Monday 29 December 2014

Piala Dunia Harian Sepakbola - Pasca Kenaikan BBM

Seperti pernah dibahas sebelumnya, harian Bola dan Topskor bersaing merebutkan pangsa pasar harian sepakbola yang ternyata cukup besar. Keunggulan Topskor adalah karena mereka mereka sudah lebih dulu turun sebagai pemimpin pasar bertahun-tahun. Bola berani menantang di segmen harian mengingat reputasi mereka yang sudah 30 tahun lebih berkiprah sebagai tabloid atau majalah olahraga. Bola bahkan berani pasang harga rendah, 1500 rupiah, jauh dibawah topskor yang 3500 rupiah.

Kenaikan BBM pada tanggal 17 November 2014 ternyata cukup merubah suasana. Besoknya, tukang koran tempat saya biasa membeli Bola mengaku harian Bola sudah "habis" dan menawarkan harian lain. Sehari kemudian, saya mencoba mencari di penjual koran lain, dan jawabannya juga sama, "habis".

Bagi saya pindah dari harian seharga 1500 ke harian lain seharga 3500 itu masalah. Duit 2000 perak masih bisa dipakai untuk beli tiket KRL Commuter. Hanya tidak terpengaruh kenaikan BBM itu hanya orang yang sangat kaya, atau pendukung pencabutan subsidi karena alasan ideologis, atau loyalis tokoh politik tertentu. Pasca kenaikan BBM yang ada di pikiran saya adalah penghematan. Kalau anggaran untuk membeli harian sepakbola harus naik, lebih baik tidak usah beli. Kan sebenarnya sebagian besar informasinya bisa ditemukan di internet, asal mau menghabiskan waktu mencari-cari.

Mungkin bagi tukang koran, menjual harian seharga 1500 itu tidak menguntungkan. Dari setiap eksemplar terjual, barangkali keuntungannya hanya 300 atau empat ratus perak. Jelas bukan nilai yang menggiurkan.

Untunglah setelah mencari-cari akhirnya saya berhasil juga menemukan juga penjual korahan yang masih menjual harian Bola, dan tetap tersenyum walau nilai penjualan hanya 1500 rupiah. Dengan demikian saya bisa membaca laporan jurnalistik berkelas yang eksklusif. Misalnya saat wartawan Bola mengikuti Gavin Kwan Adsit, Syamsir Alam dan Ryuji Utomo mengikuti trial di Jepang. Atau laporan tentang SSB-SSB yang seharusnya menerima uang pembinaan untuk setiap pemain binaan mereka yang direkrut klub profesional. Ada lagi laporan tentang fasilitas latihan tim-tim ISL, dimana hampir semuanya harus menyewa lapangan latihan. Satu-satunya tim ISL yang punya lapangan latihan sendiri adalah Semen Padang.

Semoga harga harian Bola tidak buru-buru dinaikkan.



Saturday 27 December 2014

Evaluasi timnas U16 menghadapi Vietnam dan Singapura

Sebagai pelatih saat ini timnas U16 dan timnas U19, Fachri Husaini tentunya tak ingin timnya dibanding-bandingkan dengan timnas U19 angkatan sebelumnya asuhan Indra Sjafri. Tapi para penggemar bola negeri ini sangat rindu akan prestasi sepakbola. Jika timnas senior saat ini kurang berprestasi, masyarakat tetap berharap dari timnas kelompok umur. Apalagi tahun 2015 Indonesia akan menjadi tuan rumah piala AFF U16, piala AFF U19 dan babak kualifikasi grup H piala AFC U23. Timnas U23 juga akan berlaga di Sea Games di Singapura.

Menyimak permainan timnas U16 bulan Desember ini, formasi 4-3-3 yang digunakan sudah cukup mengingatkan pada timnas U19 angkatan Evan Dimas Darmono. Formasi ini memang cukup populer saat ini di sepakbola dunia. Prestasi Evan Dimas dkk menunjukkan bahwa formasi ini cocok dengan karakter Indonesia yang menyukai sepakbola menyerang, tapi juga bisa memberikan keseimbangan untuk keperluan defensif.

Timnas U16 Desember ini tampil dalam partai ujicoba menghadapi Vietnam dan Singapura. Bagi pelatih Fachri Husaini tujuan ujicoba ini lebih untuk seleksi 35 pemain yang ada saat ini. Tak heran jika tim yang tampil menghadapi Vietnam berbeda dengan tim yang tampil menghadapi Singapura. Dalam kedua pertandingan ini Fachri banyak melakukan pergantian pemain. Total dalam dua partai itu Fachri telah mencoba 30 pemain.

Dalam partai pertama menghadapi Vietnam tanggal 3 Desember 2014, timnas gagal mendominasi pertandingan. Secara teknis kedua tim ini setara. Timnas tampil mengandalkan umpan terobosan, umpan panjang ataupun defence-splitting pass dari para gelandang yang membuka ruang serangan. Timnas juga terlihat mau bekerja keras saat sedang bertahan, walaupun terkadang terlihat kasar. Serangan balik cepat yang diperagakan timnas mengingatkan pada permainan Atletico Madrid asuhan Diego Simeone,

Gol pertama timnas U16 terjadi saat umpan lambung ke sayap kiri gagal dibersihkan pemain Vietnam. Drey Buyung memanfaatkannya untuk mengirimkan bola pas M Ridwan di kotak penalti, yang mengoper ke Rizki Fajar yang bebas untuk mencetak gol.

Gol kedua timnas U16 bisa dibilang tidak terskema. Gol ini terjadi lebih karena kejelian dan skill Kevin Sahael yang melakukan lob yang tidak bisa diselamatkan kiper Vietnam. Gol ketiga dicetak Egi Maulana dari titik putih setelah tangan seorang pemain Vietnam menyentuh bola di kotak penalti.

Gol pertama Vietnam menunjukkan betapa lini pertahanan kita masih hijau. Tendangan gawang Indonesia ditanduk di tengah lapangan oleh pemain vietnam langsung melepaskan Bui Anh Duc yang berlari sampai menaklukkan kiper Reza Agus. Gol kedua Vietnam datang dari titik putih setelah kali ini seorang pemain Indonesia yang menyentuh bola di kotak penalti. Skor akhir 3-2 untuk kemenangan timnas U16.

Pada partai berikutnya menghadapi Singapura pada 5 Desember 2014, timnas U16 tampil lebih dominan. Para pemain kita memang terlihat lebih baik dalam hal skill individu dibanding Singapura. Mereka mampu mengoptimalkan keunggulan itu menjadi gol demi gol, setidaknya pada babak pertama.

Gol pertama Indonesia terjadi saat umpan terobosan Gunarsah Mandowen mampu diselesaikan oleh Bayu Yudha. Masuknya Egi Maulana membuat permainan Indonesia makin trengginas, terbukti saat Bayu Yudha kembali mencetak gol, kali ini dari umpan Egi. Tendangan bebas jarak jauh dari Egi yang membentur tiang mengawali proses gol ketiga, yang kali ini dicetak oleh Gunarsah yang melakukan rebound.

Sayang permainan Indonesia dibabak kedua tak sebaik babak pertama. Gol balasan Singapura terjadi saat tiga penyerang Singapura berhadapan dengan tiga pemain Indonesia di kotak penalti Indonesia. Gol yang dicetak Khairul Hairie membuat skor menjadi 3-1 yang bertahan sampai akhir pertandingan.

Hal yang positif dari dua pertandingan persahabatan ini adalah munculnya sejumlah talenta yang cukup menonjol. Di lini tengah Egi Maulana punya potensi untuk menjadi Evan Dimas baru. Di lini depan Gunarsah Mandowen tampil rajin, agresif, kreatif dan skillful. Seandainya gunarsah lebih tenang dan dingin, perbendaharaan golnya mustinya lebih banyak. Di belakang, Fachri sepertinya sangat percaya pada Imam Fauzi yang selalu dimainkan penuh baik saat menghadapi Singapura maupun Vietnam.

Daftar pemain yang diturunkan menghadapi Vietnam:

Reza Agus Febrian (M Rifki 86'), Rishad Baihaqi Dharmayuma (Eka Febri Yogi Setiawan 46’), Imam Fauzi, M. Yusran Rumadaul, Rian Riding (M Taqwa 74’), Amirullah Ruslan (Rinaldi Syam 46’), Egi Maulana Vikri (Witan Sulaiman 74’),  T Nur Fadil, Drey Buyung Panyalay (Oki Kharisma 46’), Ricky Fajar (Kevin Sahael Amalorlin 46’), M. Ridwan (Gunarsah Mandowen 32’)

Daftar pemain yang diturunkan menghadapi Singapura:

Januarius Toameka (Rafly Firmansyah 78’), Imam Fauzi, Juliano Pratama (Hasbullah Kader 78’), Eka Febri Yogi Setiawan, Rian Azhar (Rian Riding 46’), Ida Bagus Made Weda Darmawan (Dian Ramadhan 72’), M Dyan Aulia Burhanuddin (M Taqwa 46’), Witan Sulaiman (Egi Maulana Vikri 37’); Bayu Yudha Pratama (Drey Buyung Panyalay 57’), Papua J Rumbawa (Yeheskiel Supit 32’, Firman Ardian Saputra 73’), Gunarsah Mandowen

Referensi:

1. Rekaman lengkap pertandingan babak pertama Indonesia U16 vs Vietnam 3 Desember 2014.
2. Rekaman lengkap pertandingan babak kedua Indonesia U16 vs Vietnam 3 Desember 2014.
3. Rekaman lengkap pertandingan Indonesia U16 vs Singapura 5 Desember 2014.
4. Susunan pemain timnas U16 yang diturunkan menghadapi Vietnam 3 Desember 2014.


Friday 26 December 2014

Saat Alan Pardew dan Brendan Rodgers Harus Belajar Dari Pengalaman

Beberapa tahun lalu Alan Pardew mengecam kebijakan manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang tidak banyak memberi kesempatan tampil kepada pemain Inggris. Menurut Pardew Arsenal harus memberi kesempatan lebih banyak pada pemain Inggris. Alan Pardew menyebut para pemain Inggris sebagai "jiwa sepakbola Britania". Saat itu Pardew adalah manajer West Ham United, klub semenjana yang biasanya ada di papan tengah atau papan bawah EPL. Alan Pardew belum pernah menjadi manager sebuah klub yang rutin berlaga di liga Champions seperti Arsenal. Bisa dibilang posisi Pardew adalah sebagai "komentator".

Tahun demi tahun berlalu, Alan Pardew mendapat kesempatan melatih tim yang lebih besar, yaitu Newcastle United. Melatih klub yang lebih besar berarti Pardew mengihadapi tekanan besar juga. Tuntutan prestasi di Newcastle lebih tinggi daripada West Ham.

Untuk mengejar tuntutan prestasi itu Pardew memilih untuk mengandalkan pemain asing, terutama dari Perancis. Saat ini Newcaste memiliki memiliki tujuh pemain Perancis, yaitu Moussa Sissoko, Yoan Gouffran, Massadio Haïdara, Rémy Cabella, Gabriel Obertan dan Emmanuel Rivière. Pemain Inggris yang sering mendapat kesempatan bermain mungkin hanya Mike Williamson, Jack Colback dan Steven Taylor, Banyaknya pemain asing di Newcastle dikhawatirkan menghambat perkembangan pemuda Inggris seperti Rolando Aarons, Jak Alnwick dan Adam Armstrong.

Agaknya Pardew akhirnya mengerti alasan Arsene Wenger lebih banyak mengandalkan pemain asing di Arsenal. Semuanya karena tuntutan prestasi, yang belum tentu bisa dipenuhi oleh pemain-pemain asli Inggris. Sekarang giliran Pardew yang menerima kecaman karena tidak banyak memberi kesempatan tampil pada pemain asli Inggris. Tak kurang striker legendaris Newcastle Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

Hal yang sama juga terjadi dengan Brendan Rodgers. Pasca penjualan Luis Suarez, manajer Liverpool ini yakin timnya tidak akan mengulangi buruknya transfer Tottenham Hotspurs pasca hengkangnya Gareth Bale yang mencetak 21 gol untuk Spurs di EPL 2012-2013. Mengandalkan  dana £85,000,000 hasil penjualan Bale ke Real Madrid. Spurs mendatangkan Vlad Chiriches (Steaua Buchuresti), Paulinho (Corinthians),  Étienne Capoue (Toulouse), Christian Eriksen (Ajax), Erik Lamela (Roma), Nacer Chadli (Twente) dan Roberto Soldado (Valencia). Tapi hasilnya tak sesuai harapan. Manajer André Villas-Boas akhirnya didepak di pertengahan musim menyusul kekalahan 6-0 dari Manchester City dan 5-0 dari Liverpool.

Kenyataan ternyata tak seindah harapan. Mengandalkan  dana £75,000,000 hasil penjualan Luis Suarez ke Barcelona, The Reds mendatangkan Dejav Lovren (Southampton), Alberto Moreno (Sevilla), Lazar Markovic (Benfica), Emre Can (Bayer Leverkusen), Adam Lallana (Southampton), Rickie Lambert (Southampton) dan Mario Balotelli (AC Milan). Liverpool terpuruk musim ini. Dari tim kandidat juara musim lalu, saat ini Liverpool terlempar ke posisi kesepuluh, berjarak sembilan angka dari zona champions.Mantan pemain Liverpool Igor Biscan menilai bahwa tak satupun pemain baru Liverpool sanggup menggantikan posisi Suarez, striker dengan kemampuan finishing mumpuni, yang mencetak 31 gol untuk Liverpool di EPL 2013/2014.

Moral of the story: ada hal-hal yang baru bisa dimengerti lewat pengalaman.

Referensi:

1. Alan Pardew mengecam sedikitnya pemain Inggris di Arsenal.

2. Alan Pardew @ Wikipedia.

3. Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

4. Brendan Rodgers yakin Liverpool Tidak Akan Mengulangi Kesalahan Transfer Spurs.

5. Igor Biscan: Tidak ada rekrutan baru Liverpool yang bisa menggantikan Suarez.

6. Tottenham Hotspurs musim 2013-2014.

7. Liverpool musim 2014-2015.

8. Gareth Bale @ Wikipedia.


9. Luis Suarez @ Wikipedia.

10. Foto: Alan Pardew.

Wednesday 24 December 2014

Kenapa Ahok Harus Membangun Stadion Baru di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belakangan mulai masuk berita sepakbola. Klub sepakbola Persija Jakarta menuntut Ahok untuk membangun stadion sepakbola, untuk mengganti stadion Lebak Bulus yang sudah dirubuhkan untuk proyek MRT. Ahok mengelak dan menyebutkan bahwa stadion baru seharusnya menjadi tanggung jawab pengurus Persija.

Sepertinya keberatan Ahok adalah karena tiadanya saham pemprov DKI di Persija. Ahok sepertinya menganggap bahwa seharusnya Persija adalah milik pemerintah provinsi DKI. Ahok menawarkan para pemilik saham Persija untuk menjual sahamnya ke pemprov DKI.

Persija awalnya adalah sebuah tim perserikatan yang berdomisili di Jakarta Pusat. Sebagai tim perserikatan, pemilik Persija adalah klub-klub anggotanya. Perserikatan Persija bukanlah milik pemerintah provinsi DKI Jakarta atau pemerintah kota Jakarta Pusat. Setelah masa kompetisi profesional dimana semua klub harus berbentuk badan hukum, Persija dikelola oleh PT Persija Jaya.

Ahok agaknya salah mengerti tentang hubungan klub sepakbola dan stadion sepakbola. Umumnya stadion sepakbola di Indonesia ini dibangun oleh pemerintah. Gelora Bung Karno dibangun oleh pemerintah republik Indonesia dijaman presiden Soekarno. Stadion Si Jalak Harupat dibangun oleh pemerintah kabupaten Bandung. Stadion Gelora Bandung Lautan Api dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah kota Bandung. Bahkan di Inggris saja, City of Manchester stadium (dikenal juga sebagai Etihad stadium) dibangun oleh pemerintah kota Manchester.

Setidaknya ada dua alasan untuk Ahok dan pemerintah provinsi DKI membangun stadion sepakbola baru. Pertama, karena pemerintah provinsi DKI telah merobohkan dua stadion sepakbola yaitu stadion Menteng dan stadion Lebak Bulus, tapi sampai saat ini belum mengganti dengan stadion yang baru. Kedua, karena Jakarta adalah tuan rumah Asian Games 2014. Daripada mengandalkan stadion GBK yang dibangun lebih dari 50 tahun yang lalu, lebih baik jika Jakarta membangun stadion sepakbola baru dengan fasilitas yang lebih canggih dan modern.

Akan halnya keinginan pemerintah provinsi DKI dan menjadikannya BUMD sudah mendapat lampu hujai dari PSSI. Tinggal bagaimana negosiasi Ahok untuk melakukan pembelian saham PT Persija Jaya.

Referensi:

1. Persija Menuntut Gubernur Ahok Membangun Stadion Sepakbola.
2. Ahok: Stadion Baru Seharusnya Menjadi Tanggung Jawab Pengurus Persija.
3. Gelora Bung Karno @ wikipedia.
4. Stadion Si Jalak Harupat @ wikipedia.
5. Stadion Gelora Bandung Lautan Api @ wikipedia.
6. City of Manchester Stadium @ wikipedia.
7. PSSI ijinkan Persija jadi BUMD.
8. Foto: Basuki Tjahaja Purnama gubernur DKI Jakarta.

Tuesday 23 December 2014

Mathieu Debuchy vs Calum Chambers: Saat Bek Kanan Arsenal "Bersaing" Menjadi Bek Tengah

Bek kanan dan bek tengah adalah posisi yang berbeda. Bek kanan berada di sisi kanan pertahanan, bertugas menghalangi gelandang atau penyerang sayap lawan yang ingin menerobos atau mengumpan. Bek kanan modern juga punya fungsi aktif membantu serangan dengan menyusur lapangan di sisi kanan.

Bek tengah bertugas menjaga jantung pertahanan, menjauhkan bola dari kotak penalti. Bek tengah biasanya tinggi, kuat, tinggi lompatannya, tangguh di udara dan ahli melakukan tackle. Bek tengah harus mampu berkonsentrasi, membaca permainan, dan berani mengambil keputusan untuk melakukan tackle saat situasi membahayakan. Biasanya bek tengah hanya maju menyerang pada situasi set-piece seperti sepak pojok dan tendangan bebas.

Saat bertandang menghadapi Liverpool 21 Desember 2014 lalu, Arsenal mengalami krisis bek tengah. Bek tengah pilihan utama, Laurent Koscielny mengalami cedera di otot betisnya (calf muscle strain). Arsene Wenger harus memilih bek tengah lain untuk mendampingi Per Mertesacker. Sebenarnya Arsenal masih punya Isaac Hayden, pemain nasional Inggris U20. Tim gudang peluru juga punya Hector Bellerin, Tapi agaknya Wenger lebih ingin posisi bek tengah di pertandingan penting ini diisi oleh sosok yang lebih berpengalaman.

Lini yang surplus pemain di Arsenal adalah bek kanan. Disitu ada Mathieu Debuchy, Calum Chambers dan pemain muda Hector Bellerin. Pilihan yang masuk akal adalah bagi Wenger adalah memilih salah satu dari Debuchy dan Chambers sebagai bek tengah.

Dan Wenger mengambil keputusan. Mathieu Debuchy mendampingi Per Mertesacker di jantung pertahanan, Posisi bek kanan ditempati oleh Calum Chambers.

Debuchy tampil gemilang. Situs whoscored.com mencatat bahwa Debuchy melakukan satu tackle, 4 kali merebut bola, 5 kali menghalau bola, dan memenangkan 4 duel udara. Penampilannya pada pertandingan itu lebih baik dari Per Mertescker yang bek tengah asli, yang hanya mencatatkan satu tackle, tidak sekalipun merebut bola, 4 kali menghalau bola, dan memenangkan 2 duel udara.

Calum Chambers juga tampil bagus secara defensif sebagai bek kanan. Chambers melakukan lima tackle dan empat kali merebut bola. Chambers juga memenangkan tiga duel udara. Dilihat dari statistik-statistik ini, Chambers sepertinya cukup memenuhi syarat untuk menjadi bek tengah.

Tapi momen-momen krusial menunjukkan kalau Debuchy adalah bek tengah yang lebih baik dari Chambers. Gol pertama Arsenal terjadi setelah Debuchy memenangkan duel udara dengan Martin Skrtel untuk menyundul bola ke gawang Brad Jones. Di menit-menit terakhir pertandingan, Skrtel menebus kesalahannya. Calum Chambers terlambat bereaksi terhadap sepak pojok Adam Lallana sehingga Skrtel bisa bebas menyundul bola ke sisi kiri gawang Wojciech Szczesny.

Kesimpulan, saat ini Mathieu Debuchy adalah bek tengah yang lebih baik daripada Calum Chambers.

Referensi:

1. Bek kanan dan bek tengah menurut Wikipedia.
2. Isaac Hayden @ wikipedia.
3. Foto: salah satu sisi Emirates Stadium.

Monday 22 December 2014

Sanggupkah Bali Bersabar Dengan Indra Sjafri

Indra Sjafri sudah menemukan pelabuhan baru. Mantan pelatih timnas U19 itu setuju untuk menangani Bali United Pusam di kompetisi ISL. Indra Sjafri menandatangani kontrak untuk lima tahun ke depan.

Bali United Pusam sendiri adalah wujud baru dari klub Putra Samarinda setelah pindah kandang ke Bali. Di Samarinda, klub ini sulit bersaing dengan klub saingan yaitu Pusamania Borneo FC yang lebih populer di mata suporter. Keberhasilan Pusamania Borneo FC promosi ke ISL musim ini agaknya "memaksa" Putra Samarinda untuk pindah kandang, dan mengubah nama menjadi Bali United Pusam.

Bali adalah pilihan yang cukup beralasan untuk dijadikan homebase. Saat ini tidak ada klub asal Bali yang berlaga di ISL. Bali United Pusam tentunya berharap berhasil memikat para penggemar sepakbola pulau dewata untuk menjadi pendukung mereka.

Indra Sjafri diharapkan menjadi salah satu magnet untuk menarik penonton. Pasca menangani timnas U19, barangkali Indra Sjafri saat ini adalah salah satu pelatih Indonesia paling terkenal. Reputasinya dalam menangani pemain muda menjadi nilai tambah. Publik Bali tentu ingin Indra mengorbitkan talenta-talenta muda pulau dewata, seperti saat dulu Indra mengorbitkan pemuda Bali menjadi bek kanan timnas U19, Putu Gede Juni Antara.

Tapi pengembangan pemain muda adalah proyek jangka panjang yang butuh waktu bertahun-tahun. Bali United Pusam tetap butuh prestasi musim ini, setidaknya tetap harus bertahan di ISL. Dukungan masyarakat Bali dan juga manajemen bisa pudar jika Bali United Pusam sampai terancam terdegradasi.

Disini setidaknya ada tiga faktor yang tidak menguntungkan bagi Bali United Pusat. Pertama, pelatih Indra Sjafri belum pernah melatih klub ISL sebelumnya. Kedua, Putra Samarinda musim lalu bukan tim kuat. Mereka berada di posisi 6 dari 11 tim wilayah timur.

Masalah ketiga adalah Bali United Pusam agak terlambat berburu pemain. Banyak pemain bagus, termasuk eks timnas U19 sudah direkrut lebih dulu oleh tim-tim lain. Indra Sjafri dan Bali United Pusam harus berjuang keras untuk mencari pemain baru yang berkualitas, terutama untuk pemain lokal.

Ibaratnya Barcelona selama ini dianggap sebagai klub ideal dalam hal pembinaan dengan akademi La Masia. Tapi pembinaan itu dianggap berhasil adalah karena tim utama Barcelona sendiri berprestasi tinggi, dan lulusan-lulusan terbaik La Masia bisa naik ke tim utama. Jika Barcelona hanya tim papan bawah La Liga, rasanya hanya sedikit yang akan memuji akademi La Masia, Karena itulah prestasi tim senior harus bagus dan didukung oleh pembinaan pemain muda yang berkualitas.

Secara pribadi saya berharap Indra Sjafri akan menerapkan standar fisik timnas U19 ke Bali United Pusam. Jika Bali United Pusam bisa berprestasi dengan kebugaran fisik diatas rata-rata tim ISL, saya harap standar fisik timnas U19 juga akan diterapkan oleh tim-tim ISL lainnya. Dengan demikian standar fisik pemain Indonesia (yang konon "malas" latihan fisik) secara keseluruhan akan meningkat. Saat dipanggil ke pelatnas, pelatih pelatnas tidak perlu lagi meningkatkan fisik pemain, karena sudah ditempa oleh klub masing-masing.

Selamat bekerja untuk Indra Sjafri.

Referensi:
1. Kontrak lima tahun Indra Sjafri dan Pusam.
2. Transformasi Putra Samarinda menjadi Bali United Pusam.
3. Foto: Indra Sjafri.

Sunday 21 December 2014

Brendan Rodgers Masih Layak Memimpin Liverpool

Liverpool menghadapi Arsenal di Anfield pada kompetisi EPL Minggu 21 Desember 2014. Walaupun peluang juara kedua klub terbilang tipis, ini tetap merupakan pertandingan dua tim terkenal. Cukup layak dipakai untuk menilai apakah Brendan Rodgers masih layak memimpin Liverpool, setelah hasil-hasil mengecewakan diraih musim ini.

Liverpool memainkan pola 3-4-3, dengan Kolo Toure, Martin Skrtel dan Mamadou Sakho menjaga lini pertahanan didepan kiper Brad Jones. Jordan Henderson dan Lucas Leiva memainkan peran yang lebih defensif di lini tengah, sementara Steven Gerrard dan Lazar Markovic lebih menyerang. Lini depan tampil tanpa striker murni, mengandalkan Philippe Coutinho, Adam Lallana dan Raheem Sterling.

Dengan formasi yang sangat menyerang tersebut, Liverpool lebih mendominasi pertandingan. Coutinho membuka skor dengan manuver yang trengginas dan finishing kelas satu. Menerima umpan diluar kotak penalti dari Jordan Henderson, Coutinho membuka ruang dan menembak ke sisi kanan gawang Arsenal. Skor 1-0 untuk Liverpool.

Tapi Arsenal bukan tim sembarangan. Amunisi tim gudang peluru lebih dari cukup untuk menggoyang pertahanan 3 bek Liverpool. Tim tamu segera membalas melalui umpan lambung Mathieu Flamini disambut oleh Mathieu Debuchy, yang menaklukkan Martin Skrtel di udara untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Usai turun minum, kembali sistem pertahanan 3 bek Liverpool terlihat rentan. Kali ini Olivier Giroud beraksi dengan bantuan Santi Cazorla di sayap kiri. Manuver dan umpan Giroud dan Cazorla membingungkan para defender Liverpool. Terbukti Giroud akhirnya mencetak gol dari jarak dekat tanpa pengawalan berarti.

Selama setengah jam kemudian Arsenal terlihat akan memenangkan pertandingan, justru karena lini belakang mereka lebih kokoh. Dengan  Sterling-Lallana-Cotinho dan Gerrard di belakang mereka, Liverpool tidak pernah kehilangan kreativitas. Disisi lain, lini belakang Arsenal dan kiper Wojciech Szczesny tampil tenang dan jarang melakukan kesalahan.

Rodgers akhirnya memasukkan penyerang murni, Fabio Borini untuk Lazar Markovic dan Rickie Lambert menggantikan Kolo Toure. Dari kedua striker ini, permainan Borini terlihat lebih eksplosif. Sayangnya Borini juga lebih emosional. Sempat melakukan tandukan di kotak penalti yang diselamatkan Szczesny, Borini melakukan dua pelanggaran dan akhirnya diusir keluar di menit 90. Sampai sejauh ini, Lambert dan Borini agaknya bukan solusi kebutuhan Liverpool akan seorang finisher.

Serangan Liverpool yang tak kenal lelah akhirnya berbuat hasil. Steven Gerrard melancarkan serangkaian tembakan jarang jauh, yang salah satu diantaranya terpaksa dibuang oleh Szczesny. Disinilah Skrtel menebus kesalahannya dengan sundulan menyambut sepak pojok Lallana. Chambers lengah mengawalnya sehingga Skrtel dapat ruang bebas untuk menempatkan bola di sudut kiri gawang Arsenal.

Kesimpulannya, Brendan Rodgers masih mampu memimpin Liverpool menyajikan sepakbola berkualitas tinggi. Hanya saja kebutuhan mereka akan seorang finisher tak bisa ditawar-tawar lagi. Rodgers harus bergerak di bursa transfer awal tahun untuk mendatangkan striker baru yang mumpuni.

Referensi:

1. Foto: Brendan Rodgers.

Friday 19 December 2014

SSB, Sumber Pemain Timnas U16

Awalnya saya berpikir kalau Fachry Husaini dan timnya akan mengandalkan para pemain yang berlaga di liga Kompas Gramedia U14. Kompetisi U14 diikuti oleh sejumlah SSB di jabodetabek. Mengandalkan pemain-pemain jebolan liga Kompas Gramedia akan menghemat waktu dan biaya scouting, walaupun berarti menutup peluang talenta-talenta luar Jabodetabek terdeteksi dan dipanggil ke timnas.

Fachry dan timnya ternyata tidak menempuh cara mudah tersebut. Mereka bersedia susah payah melakukan audisi di berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya, kita punya timnas U16 dengan pemain yang datang dari beragam daerah Indonesia.

Tahun-tahun belakangan ini SSB tumbuh menjamur di seluruh penjuru tanah air. SSB-SSB inilah yang membina pemain sejak usia dini dan memperkenalkan sepakbola yang baik dan benar. Dari sinilah datang bakat-bakat muda untuk diseleksi Fachry dan timnya.

Berikut ini adalah daftar para pemain timnas U16 berdasarkan data-data yang bisa diperoleh dari Internet. Kita akan bahas satu persatu berdasarkan posisinya.

Timnas U16 saat ini mempunyai empat kiper:

1. Reza Agus Febrian, kiper asal SSB Buldoser Ciamis. Tahun lalu ikut mewakili Indonesia di Kanga Cup 2013 di Canberra, Australia. Reza adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Reza tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu Reza tampil selama 86 menit.

2. M Riski asal Banten, dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu Riski tampil selama 4 menit plus perpanjangan waktu.

3. Januarius ToaMeka asal SSB Bina Bakat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Mengaku optimis bisa menjadi kiper utama timnas U16 ini. Pemain ini tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu dia tampil selama 78 menit.

4. M Rafli Firmansyah. Dari SBB Benteng Muda Tangerang. Rafli adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Rafli dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu Rafli tampil selama 12 menit plus perpanjangan waktu.


Berikutnya, inilah para pemain yang memperkuat lini belakang:

1. Rishad Baihaqi Dharmayuma, bek asal PSA Banten. Tahun lalu ikut mewakili Indonesia di Kanga Cup 2013 di Canberra, Australia. Rishad juga merupakan alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Rishad tahun ini memperkuat Tunas Cipta di liga Kompas-Gramedia. Pemain ini tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu Rishad tampil selama 46 menit.

2. Yosua Ormuseray, berhasil lolos dari seleksi di Papua Agustus 2014 oleh Rasiman, asisten pelatih Fachry Husaini. Yosua tidak dimainkan dalam partai menghadapi Singapura maupun Vietnam Desember ini.

3. Muhammad Aulia Fikkri dari MTsn 1 Sigli, Aceh. Pemain ini tidak dimainkan dalam partai menghadapi Singapura maupun Vietnam Desember ini.

4. Oki Kharisma dari Jatim. Pemain ini tidak dimainkan dalam partai menghadapi Singapura maupun Vietnam Desember ini.

5. Rian Azhar dari Makassar. Pemain ini tampil sebagai pilihan utama selama 46 menit saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu.

6. Rian Riding dari Sulawesi Barat, tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu Rian tampil selama 74 menit. Rian Riding dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu Rafli tampil selama 44 menit plus perpanjangan waktu.

7. M. Yusran Rumadaul musim ini membela Asiop Apacinti di liga Kompas Gramedia. Pemuda asal Tulehu ini sempat ikut dalam Japan-East Asean Football Exchange U-14, April 2014. Pemain ini bermain penuh saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu.

8. Imam Fauzi dari Jatim, alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Imam Fauzi bermain penuh dalam partai melawan Vietnam dan Singapura Desember ini.

9. Juliano Pratama dari Makassar, tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu Juliano tampil selama 78 menit.

10. Eka Febri Yogi Setiawan dari Jatim, dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu Eka tampil selama 44 menit plus perpanjangan waktu. Eka tampil penuh pada partai berikutnya menghadapi Singapura.

11. Dian Ramadhan adalah anggota tim ASSBI Sumut U12 yang memenangkan ajang Grassroots Indonesian U-12 Tournament 2012. Pemain ini dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu dia tampil selama 18 menit plus perpanjangan waktu.

12. Ida Bagus Made Weda Darmawan dari Bali, tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu pemain ini tampil selama 72 menit.



Lini tengah timnas U16 diperkuat para pemain berikut:

1. M Taqwa asal Balikpapan U14, dimainkan sebagai pengganti saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Saat itu pemain ini tampil selama 16 menit plus perpanjangan waktu. Pada partai berikutnya menghadapi Singapura, dia kembali tampil sebagai pengganti, kali ini selama 44 menit plus perpanjangan waktu.

2. M Dyan Aulia Burhanuddin dari Semen Padang Football Academy, tampil sebagai pilihan utama saat timnas U16 mengalahkan Singapura 3-1 pada 5 Desember lalu. Saat itu dia tampil selama 46 menit.

3. T Nur Fadil dari Aceh, tampil penuh saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu.

4. Egi Maulana Vikri memperkuat Annisa Pratama di liga Kompas Gramedia. Pemain ini adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Talentanya diakui oleh Indra Sjafri. Egi tampil sebagai pilihan utama selama 74 menit saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu. Dalam pertandingan ini Egi mencetak gol dari titik putih. Pada partai berikutnya melawan Singapura, Egi mencetak dua assist saat tampil sebagai pengganti selama 53 menit plus perpanjangan waktu.

5. Amirullah Ruslan dari Makassar tampil sebagai pilihan utama selama 46 menit saat timnas U16 mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Desember lalu.

6. Witan Sulaiman dari SSB Galara, Palu. Pemain ini tampil sebagai pengganti selama 16 menit plus perpanjangan waktu pada partai melawan Vietnam 3 Des 2014. Saat menghadapi Singapura 2 hari kemudian, dia menjadi pilihan utama dan bermain selama 53 menit.

7. Rivaldi Cahya Malamo dari SSB Tunas Gamalama, Maluku Utara. Pemain ini tidak diturunkan dalam partai melawan Vietnam maupun Singapura pada Desember ini.

8. Muhammad Zidane Pattiiha asal Tulehu, memperkuat Asiop Apacinti di liga Kompas Gramedia tahun ini. Pemain ini tidak diturunkan dalam partai melawan Vietnam maupun Singapura pada Desember ini.

9. Rinaldi Syam asal Alor, Nusa Tenggara Timur, tampil sebagai pengganti selama 44 menit plus perpanjangan waktu pada partai melawan Vietnam 3 Des 2014. Saat menghadapi Singapura 2 hari kemudian, dia menjadi pilihan utama dan bermain selama 53 menit.

10. Kevin Sahael Amalorlin JK (DKI) adalah alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Pemain ini mencetak satu gol saat tampil sebagai pengganti selama 44 menit plus perpanjangan waktu pada partai melawan Vietnam 3 Des 2014.

11. Yeheskiel Supit asal Sulawesi Utara, tampil sebagai pengganti selama 41 menit pada partai melawan Singapura 5 Des 2014.

12. Papua J Rumbawa asal Papua Barat tampil sebagai pemain utama selama 32 menit pada partai melawan Singapura 5 Des 2014.

13. Firman Ardian Saputra asal Sumatera Utara, tampil sebagai pengganti selama 17 menit plus perpanjangan waktu pada partai melawan Singapura 5 Des 2014.

14. Ricky Fajar asal DKI tampil sebagai pilihan utama selama 46 menit saat timnas mengalahkan Vietnam 3-2 pada 5 Des 2014. Saat itu Ricky mencetak gol pertama Indonesia.

15. Drey Buyung Panyalay membela Tunas Cipta di Liga Kompas Gramedia. Dia tampil sebagai pemain utama selama 46 menit pada partai melawan Vietnam 5 Des 2014. Pada partai berikutnya melawan Singapura, Drey menjadi pemain pengganti selama 43 menit plus perpanjangan waktu.


Dan inilai para penyerang yang dimiliki  timnas U16.

1. Hasbullah Kader asal SSB Gamadelama Maluku Utara, tampil sebagai pengganti selama 12 menit plus perpanjangan waktu saat melawan Singapura 5 Des 2014.

2. M Ridwan asal Jawa Tengah mencetak 1 assist saat tampil selama 32 menit sebagai pilihan utama saat saat timnas mengalahkan Vietnam 3-2 pada 5 Des 2014.

3. Gunarsah Mandowen  asal Papua, tampil sebagai pengganti selama 68 menit plus perpanjangan waktu saat timnas mengalahkan Vietnam 3-2 pada 3 Des 2014. Gunarsah mencetak satu gol dan satu assist saat tampil penuh pada partai berikutnya menghadapi Singapura.

4. Bayu Yudha Pratama memperkuat SSB Rajawali Muda dalam liga Kompas Gramedia. Bayu merupakan alumni timnas U14 asuhan Mundary Karya yang tampil di piala AFC U14 tahun 2013 di Myanmar. Bayu mencetak 2 gol saat tampil sebagai pilihan utama selama 57 menit menghadapi Singapura 5 Desember lalu.

P.S. Timnas U16 ini sering juga disebut U14, karena tahun 2014 ini para pemainnya memang masih 14 tahun kebawah. Saya memilih konsisten memanggilnya timnas U16 karena ajang yang akan mereka ikuti adalah piala AFF U16, bukan U14.

Jika ada data yang tidak akurat, itu adalah semata-mata kekeliruan penulis yang tidak disengaja.

Referensi:
1. Daftar pemain timnas U14 tahun lalu asuhan Mundary Karya.
2. Laporan pertandingan Indonesia U16 vs Vietnam yang berlangsung pada 3 Desember 2014.
3. Laporan pertandingan Indonesia U16 vs Singapura yang berlangsung pada 5 Desember 2014
4. Laporan lain pertandingan Indonesia U16 vs Singapura yang berlangsung pada 5 Desember 2014.
5. Situs Resmi Liga kompas Gramedia.
6. Foto@Twitter: Indra Sjafri dan Egi Maulana Vikri.

Saturday 13 December 2014

Livescore akan melaporkan hasil-hasil ISL?

Livescore adalah situs sepakbola yang populer. Situs ini memberikan informasi skor terkini dari pertandingan-pertandingan yang sedang berlangsung. Pada hari pertandingan, situs ini bisa melaporkan ratusan pertandingan dari puluhan liga di dunia. Situs ini sangat populer bagi pecinta sepakbola yang menginginkan informasi terkini tidak saja tentang tim kesayangannya, tapi juga tim-tim saingannya.

Tentunya livescore bukan satu-satunya situs yang menawarkan informasi skor terkini. Diantara sekian banyak situs itu, tak diragukan lagi kalau livescore adalah salah satu yang paling populer. Informasi yang ditampilkan bukan hanya skor terkini dan siapa pencetak golnya. Livescore juga menyajikan informasi siapa saja pemain yang diturunkan dalam pertandingan. Livescore juga punya "klasemen saat ini" yang menampilkan posisi klasemen jika skor-skor saat itu bertahan sampai akhir pertandingan.

Saat ini livescore ternyata juga sudah menjangkau Indonesia. Livescore saat ini punya halaman khusus untuk sepakbola Indonesia. Memang pasar internet Indonesia besar sehingga livescore tertarik untuk melaporkan hasil pertandingan ISL.

Mudah-mudahan halaman livescore Indonesia itu mencakup seluruh klub ISL. Setahu saya sebelum ini tidak ada situs yang menyajikan skor terkini pertandingan seluruh tim ISL. Bukan hal mudah untuk melakukannya di Indonesia yang luas ini. Livescore perlu punya kontributor di setiap kota yang memiliki klub ISL.

Kehadiran halaman livescore Indonesia bisa mengubah keseharian penggemar sepakbola Indonesia yang tidak bisa datang ke stadion, dan tim kesayangannya tidak ditayangkan tipi. Jika tadinya harus memantau situs suporter klub yang melakukan laporan pandangan mata, semoga nantinya cukup memantau livescore saja.

Saturday 6 December 2014

Antara Jajang Nurjaman dan Zinedine Zidane

Jajang Nurjaman dan Zinedine Zidane sama-sama mantan bintang sepakbola, walaupun pada level yang berbeda. Jajang adalah mantan pemain Persib Bandung, pencetak gol kemenangan pada final Perserikatan 1986 melawan Persipura. Gol ini membawa Persib mengakhiri paceklik juara selama 25 tahun.

Zinedine Zidane mencatatkan dirinya sebagai seorang legenda sepakbola dunia. Zidane adalah pemimpin timnas Perancis saat menjuarai piala Dunia 1998 dan piala Eropa 2000. Koleksi gelarnya masih dihiasi kesuksesan menjuarai liga Champions 2001-2002 dan la liga 2002-2003 bersama Real Madrid. Zidane juga menjuarai Seri A 1996/1997 dan 1997/1998 bersama Juventus.

Setelah karir sebagai pemain usai, Zidane dan Jajang sama-sama memasuki dunia kepelatihan. Mereka sama-sama meniti karir dari bawah. Jajang memulai sebagai asisten pelatih di Persib dan kemudian di Pelita Jaya. Setelah belasan tahun berkarir, akhirnya Jajang mendpat kesempatan menjadi pelatih kepala di tim yang membesarkan namanya, Persib. Sebagai pelatih, Jajang baru saja sukses membawa Persib menjuarai ISL 2014, sekali lagi mengakhiri paceklik juara yang sudah berlangsung 20 tahun.

Zinedine Zidane baru beberapa tahun merintis jalan menjadi pelatih. Perannya sudah mulai terlihat sejak masa Jose Mourinho. Zidane terlibat dalam keberhasilan upaya perekrutan bek muda Perancis, Raphael Varane. Setelah kedatangan Carlo Ancelotti tahun 2013 menggantikan Mourinho, Zidane mendapatkan peran lebih besar sebagai asisten pelatih Real Madrid. Tahun berikutnya, Real Madrid berencana mempercayakan Zidane sebagai pelatih kepala tim kedua Madrid, yaitu Real Madrid Castilla yang bermain di seri B.

Disini masalah menghadang. Zidane mendapatkan sanksi tiga bulan dari otoritas sepakbola Spanyol karena sertifikat kepelatihan yang dimilikinya masih dibawah standar untuk melatih Real Madrid Castilla. Walaupun Zidane adalah seorang legenda sepakbola, tidak ada perlakuan khusus yang diberikan. Zidane harus menjalani sanksi selama tiga bulan. Jika ingin melatih Real Madrid Castilla, Zidane harus mengikuti kursus kepelatihan untuk mendapatkan sertifikat yang dibutuhkan.

Belakangan masalah serupa juga menimpa Jajang Nurjaman. Sebagai juara ISL, Persib punya hak untuk mewakili Indonesia dalam playoff liga Champions Asia. Sayangnya, untuk memimpin tim ke liga Champions Asia, seorang pelatih harus memiliki lisensi A AFC. Jajang sebelumnya baru memiliki lisensi C AFC dan Desember ini mengikuti kursus sertifikasi lisensi B AFC. Alhasil Jajang tidak bisa memimpin Persib ke playoff Liga Champions Asia.

Sertifikasi diperlukan untuk menjamin bahwa pelatih yang menangani tim di suatu ajang memiliki kemampuan yang memadai. Walaupun Zidane dan Jajang adalah mantan pemain sepakbola, mereka tetap harus mengikuti tahapan demi tahapan kursus untuk memperdalam ilmu kepelatihan mereka dan mendapatkan lisensi kepelatihan yang dibutuhkan untuk berkarir.

Referensi:

1. Foto Zidane
2. Zinedine Zidane @ Wikipedia
3. Keterlibatan Zidane Merekrut Varane ke Madrid.
4. Sanksi untuk Zidane.
5. Persib @ Wikipedia
6. Jajang Nurjaman @ Wikipedia
7. Persib ke playoff piala Champions Asia.
8. Jajang Nurjaman tak Bisa Mendampingi Persib ke Playoff liga Champions Asia.
9. Jajang Nurjaman Mengikuti Kursus Sertifikasi B AFC.
10. Para Peserta Kursus Sertifikasi B AFC di Sawangan 3-23 Desember 2014

Thursday 4 December 2014

Fachry Husaini, Pelatih Timnas U19 dan U16 saat ini

Usai lengsernya Indra Sjafri, nama yang dipercaya menukangi timnas U19 adalah Fachry Husaini. Pria asal Aceh ini merupakan seorang gelandang handal andalam timnas di dekade 90an. Sebagai pelatih, Fachry pernah memimpin Bontang BKT, tim PON Kalimantan timur dan diklat Manado. Sertifikasi kepelatihan Fachry adalah sertifikat A AFC.

Timnas  U19 asuhan Fachry diproyeksikan untuk tampil di piala AFF U19 di Sidoarjo, Agustus 2015. Awan Setho dan Dimas Drajad dari timnas U19 sebelumnya asuhan Indra Sjafri masih dapat bergabung dengan timnas U19 baru asuhan Fachry ini. Kehadiran dua pemain berpengalaman ini sangat menguntungkan, apalagi mengingat kemampuan Awan Setho sebanding Ravi Murdianto, kiper utama tim Indra Sjafri dulu. Begitupun Dimas Drajat yang kemampuannya sejajar dengan Mukhlis Hadi yang dulu menjadi pilihan utama.

Karena timnas U19 generasi baru ini didominasi pemain-pemain yang saat ini berusia tujuh belasan, mereka sering juga disebut sebagai timnas U17.

Fachry Husaini juga dipercaya menangani timnas U16 yang diproyeksikan untuk tampil di piala AFF U19 di Solo, Juli 2015. Karena saat ini pemain-pemainnya kebanyakan berusia empat belas tahun, tim ini sering juga disebut timnas U14. Tidak dijumpai keterangan kenapa timnas U16 dan U19 ini tidak dilatih oleh dua pelatih berbeda.

Bulan Desember ini timnas U19 dan U16 mendapatkan kesempatan ujicoba. Rabu 3 Desember 2014 kemaren timnas U16 menang 3-2 atas Vietnam U16 di GBK. Jumat 5 Desember 2014, masih di GBK, giliran Singapura U16 yang dijadwalkan menjadi lawan tanding. Fachry tidak memasang target tertentu di partai ujicoba ini. Kedua partai ini lebih berfungsi sebagai ajang mencoba dan seleksi pemain.

Akan halnya timnas U19 dijadwalkan akan menghadapi Singapura U19 di GBK pada Senin 8 Desember 2014.

Referensi:

1. Fachry Husaini @ Wikipedia
2. Fachry Husaini memiliki sertifikat A AFC
3. Awan Setho dan Dimas Drajat masih bisa memperkuat timnas U19.
4. Fachri akan mengganti susunan pemain timnas U16 saat melawan Singapura.
5. Laporan pertandingan Indonesia U16 vs Vienam U16 Rabu 3 Desember 2014.
6. Foto Fachry Husaini

Tuesday 2 December 2014

"Adik-Adik" Paulo Sitanggang Menjuarai Piala Suratin 2014

Saat nama Paulo Sitanggang mencuat bersama timnas U19, rasanya wajar saja. Ada banyak pemain berdarah Sumatera Utara yang berprestasi di level nasional. Sebut saja Ferdinand Sinaga yang pemain terbaik ISL 2014. Di generasi sebelumnya ada nama Mahyadi Panggabean dan Saktiawan Sinaga.

Yang mungkin membuat heran adalah klub asal Paulo Sitanggang sebelum bergabung dengan tim Garuda Jaya adalah Jember United. Tim ini adalah tim amatir yang tahun ini berlaga di divisi satu. Tim ini sebelumnya tidak punya reputasi di level nasional. Bagaimana mereka bisa sukses membina pemain sebagus Paulo?

Jember United memberi jawaban tegas terhadap pertanyaan itu. Mereka berhasil menjuarai kompetisi piala Suratin 2014 dengan mengalahkan Persis Solo di final dengan skor 3-1. Piala Suratin adalah kompetisi nasional untuk pemain-pemain U17.

Sayang belum banyak informasi yang bisa didapatkan mengenai tim Jember United U17 ini. Saya juga gagal menemukan rekaman videonya di youtube. Piala Suratin 2014 ini memang kurang banyak diberitakan.

Selamat dan sukses untuk Jember United U17. Semoga dari tim ini bisa menyumbangkan talenta-talenta muda untuk timnas U17 dan juga timnas U19.

Referensi:
1. Foto: Paulo Sitanggang

Monday 1 December 2014

Tentang Kesempatan Pemain Muda Indonesia Berkompetisi di ISL

Apakah pemain muda Indonesia mendapatkan kesempatan pemain yang cukup di ISL? Yang dimaksud sebagai pemain muda disini adalah pemain usia 22 tahun kebawah, karena merekalah calon pemain untuk timnas U23 yang akan berlaga di Sea Games bulan depan.

Data diatas dikompilasi dari data mentah dari goal.com, yang lalu penulis olah lebih lanjut. Agar visualnya bagus, ditampilkan dengan bentuk tabel dengan menggunakan http://www.onlinecharttool.com/.  Anda dapat menilai sendiri hasilnya.

Ternyata klub-klub ISL belum begitu mempercayai pemain muda U22. Porsi bermain pemain muda U22 hanya 9.69%, padahal porsi bermain pemain usia 30-34 tahun mencapai 19.77 persen. Dengan kata lain, porsi bermain pemain usia 30-34 tahun sekitar dua kali lipat dari pemain muda U22.

Ternyata klub-klub ISL lebih suka menggunakan pemain lokal usia tiga puluh tahun keatas daripada pemain muda Indonesia yang masuk kategori U22.

Thursday 27 November 2014

Alfred Riedl Tidak Tahu Sebelas Pemain Terbaiknya

Dalam dunia IT ada ungkapan yang berbunyi, "If it's not broken, don't fix it". Aplikasi yang sudah bekerja dengan baik tidak dianjurkan untuk diganti, sekalipun tim developer yakin mampu membangun aplikasi yang lebih canggih. Yang dilakukan hanyalah enhancement dan tuning agar aplikasi itu meningkat kinerjanya. Aplikasi itu hanya diganti jika ditemukan bugs atau jika ada kebutuhan baru dari klien.

Dalam bahasa sepakbolanya adalah "don't change the winning team". Ada 11 pemain hebat di lapangan tidak serta merta berarti mereka adalah tim yang hebat. Sebuah kesebelasan adalah sebuah organisasi yang memiliki sistem permainan. Bukan hal mudah untuk mengintegrasikan seorang pemain kedalam tim.

Salah satu masalah yang dihadapi Riedl adalah sulitnya mengumpulkan seluruh pemain yang diinginkannya. Kompetisi liga Indonesia masih bergulir dua minggu sebelum piala AFF 2014 dimulai. Dalam uji coba menghadapi Timor Leste tanggal 11 November 2014, Riedl harus memainkan timnas tanpa pemain Persib dan Persipura, dua tim yang berlaga di final ISL.

Ternyata tim yang menghadapi Timor Leste tampil gemilang dan sukses memenangkan pertandingan 4-0. Fachrudin dan M Roby mungkin tidak meyakinkan di jantung pertahanan, tapi setidaknya gawang Kurnia Meiga tidak kebobolan. Bek sayap Rizki Ripora dan Zulkifli Syukur agresif membantu penyerangan. Evan Dimas menjadi opsi serangan yang penting di belakang Sergio Van Dijk, sementara Zulham Zamrun dan Ramdani Lestaluhu menyerang sebagai gelandang sayap. Manahati dan Maitimo tinggal menyeimbangkan tim di lapangan tengah. Bayu Gatra dan Samsul Arif tampil bagus sebagai pengganti. Timnas sudah punya skema permainan yang teruji di pertandingan selanjutnya. Seharusnya Riedl mempertahankan tim ini sebagai pilihan utamanya.

Sayangnya setelah itu pemain-pemain Persib dan Persipura datang, Riedl tergoda untuk membongkar kembali timnya. Pelatih asal Austria itu ingin melihat kerjasama duo persipura Imanuel Wanggai dan Boaz Salossa. Riedl agaknya juga berharap pada the Persib connection: Ahmad Jufriyanto, Ridwan, Firman Utina dan mantan striker maung Bandung, Sergio Van Dijk.

Untuk itu Riedl berani mendepak Bayu Gatra, seorang gelandang sayap yang cepat, terampil dan jago dribel. Riedl juga memulangkan Ahmad Bustomi, gelandang bertahan yang memiliki naluri menyerang bagus. Minus dua pemain itu, Rield sebetulnya kehilangan opsi serangan. Keputusan Rield untuk tidak memainkan Evan Dimas dan Ramdani membuat opsi serangan timnas makin minim dan monoton. Kekalahan 0-2 melawan Suriah dan hasil seri 2-2 melawan Vietnam seharusnya cukup untuk memaksa Riedl mengubah pendiriannya. Tapi Riedl tetap tak bergeming.

Dengan timnas coba-coba itulah Riedl menghadapi piala AFF 2014. Timnas sudah sangat beruntung bisa menahan seri Vietnam 2-2. Keberuntungan yang tidak berulang saat menjamu pasukan naturalisasi Filipina, yang memukul tanpa ampun 4-0.

Referensi:

1. Foto: Alfred Riedl.

Monday 24 November 2014

Kemampuan Ofensif Vietnam Sudah Setingkat Diatas Timnas

Agak menarik bahwa sebelas pemain timnas yang diturunkan sejak awal partai piala AFF 2014 menghadapi Vietnam hampir sama dengan susunan pemain yang diturunkan dalam partai uji coba menghadapi Suriah. Perubahan hanya Immanuel Wanggai yang diturunkan melawan Suriah tidak menjadi pilihan menit awal menghadapi Vietnam, Posisinya digantikan gelandang naturalisasi Raphael Maitimo.

Artinya, pelatih Alfred Riedl menganggap Vietnam "setara" dengan Suriah. Artinya Vietnam dan Suriah sama-sama dianggap lebih kuat daripada timnas. Hal itu agaknya mempengaruhi susunan pemain yang diturunkan. Dari sebelas pemain yang memulai laga melawan Vietnam 22 November 2014 lalu, tujuh pemain bisa dimainkan sebagai bek. Mereka adalah Jufrianto, Roby, Rizki Ripora, Zulkifli, Ridwan, Maitimo dan Manahati. Artinya fokus timnas memang di lini pertahanan.

Kekhawatiran Riedl terbukti. Vietnam tampil sangat trengginas dalam menyerang dan membuat timnas bulan-bulanan. Mereka sangat fasih menyerang dalam formasi, menekan dari lini tengah, sambil memainkan passing game. Sepakbola menyerang mereka sudah cukup sophisticated. Kemampuan ofensif mereka satu tingkat lebih baik dari timnas kita. Pasukan Riedl yang hampir selalu memulai serangan dengan umpan panjang, baik itu menyilang, mendatar atau umpan terobosan, berharap salau satu penyerang atau sayap akan mampu menjangkau bola dan melepaskan diri dari kawalan.

Untungnya walau kalah dalam kualitas serangan, para pemain timnas tetap gigih dan berjuang keras. Dua kali timnas ketinggalan dari Vietnam, dua kali juga timnas menyamakan kedudukan untuk memaksa skor akhir 2 - 2. Itu artinya Riedl sudah menyiapkan mental bertanding pasukannya.

Dahsyatnya lini ofensif bukan monopoli timnas senior Vietnam saja. Timnas U19 angkatan Evan Dimas juga sudah merasakan kehebatan Vietnam. Dalam piala AFF U19 tahun 2013, Vietnam mengalahkan pasukan Indra Sjafri dengan skor 2-1. Saat bertemu lagi final seminggu kemudian, tim Garuda Jaya hanya menang adu penalti.

Tahun berikutnya, kedua tim bertemu kembali dalam Hassanal Bolkiah Trophy 2014. Dalam pertemuan ketiga ini Vietnam U19 membalas kegagalan mereka menjuarai piala AFF U19 tahun sebelumnya. Tim Garuda Jaya harus menelan kekalahan 1-3.

Bisa disimpulkan, bagusnya kemampuan ofensif Vietnam tak hanya di level timnas, tapi sudah terlihat di timnas U19 mereka. Indonesia harus memperbaiki sistem pembinaan untuk dapat mengejar ketinggalan. Jika tidak, kita akan selalu kewalahan menghadapi Vietnam, dan bisa-bisa jadi bulan-bulanan.

Dalam pertandingan lanjutan piala AFF 2014 hari in menghadapi Philipina, timnas harus berani tampil lebih ofensif. Saya harap Riedl berani mencadangkan Boaz dan memainkan Evan Dimas di belakang Sergio Van Dijk. Saya juga berharap gelandang Ramdani Lestaluhu akan diberi kepercayaan di sayap kanan menggantikan M Ridwan.

Referensi:
1. Pertandingan lengkap timnas Indonesia vs Vietnam di babak penyisihan piala AFF 2014 .
2. Kilas baik Indonesia U19 melawan Vietnam di piala AFF U19 14 September 2013.
3. Kilas balik final piala AFF U19 2013 Indonesia vs Vietnam
4. Kilas balik HBT 2014 partai Indonesia U19 vs Vietnam U19.
5. Foto Alfred Riedl.

Sunday 16 November 2014

Pulau Es yang Mengandaskan Tim Oranye

Negara itu bernama Islandia, atau Iceland, secara harfiah berarti "tanah es". Negara pulau ini terletak di timur laut Eropa. Luasnya agak lebih kecil dibandingkan pulau Jawa. Sementara penduduknya hanya sekitar tiga ratus dua puluh lima ribu, kira-kira setara dengan jumlah penduduk kota Cirebon.

Dahulu Islandia adalah negara lemah dalam sepakbola. Negara yang selalu bulan-bulanan dalam kualifikasi piala Eropa dan piala Dunia. Tapi kekuatan mereka meningkat pesat tahun-tahun terakhir. Dalam kualifikasi piala dunia 2014 kemaren, mereka menjadi runner-up grup E dan maju ke babak play-off menghadapi Kroasia. Sayang dua gol Mario Mandzukic dan Darijo Srna menghentikan langkah mereka.

Islandia memulai perjuangan berikutnya di kualifikasi piala Eropa 2016. Diawali dengan baik dengan mengalahkan Turki dan Latvia, keduanya dengan skor 3-0. Kemenangan penting dicatat pada partai ketiga. Negara raksasa sepakbola seperti Belanda bisa ditaklukkan 2-0 lewat dua gol Gylfi Sigurðsson.

Kemenangan atas tim Oranye menunjukkan kalau Islandia mempunyai sejumlah pemain berkelas. Gylfi Sigurðsson, pencetak dua gol ke gawang Belanda, bermain untuk tim EPL Swansea City. Ada Alfreo Finbogason yang bermain untuk klub La Liga, Real Sociedad. Kolbeinn Sigþórsson bermain di klub raksasa Eredivisie, Ajax. Gelandang Emil Hallfreðsson bermain untuk tim seri A, Verona. Hörður Björgvin Magnússon bermain untuk tim seri A lainnya, Cesena. Kesimpulannya, kualitas individu pemain-pemain Islandia cukup bagus untuk bermain di liga-liga terbaik Eropa.

Gairah sepakbola di Islandia memang luar biasa. Dari penduduk yang hanya sekitar 325 ribu, mereka punya 20 ribu pemain bola pria dan wanita yang terdaftar di klub sepakbola. Kasarnya, satu dari setiap enam belas penduduk Islandia adalah pemain bola. Karena itu mereka mampu membuat liga nasional yang diikuti 73 tim, terbagi atas lima divisi. Klub-klub Islandia belum bisa berbicara di kompetisi Eropa, tapi setidaknya mereka punya kompetisi untuk mengasah talenta para pemainnya. Umumnya pemain terbaik kemudian akan merantau ke klub yang lebih besar di liga yang lebih terkemuka.

Mari kita bandingkan dengan negeri sendiri. Indonesia punya penduduk dengan gairah sepakbola luar biasa, punya ratusan klub, dan punya kompetisi profesional. Lalu apa yang dimiliki Islandia tapi belum dimiliki oleh indonesia?

Yang pertama adalah fasilitas sepakbola yang berlimpah. Islandia punya 182 lapangan bola. Jumlah yang sangat memadai mengingat klub liga saja hanya ada 73. Tak hanya untuk kompetisi, banyaknya lapangan yang memadai berdampak positif bagi pembinaan pemain muda.

Yang kedua tak kalah pentingnya adalah kualifikasi pelatih. Islandia memiliki sekitar 9 pelatih dengan lisensi UEFA pro, kira-kira 165 pelatih dengan lisensi UEFA A, dan kurang lebih 520 pelatih dengan lisensi UEFA B. Angka-angka yang sangat tinggi mengingat jumlah klub anggota liga hanya 73.

Pelatih berkualitas dan infrastruktur mencukupi, itulah resep Islandia untuk memperbaiki kualitas sepakbola mereka. Pemain muda dengan bakat mentah akan sangat terbantu. Mereka mendapatkan pelatih-pelatih berkualitas untuk meningkatkan kemampuan mereka sebagai pesepakbola. Mereka juga mendapatkan kesempatan mempraktekkan dengan memadai di lapangan.

Indonesia mungkin masih punya cukup banyak lapangan bola, walaupun di kota-kota besar lahan untuk lapangan bola mulai tergusur karena perkembangan kota. Soal kualitas pelatih, mantan pelatih timnas Rahmad Darmawan mengakui masih sedikit pelatih Indonesia yang berkualiats. Kita hanya punya sekitar 30 pelatih yang punya ijazah A AFC dan 250 pelatih dengan ijazah A nasional. Apakah mungkin karena kebanyakan pelatih kita adalah mantan pemain dan tidak merasa perlu menambah ilmu?

Sebagai catatan, lihatlah Indra Sjafri yang sempat menjadi buah bibir dengan timnas U19. Berturut-turut Indra Sjafri mendapatkan lisensi C AFC, lalu B AFC, dan A AFC. Indra Sjafri juga ikut kursus penyegaran pelatih program FIFA Futuro. Lalu setelah itu Indra Sjafri mengambil lisensi A AFC Instruktur Akar Rumput FIFA. Singkatnya, Indra adalah pelatih yang rajin meningkatkan kemampuannya. Tak heran jika timnas U19 asuhannya bisa berprestasi.

1. Wikipedia tentang Islandia.
2. Wikipedia tentang pulau Jawa.
3. Wikipedia tentang Cirebon.
4. Wikipedia tentang timnas Islandia.
5. Wikipedia tentang sepakbola di Islandia.
6. Wikipedia tentang kasta pertama liga Islandia.
7. Wikipedia tentang kasta kedua liga Islandia.
8. Wikipedia tentang kasta ketiga liga Islandia.
9. Wikipedia tentang kasta keempat liga Islandia.
10. Wikipedia tentang kasta kelima liga Islandia..
11. Sebuah artikel yang membahas kemajuan sepakbola Islandia.
12. Sebuah artikel tentang kualitas pelatih sepakbola Indonesia.
13. Lisensi-lisensi kepelatihan Indra Sjafri.
14. Foto Gylfi Sigurðsson.

Wednesday 12 November 2014

Kenapa Ferdinand Sinaga Tidak Dipanggil Ke Timnas AFF 2014?

Alfred Riedl mencoret Ferdinand Sinaga tidak dipanggil ke timnas AFF 2014. Berita ini cukup mengejutkan para pecinta sepakbola nasional. Ferdinand turut andil membawa Persib Bandung menjadi juara ISL 2014, mencetak 11 gol sepanjang kompetisi, dan terpilih menjadi pemain terbaik ISL 2014. Kenapa Riedl bisa menepikan Ferdinand dari timnas?

Untuk memahaminya kita perlu mengganti sudut pandang. Adalah keliru untuk berusaha memahami ditinggalkannya Ferdinand dari kacamata penonton. Kita harus mengambil paradigma Alfred Riedl untuk dapat memahami alasan keputusannya.

Alfred Riedl harus segera menentukan skuad 23 pemain untuk dibawa ke piala AFF 2014, dimana Riedl dibebani target juara. Dalam partai persahabatan menghadapi Timor Leste Selasa 11 November 2014 di GBK, formasi yang dimainkan adalah 4-5-1. Artinya, Riedl tidak akan membawa terlalu banyak striker. Jika memperhitungkan kemungkinan formasi alternatif dengan dua striker, saya rasa maksimal Riedl akan membawa empat striker.

Dalam partai menghadapi Timor Leste tersebut, Sergio Van Dijk terlihat nyaman ditempatkan sebagai penyerang tunggal. Sosok tinggi besar pemain naturalisasi ini agaknya memang cocok untuk menjadi striker satu-satunya. Walaupun belum begitu tajam di liga Thailand tempatnya berkiprah saat in, pemain setinggi 1.85 mrter ini tetap dipercaya Riedl di lini depan. Sergio membalasnya dengan mencetak gol pertama di pertandingan itu, yang sekaligus merupakan gol pertama selama memperkuat timnas.

Sebagai pelapis Van Dijk di posisi striker tunggal, Christian Gonzales sepertinya punya peluang terbesar. Apalagi mengingat empat tahun yang di piala AFF 2010 El Loco adalah striker andalan Alfred Riedl. Sosoknya memang tidak semenjulang Sergio Van Dijk, dan umurnya juga sudah 38 tahun, tapi El Loco masih tajam. Musim ini dia mencetak 15 gol untuk Arema di ISL. Tahun ini El Loco sudah mencetak satu gol untuk timnas, yaitu ke gawang Pakistan.

Jika Riedl hendak menggunakan formasi dua penyerang, Samsul Arif adalah opsi yang layak dipertimbangkan. Pemain ini mencetak 15 gol untuk Arema musim ini. Tahun ini Samsul sudah mencetak tiga gol untuk timnas, masihng-masing ke gawal Nepal, Malaysia dan Timor Leste. Nilai tambahnya, Samsul juga mampu bermain sebagai gelandang serang.

Boaz Solossa masih layak jadi pertimbangan. Bagaimanapun juga, Boaz adalah penyerang yang berpengalaman yang sudah sepuluh tahun berada di level timnas. Kemampuan finishing Boaz terbilang mumpuni, sehingga dia tercatat pernah mencetak gol ke gawang Uruguay, Arab Saudi, Oman dan Tiongkok. Di ISL musim ini Boaz mengemas 11 gol. Kekurangan Boaz adalah dia belum pernah tampil untuk timnas tahun ini, sehingga mungkin ada kendala adaptasi, padahal piala AFF 2014 tinggal 9 hari lagi.

Kesimpulannya, Ferdinand Sinaga kalah bersaing dengan Sergio Van Dijk, El Loco, Samsul Arif dan Boaz. Sudah lima kali kesempatan Ferdinand memperkuat timnas tahun ini tapi tidak mencetak satu gol pun. Sesudah Ferdinand, Alfred Riedl masih mungkin mencoret lagi nama striker yang ada sesuai strategi permainan yang diinginkannya. apalagi mengingat sayap kiri Zulham Zamron juga bisa dimainkan sebagai striker.

Referensi:

1. Timnas Indonesia @ wikipedia.
2. Foto Ferdinand Sinaga.

Tuesday 11 November 2014

Debut Timnas Evan Dimas

Evan Dimas sudah pantas membela timnas senior. Di posisi gelandang serang, saingannya hanya Firman Utina, Stefano Lilipaly dan Ahmad Bustomi. Firman sudah veteran, Lilipaly susah dipanggil ke timnas, sedangkan Bustomi lebih efektif jika dimainkan lebih kebelakang sebagai gelandang box-to-box. Tidak ada alasan untuk tidak memanggil bintang timnas U19 ini.

Kesempatan debut Evan di timnas datang pada partai persahabatan melawan Timor Leste di GBK. Dalam formasi 4-5-1, Evan bermain di posisi idealnya, dibelakang striker Sergio Van Dijk. Mereka dibantu Ramdani Lestaluhu di sayap kanan dan Zulham Zamrun di sayap kiri.

Evan tampil gemilang di pertandingan ini, seolah tak punya beban mental dalam proses transisi naik kelas ke timnas senior. Pemuda ini mmbuktikan diri pantas menjadi tumpuan serangan timnas. Evan menjadi momok yang sangat merepotkan lini pertahanan Timor Leste.

Proses gol Evan Dimas sangat terbantu dari penampilan gemilang Zulkifly Syukur yang berlari kencang mengejar sebuah operan jauh di sisi kiri pertahanan Timor Leste. Setelah menguasai bola, Zulkifly melepaskan umpan panjang mendatar ke kotak penalti. Bola akhirnya sampai di kaki Evan yang menyelesaikan dengan tenang seolah tanpa tekanan.

Evan Dimas bukan satu-satunya yang tampil gemilang. Sergio Van Dijk menunjukkan dirinya nyaman sebagai striker tunggal. Saat timnas masih dilatih Jacksen Tiago, kita sering melihat Sergio tak nyaman menjadi sayap gantung di sisi kiri. Kali ini Alfred Riedl menempatkannya di posisi ideal, dan Sergio membalasnya dengan penampilan bagus. Van Dijk mencetak gol perdana Indonesia usai menerima umpan panjang dari bek kiri Rizki Ripora.

Tapi Sergio tak boleh merasa aman sebagai striker inti. Samsul Arif menantangnya dengan sebuah gol hasil kolaborasi dengan Bayu Gatra. Aksi Bayu Gatra membuahkan ruang gerak cukup luas untuk Samsul. Memanfaatkan situasi, Samsul menembak dengan akurat dari luar kotak penalti. Persaingan di posisi striker juga akan dipanaskan oleh Boaz Salossa yang masih  beristirahat pasca final ISL 2014.

Zulham Zamrun agaknya tak punya saingan di sayap kiri. Dengan dukungan Rizky Ripora dibelakangnya, Zulham tampil baik. Tak hanya mengancam dari sayap, Zulham juga mencetak gol hasil menyundul umpan silang Zulkifly Syukur.

Uji coba terakhir sebelum dimulainya piala AFF 2014 akan digelar Sabtu 15 November 2014 di GBK. Kali ini lawannya adalah Suriah. Dalam pertandingan ini, para pemain Persib dan Persipura sudah bergabung.

Rekaman pertandingan ini dapat dilihat disini.

Indonesia

1. Kurnia Meiga (12. Dian Agus Prasetyo),  3.Zulkifli Syukur, 5. Fachruddin, 16. M Roby, 11. Rizki Rizaldi Pora, 6. Evan Dimas (17. Samsul Arif), 8. Raphael Maitimo, 18. Manahati Lestusen (19. Ahmad Bustomi); 7. Zulham Zamrun (21. Dedi Hartono), 15. Ramdani Lestaluhu (14. Bayu Gatra), 20. Sergio van Dijk (9. Cristian Gonzales)

Timor Leste

12. Ramos Ribeiro, 3. Paulo Cesar da Silva, 4.Cacio de Souza, 15. Ezequiel dos Santos (19. Agostinho Araujo), 17. Adelino de Oliveira, 8. Felipe dos Santos (18. Carlos Magno), 24. Nicolalu Fernandes, 9. Patrick Fabiano Alves, 10. Murilo de Almeida, 14. Chiquito do Carmo (21. Nataniel de Jesu Reis), 23. Jose Carlos da Fonseca

Referensi:
1. Referensi Daftar pemain..

Sunday 19 October 2014

Banjir Pelatih Asal Padang

Indra Sjafri bukanlah satu-satunya. Tahun-tahun belakangan ini sejumlah pelatih asal Padang unjuk prestasi di level nasional. Perkembangan yang sangat menggembirakan karena sebelumnya tidak banyak pelatih level nasional asal daerah ini. Sebelumnya publik mungkin hanya mengenal pelatih sepuh Suhatman Imam dan mantan pelatih Semen Padang lainnya, Jenniwardin.

Nil Maizar yang memulai kiprah generasi pelatih baru asal Padang. Konflik ISL versus IPL tahun 2011 membawa Semen Padang asuhan Nil sebagai tim terkuat di IPL. Alih-alih tinggal di Semen Padang untuk meraih gelar juara IPL, Nil justru memilih tugas berat menjadi pelatih tim nasional. Prestasi sulit didapat karena timnas hanya diperkuat pemain IPL saja. Pasca rekonsiliasi, posisi Nil sebagai pelatih timnas digantikan oleh Jacksen Tiago dan Rachmad Darmawan. Musim ini Nil Maizar melatih tim Putra Samarinda di ISL.

Nama Indra Sjafri luput dari perhatian saat sukses membawa timnya menjuarai kejuaraan HKFA di Hong Kong tahun 2012. Ini adalah embrio dari timnas U19 yang menjuarai piala AFF U19 2013, prestasi yang disambut gegap gempita oleh publik sepakbola Indonesia yang haus kemenangan. Walaupun kritik berdatangan karena prestasi yang tidak menggembirakan di piala AFC U19 2014, Indra Sjafri sudah penya reputasi sebagai pelatih yang penya pendekatan menyerang, modern, dan piawai mendeteksi bakat-nakat muda. Timnas U19 setidaknya sudah menghasilkan pemain-pemain potensial seperti Putu Gede, Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Ilham Udin dan Maldini Pali.

Jafri Sastra membawa Semen Padang berkibar di ISL tahun ini. Ditengah anggapan kalau klub eks IPL kalah kelas dari klub ISL, Jafri sukses menunjukkan kalau Semen Padang adalah tim kuat yang tak bisa dianggap remeh. Musim ini Semen Padang punya catatan kemenangan atas tim-tim sekuat Persib, Arema dan Persipura. Prestasi yang mengesankan untuk pelatih debutan seperti Jafri Sastra. Saat ini Jafri memimpin pasukannya di babak delapan besar ISL.

Delvi Adri menjadi nama terbaru yang menorehkan prestasi di level nasional. Mantan striker PSP ini sukses membawa Semen Padang U21 menjuarai ISL U21, menumbangkan Sriwijaya U21 di final dengan skor 4-0. Semen Padang memang rajin mendeteksi talenta-talenta muda dari seluruh Indonesia untuk diboyong ke Padang. Di tim Semen Padang U21 misalnya ada Nelsius Alom asal Papua dan Hendra Adi Bayauw asal Maluku.

Menarik untuk dicatat bahwa keempat pelatih ini semuanya pernah bermain untuk PSP Padang, tim yang saat ini terbenam di divisi regional.

Monday 6 October 2014

Pemain Timnas U19 yang Pantas Langsung Masuk Timnas Senior

Kira-kira 19 atau 20 tahun yang lalu, kita juga punya timnas U19 yang sangat dibanggakan. Tim yang dikenal dengan namanya Primavera ini sanggup menyumbangkan pemain ke timnas senior. Kurniawan Dwi Julianto(61 penampilan/31 gol) dan Bima Sakti(56/11) menjadi andalan timnas dalam waktu yang lama. Sayang sejumlah pemain lain seperti Kurnia Sandy(24/0), Eko Purjianto (29/3), Yeyen Tumena (13/0) dan Indriyanto tidak mampu mencapai ekspektasi dan tidak bertahan lama di timnas senior.

Usia 19 tahun mungkin terkesan "terlalu muda" untuk bergabung dengan timnas senior. Tapi asal punya kemampuan dan mampu mempertahankan performa, itu bukan hal yang tidak mungkin. Seperti ditunjukkan oleh Bambang Pamungkas (86/38), dan beberapa tahun kemudian disusul Ismed Sofyan (53/3). Dua pemain timnas U19 tahun 1998 ini mampu menjadi andalan timnas dalam waktu yang panjang.

Bagaimana dengan timnas U19? Saking bangganya dengan tim Garuda Jaya, publik sering menganggap bahwa seharusnya timnas U19 saja yang dikirim ke ajang senior ataupun ajang U23. Tapi kalau bisa secara realistis, apakah ada pemain tim Garuda Jaya yang walaupun masih miskin pengalaman kompetisi, namun layak bermain di timnas senior.

Dibawah mistar gawang, Ravi PurjiantO menjadi andalan timnas U19. Dilihat dari segi apapun, Ravi masih kalah kelas dibanding senior-seniornya seperti Kurnia Meiga 6/0) dan Andritany Ardhiyasa(9/0). Ravi lebih baik berkonsentrasi menemukan klub yang menjamin dirinya bermain reguler untuk menambah jam terbang.

Bek kanan Putu Gede punya kans untuk masuk timnas senior. Sebagai bek sayap modern, kemampuan dan pengalamannya masih dibawah Alfin Tuasalamony. Tapi lebih baik membawa talenta 19 tahun sebagai pelapis daripada veteran seperti Supardi Nasir(20/0) dan Zulkifli Syukur (23/0).

Sebaliknya bek kiri Fatchu Rohman belakangan sering dianggap sebagai titik lemah timnas U19. Memang para seniornya juga tidak ada yang betul-betul bagus, sebut saja Danny Saputra, Diego Michiels(3/0), Ruben Sanadi(7/0) atau Roni Beroperay. Logikanya, seseorang pantas masuk timnas karena kualitasnya bagus. Bukan karena para saingannya juga kurang bersinar.

Bek tengah timnas senior diperebutkan pemain seperti Victor Igboneffo(7/0), Muhammad Roby(32/1), Hamka Hamzah(32/0), Ahmad Jufriyanto (9/1) dan Manahati Lestusen. Rasanya pintu belum terbuka untuk kedua bek tengah timnas U19, Hansamu Yama Pratama dan Sahrul Kurniawan. Seperti Ravi, Hansamu dan Sahrul lebih baik berkonsentrasi di level klub.

Gelandang bertahan Hargianto menghadapi persaingan keras untuk maju ke timnas senior. Nama-nama Raphael Maitimo(16/3), Ahmad Bustomi(27/0), Hariono(19/1), Ahmad Jufriyanto (9/1) dan Dedi Kusnandar masih lebih didepan. Peluang belum terbuka untuk Hargianto bermain di timnas senior.

Paulo Sitanggang punya peluang yang lebih baik. Saat ini di Indonesia jarang sekali kita lihat pemain yang mampu menjadi defensive-minded playmaker seperti Paulo. Saingannya di posisi ini mungkin hanya gelandang Persib, Taufiq(15/0).

Evan Dimas Darmono paling punya kemampuan untuk langsung menjadi pemain inti di timnas. Evan cocok untuk menjadi suksesor Firman Utina (60/5). Kemampuannya masih lebih baik dari Fandy Eko Utomo dan Syakir Sulaiman. Kecuali jika pemain naturalisasi Stefano Lilipaly(1/0) sudah bisa dipanggil secara regular oleh timnas.

Sayap kanan Ilham Udin adalah salah satu pemain tertajam di timnas U19. Hanya untuk timnas senior, sulit untuk bersaing dengan Bayu Gatra (1/0), Titus Bonai(8/1) atu Zulham Zamrun(11/2). Ilham lebih baik fokus dulu dengan karir di klub dan kompetisi.

Penyerang kiri Maldini Pali lebih menarik, karena pilihan penyerang yang hobi melakukan dribble dari kiri cukup terbatas. Saingannya seperti Ramdani Lestaluhu dan Ian Kabes(5/0). Sepertinya Maldini punya punya modal untuk bersaing, walau mungkin bukan pilihan utama.

Penyerang tengah Mukhlis? Jelas belum mampu bersaing dengan Christian Gonzales(23/11), Boaz Solossa(30/8), Greg Nwokolo(6/1), Samsul Arif(14/1) atau Ferdinand Sinaga(7/0).

Sementara pelatih Indra Sjafri, agaknya sudah cukup mumpuni untuk melatih timnas senior. Hanya saja dia harus membiasakan diri melatih timnas yang pemainnya hanya berkumpul saat jeda kompetisi dan international week. Program pelatnas jangka panjang seperti timnas U19 tidak mungkin diterapkan di timnas senior yang pemain-pemainnya terikat kontrak dengan klub-klub ISL.

Saturday 20 September 2014

Ferdinand Sinaga vs Timnas Asian Games sementara 6 - 5

Reaksi Publik terhadap performa timnas Asian Games 2014 relatif adem-ayem. Berita tentang kemenangan 7-0 atas Timor Leste dan 4-0 atas Maladewa tidak ramai terdengar di sosial media. Di youtube, hanya highlights yang bisa ditemukan, tidak ada rekaman lengkap 2x45 menit.

Bandingkan dengan timnas U19. Kita bisa menemukan rekaman lengkap pertandingan 2x45 menit menghadapi Atletico Madrid vs Valencia, walaupun sebenarnya pertandingan-pertandingan itu hanya partai persahabatan. Padahal sudah mulai merebak kekhawatiran calon-calon lawan di piala AFC 2014 sudah mengamati rekaman-rekaman pertandingan timnas U19. Kegagalan di HBT 2014 menunjukkan indikasi yang cukup kuat kearah itu.

Sebenarnya penulis juga awalnya meragukan timnas U23 asukan Aji Santoso ini dan formasi 4-2-3-1. Formasi serupa sudah diimplementasikan di Sea Games 2013, dan tidak begitu sukses. Walaupun bisa mencapai final, tim Garuda muda terbilang tumpul, hanya mencetak lima gol dari enam partai.

Faktor kehadiran Ferdinand Sinaga sebagai salah satu dari tiga pemain senior rupanya membawa pengaruh yang signifikan. Tidak tanggung-tanggung Ferdinand mencetak empat dari tujuh gol yang bersarang di gawang Timor Leste. Hasil yang menggembirakan karena belakangan ini Timor Leste yang membawa sejumlah pemain naturalisasi dari Brazil sukses merepotkan kita. Di Sea Games 2013 mereka sukses menahan timnas U23 0-0.

Rekaman highlights timnas Asian Games melawan Timor Leste dapat ditemui disini. Secara singkatnya, beginilah proses terjadinya tujuh gol tersebut:
1. Tusukan Bayu Gatra dalam kotak penalti diselesaikan Ferdinand Sinaga.
2. Kembali bayu Gatra umpan dari sayap kanan ke kotak penalti, diteruskan Syakir Sulaiman ke Ferdinand Sinaga, yang memanfaatkannya untuk mencetak gol kedua.
3. Through pas Victor Igboneffo ke Ferdinand Sinaga dimaksimalkan untuk akhirnya melesakkannya ke gawang.
4. Gol hasil tendangan penalti Alfin Tuasalamony setelah pemain Timor Leste handsball di kotak penalti.
5. Umpan Bayu Gatra ke Novri Setiawan mengawali proses terjadinya gol kelima.
6. Umpan panjang dikejar Ferdinand Sinaga untuk kembali merobek gawang Timor Leste.
7. Fandi Eko Utomo umpan ke Ferdinand Sinaga. Terdangan Ferdinand diblok oleh kiper, dan lalu Fandy menyambar bola muntah untuk mencetak gol ketujuh.

Sementara rekaman highlights timnas Asian Games melawan Maladewa dapat ditemui disini. Secara singkatnya, beginilah proses terjadinya empat gol tersebut:
1. Umpan silang Fandy Eko disambut Ramdani Lestaluhu di kotak penalti dan diselesaikan dengan baik.
2. Fandy Eko umpan tarik ke Ramdani yang melanjutkan ke  Sinaga yang sekali lagi menjadi sukses predator.
3. Sinaga menerima umpan lambung dari kanan, disodorkan ke Bayu Gatra untuk mencetak gol ketiga.
4. Gol hasil tendangan penalti Ferdinand Sinaga setelah Alfin dijatuhkan pemain belakang Maladewa.

Sementara timnas U23 memimpin grupnya dengan dua kemenangan, dan sudah memastikan lolos ke babak 16 besar. Pada Senin 22 September nanti timnas U23 akan menghadapi Thailand untuk menentukan siapa yang berhak menjadi juara grup. 

Referensi:

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Football_at_the_2013_Southeast_Asian_Games.
2. http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2014/09/15/5105962/laporan-pertandingan-timor-leste-u-23-0-7-indonesia-u-23.
3. http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2014/09/18/5113765/laporan-pertandingan-maladewa-u-23-0-4-indonesia-u-23?ICID=AR_PN_1.
4. http://bola.viva.co.id/news/read/538409-ini-susunan-pemain-timnas-u-23-lawan-timor-leste.
5. http://www.incheon2014ag.org/Sports/FB/Result?RSC=FBM400E02&lang=en.