Friday 2 January 2015

Manchester City Tak Butuh Penyerang?

Manchester City sempat mengalami masa krisis striker Desember lalu. Ketiga penyerang senior mereka Sergio Aguero, Edin Dzeko dan Stevan Jovetic tak bisa bermain karena cedera. City harus bermain dalam empat partai EPL tanpa penyerang senior, padahal mereka sedang dalam trend performa bagus untuk mengejar Chelsea di puncak klasemen.

Sebagai tim yang memainkan formasi 4-2-3-1, Manchester City membutuhkan setidaknya satu pemain di posisi penyerang. Pada partai tandang melawan Leicester 13 Desember 2014, manajer Manuel Pellegrini mencoba penyerang muda 18 tahun asal Spanyol, Jose Angel Pozo. Pada tiga partai selanjutnya menghadapi Crystal Palace, West Brom dan Burnley, gelandang James Milner yang diserahi tugas menjadi striker tunggal.

Walaupun Pozo dan Milner sama-sama tidak mencetak gol, Manchester City mencatatkan tiga kemenangan dan satu hasil seri dalam tiga laga itu. Dalam empat laga itu tim Manchester biru mencatatkan sembilan gol, atau rata-rata 2.25 gol per pertandingan. Tanpa striker senior sekalipun, Manchester City ternyata tetap tajam.

Lalu kira-kira apa rahasia ketajaman City?

Tanpa Milner yang dialihtugaskan menjadi penyerang, City masih punya stok gelandang berlimpah. Dua posisi gelandang bertahan bisa dirotasi antara Yaya Toure, Fernando dan Fernandinho. Tiga posisi gelandang serang juga bisa dirotasi oleh Navas, David Silva, Samir Nasri dan Frank Lampard. Berlimpahnya stok gelandang juga berguna saat tim membutuhkan pergantian pemain demi strategi dan kemenangan.

Dalam keempat partai tanpa striker senior ini, semua gelandang City punya andil positif dalam menyerang, Semua gelandang bertahan mampu membobol gawang lawan, Toure mencetak dua gol, Fernando dan Fernandinho masing-masing satu gol. Raja gol adalah gelandang serang David Silva yang mencetak empat gol. Satu gol lagi dicetak Frank Lampard.

Navas dan Samir Nasri tidak mencetak gol dalam empat partai tersebut, tapi mereka menyumbangkan assist. Navas dan Nasri sama-sama mencatatkan dua assist. James Milner yang dimajukan sebagai striker membukukan satu assist.

Gol Frank Lampard ke gawang Leicester 13 Desember 2014 sangant ditentukan oleh manuver Samir Nasri ke kotak penalti dan umpan sangat matang yang dikirimkannya ke Lampard. Gol ini adalah satu-satunya gol yang terjadi di pertandingan itu.

Pada pertandingan menghadapai Crystal Palace 20 Desember 2014, bek kanan Pablo Zabaleta menerima umpan terobosan di kotak penalti, menyodorkannya pada David Villa dibelakangnya. Tembakan keras Villa sempat membentur pemain lawan sebelum menggetarkan gawang Crystal Palace. Berikutnya giliran bek kiri Kolarov yang mengirimkan umpan silang mendatar ke kotak penalti untuk diselesaikan Silva menjad gol kedua. Sebuah serangan balik cepat dari Yaya Toure bekerjasama dengan James Milner yang mengembalikan lagi bola ke Toure untuk mencetak gol ketiga Manchester City. Skor akhir pertandingan 3-0.

Enam hari kemudian, City kembali mencetak tiga gol saat unggul 3-1 di kandang West Brom. Fernando mencetak gol memanfaatkan kemelut setelah kiper West Brom, Ben Foster, gagal menghalau umpan silang. Dari titik putih tendangan penalti Yaya Toure menghasilkan gol kedua City. Proses menuju gol ketiga dimulai ketika Fernando menggiring bola menuju kotak penalti, lalu mengumpan ke Navas di kotak penalti. Navas menyodorkan ke David Silva di belakangnya yang mencetak gol dengan sebuah tembakan akurat dalam kotak penalti.

Dua hari kemudian saat menghadapi Burnley di Etihad stadium, Navas kembali membuat assist untuk Silva. Samir Nasri membuat umpan daerah ke kotak penalti burnley yang dikejar oleh Navas. Sebelum bola keluar lapangan Navas masih sempat mengumpan ke David Villa yang tak terkawal, yang langsung mencetak gol dengan tendangan kaki kiri.

Samir Nasri kembali mengawali gol kedua. Kesulitan menerobos pertahanan rapat Burnley di kotak penalti, Nasri mengumpan kebelakang kepada Fernando. Tembakan keras Fernando dari luar kotak penalti masuk ke bagian kanan atas gawang Burnley. Burnley sanggup membalas dua gol dan pertandingan ini berakhir seri 2-2.

Apakah Manchester City betul-betul tidak membutuhkan striker.

Baik Leicester, Crystal Palace, West Brom maupun Burnley, semuanya bukan tim besar. Ceritanya bisa berbeda jika yang dihadapi adalah sesama tim kuat. Di bulan Januari ini Manchester City harus menjamu Arsenal tanggal 18 dan bertandang ke Stamford Bridge menghadapi Chelsea tanggal 31. Akan lebih bagi Manchester City jika para striker seniornya sudah pulih dan bisa tampil di dua partai berat tersebut.

Saat mengalahkan Sunderland 3-2 tanggal 1 Januari 2015, Stevan Jovetic sudah sembuh dari cedera dan dimainkan sebagai striker tunggal.

Referensi

1. Leicester vs Manchester City 13 Desember 2014 @ whoscored.
2. Manchester City vs Crystal Palace 20 Desember 2014 @ Whoscored.
3. West Brom vs Manchester City 26 Desember 2014 @ Whoscored.
4. West Brom vs Manchester City 26 Desember 2014 @ Livescore.
5. Manchester City vs Burnley 28 Desember 2014 @ Whoscored.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA