Friday 26 December 2014

Saat Alan Pardew dan Brendan Rodgers Harus Belajar Dari Pengalaman

Beberapa tahun lalu Alan Pardew mengecam kebijakan manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang tidak banyak memberi kesempatan tampil kepada pemain Inggris. Menurut Pardew Arsenal harus memberi kesempatan lebih banyak pada pemain Inggris. Alan Pardew menyebut para pemain Inggris sebagai "jiwa sepakbola Britania". Saat itu Pardew adalah manajer West Ham United, klub semenjana yang biasanya ada di papan tengah atau papan bawah EPL. Alan Pardew belum pernah menjadi manager sebuah klub yang rutin berlaga di liga Champions seperti Arsenal. Bisa dibilang posisi Pardew adalah sebagai "komentator".

Tahun demi tahun berlalu, Alan Pardew mendapat kesempatan melatih tim yang lebih besar, yaitu Newcastle United. Melatih klub yang lebih besar berarti Pardew mengihadapi tekanan besar juga. Tuntutan prestasi di Newcastle lebih tinggi daripada West Ham.

Untuk mengejar tuntutan prestasi itu Pardew memilih untuk mengandalkan pemain asing, terutama dari Perancis. Saat ini Newcaste memiliki memiliki tujuh pemain Perancis, yaitu Moussa Sissoko, Yoan Gouffran, Massadio Haïdara, Rémy Cabella, Gabriel Obertan dan Emmanuel Rivière. Pemain Inggris yang sering mendapat kesempatan bermain mungkin hanya Mike Williamson, Jack Colback dan Steven Taylor, Banyaknya pemain asing di Newcastle dikhawatirkan menghambat perkembangan pemuda Inggris seperti Rolando Aarons, Jak Alnwick dan Adam Armstrong.

Agaknya Pardew akhirnya mengerti alasan Arsene Wenger lebih banyak mengandalkan pemain asing di Arsenal. Semuanya karena tuntutan prestasi, yang belum tentu bisa dipenuhi oleh pemain-pemain asli Inggris. Sekarang giliran Pardew yang menerima kecaman karena tidak banyak memberi kesempatan tampil pada pemain asli Inggris. Tak kurang striker legendaris Newcastle Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

Hal yang sama juga terjadi dengan Brendan Rodgers. Pasca penjualan Luis Suarez, manajer Liverpool ini yakin timnya tidak akan mengulangi buruknya transfer Tottenham Hotspurs pasca hengkangnya Gareth Bale yang mencetak 21 gol untuk Spurs di EPL 2012-2013. Mengandalkan  dana £85,000,000 hasil penjualan Bale ke Real Madrid. Spurs mendatangkan Vlad Chiriches (Steaua Buchuresti), Paulinho (Corinthians),  Étienne Capoue (Toulouse), Christian Eriksen (Ajax), Erik Lamela (Roma), Nacer Chadli (Twente) dan Roberto Soldado (Valencia). Tapi hasilnya tak sesuai harapan. Manajer André Villas-Boas akhirnya didepak di pertengahan musim menyusul kekalahan 6-0 dari Manchester City dan 5-0 dari Liverpool.

Kenyataan ternyata tak seindah harapan. Mengandalkan  dana £75,000,000 hasil penjualan Luis Suarez ke Barcelona, The Reds mendatangkan Dejav Lovren (Southampton), Alberto Moreno (Sevilla), Lazar Markovic (Benfica), Emre Can (Bayer Leverkusen), Adam Lallana (Southampton), Rickie Lambert (Southampton) dan Mario Balotelli (AC Milan). Liverpool terpuruk musim ini. Dari tim kandidat juara musim lalu, saat ini Liverpool terlempar ke posisi kesepuluh, berjarak sembilan angka dari zona champions.Mantan pemain Liverpool Igor Biscan menilai bahwa tak satupun pemain baru Liverpool sanggup menggantikan posisi Suarez, striker dengan kemampuan finishing mumpuni, yang mencetak 31 gol untuk Liverpool di EPL 2013/2014.

Moral of the story: ada hal-hal yang baru bisa dimengerti lewat pengalaman.

Referensi:

1. Alan Pardew mengecam sedikitnya pemain Inggris di Arsenal.

2. Alan Pardew @ Wikipedia.

3. Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

4. Brendan Rodgers yakin Liverpool Tidak Akan Mengulangi Kesalahan Transfer Spurs.

5. Igor Biscan: Tidak ada rekrutan baru Liverpool yang bisa menggantikan Suarez.

6. Tottenham Hotspurs musim 2013-2014.

7. Liverpool musim 2014-2015.

8. Gareth Bale @ Wikipedia.


9. Luis Suarez @ Wikipedia.

10. Foto: Alan Pardew.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA