Wednesday 28 May 2014

Kenapa Kaka, Ronaldinho dan Robinho tak dipanggil ke timnas Brazil Piala Dunia 2014?

Luis Felipe Scolari memanggil penyerang yang "kurang terkenal" seperti Hulk, Jo dan Fred untuk bergabung dengan skuad Brazil ke piala dunia. Nama-nama yang lebih beken seperti Kaka, Robinho dan Ronaldinho ditinggalkan. Padahal Kaka disebut-sebut mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya di AC Milan. Robinho mencetak gol untuk Selecao saat ujicoba melawan Chile pada 19 November tahun lalu. Ronaldinho yang paling veteran masih mampu membawa Atletico Mineiro menjuarai copa Libertadores 2013.

Daftar pemain yang ditinggal Scolari masih bisa diperpanjang lagi. Ada Joao Miranda dan Felipe Luis yang musim ini dengan gemilang membawa Atletico Madrid menjuarai liga Spanyol dan menjadi finalis liga Champions. Lalu ada kiper Valencia Diego Alves. Di PSG ada Marquinhos dan Lucas Moura. Di Liverpool ada Philippe Coutinho dan Lucas Leiva. Secara kualitas, mereka setara atau bahkan lebih baik dari para pemain yang dipanggil.

Kenapa Scolari tidak memanggil mereka ke timnas Selecao untuk piala dunia 2014?

Tahun 2002 Scolari ditunjuk menjadi pelatih Selecao menggantikan Emerson Leao. Saat itu Brazil terancam tidak lolos kualifikasi piala dunia. Dalam enam partai kualifikasi dibawah Scolari Brazil tidak meyakinkan dengan 3 kemenangan dan 3 kekalahan. Walau begitu, Scolari berhasil juga membawa Brazil lolos ke putaran final piala dunia 2002.

Menjelang putaran final piala dunia 2002 Scolari membuat keputusan besar. Dia memutuskan untuk tidak memanggil striker veteran Romario Faria yang merupakan topskorer liga Brazil 2000 dan 2001. Mario Jardel pemenang sepatu emas Eropa 2002 juga ditinggalkan, begitupun dengan Giovane Elber dari Bayern Muenchen. Scolari memasukkan nama-nama yang kurang terkenal sebagai pemain inti, yaitu kiper Marcos, juga gelandang Kleberson dan Gilberto Silva. Hasilnya ternyata manjur. Brazil memenangkan piala dunia 2002 dengan memenangkan seluruh tujuh pertandingan dijalani.

Intinya, yang dibutuhkan adalah tim nasional Brazil yang kuat dan solid, bukan sekumpulan bintang paling terkenal. Tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan kualitas individual pemain-pemain Brazil menjadi teamwork. Hasilnya harus terlihat di lapangan berupa penampilan yang apik.

Kondisi serupa dialami Scolari pada piala dunia kali ini. Pelatih Mano Menezes gagal membawa Brazil berprestasi di Copa Amerika 2011 dan Olimpiade 2012. Scolari ditunjuk untuk menggantikannya sebagai pelatih timnas Brazil. Masa-masa awal kembali tak ramah untuk Scolari. Brazil ditundukkan Inggris 2-1 dalam partai persahabatan di Wembley. Pada uji coba berikutnya, Brazil hanya bermain seri 2-2 dengan Italia dan 1-1 dengan Rusia.

Scolari akhirnya berhasil kembali membentuk tim yang solid pada piala konfederasi 2013 di Brazil. Brazil menjuarai turnamen ini memenangkan kelima partai yang dimainkan. Di partai puncak Brazil menundukkan Spanyol denga skor meyakinkan 3-0. Patut diingat bahwa Spanyol adalah juara bertahan piala dunia dan piala Eropa, dan masih banyak difavoritkan untuk menjuarai piala dunia 2014 ini.

Dari 23 pemain Brazil yang dibawa ke piala dunia 2014, 16 diantaranya merupakan anggota tim yang menjuarai piala konfederasi 2013. Pemain "pendatang baru" adalah Victor, Maxwell, Maicon, Henrique, Fernandinho, Ramires, Willian. Menurut saya, semua pemain "pendatang baru" ini adalah pemain pelatih, tak satupun yang merupakan pemain inti.

Skuad Brazil ke piala dunia 2014.

1. GK Jefferson (Botafogo), 9 caps.
2. DF Dani Alves (Barcelona), 73 caps 5 goals.
3. DF Thiago Silva (PSG), captain, 45 caps 2 goals.
4. DF David Luiz (Chelsea), 34 caps.
5. MF Fernandinho (Manchester City), 6 caps 1 goal.
6. DF Marcelo (Real Madrid), 29 caps 4 goals.
7. MF Ramires (Chelsea), 41 caps 4 goals.
8. MF Hernanes (Internazionale), 23 caps 2 goals.
9. FW Fred (Fluminense), 31 caps 16 goals.
10. FW Neymar (Barcelona), 47 caps 30 goals.
11. MF Oscar (Chelsea), 29 caps 9 goals.
12. GK Julio Cesar (Toronto), 78 caps.
13. DF Dante (Bayern Munich), 11 caps 2 goals.
14. DF Maxwell (PSG), 7 caps.
15. DF Maicon (PSG), 70 caps 7 goals.
16. MF Willian (Chelsea), 5 caps 1 goal.
17. MF Luiz Gustavo (Wolfburg), 17 caps 1 goal.
18. MF Paulinho (Tottenham Hotspurs), 25 caps 5 goals.
19. FW Hulk (Zenit St Petersburg), 33 caps 8 goals.
20. MF Bernard (Shakhtar Donetsk), 10 caps 1 goal.
21. FW Jo (Atletico Mineiro), 15 caps 5 goals.
22. GK Victor (Atletico Mineiro), 6 caps.
23. DF Henrique (Napoli), 4 caps.




Referensi:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/2002_FIFA_World_Cup_qualification_(CONMEBOL).
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Romario_Faria.
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Luiz_Felipe_Scolari.
4. http://www.fifa.com/confederationscup/matches/round=255211/match=300222461/report.html.
5. http://thumbs.dreamstime.com/x/julio-cesar-belo-horizonte-june-game-brazil-vs-uruguay-confederation-cup-stadium-mineirao-32327475.jpg.

Monday 26 May 2014

Tesis Ancelotti Menghasilkan La Decima: Bale dan di Maria Memang Harus Bermain Bersama

Carlo Ancelotti kembali membuktikan diri sebagai manajer kelas satu. Sebagai manajer Real Madrid, Ancelotti sukses mencapai yang sebelumnya gagal diraih oleh manager sekaliber Fabio Capello dan Jose Mourinho, yaitu gelar juara liga Champions. Gelar ini terasa spesial karena merupakan gelar supremasi antarklub Eropa yang kesepuluh bagi Madrid. Istilah kerennya: La Decima.

Salah satu hal yang harus ditangani Ancelotti awal musim ini adalah kedatangan Gareth Bale. Dengan nilai transfer 91 juta Euro, Bale jelas tidak didatangkan untuk jadi pemain pelapis. Pemain yang terancam tergusur adalah Angel di Maria. Sebenarnya lalu Di Maria tampil cukup baik dengan 7 gol dan 6 assist di La Liga, namun saingannya Gareth Bale tampil istimewa dengan 21 gol dan 4 assist untuk Tottenham Hotspurs di EPL.

Keputusan yang diambil Ancelotti cukup mengejutkan. Gareth Bale memang menjadi penyerang sayap pilihan pertama, tapi nama Angel Di Maria tidak menghilang dari tim utama Madrid. Ancelotti mengubah posisinya menjadi gelandang tengah bersama Xabo Alonso dan Luca Modric dalam formasi 4-3-3. Keputusan yang riskan karena kemampuan defensif Di Maria menjadi tanda tanya.

Kenyataannya, Di Maria tampil cemerlang di posisi barunya, setidaknya dalam sisi ofensif. Walaupun posisinya sebagai gelandang tengah, Di Maria tetap saja punya naluri menyerang untuk menusuk ke sayap dan menyerbu ke kotak penalti. Statistik menunjukkan kalau Di Maria tahun ini mencetak 4 gol dan 17 assist di la liga saja.

Gareth Bale juga tampil baik di musim pertamanya bersama Madrid. Bale, Benzema dan CR7 dikenal dengan sebutan BBC, tiga penyerang tajam milik Madrid. Musim ini Gareth Bale mencatatkan 15 gol dan 12 assist untuk Real Madrid di la liga.

Bale dan Di Maria tampil sejak awal pada final liga Champions 2014 menghadapi Atletico Madrid. Situasi menjadi mencekam bagi El Real saat Diego Godin menjebol gawang Iker Casillas yang sudah salah posisi dan membawa Atletico memimpin 1-0. Pekan sebelumnya sundulan bek tengah Uruguay ini membawa Atletico merebut gelar la liga 2014 dari tangan Barcelona. Hingga waktu normal 90 menit berlalu, serbuan demi serbuan Madrid masih gagal menyamakan kedudukan. Barulah pada masa injury time sepak pojok Luca Modric disambut Sergio Ramos dengan kepala untuk menjebol gawang Thibaut Courtois dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Disinilah Angel Di Maria menunjukkan kualitasnya. Menggiring bola di sayap kiri, tiba-tiba Di Maria memutuskan untuk langsung menerobos ke kotak penalti. Pergerakan Di Maria yang brilian mengecoh tiga pemain Atletico Madrid sekaligus. Angel di Maria memasuki kotak penalti dan kiper Thibaut Courtois bersiap menyambut. Tembakan menyusur tanah Di Maria dihadang Courtois dengan kakinya. Bola liar melayang di kotak penalti.

Di kotak penalti ada Gareth Bale dan Diego Godin. Reaksi striker dengan naluri pencetak gol seperti Bale kali ini lebih bagus dari reaksi Godin. Gareth Bale melompat menyambut bola dan menggetarkan gawang Atletico Madrid. Skor 2-1 untuk El Real.

Setelah gol ini sepertinya moral pemain Atletico Madrid sudah jatuh. Real Madrid menambah dua gol lagi lewat Marcelo dan Cristiano Ronaldo. Skor 4-1 untuk kemenangan Real Madrid yang memastikan gelar juara liga Champions untuk kesepuluh kalinya bagi El Real. Rekaman highlight pertandingan ini bisa disaksikan di http://www.youtube.com/watch?v=bYOPQ0rvWe8.

Carlo Ancelotti membuat keputusan brilian memainkan Gareth Bale dan Angel Di Maria bersama di tim inti Real Madrid.


Referensi:

1. http://www.whoscored.com/Players/23110/History/ngel-Di-Mara.
2. http://www.whoscored.com/Players/13812/History/Gareth-Bale.
3. Foto Gareth Bale dari http://thumbs.dreamstime.com/x/gareth-bale-real-madrid-spanish-league-match-espanyol-estadi-cornella-january-36757125.jpg.

Sunday 25 May 2014

Piala Dunia Tak Perlu Buku Panduan

Saya tidak menyarankan untuk membeli buku panduan piala dunia. Buku-buku ini sudah mulai banyak terlihat di toko buku. Sasarannya tentu saja penggemar sepakbola yang haus info akan piala dunia.

Alasan utama adalah karena informasi piala dunia sangat mudah didapat di zaman teknologi informasi ini. Cukup kunjungi situs resmi piala dunia di http://www.fifa.com/worldcup/. Data-data yang anda butuhkan tersedia gratis disini: tim yang berlaga berikut daftar pemainnya, pembagian grup, jadwal pertandingan, lokasi pertandingan dan sebagainya. Mungkin yang tidak tersedia disini hanya jadwal siaran langsung piala dunia oleh TV Indonesia :p.

Mungkin anda tetap ingin membeli buku itu karena praktis menghimpun semua data pada satu buku? Betul begitu, tapi dengan catatan data pada buku itu belum tentu update. Buku itu mungkin sudah buru-buru turun cetak untuk mengejar target waktu penjualan. Data yang tertulis di buku mungkin hanya berupa perkiraan.

Ambil contoh Inggris dan Italia. Timnas kedua negara ini sampai hari ini belum menentukan skuad 23 pemain yang akan dibawa ke piala dunia. Jadi nama-nama pemain Inggris dan Italia yang tertulis di buku panduan belum tentu 100% benar. Apalagi jika tiba-tiba ada pemain yang cedera dan posisinya terpaksa digantikan pemain lain.

Atau anda ingin membeli buku tersebut untuk mendapatkan analisis yang mendalam? Mereka mendapat data internet, menonton bola dari televisi dan mencari rekaman di live streaming. Fokus perhatian mereka juga sama saja seperti kita: EPL, seri A, la liga dan liga Champions. Pengetahuan mereka biasanya tidak cukup mendalam untuk liga Mexico, liga Honduras dan liga Ekuador.

Lagipula buku itu hanya akan berguna pada saat piala dunia berlangsung. Setelah piala dunia selesai, buku itu akan menjadi usang, Sekalipun buku tersebut tentang piala dunia 2014, buku tersebut tidak mendokumentasikan jalannya satu pun pertandingan putaran final piala dunia. Mengingat buku seperti ini harga lumayan mahal, bukankah ini merupakan satu bentuk pemborosan.

Saturday 24 May 2014

Menjelang final liga Champions, Rekaman empat partai Real Madrid vs Atletico Madrid musim ini

Dari sejarah panjang derbi Madrileno, ini adalah partai yang paling penting. Untuk pertama kalinya Real Madrid dan Atletico Madrid bertemu di final liga Champions. Walaupun pertandingan berlangsung di Lisbon, aroma derby tetap terasa kental.

Kedua tim sudah bertemu empat kali musim ini. Dua pertandingan berlangsung di La Liga, dua lagi adalah semifinal copa del Rey. Dalam empat pertandingan itu, Real Madrid memenangkan dua partai dan Atletico Madrid memenangkan satu partai. Satu partai lagi berakhir seri.

Pertemuan pertama Atletico dengan Real Madrid berlangsung di Vicente Calderon pada tanggal 28 September 2013. Dalam pertandingan La Liga tersebut, Atletico unggul 1-0. Gol terjadi diawal babak pertama hasil umpan terobosan Koke yang dikejar dan diselesaikan Diego Costa. Patut dicatat bahwa saat itu Carlo Ancelotti belum lama menangani Real Madrid. Rekaman highlight pertandingan ini dapat dilihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=bxZphhlI4P4.

Kedua tim bertemu kembali pada semifinal copa del Rey di Berbaneu pada 5 Februari 2014. Kali ini Madrid menang meyakinkan dengan skor 3-0. Gol pertama diawali sodoran di Maria yang ditendang Pepe luar kotak penalti. Tendangan ini berubah arah karena membentur Emiliano Insua. Gol kedua kembali berawal dari di Maria, kali ini sebuah through pass pendek ke kotak penalti yang melewati barisan belakang Atleti lalu dijebloskan oleh Jese. Angel di Maria menegaskan diri sebagai bintang pertandingan ini dengan mencetak gol ketiga. Barisan belakang Atletico berusaha menghalau bola dari Alvaro Morata, tapi bola malah menjadi liar dan disambar oleh di Maria. Kiper Thibaut Courtois salah mengantisipasi karena bola sempat berubah arah karena mengenai Miranda. Rekaman highlight pertandingan ini dapat dilihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=99M68P0xMAA.

Atletico mendapat kesempatan membalas seminggu kemudian pada partai kedua dari semifinal yang memakai sistem home and away itu. Kali ini Atletico bertindak sebagai tuan rumah. Apa daya baru enam menit pertandingan berlangsung CR7 dijatuhkan Javier Manquillo di kotak penalti. Cristiano Ronaldo mengeksekusi sendiri penalti tersebut untuk mengawali keunggulan Madrid. sekitar sembilan menit kemudian, kelmbali Real Madrid mendapatkan hadiah penalti. Kali ini Gareth Bale yang dijatuhkan oleh Emiliano Insua. Cristiano Ronaldo kembali mencetak gol dari titik putih. Shor 2-0 untuk Real Madrid. Rekaman highlight pertandingan ini dapat dilihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=R6RL9U8yZzE.

Dua kekalahan beruntun di Copa del Rey tak berarti Atletico kalah kelas dari Real Madrid. Pasukan Diego Simeone membuktikan itu pada pertandingan la liga tanggal 2 Maret 2014 di Bernabeu. Awalnya Karim Benzema membawa Madrid unggul usai menyambut umpan silang dari Angel di Maria dari sisi kanan. Skor 1-0 untuk Real Madrid. Atletico membalas setelah lini tengah Madrid membiarkan Arda Turan menguasai bola terlalu lama di area depan kotak penalti. Pergerakan Arda Turan menarik lini belakang Madrid hingga Koke mendapatkan ruang kosong di kotak penalti. Arda Turan mengumpan pada Koke yang tak menyia-nyiakan kesempatan. Skor sama kuat 1-1. Gabi Fernandez membawa Atletico unggul 2-1 lewat sebuah tembakan jarak jauh yang keras. Terobosan Dani Carvajal ke kotak penalti berujung umpan matang untuk Christiano Ronaldo, yang lalu menjebloskannya ke sisi kanan gawang Thoabut Courtois. Skor akhir 2-2. Rekaman highlight pertandingan ini dapat dilihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=cou1bU65j9Q.

Statistik empat partai derby Madrileno ini menunjukkan Angel di Maria sebagai pemain yang paling berbahaya. Dalam empat partai tersebut di Maria mencatatkan 1 gol dan 3 assist. CR7 memang mencetak 3 gol, tapi dua diantaranya datang dari titik putih. Di pihak Atletico Madrid, Koke memimpin denga raihan satu gol dan satu assists.

Kedua tim akan tampil malam ini memperebutkan gelar sebagai liga champions sebagai lambar supremasi antarklub Eropa.

Referensi:
1. http://www.goal.com/en-us/match/116194/real-madrid-vs-atletico-madrid/report?ICID=OP.
2. http://www.goal.com/en-gb/match/129749/real-madrid-vs-atl%C3%A9tico-de-madrid/report.
3. http://www.goal.com/en-us/match/129751/atletico-madrid-vs-real-madrid/report?ICID=OP.
4. http://www.goal.com/en-us/match/116427/atletico-madrid-vs-real-madrid/report.
5. Foto Angel di Maria dari http://thumbs.dreamstime.com/x/di-maria-21637172.jpg.

Friday 23 May 2014

Real Madrid Ancelotti vs Real Madrid Mourinho

Jose Mourinho menghadapi tantangan sangat berat saat datang ke Real Madrid tahun 2010. Barcelona sedang di puncak kejayaannya. Pada 29 November 2010 Barcelona memberikan ucapan selamat datang dengan kemenangan telak 5-0 di Camp Nou. Tahun itu dominasi Barca di La Liga tak tergoyahkan.

Mourinho membalas tahun berikutnya dengan merebut gelar juara la liga 2011-2012. Pada 21 April 2012 Mourinho menaklukkan Barca 2-1 di Camp Nou. Mou gagal mempertahankan gelar juara La Liga musim berikutnya. Tapi enam pertemuan Madrid dengan Barca musim itu, Mou membawa Madrid membawa Barca tiga kali. Dua partai lain berakhir seri, dan satu partai untuk kemenangan Barca. Madrid memang nirgelar di musim terakhir Mou, tapi mereka sudah tidak lagi kalah kelas dari Barca.

Kalau dianalisis, saat Ancelotti datang menggantikan Mourinho awal musim ini, manajemen Real Madrid setidaknya mengharapkan dua hal.
1. Level permainan Madrid bisa setidaknya dipertahankan agar tidak lagi kalah level dari Barcelona seperti masa pra Mourinho.
2. Pembinaan pemain muda Spanyol. Awal musim ini Madrid mendatangkan mendatangkan Dani Carvajal, Asier Ilarramendi dan Isco. Pemain binaan sendiri seperti Jese, Alvaro Morata dan Nacho Fernandez juga membutuhkan gemblengan. Soal pembinaan pemain muda, reputasi Ancelotti lebih mentereng daripada Mou.

Dibawah mistar, Mou membuat keputusan kontroversial dengan lebih mempercayai Diego Lopez daripada Iker Casillas. Ancelotti meneruskan kebijakan itu, tetap mempercayakan Diego Lopez sebagai kiper utama di La Liga. Hanya saja, Iker Casillas diberi kepercayaan sebagai kiper utama di Copa del Rey dan liga Champions. Iker menjawabnya dengan kontribusi membantu Madrid menjuarai Copa del Rey, dan nanti malam Madrid akan tampil menghadapi Atletico di final liga Champions. Kebijakan manajerial Ancelotti untuk posisi penjaga gawang membuahkan hasil positif.

Di sentral pertahanan, Mou mulai mempromosikan Raphael Varane sebagai pelapis bagi duet Sergio Ramos dan Pepe. Ancelotti memilih untuk lebih memprioritaskan kesolidan Ramos-Pepe dan untuk saat ini mengurangi porsi bermain Varane. Memang ini bisa diartikan Ancelotti menghambat perkembangan talenda muda berbakat seperti Varane, tapi hasil yang diinginkan adalah kembali kokohnya duet Sergio Ramos dan Pepe, seperti yang terlihat musim ini. Kembali kebijakan Ancelotti menuai hasil positif.

Bicara soal talenta muda, Ancelotti lebih mempercayai bek kanan muda Dani Carvajal daripada bek kanan senior Alvaro Arbeloa. Alhasil Carvajal juga menggantikan Arbeloa di skuad timnas Spanyol. Disisi kiri, Ancelotti mengembalikan posisi Marcelo sebagai bek kiri utama, Fabio Coentrao hanya sebagai pelapis.

Perubahan paling kentara terlihat di lini tengah. Mourinho mengandalkan formasi 4-2-3-1 yang mengandalkan Xabi Alonso dan Sami Khedira sebagai defensive midfielder menopang Mesut Ozil sebagai pengatur serangan, dengan Luca Modric sebagai pelapis mereka. Musim ini Ancelotti menggunakan pola 4-3-3, diwarnai kedatangan Gareth Bale, hengkangnya Mesut Ozil dan Gonzalo Higuain, serta cederanya Sami Khedira. Tiga gelandang tengah pilihan Ancelotti adalah Xabi Alonso, Luca Modric dan Angel di Maria.

Menempatkan winger seperti Angel di Maria sebagai gelandang tengah adalah pilihan yang membutuhkan keberanian. Sisi positifnya, Madrid tidak kehilangan kemampuan eksplosif di Maria. Di sisi lain, pertahanan Madrid jadi rentan, karena kemampuan di Maria dalam bertahan tidak sebagus Modric dan Xabi Alonso.

Di lini depan, Gareth Bale menggantikan posisi di Maria sebagai penyerang sayap. Trio penyerang Madrid terkenal dengan sebutan BBC, yaitu Bale, Benzema dan CR7. Di semua kompetisi CR7 sudah mencetak 50 gol musim ini, disusul Benzema 24 gol dan Bale 21 gol. Total mereka bertiga mencetak 95 gol di semua kompetisi.

Dalam hal pengembangan pemain muda, tahun ini Dani Carvajal sukses merebut posisi bek kanan pilihan pertama. Di lini ofensif, walaupun belum menjadi pilihan utama, tahun ini Isco mencetak 11 gol, sementara Alvaro Morata dan Jese 8 gol. Gelandang Asier Ilarramendi mendapat kesempatan 27 kali menjadi starter, sementara bek tengah Raphael Varane 16 kali dan Nacho Fernandez 13 kali.

Secara umum, Ancelotti sukses menjadikan Real Madrid musim ini lebih kuat. Ancelotti tetap mempertahankan fondasi tim warisan Mourinho, walaupun memasukkan skemanya sendiri. Ancelotti juga sukses mengintegrasikan Gareth Bale kedalam tim.




Real Madrid versi Mourinho (4-2-3-1)

Diego Lopez (Iker Casillas), Alvaro Arbeloa, Sergio Ramos, Pepe, Fabio Coentrao, Xabi Alonso, Sami Khedira, Mesut Ozil, CR7, Angel di Maria, Karim Benzema (Gonzalo Higuain).

Real Madrid versi Ancelotti (4-3-3)

Diego Lopez (Iker Casillas), Daniel Carvajal (Alvaro Arbeloa), Sergio Ramos, Pepe, Marcelo, Xabi Alonso, Luca Modric, Angel di Maria, CR7, Gareth Bale, Karim Benzema.

Referensi:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/2010%E2%80%9311_Real_Madrid_C.F._season
2. http://en.wikipedia.org/wiki/2011%E2%80%9312_Real_Madrid_C.F._season
3. http://en.wikipedia.org/wiki/2012%E2%80%9313_Real_Madrid_C.F._season
4. http://en.wikipedia.org/wiki/2013%E2%80%9314_Real_Madrid_C.F._season
5. Foto Carlo Ancelotti dari http://thumbs.dreamstime.com/x/fc-paris-saint-germain-manager-carlo-ancelotti-27827321.jpg.

Wednesday 21 May 2014

Klub-Klub Papan Atas EPL Perlu Memperbaiki Skuad Untuk Musim Depan

Arsenal harus mencari gelandang bertahan sejati yang handal. Dari materi yang ada saat ini, Mathieu Flamini masih dibawah harapan, sementara Mikel Arteta dan Ox aslinya adalah gelandang serang. Arsenal juga butuh penyerang baru dengan kemampuan finishing mumpuni. Tahun ini jumlah gol yang dicetak Arsenal bahkan lebih sedikit dari Chelsea. Padahal sejak ditangan Arsene Wenger, Arsenal dikenal sebagai tim yang mengutamakan sisi ofensif.

Chelsea sebaiknya memanggil pulang Thibaut Courtois dari peminjaman di Atletico Madrid. Sudah saatnya Petr Cech merasakan tekanan dan persaingan ketat untuk posisi kiper utama. Tahun depan Chelsea sebaiknya memberi porsi kesempatan bermain lebih banyak untuk bek tengah muda Kurt Zouma dan Tomas Kalas serta bek kiri belia Nathan Ake, mengingat John Terry dan Ashley Cole tidak bisa lagi terlalu diandalkan. Jika para penyerang Samuel Eto'o, Demba Ba dan Fernando Torres betul-betul dilepas, pembelian Diego Costa seharusnya adalah hal yang ideal. Romelu Lukaku bisa dipanggil pulang dari masa peminjaman di Everton untuk menjadi pesaing sepadan bagi Diego costa. Lucas Piazon juga bisa dipanggil pulang dari Vitesse Arnhem.

Everton akan kesulitan mencari pengganti Romelu Lukaku yang kembali ke Chelsea dan Gerard Deulofeu yang mudik ke Barceloja. Kedua pemain pinjaman ini punya andil besar atas performa apik Everton musim 2013-2014 ini. Para penyerang yang tersisa Arouna Koné, Kevin Mirallas dan Steven Naismith seperti masih belum meyakinkan. Bagaimanapun juga Everton harus aktif di bursa transfer untuk mencari satu atau dua striker anyar.

Lima puluh gol yang bersarang di gawang Liverpool di EPL musim ini jelas terlalu banyak untuk klub elit. Liverpool perlu mencari opsi baru untuk bek tengah, bek sayap dan gelandang bertahan. Apalagi jika mengingat musim depan the Reds akan berlaga di Liga Champions, yang berarti jumlah pertandingan akan lebih banyak musim depan, yang berarti skuad yang ada perlu dipertebal.

Menurut saya Manchester City tidak perlu membeli pemain baru. Skuad ini sudah cukup komplit, tajam saat menyerang kokoh bertahan. Ketebalan skuad juga OK. Bolehlah kalau demi ambisi berprestasi di liga Champions Man City lalu membeli satu atau dua pemain baru. Sebenarnya saya lebih setuju kalau juaran bertahan EPL ini menjual pemain-pemain muda yang kurang mendapat kesempatan seperti Micah Richards, Dedryck Boyata, Jack Rodwell dan Scott Sinclair. Dampaknya juga bagus untuk kesehatan finansial City yang selalu terancam aturan UEFA financial fair play.

Manchester United sudah mengumumkan Louis van Gaal sebagai manajer mereka berikutnya. Sepertinya kita akan melihat MU akan sangat aktif di bursa transfer musim ini. Untuk membentuk tim yang sesuai dengan skema Van Gaal dan sekaligus meremajakan tim ini, akankah kita akan melihat banyak nama baru di tim MU musim depan?

Tottenham Hotspurs sebenarnya sudah punya skuad yang bagus. Masalah utama mereka adalah menemukan pelatih yang bisa memanfaatkan para pemain tersebut untuk membentuk tim yang tangguh. akan lebih baik jika manager baru tersebut sudah berpengalaman di menangani tim EPL.



P.S. Gambar berasal dari http://thumbs.dreamstime.com/x/soccer-football-goal-net-3010538.jpg.

Sunday 18 May 2014

Menyikapi Transfer Dengan Bijaksana, Atletico Madrid Juara

Rasanya sulit untuk dibantah bahwa Atletico Madrid memang layak untuk menjadi juara la liga musim ini. Mereka tampil hebat di semua ajang musim ini. Di la liga mereka mampu mengimbangi Barcelona dalam dua laga yang berakhir imbang 0-0 dan 1-1. Real Madrid bahkan sempat ditaklukkan 1-0 di Bernabeu. Di copa del rey mereka baru terhenti di babak semifinal. Penampilan hebat juga diperlihatkan Atletico Madrid di kancah eropa. Akhir pekan nanti mereka akan menghadapi tim tetangga Real Madrid untuk memperebutkan gelar juara liga Champions.

Padahal Atletico mengawali musim dengan kepergian striker andalan mereka, Radamel Falcao. Striker ganas yang mencetak 28 gol untuk Atletico di musim 2012-2013 itu pindah ke Monaco. Nilai transfer 60 juta Euro seharusnya cukup untuk mengganti hilangnya Falcao dengan beberapa pemain papan atas.

Dengan dana hasil penjualan Falcao, Atletico mendatangkan lima pemain baru. Nama yang paling mentereng adalah David Villa (32), didapatkan dengan harga murah dari Barcelona, hanya 5.1 juta Euro. Rekrutan baru lainnya adalah Toby Aiderweireld (25), Jose Maria Gimenez (19), Josuha Guilavogui (23) dan Leo Baptistao (21). Perekrutan kelima pemain ini total menghabiskan dana 29.1 juta Euro.

Walaupun para pemain baru berdatangan, tak berarti Simeone hendak merombak timnya secara besar-besaran. Simeone percaya pada sistem yang sudah dua tahun dibangunnya bersama para pemain lama. Agaknya para rekrutan baru harus membuktikan diri terlebih dulu bahwa mereka lebih baik dari pemain yang sudah ada sebelumnya.

Atletico beruntung bisa meminjam kiper sehebat Thibaut Courtois dari Chelsea selama tiga musim berturut-turut. Tahun inipun Courtois tak tergoyahkan didepan gawang Atletico. Didepannya kuartet bek lama belum tergoyahkan musim ini: Juanfran, Diego Godin, Miranda dan Filipe Luis. Rekrutan baru Toby Aiderweireld  hanya menjadi pelapis. Rekrutan baru lainnya Jose Maria Gimenez masih belum banyak mendapatkan kesempatan.

Lini tengah juga masuk dikuasai muka lama: Gabi, Mario Suarez, Raul Garcia dan Arda Turan. Rekrutan baru Josuha Guilavogui bahkan sampai dipinjamkan lagi ke Saint Etienne. Di lini depan, striker lama Diego Costa ternyata lebih bersinar dari bintang rekrutan baru David Villa. Musim ini Costa mencetak 27 gol di la liga, sementara David Villa 13 gol. Striker muda Leo Baptistao dipinjamkan ke Real Betis.

Para pemain lama Atletico Madrid tetap lebih mendapat kepercayaan pelatih Diego Simeone. Dari lima pemain baru, hanya David Villa yang mampu menembus tim inti. Toby Aiderweireld  baru berperan sebagai pelapis. Josuha Guilavogui harus berjuang lebih .keras tahun depan untuk meraih kepercayaan Simeone. Pemain muda Leo Baptistao dan Jose Maria Gimenez mungkin memang diproyeksikan untuk masa depan.

Menarik untuk dilihat apakah skema serupa akan dijalankan jika Diego Costa benar-benar hengkang tahun ini.

Referensi:
1. Perjalanan Atletico Madrid musim ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/2013%E2%80%9314_Atl%C3%A9tico_Madrid_season
2. Foto stadiion Vicente Calderon dari dreamstime.com.

Saturday 17 May 2014

Jose Mourinho Jr bergabung dengan Fulham dan FIFA Menunda Hukuman Larangan Transfer Barcelona

Jose Mourinho Jr, seorang kiper remaja belia, telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan tim muda Fulham. Pemuda ini adalah putra dari manajer Chelsea Jose Mourinho. Jika Mou dijuluki "the special one", puteranya ini kadang dijuluki "the special son".

Tentu saja Jose Mourinho Jr adalah warga negara Portugal, dan usianya masih 14 atau 15 tahun. Bagaimana klub Inggris seperti Fulham bisa diizinkan merekrut pemain asing yang masih dibawah 18 tahun? Bukankah beberapa waktu yang lalu Barcelona dihukum FIFA karena sejumlah kasus perekrutan pemain asing dibawah umur? Kasus ini sudah dibahas sebelumnya di blog ini, simak http://membacaarahbola.blogspot.com/2014/04/kesalahan-barcelona-dimata-fifa.html.

Fulham meyakinkan FIFA kalau kedatangan Jose Mourinho Jr ke Inggris adalah untuk "non-footballing reason". Pemuda ini ada di Inggris karena mengikuti ayahnya yang pelatih terkenal, bukan untuk mengejar karir sepakbolanya sendiri. Karena itu FIFA bersedia merestui bergabungnya Mourinho muda ke Fulham.

Menarik dicatat kalau Fulham dan Chelsea itu masih satu "kelurahan" di London. Sebagai manajer Chelsea Mourinho tentu saja bisa memasukkan putranya di tim muda Chelsea. Situs goal.com mensinyalir Mou tidak melakukan hal itu untuk menghindari tuduhan nepotisme.

Dan kembali ke hukuman FIFA ke Barcalona, yang berupa larangan melakukan kegiatan transfer selama satu tahun. Barcelona tidak tinggal diam dengan hukuman yang menghambat persiapan mereka menghadapai musim depan. Barcelona bereaksi dengan mengajukan banding dan disinyalir akan membawa kasus ini ke pengadilan olahraga CAS  (court of arbitration in sport).

FIFA khawatir apabila kasus ini dibawa ke CAS, penyelesaian masalahnya butuh waktu lama. Sementara jendela transfer berikutnya akan segera dibuka. Karena itu FIFA memutuskan kalau hukuman Barcelona ditunda. Larangan transfer itu belum berlaku pada musim panas ini.

Barangkali FIFA khawatir masalahnya akan runyam jika hukuman itu tidak ditunda. Misalnya Barcelona dilarang melakukan aktivitas transfer pada bukan juni, juli dan agustus tahun ini. Lalu ternyata pada bulan Oktober CAS memutuskan kalau Barcelona tak bersalah. Lalu setelah itu Barcelona balik menuntut FIFA karena merugikan mereka dengan larangan transfer. Jadi mungkin penundaan hukuman Barcelona adalah keputusan yang tepat.

Dengan demikian Barcelona bisa menyelesaikan proses perekrutan Marc Andre Ter Stegen dan Allen Halilovic. Barca juga bisa mencari pengganti Carlos Puyol yang pensiun akhir musim ini, dan pemain-pemain lain yang diperlukan untuk musim depan.

Dengan demikian Barcelona bisa

Referensi:
1. Kontrak Jose Mourinho Jr dengan Fulham: http://www.goal.com/en-gb/news/2892/transfer-zone/2014/05/11/4809820/mourinhos-son-signs-student-terms-with-fulham.
2. Penundaan hukuman larangan transfer Barcelona: http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-2611075/Barcelona-transfer-ban-suspended-FIFA-Catalans-free-summer-spree.html.
3. Foto stadion Nou Camp berasal dari http://thumbs.dreamstime.com/x/fc-barcelona-nou-camp-football-25379921.jpg.

Wednesday 14 May 2014

Pemain Atletico Madrid ke Piala Dunia, Ditolak Selecao, Diapresiasi La Furia Roja

Saat Indonesia memutuskan untuk tidak lagi melakukan naturalisasi pemain, Spanyol yang juara dunia dan juara Eropa justru punya pemain naturalisasi baru. Namanya Diego Costa, striker buas yang sedang mengibarkan namanya bersama Atletico Madrid. Performa Diego Costa tentu juga menjadi sorotan di  Brazil, negara kelahirannya. Sayangnya pelatih Selecao yaitu Luis Felipe Scolari sepertinya berat untuk memberi tempat pada Diego Costa, yang berarti mencoret salah satu dari penyerang tengah saat ini, yaitu Fred dan Jo. Sebagaimana diketahui, Fred dan Jo adalah penyerang tengah di skuad Brazil saat menjuarai piala Konfederasi 2013.

Akhirnya Diego Costa memutuskan untuk memperkuat tim nasional Spanyol. Keputusan yang mungkin tepat melihat teman-temannya pemain Brazil di Atletico Madrid semuanya tidak dipanggil oleh Selecao, walapun  Atletico Madrid berprestasi luar biasa musim ini. Filipe Luis, Joao Miranda dan Diego Ribas gagal menembus daftar 23 pemain Selecao yang akan berlaga ke piala dunia di tanah air mereka.

Dengan Marcelo sulit digeser dari posisi bek kiri pilihan utama, Filipe Luis harus bersaing dengan Maxwell untuk menjadi pelapis. Ternyata Scolari lebih memilih veteran seperti Maxwell. Bek tengah Joao Miranda pun serupa, sulit bersaing dengan Dante, David Luiz dan Thiago Silva. Agak mengejutkan bahwa posisi terakhir di sentral pertahanan timnas Selecao jatuh kepada Henrique dari Napoli. Akan halnya playmaker Diego Ribas, dia bukan pilihan utama di Atletico Madrid. Sulit baginya untuk bersaing dengan Oscar, Hernanes atau Willian.

Para pemain Atletico asal Spanyol lebih beruntung. Persaingan untuk menembus timnas La Furia Roja tidak lebih mudah, mungkin malah lebih berat dari persaingan di Selecao. Empat pemain Atletico beruntung menembus skuad 23 pemain La Furia Roja yang akan berlaga di piala dunia Brazil 2014. Mereka adalah dua penyerang Diego Costa dan David Villa, bek kanan Juanfran, dan gelandang Koke.

Nama pertama tentu Diego Costa, yang diharapkan menjadi mesin gol bagi Spanyol. David Villa juga dipanggil, mungkin karena Diego Costa baru sekali tampil untuk Spanyol dan penampilannya saat itu masih belum menggembirakan. David Silva musim ini mungkin kalah cemerlang dari Diego Costa, tapi striker veteran ini sarat pengalaman bersama timnas. David Villa ikut andil memenangkan piala Eropa 2008 dan piala Dunia 2010. Ketajamannya untuk timnas tak perlu diragukan. Villa adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk La Furia Roja dengan 56 gol.

Bek kanan Juanfran juga dipanggil ke skuad Spanyol ke piala dunia, menyingkirkan Alvaro Arbeola. Ini akan menjadi piala dunia pertama untuk Juanfran, dan juga untuk gelandang muda Koke Resurreccion. Koke bisa dibilang menyingkirkan bintang muda Real Madrid, Isco, dalam persaingan ke skuad piala dunia.



Catatan:

1. Indonesia menghentikan naturalisasi pemain: http://sidomi.com/243517/pssi-stop-naturalisasi-timnas-indonesia-untuk-aff-2014/.
2. Foto David Villa berasal dari http://thumbs.dreamstime.com/x/david-villa-atletico-de-madrid-action-spanish-league-match-against-rcd-espanyol-estadi-cornella-october-34610550.jpg.

Sunday 11 May 2014

Sahibul Hikayat: Andai Bukan Iklan, Pria Ini Perlu Direkrut Untuk menumbangkan Manchester City Dari Puncak EPL Musim Depan.

Pria itu berlari datang di lapangan latihan Manchester City. Dia melihat Yaya Toure memberikan umpan lambung terukur. Segera ia kejar bola itu bersamaan dengan David Silva. Ternyata kecepatannya setara dengan gelandang timnas Spanyol itu. Kemudian dia berbenturan bahu dengan David Silva. Shoulder to shoulder, bukan pelanggaran. David Silva terhenti, sementara pria itu terus melaju.

Dia berlari dan terus berlari hampir seratus meter jauhnya, dari gawang sendiri ke gawang musuh. Di depan gawang musuh, dia harus duel udara dengan Sergio Aguero. Ternyata peraih medali emas olimpiade 2008 itu bukan tandingannya. Pria misterius itu dengan mantap memenangkan duel udara dan mencetak gol.

Coba kalau seandainya ini bukan iklan. Liverpool, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspurs, Manchester United dan Everton harus berlomba untuk menarik pria ini ke tim mereka. Dia secepat David Silva tapi sepertinya lebih punya power. Dia lebih tangguh di udara daripada Sergio Aguero, dan penyelesaian akhirnya jempolan. Pemain seperti ini akan sangat berguna untuk menumbangkan Manchester City dari puncak EPL musim depan. Sayang sekali ini hanya iklan.

Untuk lebih jelasnya, saksikan disini: http://www.youtube.com/watch?v=oyq5tVxfSzg

P.S. Berita ini fake news belaka. Selamat untuk Manchester City atau keberhasilannya menjuarai EPL musim 2013/2014.

Champions League vs Piala Dunia

Baru-baru ini Lionel Messi menyebutkan kalau dia tidak perlu memenangkan piala dunia untuk mematrikan namanya sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah. Setidaknya begitulah menurut goal.com. Sejauh ini Messi sudah memenangkan tiga trophi liga Champions, enam gelar La Liga, dua gelar piala dunia antar klub, sebuah medali emas olimpiade, dan banyak lagi prestasi lainnya. Namun untuk piala dunia Messi baru sampai babak 8 besar di tahun 2006 dan 2010. Dalam kedua kesempatan itu, Argentina dan Messi disingkirkan oleh Jerman.

Piala dunia umumnya dianggap sebagai ajang sepakbola paling bergengsi. Negara-negara besar bersaing memperebutkan puncak supremasi. Negara-negara yang lebih kecil bersaing untuk sekedar lolos ke putaran final piala dunia. Pemain-pemain dari seluruh dunia bersaing untuk terpilih memperebutkan tempat di timnas masing-masing, demi mimpi berlaga di piala dunia. Karena piala dunia dilangsungkan empat tahun sekali, sedangkan usia ideal pemain sepakbola kira-kira adalah 20 sampai 32 tahun, seorang pemain mungkin hanya punya peluang tiga atau empat kali kesempatan memenangkan piala dunia sepanjang karirnya.

Prestasi Cristiano Ronaldo di piala dunia tak jauh berbeda dengan Messi. Pemain yang bertahun-tahun bersaing Messi untuk gelar pemain terbaik dunia ini juga belum pernah menjuarai piala dunia. Prestasi terbaiknya di piala dunia adalah semifinal PD 2006, saat Portugal dikalahkan Perancis 0-1. Untuk liga Champions, CR7 sudah pernah memenangkannya tahun 2008 bersama Manchester united. Tahun ini CR7 berpeluang merebut gelar keduanya di liga champions jika klubnya Real Madrid sanggup menaklukkan Atletico Madrid di partai final yang akan berlangsung 24 Mei 2014 di Lisbon.

Sepanjang sejarah ada banyak pemain hebat yang pernah memenangkan liga Champions tapi tak pernah menjadi juara dunia. Raul Gonzales memenangkan tiga gelar liga Champions bersama Real Madrid, namun nirgelar bersama timnas Spanyol. Begitu juga Johann Cruyff yang punya tiga trophi Champions cup bersama Ajax. Perintis total football ini sempat membawa timnas Belanda melaju ke final piala dunia 1974, tapi tim Jerman Barat pimpinan Beckenbauer menumbangkan mereka 2-1.

Yang paling fenomenal adalah Alfredo di Stefano. Pemain ini memenangkan lima gelar Champions Cup bersama Real Madrid, sebuah rekor yang belum terpecahkan sampai saat ini. Di liga Spanyol, di Stefano memenangkan delapan gelar La Liga untuk Real Madrid. Sayang rekor luar biasa ini tak berimbas ke piala dunia. Di Stefano gagal membawa Spanyol lolos ke putaran final piala dunia 1958. Empat tahun kemudian Spanyol mampu lolos ke putaran final piala dunia 1962, tapi Di Stefano cedera saat putaran final berlangsung.

Sebaliknya, ada banyak pemain hebat yang pernah menjadi juara dunia tapi tak pernah merasakan menjadi juara liga Champions. Diego Maradona misalnya. Pahlawan Argentina saat memenangkan piala dunia 1986 itu relatif tidak terlalu sukses di level klub. Prestasi tertinggi El Diego di level klub adalah gelar juara piala UEFA 1989 bersama Napoli, plus dua gelar juara seri A.

Tentu saja Maradona bukanlah satu-satunya. Romario Faria dan Bebeto, duet penyerang Brazil saat menjadi kampiun piala dunia 1994 juga tak pernah menjadi juara liga Champions. Demikian juga halnya dengan Fabio Cannavaro, kapten Italia yang berjaya di piala dunia 2006.

Jose Mourinho berpendapat kalau liga Champions lebih penting dari piala dunia. Timnas negara manapun di piala dunia hanya dapat memanggil warga negaranya sebagai pemain. Sebaliknya, klub peserta liga Champions, dengan kekuatan finansial berlimpah, dapat merekrut pemain berkualitas dari negara apapun.

Apalagi klub-klub peserta liga Champions berlatih harian, sehingga kualitas permainan mereka lebih terjaga. Timnas-timnas peserta piala dunia dalam sebulan hanya bertanding satu atau dua kali. Kerjasama dan kekompakan timnas lebih sulit dibangun karena para pemainnya jarang berkumpul bersama.

Bandingkan timnas Spanyol yang tampil di final piala dunia dunia 2010 dengan tim Barcelona yang tampil di final liga Champions 2011. Kedua tim sama-sama memainkan Gerard Pique, Xavi Hernandez, Sergio Busquets, Andres Iniesta, Pedro dan David Villa. Yang mana dari kedua tim ini yang anda anggap lebih baik

Spanyol 2010
Iker Casillas (GK), Sergio Ramos (RB), Gerard Pique (CB), Carlos Puyol (CB), Joan Capdevilla (LB), Sergio Busquets (DM), Xabi Alonso (DM), Xavi Hernandez (AM), Andres Iniesta (RW), Pedro (LW), David Villa (FW)

Barcelona 2011

Victor Valdes (GK), Dani Alves (RB), Gerard Pique (CB), Javier Mascherano (CB), Eric Abidal (LB), Sergio Busquets (DM), Andres Iniesta (CM), Xavi Hernandez (CM), David Villa (RW), Pedro (LW), Lionel Messi (FW)

Jadi mana yang lebih bergengsi? Liga Champions atau Piala Dunia? Sudahlah. Kita nikmati saja keduanya :p

Referensi:

1. http://www.goal.com/en-za/news/4684/world-cup-2014/2014/05/10/4808131/messi-i-dont-need-to-win-world-cup-to-be-best
2. http://www.espnfc.com/news/story?id=788609&cc=4716
3. http://en.wikipedia.org/wiki/2010_FIFA_World_Cup_Final
4. http://en.wikipedia.org/wiki/2011_UEFA_Champions_League_Final
5. Foto diambil dari situs dreamstime.com

Saturday 10 May 2014

Atletico Madrid dan Sikap Mendua Penggemar Bola Indonesia

Indonesia masih tersihir oleh tiki taka. Agaknya klub yang paling banyak penggemarnya masih tetap Barcelona. Walaupun tahun ini prestasi Barcelona tak segemilang tahun-tahun sebelumnya, para penggemar tetap setia menunggu saatnya berjaya.

Saat Barcelona tersingkir di babak perempat final liga Champions 2014, para penggemar ini harus menentukan klub baru untuk didukung. Pilihan jatuh pada Bayern Muenchen, karena klub ini dilatih Pep Guardiola, pelatih yang membawa Barcelona berjaya pada masa 2008-2012. Bahkan media massa pun ikut-ikutan menjagokan Muenchen karena pesona Guardiola.

Terlebih lagi karena lawan Bayern Muenchen di babak semifinal liga champions 2014 adalah Real Madrid, musuh bebuyutan Barcelona. Media dan para penggemar yakin kalau Guardiola akan memimpin Bayern menaklukkan Madrid. Bahkan walaupun Madrid menumbangkan Muenchen 1 - 0 di Santiago Bernabeu, mayoritas publik Indonesia masih yakin kalau Bayern akan membalas di Allianz Arena dan Bayern akan melaju ke babak final.

Ternyata Bayern Muenchen malah terpuruk di kandang sendiri, rontok 0 - 4 di tangan Madrid. Kembali banyak penggemar Indonesia harus menghadapi kenyataan tim jagoannya tersingkir dari liga Champions 2014. Mereka tidak mungkin balik mendukung Real Madrid, musuh kebuyutan Barcelona, klub kesayangan mereka.

Alhasil mereka memilih mendukung finalis lainnya, Atletico Madrid. Klub ini adalah kekuatan baru sepakbola Eropa. Sejak ditangani manajer Diego Simeone tiga tahun lalu, Atletico telah memenangkan liga Europa 2012, piala Super Eropa 2012 dan Copa del Rey 2013. Saat ini mereka masih memimpin klasemen La Liga 2014. Striker bintang mereka, Diego Costa, menjadi incaran klub-klub besar Eropa yang ingin merekrutnya.

Ternyata para penggemar menghadapi konflik kepentingan. Barcelona masih menyimpan peluang untuk menjuarai la liga 2014. Saat ini Atletico Madrid memimpin klasemen dengan angka 88, sedangkan Barcelona menyusul di posisi kedua dengan angka 85. La liga musim ini tinggal menyisakan dua pertandingan lagi. Kedua tim adalah saingan langsung yang memperebutkan gelar La Liga 2014. Pada pertandingan terakhir kedua tim, Barcelona akan menjamu Atletico Madrid di Camp Nou. Barcelona akan berusaha sekuat tenaga karena kegagalan menjuarai La Liga agar musim ini tak berlalu tanpa gelar. Sedangkan bagi Atletico, keberhasilan menjuarai La Liga akan menjadi keberhasilan pertama setelah penantian 18 tahun. Saat Atletico Madrid terakhir memenangkan LA Liga tahun 1996, manajer Diego Simeone adalah salah satu pemain andalan.

Demikianlah sikap mayoritas penggemar sepakbola Indonesia mendua terhadap Atletico Madrid. Di kompetisi La Liga mereka sepenuhnya mendukung Barcelona dan mengharapkan Atletico terpeleset. Tentu saja mereka juga berharap Barcelona mengalahkan Atletico di Camp Nou pada 18 Mei nanti. Tapi pada final liga Champions di Lisbon pada 24 Mei 2014, mereka akan mendukung penuh Atletico untuk menumbangkan musuh besar Barcelona, yaitu Real Madrid.

Bagaimanapun juga, Atletico Madrid adalah tim yang menyingkirkan Barcelona di perempat final liga Champions tahun ini, dengan hasil seri 1-1 di Camp Nou dan kemenangan 1-0 di Vicente Calderon.




P.S. Foto Diego Costa diambil dari http://www.dreamstime.com/stock-photography-diego-costa-atletico-madrid-spanish-league-match-againts-rcd-espanyol-estadi-cornella-october-barcelona-image34610482

Wednesday 7 May 2014

Hal Positif dibalik Kekalahan Timnas U19 atas Myanmar

Timnas U19 meraih hasil anti klimaks di kandang sendiri. Dalam pertandingan ujicoba 5 Mei 2014 di Gelora Bung Karno melawan timnas Myanmar U19, tim Garuda Jaya meraih hasil imbang 1 - 1. Dalam partai ujicoba dua hari berikutnya menghadapi U19, timnas U19 justru takluk di kandang sendiri 1 - 2.

Ada apa dengan timnas U19? Kenapa setelah tur timur tengah yang mengesankan, timnas malah terpuruk di kandang sendiri? Adakah hal positif dibalik kekalahan ini?

Hal positif pertama adalah agar para supporter timnas U19 bisa menyikapi performa timnas U19 dengan lebih dewasa. Selama ini timnas U19 sebegitu digadang-gadang sebagai tim masa depan Indonesia. Prestasi timnas U19 mengalahkan Korea Selatan U19, Oman U19 dan UEA U19 membuat para pendukung timnas U19 sangat bangga akan tim ini. Jika timnas senior atau timnas U23 gagal dalam suatu event atau tampil jelek, tak jarang muncul komentar negatif yang membandingkan dengan timnas U19. Saat timnas U23 dinilai mengecewakan pada Sea Games kemaren, muncul suara kalau seharusnya yang dikirim itu timnas U19 saja. Tingginya pamor timnas U19 justru potensial memberi tekanan besar pada para pemainnya, dan hal ini tidak baik. Bukankah pelatih Indra Sjafri sendiri ingin tim Garuda Jaya ini "matang di pohonnya", alih-alih buru-buru dikirim ke event U23 seperti Sea Games atau event senior seperti piala AFF.

Lalu kenapa timnas U19 bisa kalah dari Myanmar?

Timnas U19 dan Myanmar sama-sama akan berlaga di piala AFC U19 tahun ini. Enam belas negara peserta piala AFC U19 ini harus dianggap berada pada level yang sama. Tim yang dianggap favorit bisa saja dikalahkan oleh tim yang tidak diunggulkan. Lihat saja liga Spanyol tahun ini. Barcelona tercatat kalah 0-1 dari Granada dan Atletico Madrid bisa kalau 0-1 dari Levante. Intinya, tim favorit tidak boleh meremehkan tim yang tidak diunggulkan, dan tim yang tidak diunggulkan tak perlu minder yang menghadapi tim favorit.

Lalu apa kekurangan timnas U19? Lihatlah hasil di Timur Tengah. Skor akhir 1-2 dan 2-1 melawan Oman, 4-1 dan 2-1 melawan UEA, dan 2-2 melawan Al Shahab. Walaupun menang tiga kali dan hanya kalah sekali, tak ada satupun pertandingan dimana timnas U19 bisa clean sheet atau tak kebobolan. Tujuh pertandingan sudah dilakukan timnas tahun ini menghadapi tim luar negeri, dan di semua pertandingan itu timnas selalu kebobolan. Artinya, skema pertahanan timnas U19 masih perlu diperbaiki.

Sobat saya yang Liverpudlian, Eki Milono, menganalogikan timnas U19 melawan Myanmar itu seperti Liverpool melawan Chelsea. Seperti Liverpool, timnas sangat attacking-minded. Sedangkan Myanmar, seperti Chelsea, sangat kuat di lini tengah dan mampu membangun serangan balik dengan cepat. Kebetulan Liverpool juga takluk 0-2 oleh Chelsea belum lama ini.

Putaran final piala AFC U19 masih lima bulan lagi. Adalah hal yang bagus kalau rentannya skema pertahanan tim Garuda Jaya sudah terdeteksi sejak sekarang. Masih cukup waktu untuk memperbaikinya, sehingga timnas U19 bisa menunjukkan performa terbaik di putaran final piala AFC U19 nanti.