.abc.net.au/news/2004-08-18/six-time-taken-penalty-hands-tunisia-victory/2027616

Thursday 27 October 2016

Saat MU Tampil Dengan Tiga Bek Kiri

Ada sesuatu yang menarik saat Manchester United menjamu Manchester City di piala liga 26 Oktober 2016 ini. Dalam pertandingan yang berakhir 1-0 untuk keunggulan tuan rumah itu MU tampil dengan formasi empat bek. Diantara para pemain yang bermain sejak menit pertama, ada tiga pemain yang bisa bermain sebagai bek kiri.

Luke Shaw sepertinya tidak tergoyahkan sebagai bek kiri andalan MU. Pemain yang tahun lalu absen lama karena cedera panjang itu sukses merebut posisi kembali bek kiri inti di era Mourinho. Reputasi Luke Shaw memang sebagai bek kiri dengan naluri serang dan agaknya belum pernah dicoba di posisi lain.

Daley Blind adalah pemain serba bisa, bisa menempati posisi gelandang bertahan, bek kiri dan bek tengah. Sebelum partai menghadapi Manchester City tersebut Blind memang sudah pernah dimainkan sebagai bek tengah oleh Jose Mourinho. Kemampuan teknis seharusnya memadai dan posturnya juga cukup tinggi (180 cm). Mungkin Blind hanya perlu membiasakan diri agar nyaman sebagai bek tengah.

Marcos Rojo sempat cukup sering bermain sebagai bek tengah bagi Sporting Lisbon. Artinya posisi bek tengah bukan hal baru bagi pemain Argentina setinggi 187 cm ini. Jika sukses menjadi bek tengah MU, Rojo jadi punya kesempatan memperbaiki pamornya yang sebelumnya redup di Old Trafford.

Peluang bermain untuk Marcos Rojo dan Daley Blind terus berduet sebagai bek tengah MU cukup besar. Bek tengah pilihan Eric Bailly sedang cedera panjang, dan setelah sembuh kemungkinan akan absen cukup lama awal tahun depan karena tampil di piala Afrika. Jika Marcos Rojo dan Daley Blind mampu menunjukkan performa yang solid dan konsisten, mereka punya potensi untuk ditampilkan di banyak pertandingan.

Selain mereka bertiga, ada Matteo Darmian yang juga bisa bermain sebagai bek kiri. Pemain Italia ini posisi asalnya adalah bek kanan. Artinya, MU bisa saja tampil dengan empat bek yang semuanya bisa menjadi bek kiri : Luke Shaw sebagai bek kiri, Marcos Rojo dan Daley Blind sebagai bek tengah dan Matteo Darmian sebagai bek kanan.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Luke_Shaw
https://en.wikipedia.org/wiki/Daley_Blind
https://en.wikipedia.org/wiki/Marcos_Rojo
http://www.espnfcasia.com/manchester-united/story/2921734/matteo-darmian-happy-to-play-left-back-for-manchester-united

Tuesday 25 October 2016

"Bundesliga Connection" di Liverpool

Di masa jaya Arsene Wenger bersama Arsenal, istilah French connection merebak. Manajer asal Perancis itu sering membawa pemain asal Perancis ke Arsenal. Nama-nama Thierry Henry, Robert Pires dan Patrick Vieira sudah menjadi legenda bagi tim gudang peluru ini. Saat ini pun ada sejumlah pemain Perancis di Arsenal, seperti Laurent Koscielny, Francis Coquelin dan Olivier Giroud.

Hal ini sebenarnya positif-positif saja. Arsene Wenger berasal dari negara yang sepakbolanya kuat, dan bisa mendeteksi talenta-talenta asal negaranya yang layak dibawa ke Inggris. Tentu ada satu catatan, bahwa tim pada akhirnya butuh hasil akhir berupa prestasi.

Begitu pula dengan Jurgen Klopp di Liverpool. Klopp berasal dari Jerman, negara yang sudah mengoleksi empat gelar juara dunia. Wajar saja jika Klopp mendeteksi nama pemain-pemain yang berkarir di Jerman yang layak memperkuat tim sekuat Liverpool. Tidak terbatas pada pemain asal Jerman, tapi juga pemain asal negara lain yang berkiprah gemilang di bundesliga.

Awal musim ini, Klopp mendatangkan empat pemain dari Bundesliga. Loris Karius (Jerman) didatangkan dari Mainz 05 dan mulai dipercaya menjadi kiper Liverpool di lima penampilan terakhir semua ajang. Kehadirannya menjadi tantangan berat bagi Simon Mignolet yang musim lalu dipercaya menjadi kiper utama Liverpool.

Rekrutan baru lainnya, Joel Matip (Kamerun), juga terlihat cukup menjanjikan, mantan bek Schalke 04 ini juga dipercaya menjadi bek tengah utama Liverpool di tujuh partai EPL. Sekalipun membela timnas Kamerun, Joel Matip lahir dan besar di Jepan, punya darah Jerman dan kewarganegaraan Jerman.

Ragnar Klavan (Estonia) juga punya kesempatan bersaing dengan bek tengah Liverpool lainnya. Mantan pemain FC Augsburg yang juga bisa bermain sebagai bek kiri ini sudah bermain di tiga partai EPL. Tahun lalu Ragnar Klavan terpilh sebagai pemain terbaik Estonia 2015.

Rekan setim Ragnar Klavan di FC Augsburg, yaitu kiper veteran Alex Manninger (Austria) juga didatangkan awal musim ini. Kiper veteran agaknya didatangkan lebih sebagai pelapis Simon Mignolet dan Loris Karius. Penggemar Arsenal tentunya ingat kalau di kurun 1997-2001 Alex Manninger bermain untuk tim gudang peluru ini.

Selain para rekrutan baru tersebut, di Liverpool juga ada Roberto Firmino. Penyerang Brazil ini sempat empat tahun malang melintang bersama Hoffenheim. Saat ini Firmino adalah pemain andalan Liverpool, sudah mencetak tiga gol dari delapan partai di EPL.

Ada seorang pemain Jerman lagi di Liverpool, yaitu Emre Can. Gelandang ini harus berjuang untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim Klopp yang menggemari sepakbola menyerang ini. Sampai saat ini Emre Can baru mendapat kesempatan bermain dua kali bermain sebagai menit pertama di EPL, tiga kali sebagai pemain pengganti.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Liverpool_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Jo%C3%ABl_Matip
https://en.wikipedia.org/wiki/Ragnar_Klavan
https://en.wikipedia.org/wiki/Emre_Can
https://www.whoscored.com/Teams/26/
https://en.wikipedia.org/wiki/Arsenal_F.C.

Monday 24 October 2016

Shakhtar Donetsk: Aura Samba Di Liga Europa

Tim yang tampil paling meyakinkan sejauh ini di liga Europa bukanlah tim mahal penuh bintang Manchester United. Ada tiga tim yang mampu menyapu bersih tiga partai fase grup yang telah berlangsung. Tiga klub ini adalah Schalke 04 (Jerman), Zenit St Petersburg (Rusia) dan Shakhtar  Donetsk (Ukraina).                    

Prestasi Shakhtar Donetsk patut diacungi jempol. Runner-up liga Ukraina tahun lalu itu tergabung satu grup dengan klub-klub yang berasal dari liga yang cukup kuat. Ternyata Shakhtar Donetsk mampu menundukkan Konyaspor (Turki) pada pertandingan tandang tanggal pada 15 September 2016 dengan skor 1-0. Dua minggu kemudian Shakhtar Donetsk memukul Braga (Portugal) 2-0 di kandang sendiri. Pertandingan berikutnya di rumah sendiri, Shakhtar Donetsk menghantam Shakhtar Donetsk 5-0 pada 20 Oktober 2016.                      

Kalau dilihat dari daftar nama pemain Shakhtar Donetsk, ada tujuh nama pemain Brazil. Rekaman penampilan Skakhtar Donetsk di Eropa musim ini menunjukkan kalau mereka bisa memainkan lima pemain Brazil dalam satu partai, sejak menit pertama atau sebagai pemain pengganti. Kebanyakan pemain Brazil ini berposisi sebagai gelandang atau gelandang serang.                      

Nama yang paling terkenal diantara mereka adalah Bernard. Sayap kiri ini dipanggil ke timnas Brazil di Copa America 2013 dan piala dunia 2014. Bernard punya catatan 14 penampilan dan satu gol untuk Selecao.                    

Ada juga pemain Shakhtar Donetsk yang masuk pantauan pelatih Brazil saat ini, Tite. Itulah Taison, pemain yang bisa mermain sebagai gelandang serang atau Tite. Dia sudah mencatatkan dua penampilan bersama timnas Brazil asuhan Tite.                    

Ada dua pemain Shakhtar Donetsk lebih lainnya yang pernah dipanggil ke timnas Selecao yaitu gelandang serang Fred dan Wellington Nem, juga seorang gelenadnag serang. Tiga nama lain adalah Dentinho (gelandang), Marlos (gelandang serang) dan Ismaily (bek tengah). Patut dicatat bahwa di tim pemimpin klasemen sementara liga Ukraina musim ini juga ada Eduardo, striker naturalisasi Kroasia kelahiran Brazil.                    

Walaupun ada banyak pemain Brazil dan pemain asing lainnya, pemain tertaja Shakhtar Donetsk di liga Europa adalah pemain Ukraina sendiri, yaitu gelandang Viktor Kovalenko yang sudah mencatatkan tiga gol dari lima pertandingan liga Europa.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_FC_Shakhtar_Donetsk_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_FC_Shakhtar_Donetsk_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Champions_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Champions_League_qualifying_phase_and_play-off_round#Shakhtar_Donetsk_v_Young_Boys
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_UEFA_Europa_League
http://www.uefa.com/uefachampionsleague/season=2017/matches/round=2000781/match=2020349/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefachampionsleague/season=2017/matches/round=2000781/match=2020364/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000791/match=2020452/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000791/match=2020474/postmatch/lineups/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019392/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019417/index.html
http://www.uefa.com/uefaeuropaleague/season=2017/matches/round=2000792/match=2019440/index.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Frederico_Rodrigues_Santos
https://en.wikipedia.org/wiki/Dentinho
https://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Marlos
https://en.wikipedia.org/wiki/Wellington_Nem
https://en.wikipedia.org/wiki/Taison
https://en.wikipedia.org/wiki/Ismaily_Gon%C3%A7alves_dos_Santos
https://en.wikipedia.org/wiki/Eduardo_da_Silva
https://en.wikipedia.org/wiki/Viktor_Kovalenko_(footballer)



Sunday 23 October 2016

Empat Puluh Pemain Indonesia Didaftarkan Ke Piala AFF 2016



http://bolalob.com/read/41205/daftar-40-pemain-timnas-indonesia-untuk-piala-aff-2016
http://www.viva.co.id/bola/read/838345-ini-40-nama-pemain-timnas-indonesia-menuju-piala-aff-2016



Kiper

1. Andritany Andhiyasa, Persija Jakarta
2. Dian Agus Prasetyo, Pusamania Borneo FC

3. Kurnia Meiga Hermansyah, Arema Cronus

4. Jandia Eka Putra, Semen Padang

5. Teja Paku Alam, Sriwijaya FC

6. I Made Wirawan, Persib Bandung

Belakang

7. Beny Wahyudi, Arema Cronus

8. Manahati Lestusen, PS TNI

9. I Putu Gede Juni Antara, Bhayangkara FC

10. Fachruddin Wahyudi Aryanto, Sriwijaya FC

11. Rudolof Yanto Basna, Persib Bandung

12. Hansamu Yama Pranata, Barito Putera

13. Dominggus Fakdawer, Persipura Jayapura

14. Dedy Gusmawan, Mitra Kukar

15. Gunawan Dwi Cahyo, Persija Jakarta

16. Abdul Rachman, Persiba Balikpapan

17. Muhammad Abduh Lestaluhu, PS TNI

18. Ricky Fajrin Saputra, Bali United

19. Johan Ahmat Alfarizi, Arema Cronus

Tengah

20. Bayu Gatra Sanggiawan, Madura United

21. Andik Vermansah, Selangor FA
22. Septian David Maulana, Mitra Kukar

23. Evan Dimas Darmono, Bhayangkara FC

24. Dedi Kusnandar, Sabah FA Malaysia

25. Rizky Ahmad Sanjaya Pellu, PSM Makassar

26. Adam Alis Setyano, Barito Putera
27. Stefano Lilipaly, SC Telstar

28. Bayu Pradana Andriatmoko, Mitra Kukar

29. Muhammad Hargianto, Bhayangkara FC

30. Syahroni, Persija Jakarta

31. Irsyad Maulana, Semen Padang

32. Yohanes Ferinando Pahabol, Persipura Jayapura

33. Zulham Malik Zamrun, Persib Bandung

34. Rizky Rizal Pora, Barito Putera

Depan

35. Irfan Haarys Bachdim, Consadole Sapporo  

36. Boaz Theofillius Erwin Salossa, Persipura Jayapura

37. Lerby Eliandry Pong Babu, Pusamania Borneo FC

38. Ferdinand Alfred Sinaga, PSM Makassar

39. Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, PSM Makassar

40. Samsul Arif Munip, Persib Bandung



Kiper
1. Andritany Andhiyasa (Persija Jakarta)
2. Dian Agus Prasetyo (Pusamania Borneo FC)
3. Kurnia Meiga Hermansyah (Arema Cronus)
4. Jandia Eka Putra (Semen Padang)
5. Teja Paku Alam (Sriwijaya FC)
6. I Made Wirawan (Persib Bandung)
Belakang
7. Beny Wahyudi (Arema Cronus)
8. Manahati Lestusen (PS TNI)
9. I Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara FC)
10. Fachruddin Wahyudi Aryanto (Sriwijaya FC)
11. Rudolof Yanto Basna (Persib Bandung)
12. Hansamu Yama Pranata (Barito Putera)
13. Dominggus Fakdawer (Persipura Jayapura)
14. Dedy Gusmawan (Mitra Kukar)
15. Gunawan Dwi Cahyo (Persija Jakarta)
16. Abdul Rachman, (Persiba Balikpapan)
17. Muhammad Abduh Lestaluhu (PS TNI)
18. Ricky Fajrin Saputra (Bali United)
19. Johan Ahmat Alfarizi (Arema Cronus)
Tengah
20. Bayu Gatra Sanggiawan (Madura United)
21. Andik Vermansyah (Selangor FA/Malaysia)
22. Septian David Maulana (Mitra Kukar)
23. Evan Dimas Darmono (Bhayangkara FC)
24. Dedi Kusnandar (Sabah FA/Malaysia)
25. Rizky Ahmad Sanjaya Pellu (PSM Makassar)
26. Adam Alis Setyano (Barito Putera)
27. Stefano Lilipaly (Telstar FC/Belanda)
28. Bayu Pradana Andriatmoko (Mitra Kukar)
29. Muhammad Hargianto (Bhayangkara FC)
30. Syahroni (Persija Jakarta)
31. Irsyad Maulana (Semen Padang)
32. Yohanes Ferinando Pahabol (Persipura Jayapura)
33. Zulham Malik Zamrun (Persib Bandung)
34. Rizky Rizal Pora (Barito Putera)
Depan
35. Irfan Haarys Bachdim (Hokkaido Consadole Sapporo/Jepang)
36. Boaz Theofillius Erwin Salossa (Persipura Jayapura)
37. Lerby Eliandry Pong Babu (Pusamania Borneo FC)
38. Ferdinand Alfred Sinaga (PSM Makassar)
39. Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (PSM Makassar)
40. Samsul Arif Munip (Persib Bandung)


Saturday 22 October 2016

Loris Karius Menggusur Simon Mignolet?

Mungkin transfer Loris Karius ke Liverpool awal musim ini kurang banyak mengundang perhatian. Wajar jika klub sebesar Liverpool perlu kiper pelapis berkualitas, jadi kedatangan mantan kiper Mainz 05 tidak terlihat aneh. Karius dipandang sekedar sebagai pelapis bagi kiper utama Liverpool, Simon Mignolet.

Anggapan itu ternyata keliru. Loris Karius tampil sebagai kiper utama Liverpool di lima pertandingan terakhir. Padahal Simon Mignolet saat ini dalam kondisi fit. Artinya untuk saat ini memang Loris Karius lebih dipercaya oleh pelatih Jurgen Klopp sebagai kiper utama Liverpool.

Sejauh ini Liverpool selalu meraih hasil positif saat tampil bersama Loris Karius. Dengan mantan pemain akademi Manchester City itu dibawah mistar gawang, Liverpool mencatatkan empat kemenangan dan satu hasil seri. Satu-satunya tim yang sanggup menahan seri Liverpool tersebut adalah Manhestet United pada partai EPL 17 Oktober 2016 yang lalu di Anfield.

Di Jerman talenta Loris Karius sudah dikenali sejak dini. Karius sudah bermain untuk timnas U16, U17, U18, U19, U20 dan U21. Karir profesionalnya diawali bersama klub Mainz 05 II, klub cadangan Mainz 05 yang berkompetisi di Regionalliga pada tahun 2011. Tahun berikutnya, Karius menjalani debutnya bersama tim utama Mainz 05 di bundesliga, dan berhasil memantapkan diri sebagai kiper utama Mainz 05.

Masih harus ditunggu apakah Loris Karius akan berhasil mempertahankan posisi sebagai kiper utama Liverpool dalam jangka waktu lama.

Referensi:
http://www.physioroom.com/news/english_premier_league/epl_injury_table.php
https://www.whoscored.com/Teams/26
https://www.whoscored.com/Players/107176
https://www.whoscored.com/Players/52197
https://en.wikipedia.org/wiki/Loris_Karius

Tuesday 18 October 2016

Barcelona 1997-2000: Rezim Louis Van Gaal, Invasi Belanda dan Rivaldo

Louis Van Gaal menangani Barcelona mulai musim 1997. Reputasi LVG sebagai pelatih ternama asal Barcelona terdengar cocok dengan Barcelona. Bagaimanapun juga, Belanda sangat terpengaruh oleh filosofi bermain Johann Cruyff, legenda sepakbola Belanda.

Tapi tak seperti Cruyff, LVG tidak sekedar membawa filosofi total football ala Belanda ke Barcelona. Van Gaal memboyong banyak pemain Belanda ke Barcelona. Sebagian dari para pemain Belanda ini adalah mantan pemain Ajax asuhan LVG saat menjuarai liga champions 1994-1995.

Di musim perdananya, Van Gaal mendatangkan kiper Ruud Hesp, bek kanan Michael Reiziger dan Winston Bogarde, bek tengah yang bisa bermain di sisi kiri. Di musim berikutnya 1998-1999, Van Gaal mendatang striker Patrick Kluivert, gelandang serang Ronald De Boer, bek tengah Frank De Boer, gelandang Philip Cocu dan Boudewijn Zenden, sayap kiri yang bisa bermain sebagai gelandang serang. Total ada delapan pemain Belanda yang dibawa LVG ke Eropa. Aroma Belanda juga terasa dari Jari Litmanen, gelandang berkebangsaan Finlandia yang ikut membawa Ajax menjuarai liga champions 1994-1995.

Invasi Belanda ini sebenarnya cukup sukses. Terbukti Barcelona berhasil menjuarai la liga 1997-1998 dan 1998-1999. LVG juga memimpin Barcelona untuk menjadi kampiun copa del Rey 1997-1998.

Di tengah dominasi pemain Belanda, ada pemain asing lain yang ttampil menonjol. Dialah Rivaldo, pemain yang mampu bermain di semua sisi penyerangan, sebagai penyerang tengah, gelandang serang maupun gelandang sayap di kedua sisi. Dalam lima tahun karirnya bersama Barcelona, Rivaldo mencetak 92 gol di la liga.

Louis Van Gaal meninggalkan Barcelona di akhir musim 1999-2000. Dia terlibat cekcok dengan pers dan juga Rivaldo. Musim itu berakhir nirgelar bagi Barca.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Louis_van_Gaal
https://en.wikipedia.org/wiki/1997%E2%80%9398_FC_Barcelona_season
https://en.wikipedia.org/wiki/1998%E2%80%9399_FC_Barcelona_season
https://en.wikipedia.org/wiki/Michael_Reiziger
https://en.wikipedia.org/wiki/Winston_Bogarde
https://en.wikipedia.org/wiki/Ruud_Hesp
https://en.wikipedia.org/wiki/Patrick_Kluivert
https://en.wikipedia.org/wiki/Ronald_de_Boer
https://en.wikipedia.org/wiki/Frank_de_Boer
https://en.wikipedia.org/wiki/Boudewijn_Zenden
https://en.wikipedia.org/wiki/Jari_Litmanen
https://en.wikipedia.org/wiki/Rivaldo

Sunday 16 October 2016

Marten Stekelenburg Dua Kali Menggagalkan Penalti Manchester City

Wajar jika Pep Guardiola merasa Manchester City seharusnya pantas memenangkan pertandingan EPL menjamu Everton 15 Oktober 2016 lalur. Dalam pertandingan itu Manchester City mendominasi penguasaan bola sampai 72% pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut. Setidaknya ada delapan tembakan mereka yang digagalkan oleh kiper lawan, termasuk dua eksekusi tendangan penalti oleh Kevin De Bruyne dan Sergio Aguero.

Pahlawan Everton dalam partai itu adalah Marteen Stekelenburg, kiper veteran berusia 34 tahun asal Belanda. Stekelenburg baru bergabung dengan Everton awal musim ini. Dengan tinggi 197 cm, Stekelenburg memang sosok yang terlihat meyakinkan sebagai kiper.


Sebagai kiper yang sudah punya nama dan lama malang melindang di dunia sepakbola, performa gemilang Stekelenburg mungkin tidak mengherankan. Stekelenburg adalah kiper yang sangat berpengalaman dan punya catatan 56 penampilan bersama tim nasional Belanda. Stekelenburg adalah penjaga gawang utama Belanda di piala dunia 2010 dan piala eropa 2012.

Marteen Stekelenburg adalah kiper didikan akademi Ajax. Sembilan musim pertama karir profesionalnya dilalui bersama klub dari kota Amsterdam itu. Bersama Ajax, Stekelenburg memenangkan dua gelar juara Eredivisie dan tiga kali kampiun piala KNVB.

Tahun 2011 Stekelenburg mencoba menjajal tanah perantauan. Klub Italia AS Roma menjadi pelabuhan berikutnya bagi Stekelenburg. Dua tahun bersama Roma, Stekelenburg bergabung dengan Fulham dan menjajal EPL.

Masa bersama Fulham adalah saat-saat yang berat bagi Marteen Stekelenburg. Dia tersingkir dari tim utama dan dipinjam ke tim lain. Musim 2014-2015 dilalui sebagai pemain pinjaman di Monaco. Musim berikutnya Stekelenburg ganti dipinjamkan ke Southampton. Posisinya di bawah mistar timnas Belanda direbut oleh juniornya, Jasper Cilessen.

Kepindahan ke Everton awal musim ini menjadi peluang bagi Stekelenburg untuk memulihkan reputasinya. Bahkan sebelum penampilan gemilangnya melawan Manchester City, penampilan Stekelenburg bersama Everton sudah menarik perhatian timnas Belanda. Stekelenburg tampil dibawah mistar Belanda pada dua partai kualifikasi piala dunia 2018 menghadapi Belarusia dan Perancis.

Referensi:https://en.wikipedia.org/wiki/Maarten_Stekelenburg
https://www.whoscored.com/Matches/1080577/Live
http://www.goal.com/en/news/1862/premier-league/2016/10/15/28502392/guardiola-will-never-change-as-city-drop-points?ICID=TP_NL_4
https://en.wikipedia.org/wiki/Jasper_Cillessen
https://en.wikipedia.org/wiki/Netherlands_national_football_team
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=276483/match=300331895/index.html
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=276483/match=300331885/index.html

Saturday 15 October 2016

PSGC Ciamis, Tim Kedua Jawa Barat?

Jawa Barat berhasil memenangkan medali emas PON 2016 cabang sepakbola pria. Artinya, Jawa Barat punya sejumlah talenta muda U23 yang potensial. Para pemain andalan tim PON Jabar 2016 ini perlu dimatangkan di kompetisi, sebaiknya kompetisi level tertinggi, yaitu ISC A,

Sayangnya, hanya ada satu klub Jawa Barat di ISC A, yaitu Persib. Sebagai tim besar dengan banyak pendukung, Persib selalu dibebani target juara. Karena itu materi pemainnya adalah pemain-pemain berkualitas dari seluruh Indonesia dan pemain asing.

Mengingat tingginya standar Persib,sulit bagi pemain muda Bandung atau Jawa Barat untuk bisa brkembang. Mungkin klub profesional memang lebih mementingkan raihan prestasi daripada pembinan pemain muda. Kalaupun ada pemain PON Jabar 2016 yang tergabung dengan Persib, sulit untuk mendapatkan porsi bermain yang cukup untuk mematangkan diri.

Solusi terbaik adalah jika Jawa Barat punya satu lagi klub di kasta tertinggi, yaitu kompetisi ISC A. Jawa Barat. Sebagai propinsi besar yang dihuni oleh lebih dari 46 juta jiwa, bukan hal yang aneh Jika Jawa Barat dituntut untuk punya lebih dari satu tim di ISC A. Bandingkan dengan Jawa Timur (38 juta jiwa lebih) yang saat punya punya empat tim di ISC A : Persela Lamonga, Madura United, Persegres Gresik United dan Bhayangkara.

Jawa Barat punya tiga tim di kompetisi kasta kedua, yaitu ISC B. Tiga tm itu adalah Persikad Depok, Persikabo Bogor dan PSGC Ciamis. Para pemain PON 2016 Jawa Barat mungkin bisa mencoba bergabung untuk bermain di salah satu tim.Pilihan lain tentunya adalah mencoba merantau keluar Jawa Barat.

Diantara empat tim ini, PSGC Ciamis paling punya prospek. Mereka menjadi pemuncak klasemen akhir grup 4 ISC B dengan catatan enam kemenangan, lima hasil seri dan hanya sekali kalah. Mereka sudah mencatatkan satu kemenangan dan satu hasil seri di grup D di fase kedua ISC B. Dengan begitu PSGC Ciamis sudah memastikan diri lolos ke perempat final.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/West_Java
https://en.wikipedia.org/wiki/East_Java
https://en.wikipedia.org/wiki/2016_Indonesia_Soccer_Championship_A
https://en.wikipedia.org/wiki/2016_Indonesia_Soccer_Championship_B


Friday 14 October 2016

Klopp Effect : 26 gol dari 9 Pertandingan

Liverpool mulai bisa menyingkirkan inkonsistensi yang menjadi problem mereka musim lalu. Mereka memang sempat tumbang 0-2 di kandang Burnley pada pekan kedua EPL 28 Agustus 2016. Tapi itulah satu-satunya kekalahan yang mereka alami musim ini.

Dari 9 partai yang sudah dimainkan di semua kompetisi, Liverpool memenangkan 7 pertandingan, seri di satu partai dan kalah di satu partai . Mereka saat ini berada di posisi keempat klasemen EPL dengan 16 poin, hanya berjarak dua poin dari pimpinan klasemen Manchester City. Liverpool dan Manchester City adalah tim paling produktif di EPL musim ini, sama-sama mencatatkan 18 gol dari 7 pertandingan.

Liverpool adalah tim paling rajin melepaskan tembakan ke gawang lawan di EPL, rata-rata 19.3 tembakan per partai. Soal penguasaan bola, catatan 57.9% milik Liverpool hanya kalah dari Manchester City (59.6%). Tentunya hal ini ckup menunjukkan bahwa Liverpool adalah tim yang sangat ofensif.

Tim asuhan Jurgen Klopp ini gemar memainkan formasi 4-3-3. Roberto Firmino menjadi penyerang tengah didampingi Sadio Mane dan Philippe Coutinho di kedua sisi sayap. Poros halang Jordan Henderson harus mengimbangi Giorginio Wijnaldum dan Adam Lallana yang lebih ofensif. Gelandang senior lainnya, James Milner, dialihkan menjadi bek kiri berseberangan dengan Nathaniel Clyne di posisi bek kanan. Joel Matip dan Dejan Lovren menjaga kotak penalti di depan kiper Simon Mignolet

Situs whoscored.com mencatat bahwa Liverpool suka memainkan  umpan-umpan pendek, menguasai bola di daerah lawan dan melepaskan umpan terobosan. Mereka sangat bagus dalam hal membuat peluang mengandalkan skill individu para pemainnya dan melakukan penyelesaian akhir. Liverpoll tidak begitu bagus dalam hal duel udara.

Ketiga penyerang Firmino, Coutinho dan Mane sama-sama sudah mengoleksi tiga gol di EPL. Begitupun dengan gelandang berkarakter menyerang Adam Lallana juga sudah mencatatkan tiga gol. Tapi pencetak gol terbanyak Liverpoll saat ini justru adalah James Milner, gelandang yang pindah posisi menjadi bek kiri.

Catatan assist juga menunjukkan bahwa Liverpool tidak punya ketergantungan pada pemain tertentu. Adam Lallana memimpin dengan catatan tiga assist, diikuti oleh Giorginio Wijnaldum dan Philippe Coutinho menyusul masing-masing dengan 2 assist.


Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/26/Show/England-Liverpool

Saturday 8 October 2016

Kurniawan Dwi Yulianto Calon Ketua Umum PSSI Paling Populer Di Internet?

Lokasi penyelenggaraan kongres PSSI 17 Oktober 2016 masih belum jelas. PSSI ingin mengadakan di Makassar, tapi pemerintah mengarahkan pelaksanaan kongres di Yogyakarta. Sementara pihak Polri sudah menegaskan tidak memberi izin kongres di Makassar dan memberikan izin kongres di Surabaya.

Tapi hal itu sepertinya tidak menyurutkan antusiasme pengemar sepakbola Indonesia, terutama karena hal ini berarti penggantian ketua umum PSSI. Sejumlah tokoh sudah resmi mengajukan diri sebagai calon ketua umum PSSI. Diantaranya ada nama mantan panglima TNI Moeldoko, mantan ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin dan mantan bintang timnas Kurniawan Dwi Yulianto.

Situs goal.com bahkan sampai melakukan survey popularitas para calon ketua umum PSSI itu. Pengunjung bisa memilih calon pemimpin PSSI yang mereka inginkan dalam survey tersebut. Hasil sementara dari survey ini juga ditampilkan.

Berikut adalah hasil sementara survey ini seperti dipantau pada tanggal 8 Oktober 2016 jam 22:33. Nama yang paling populer diantara para pengunjung situs ini adalah Kurniawan Dwi Yulianto. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah ini.

1. Kurniawan Dwi Yulianto, 2047 suara (55%)
2. Moeldoko, 793 suara (21%)
3. Edy Rahmayadi, 331 suara (9%)
4. Sarman El Hakim, 166 suara (4%)
5. Erwin Aksa, 120 suara (3%)
6. Eddy Rumpoko, 105 suara (3%)
7. Djohar Arifin Husin, 83 suara (2%)
8. Tonny Aprilani, 53 suara (1%)
9. Bernhard Limbong, 48 suara (1%)

Tentu saja survey ini tidak ada hubungannya dengan pemilihan ketua umum PSSI yang sebenarnya. Yang memiliki suara untuk memilih ketua umum PSSI yang baru tentunya adalah para anggota PSSI juga. Tapi cukup beralasan untuk menyatakan Kurniawan Dwi Yulianto adalah calon ketua umum PSSI paling populer di internet.
Referensi:
http://www.pikiran-rakyat.com/olah-raga/2016/10/08/mabes-polri-beri-izin-kongres-pssi-di-yogyakarta-pssi-ngotot-di-makassar-381735
https://en.wikipedia.org/wiki/Moeldoko

Tuesday 4 October 2016

Filó, Juara piala Dunia 1934 Dari Brazil

Pada masa-masa awal Brazil mengenal sepakbola, kompetisi sepakbola bersifat amatir. Pemain klub-klub pertama Brazil berasal dari kalangan berada yang mampu mencukupi nafkah dari pekerjan diluar sepakbola. Waktu itu sepakbola bayaran dinilai sebgai sesuatu yang "kotor".

Seiring makin populernya sepakbola, pemain dari kalangan tak berpunya semakin banyak. Mereka punya skill sepakbola yang bagus, tapi kesulitan mencari penghasilan yang memadai diluar sepakbola. Mereka inilah yang awalnya menjadi pemain bayaran di kompetisi sepakbola Brazil, walaupun pada awalnya dilakukan sembunyi-sembunyi.

Lama kelamaan profesionalisme di sepakbola makin tak terbendung. Kompetisi profesional akhirnya bergulir secara resmi di Brazil. Tidak hanya itu, klub-klub eropa mulai tertarik untuk merekrut pemain-pemain asal Brazil.

Filó, alias Anfilogino Guarisi, adalah salah seorang pemain handal Brazil di masa itu. Dia berkontribusi membantu Paulistano dan Corinthians memenangkan gelar juara di sejumlah kompetisi di Sao Paulo. Filó juga dipanggil punya catatan penampilan bersama tim nasional Brazil, walau sayangnya tidak diawa ke piala dunia 1930.

Referensi:
David Goldblatt, "Futebol Nation a Footballing History of Brazil"
https://en.wikipedia.org/wiki/1934_FIFA_World_Cup
https://en.wikipedia.org/wiki/1934_FIFA_World_Cup_squads
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=204/match=1135/index.html#overview#nosticky
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=418/match=1122/index.html#nosticky
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=418/match=1123/index.html#nosticky
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=3492/match=1107/index.html#nosticky
http://www.fifa.com/worldcup/matches/round=3490/match=1134/index.html#nosticky

Sunday 2 October 2016

Guardiola Diantara Pellegrino dan Pellegrini

Pep Guardiola akhirnya harus menelan kekalahan perdananya di EPL. Manchester City tumbang 0-2 menghadapi Tottenham Hospurs di White Hart Lane. Dua gol kemenangan tim asuhan Mauricio Pellegrino datang dari own goal Alexander Kolarov dan gelandang Dele Alli.

Ini adalah kedua kalinya tim asuhan Guardiola bertanding menghadapi tim asuhan Pellegrino. Sebelumnya kedua manager ini pernah bertemu di la liga musim 2012-2013. Saat itu Pep menangani Barcelona, sementara Pellegrino menukangi Valencia. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 2 September 2012 itu Barcelona unggul 1-0 lewat gol bek kiri Adriano.

Pep Guardiola mulai manangani Manchester City sejak awal musim ini menggantikan Manuel Pellegrini. Nama besar Pep dan skuad mahal yang dimiliki Manchester City memantik optimisme. Apalagi sejumlah bintang anyar didatangkan seperti Keylor Navas, John Stones, Leroy Sane, Ilkay Gundogan dan Nolito. Total belanja Manchester City tahun ini lebih dari 140 juta poundsterling.

Kekalahan dari Tottenham Hospurs kemaren menghentikan lalu kemenangan Manchester City sejak awal musim. Tapi pasukan Pep Guardiola masih memimpin klasemen sementara EPL dengan 18 angka hasil dari enam kemenangan dan satu kekalahan. Tentunya ini adalah posisi yang baik menjelang international break awal Oktober ini.

Hasil ini juga lebih baik dari pencapaian Manchester City tahun lalu. Musim lalu Manchester City menduduki posisi kedua klasemen EPL pada pekan ketujuh hasil dari lima kemenangan dan dua kekalahan. Menariknya, musim lalu Manchester City juga kalah dari Tottenham Hotspurs asuhan Pellegrino di pekan ketujuh, saat itu skornya adalah 1-4.

Berikut adalah highlight partai Tottenham Hospurs vs Manchester City yang berlangsung 2 Oktober 2016 di White Hart Lane.




Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Mauricio_Pellegrino
https://en.wikipedia.org/wiki/Pep_Guardiola
https://en.wikipedia.org/wiki/2012%E2%80%9313_Valencia_CF_season

Saturday 1 October 2016

Tristan Ke Leganes

http://www.fourfourtwo.com/id/news/tristan-alif-dapat-dana-tambahan-untuk-wujudkan-mimpi-ke-eropa
http://bola.liputan6.com/read/2221125/sindiran-media-belanda-soal-nasib-messi-indonesia
http://bola.liputan6.com/read/2612225/tristan-alif-resmi-gabung-klub-spanyol
http://bola.kompas.com/read/2016/09/27/04270932/Tristan.Alif.Berlabuh.di.Klub.Spanyol
http://bangka.tribunnews.com/2016/09/28/perjuangan-tristan-alif-hingga-akhirnya-dikontrak-klub-spanyol
http://bangka.tribunnews.com/2016/09/28/perjuangan-tristan-alif-hingga-akhirnya-dikontrak-klub-spanyol?page=8

Tristan Alif Dapat Dana Tambahan Untuk Wujudkan Mimpi Ke Eropa
Bocah berbakat asal Indonesia itu harus mengumpulkan 175,200 euro untuk bisa meretas karier bersama Getafe.
Bakat Tristan Alif Naufal [12 tahun] sudah mulai tercium klub-klub Eropa, ia pernah mencoba peruntungan ke Belanda hingga kini akhirnya punya kesempatan untuk gabung klub Spanyol, Getafe, berkat kemahirannya mengolah si kulit bundar.
Tapi karena regulasi FIFA, yang tak mengizinkan anak seusia Tristan untuk gabung dengan klub tanpa keberadaan orang tua mendampingi anak tersebut, Tristan akhirnya harus berjuang untuk mencari dana sebesar 175,200 euro untuk mengurus izin tinggal orang tuanya di Spanyol.
Berbagai dukungan datang untuk bocah yang sempat dijuluki Messi Indonesia tersebut, salah satunya lewat penggalangan dana melalui situs kitabisa. Andrinof Chaniago bersama Rhenald Kasali jadi yang berinisiatif membuka akun penggalangan dana untuk Tristan melalui situs tersebut.
image: http://cloud-video.unrulymedia.com/native/in-art-countdown-icon-128x128x3s.gif?d=1475317234216321678.085313972
–– ADVERTISEMENT ––
image: http://video.unrulymedia.com/native/in-art-soundanimation-icon-41x48.gif
Demi mendukung kelancaran Alif untuk bisa gabung Getafe U-13, PT Angkasa Pura II pun turut menyalurkan dana melalui situs tersebut sebesar Rp200 juta. "Saya kira Tristan Alif sangat luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia," kata Rhenald.
"Sumbangan yang ada dari kita bisa sudah banyak, tapi kami harapkan sumbangan ini, yang dari kami bisa matching untuk menutupi kekurangannya," tambah pria yang juga menjabat komisaris AP II tersebut.
Belanda memang jadi awal tujuan Tristan untuk memulai karier di Eropa, itu lantaran Ajax Amsterdam tertarik memboyong Tristan masuk akademi mereka pada 2013 lalu. Sayang, baik klub mau pun orang tua Tristan kesulitan untuk mewujudkan hal itu karena regulasi FIFA.
Kini, orang tua Tristan membutuhkan modal sekitar Rp2,5 miliar yang harus dipenuhi agar segera gabung Getafe U-13 dengan tenggat waktu Juni 2016. "Izin untuk tinggal di Spanyol lebih mudah dan kebetulan kami pilih Getafe karena terletak di ibu kota (Madrid) dan ada KBRI," kata Ivan Trianto, ayah dari Tristan.
Selain memberikan Tristan beasiswa, AP II juga menyumbangkan dana pembinaan bagi lima tim pilihan yang tampil di Junior Super League. "Saya sejak kecil suka main bola, lalu dengan kesepakatan bersama kami sudah memikirkan untuk membuat Liga Angkasapura," kata Budi Karya Sumadi, direktur utama AP II.
Foto utama: http://sport.merahputih.com
Read more at http://www.fourfourtwo.com/id/news/tristan-alif-dapat-dana-tambahan-untuk-wujudkan-mimpi-ke-eropa#ayer0TeJcDFYcH1X.99


HomeBolaCorner
Sindiran Media Belanda Soal Nasib 'Messi Indonesia'
Windi.WicaksonoWindi.Wicaksono
27 Apr 2015, 13:41 WIB
Total
95
Tristan Alif Naufal sambangi markas Liputan6.com di Senayan City, Jakarta, Jumat (6/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Tristan Alif Naufal sambangi markas Liputan6.com di Senayan City, Jakarta, Jumat (6/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Amsterdam - Masih ingat Tristan Alif Naufal? Bocah yang memiliki kesempatan masuk gratis akademi sepak bola Ajax Amsterdam. Nasib Tristan Alif untuk bergabung dengan Ajax kini menjadi tak jelas menyusul persyaratan yang sulit dipenuhi.
Ajax Showtime, salah satu media olahraga yang memberitakan De Amsterdammers, ikut menyoroti permasalahan Alif yang tak kunjung gabung ke Ajax. Mereka menuliskan fakta-fakta yang membuat bocah berusia 10 tahun itu belum bisa masuk akademi Ajax.
BACA JUGA
[KOLOM] Madrid Dihukum Gara-gara Messi
Paulo Enggan Ikuti Jejak Evan Dimas Trial di Luar Negeri
Bintang Barcelona Tertarik Main di MLS
Alif memang tak bisa langsung masuk akademi Ajax atau Feyenoord Rotterdam, yang juga menawarinya bergabung. Sebab, terdapat peraturan FIFA yang melarangnya, bila diperbolehkan, orang tua Alif harus mendampingi sang anak di Belanda dan memiliki pekerjaan yang menjamin kehidupan di Negeri Kincir Angin tersebut.

Tristan Alif (tristanalif.com)
"Kami mencoba untuk mengajukan permohonan izin tinggal untuk Tristan di Belanda sehingga dia dapat bergabung ke Ajax atau Feyenoord," kata Ivan Trianto, seperti dilansir Ajax Showtime.
"Permohonan izin itu masih belum berhasil didapat sampai saat ini. Juga, kita sebagai orang tua harus mencari pekerjaan di Belanda, tapi kami juga belum menemukannya," sambungnya.
Bersambung ke halaman berikutnya>>>



Tristan Alif Resmi Gabung Klub Spanyol
Liputan6Liputan6
27 Sep 2016, 20:40 WIB
Total
289
Bocah berbakat asal Indonesia, Tristan Alif Naufal resmi bergabung dengan klub La Liga, CD Leganes. (Dok.pribadi)
Tristan Alif
Liputan6.com, Jakarta Pesepakbola muda berbakat Indonesia Tristan Alif Naufal akhirnya bisa bergabung dengan klub Eropa. Trsitan bergabung dengan klub Spanyol, Club Deportivo .
Leganes
Tristan secara resmi sudah diperkenalkan oleh klub, yang berlokasi di kota Madrid dan baru promosi ke La Liga di musim 2016/2017 ini, Senin (27/9/2016).
BACA JUGA
Valentino Rossi Pensiun Akhir Musim 2018?
Mourinho Semringah Penampilan MU Kian Menjanjikan
Top 3 Bola: Amarah Mourinho hingga Reaksi Rooney

Foto-foto perkenalan pemain yang dijuluki "Messi Indonesia" itu diunggah sang pemain melalui akun twitter pribadinya.
Setelah mendarat di Madrid, Trsitan langsung dijemput perwakilan dari KBRI, dan kemudian dijamu makan siang oleh Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso.
Usai pertemuan dengan duta besar, tanpa istirahat Tristan diminta CD Leganes ikut dalam pertandingan persahabatan.
1 dari 2 halaman
Tampil di babak ke-2, Tristan yang mengenakan jersey nomer 10 langsung mencoba beradaptasi dengan teman satu timnya. Kendala perbedaan bahasa dan rasa lelah setelah terbang Jakarta-Amsterdam-Madrid selama 20 jam tidak dirasakan.
 “Saya sebagai orangtua bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Tristan Alif baik yang ada di Indonesia, ibu dubes dan KBRI serta pihak klub CD Leganes. Semoga semua proses ini bisa berjalan dengan lancar terutama berkaitan dengan dokumen kepindahan Tristan di Eropa,” kata Ivan Trianto, ayah Tristan.
Sementara itu, Andhika Suksmana, CEO Footballicious dan RedCard Indonesia, perusahaan Sports Marketing yang membantu Tristan bisa berlatih di CD Leganes mengatakan. “Bakat dan talenta Tristan Alif harus dikembangkan, dijaga dan dibantu oleh akademi yang kualitasnya baik. CD Leganes sangat memberikan apresiasi dan bisa melihat ada potensi besar dalam diri Tristan Alif.”



MADRID, JUARA.net - Senin, 26 September 2016, merupakan hari yang membahagiakan bagi Tristan Alif. Pesepak bola muda berbakat milik Indonesia itu secara resmi diperkenalkan sebagai anggota CD Leganes, klub yang berlokasi di Kota Madrid dan baru promosi ke La Liga di musim 2016-2017.
Visi dan ambisi dari CD Leganes untuk menjadi kekuatan baru di La Liga diwujudkan dengan salah satu cara yakni mambangun kekuatan di akademi mereka dengan merekrut bakat-bakat terbaik seperti Tristan Alif yang Desember nanti genap berusia 12 tahun.
Hari-hari belakangan sangat membahagiakan bagi Tristan Alif. Setelah mendarat di Kota Madrid Senin (26/9) pukul 14.00 waktu setempat, ia langsung dijemput oleh perwakilan dari KBRI.
Pukul 15.00 Alif dan rombongan menerima undangan makan siang oleh Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso. Sang Duta Besar mengaku sangat mendukung agar Tristan Alif bisa mendapatkan kesempatan berlatih dan menetap di Eropa.
Setelah pertemuan dengan Duta Besar, tidak ada kata istirahat untuk Tristan Alif. Ia langsung diminta oleh klub CD Leganes ikut dalam pertandingan persahabatan pukul 18.00 waktu setempat.
Tampil di babak ke-2, Tristan Alif yang di berikan kesempatan bermain sebagai pemain nomer 10 langsung mencoba beradaptasi dengan teman satu tim. Kendala perbedaan bahasa dan rasa lelah setelah terbang Jakarta-Amsterdam-Madrid selama 20 jam seolah tidak ia rasakan.
ISTIMEWA Tristan Alif bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, di Wisma Duta KBRI.

Ivan Trianto, ayah Tristan Alif, mengatakan, "Sebagai orang tua saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Tristan Alif, baik yang ada di Indonesia, Ibu Dubes dan KBRI, serta pihak klub CD Leganes. Semoga semua proses bisa berjalan dengan lancar, terutama berkaitan dengan dokumen kepindahan Tristan di Eropa."
Andhika Suksmana, CEO Footballicious dan RedCard Indonesia, perusahaan Sports Marketing yang membantu Tristan Alif bisa berlatih di CD Leganes mengatakan, "Bakat dan talenta Tristan Alif harus di kembangkan, dijaga, dan dibantu oleh akademi yang kualitasnya baik. Menurut saya, CD Leganes sangat memberikan apresiasi dan bisa melihat ada potensi besar dalam diri Tristan Alif."


Beberapa cara dilakukan oleh keluarga Tristan Alif dengan menghubungi pihak pemerintah.
Sempat bertele-tele, akhirnya Tristan Alif gagal bergabung ke Getafe U-13.
Namun, kegagalan itu hanya sebentar, sebab pada September 2016, Tristan Alif mendapatkan tawaran untuk bergabung ke Club Deportivo Leganes.
Tentunya, keluarga dari Tristan Alif kembali berusaha untuk mendapatkan beberapa sponsor agar anaknya bisa memperkuat Leganse U-13.
Dan akhirnya mereka mendapatkan sponsor dari beberapa perusahaan sepertin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pertamina, PT Angkasa Pura 1, PT Angkasa Pura 2, Bank Mandiri, Garuda Indonesia serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Spanyol.
Kabarnya, pihak PT Angkasa Pura memberikan dana sebesar Rp 200 juta kepada keluarga Tristan Alif.
Kini, dengan bantuan dari sponsor itu, Tristan Alif bisa membela Leganes U-13.