Sunday 21 December 2014

Brendan Rodgers Masih Layak Memimpin Liverpool

Liverpool menghadapi Arsenal di Anfield pada kompetisi EPL Minggu 21 Desember 2014. Walaupun peluang juara kedua klub terbilang tipis, ini tetap merupakan pertandingan dua tim terkenal. Cukup layak dipakai untuk menilai apakah Brendan Rodgers masih layak memimpin Liverpool, setelah hasil-hasil mengecewakan diraih musim ini.

Liverpool memainkan pola 3-4-3, dengan Kolo Toure, Martin Skrtel dan Mamadou Sakho menjaga lini pertahanan didepan kiper Brad Jones. Jordan Henderson dan Lucas Leiva memainkan peran yang lebih defensif di lini tengah, sementara Steven Gerrard dan Lazar Markovic lebih menyerang. Lini depan tampil tanpa striker murni, mengandalkan Philippe Coutinho, Adam Lallana dan Raheem Sterling.

Dengan formasi yang sangat menyerang tersebut, Liverpool lebih mendominasi pertandingan. Coutinho membuka skor dengan manuver yang trengginas dan finishing kelas satu. Menerima umpan diluar kotak penalti dari Jordan Henderson, Coutinho membuka ruang dan menembak ke sisi kanan gawang Arsenal. Skor 1-0 untuk Liverpool.

Tapi Arsenal bukan tim sembarangan. Amunisi tim gudang peluru lebih dari cukup untuk menggoyang pertahanan 3 bek Liverpool. Tim tamu segera membalas melalui umpan lambung Mathieu Flamini disambut oleh Mathieu Debuchy, yang menaklukkan Martin Skrtel di udara untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Usai turun minum, kembali sistem pertahanan 3 bek Liverpool terlihat rentan. Kali ini Olivier Giroud beraksi dengan bantuan Santi Cazorla di sayap kiri. Manuver dan umpan Giroud dan Cazorla membingungkan para defender Liverpool. Terbukti Giroud akhirnya mencetak gol dari jarak dekat tanpa pengawalan berarti.

Selama setengah jam kemudian Arsenal terlihat akan memenangkan pertandingan, justru karena lini belakang mereka lebih kokoh. Dengan  Sterling-Lallana-Cotinho dan Gerrard di belakang mereka, Liverpool tidak pernah kehilangan kreativitas. Disisi lain, lini belakang Arsenal dan kiper Wojciech Szczesny tampil tenang dan jarang melakukan kesalahan.

Rodgers akhirnya memasukkan penyerang murni, Fabio Borini untuk Lazar Markovic dan Rickie Lambert menggantikan Kolo Toure. Dari kedua striker ini, permainan Borini terlihat lebih eksplosif. Sayangnya Borini juga lebih emosional. Sempat melakukan tandukan di kotak penalti yang diselamatkan Szczesny, Borini melakukan dua pelanggaran dan akhirnya diusir keluar di menit 90. Sampai sejauh ini, Lambert dan Borini agaknya bukan solusi kebutuhan Liverpool akan seorang finisher.

Serangan Liverpool yang tak kenal lelah akhirnya berbuat hasil. Steven Gerrard melancarkan serangkaian tembakan jarang jauh, yang salah satu diantaranya terpaksa dibuang oleh Szczesny. Disinilah Skrtel menebus kesalahannya dengan sundulan menyambut sepak pojok Lallana. Chambers lengah mengawalnya sehingga Skrtel dapat ruang bebas untuk menempatkan bola di sudut kiri gawang Arsenal.

Kesimpulannya, Brendan Rodgers masih mampu memimpin Liverpool menyajikan sepakbola berkualitas tinggi. Hanya saja kebutuhan mereka akan seorang finisher tak bisa ditawar-tawar lagi. Rodgers harus bergerak di bursa transfer awal tahun untuk mendatangkan striker baru yang mumpuni.

Referensi:

1. Foto: Brendan Rodgers.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA