Monday 29 December 2014

Piala Dunia Harian Sepakbola - Pasca Kenaikan BBM

Seperti pernah dibahas sebelumnya, harian Bola dan Topskor bersaing merebutkan pangsa pasar harian sepakbola yang ternyata cukup besar. Keunggulan Topskor adalah karena mereka mereka sudah lebih dulu turun sebagai pemimpin pasar bertahun-tahun. Bola berani menantang di segmen harian mengingat reputasi mereka yang sudah 30 tahun lebih berkiprah sebagai tabloid atau majalah olahraga. Bola bahkan berani pasang harga rendah, 1500 rupiah, jauh dibawah topskor yang 3500 rupiah.

Kenaikan BBM pada tanggal 17 November 2014 ternyata cukup merubah suasana. Besoknya, tukang koran tempat saya biasa membeli Bola mengaku harian Bola sudah "habis" dan menawarkan harian lain. Sehari kemudian, saya mencoba mencari di penjual koran lain, dan jawabannya juga sama, "habis".

Bagi saya pindah dari harian seharga 1500 ke harian lain seharga 3500 itu masalah. Duit 2000 perak masih bisa dipakai untuk beli tiket KRL Commuter. Hanya tidak terpengaruh kenaikan BBM itu hanya orang yang sangat kaya, atau pendukung pencabutan subsidi karena alasan ideologis, atau loyalis tokoh politik tertentu. Pasca kenaikan BBM yang ada di pikiran saya adalah penghematan. Kalau anggaran untuk membeli harian sepakbola harus naik, lebih baik tidak usah beli. Kan sebenarnya sebagian besar informasinya bisa ditemukan di internet, asal mau menghabiskan waktu mencari-cari.

Mungkin bagi tukang koran, menjual harian seharga 1500 itu tidak menguntungkan. Dari setiap eksemplar terjual, barangkali keuntungannya hanya 300 atau empat ratus perak. Jelas bukan nilai yang menggiurkan.

Untunglah setelah mencari-cari akhirnya saya berhasil juga menemukan juga penjual korahan yang masih menjual harian Bola, dan tetap tersenyum walau nilai penjualan hanya 1500 rupiah. Dengan demikian saya bisa membaca laporan jurnalistik berkelas yang eksklusif. Misalnya saat wartawan Bola mengikuti Gavin Kwan Adsit, Syamsir Alam dan Ryuji Utomo mengikuti trial di Jepang. Atau laporan tentang SSB-SSB yang seharusnya menerima uang pembinaan untuk setiap pemain binaan mereka yang direkrut klub profesional. Ada lagi laporan tentang fasilitas latihan tim-tim ISL, dimana hampir semuanya harus menyewa lapangan latihan. Satu-satunya tim ISL yang punya lapangan latihan sendiri adalah Semen Padang.

Semoga harga harian Bola tidak buru-buru dinaikkan.



No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA