Monday 22 December 2014

Sanggupkah Bali Bersabar Dengan Indra Sjafri

Indra Sjafri sudah menemukan pelabuhan baru. Mantan pelatih timnas U19 itu setuju untuk menangani Bali United Pusam di kompetisi ISL. Indra Sjafri menandatangani kontrak untuk lima tahun ke depan.

Bali United Pusam sendiri adalah wujud baru dari klub Putra Samarinda setelah pindah kandang ke Bali. Di Samarinda, klub ini sulit bersaing dengan klub saingan yaitu Pusamania Borneo FC yang lebih populer di mata suporter. Keberhasilan Pusamania Borneo FC promosi ke ISL musim ini agaknya "memaksa" Putra Samarinda untuk pindah kandang, dan mengubah nama menjadi Bali United Pusam.

Bali adalah pilihan yang cukup beralasan untuk dijadikan homebase. Saat ini tidak ada klub asal Bali yang berlaga di ISL. Bali United Pusam tentunya berharap berhasil memikat para penggemar sepakbola pulau dewata untuk menjadi pendukung mereka.

Indra Sjafri diharapkan menjadi salah satu magnet untuk menarik penonton. Pasca menangani timnas U19, barangkali Indra Sjafri saat ini adalah salah satu pelatih Indonesia paling terkenal. Reputasinya dalam menangani pemain muda menjadi nilai tambah. Publik Bali tentu ingin Indra mengorbitkan talenta-talenta muda pulau dewata, seperti saat dulu Indra mengorbitkan pemuda Bali menjadi bek kanan timnas U19, Putu Gede Juni Antara.

Tapi pengembangan pemain muda adalah proyek jangka panjang yang butuh waktu bertahun-tahun. Bali United Pusam tetap butuh prestasi musim ini, setidaknya tetap harus bertahan di ISL. Dukungan masyarakat Bali dan juga manajemen bisa pudar jika Bali United Pusam sampai terancam terdegradasi.

Disini setidaknya ada tiga faktor yang tidak menguntungkan bagi Bali United Pusat. Pertama, pelatih Indra Sjafri belum pernah melatih klub ISL sebelumnya. Kedua, Putra Samarinda musim lalu bukan tim kuat. Mereka berada di posisi 6 dari 11 tim wilayah timur.

Masalah ketiga adalah Bali United Pusam agak terlambat berburu pemain. Banyak pemain bagus, termasuk eks timnas U19 sudah direkrut lebih dulu oleh tim-tim lain. Indra Sjafri dan Bali United Pusam harus berjuang keras untuk mencari pemain baru yang berkualitas, terutama untuk pemain lokal.

Ibaratnya Barcelona selama ini dianggap sebagai klub ideal dalam hal pembinaan dengan akademi La Masia. Tapi pembinaan itu dianggap berhasil adalah karena tim utama Barcelona sendiri berprestasi tinggi, dan lulusan-lulusan terbaik La Masia bisa naik ke tim utama. Jika Barcelona hanya tim papan bawah La Liga, rasanya hanya sedikit yang akan memuji akademi La Masia, Karena itulah prestasi tim senior harus bagus dan didukung oleh pembinaan pemain muda yang berkualitas.

Secara pribadi saya berharap Indra Sjafri akan menerapkan standar fisik timnas U19 ke Bali United Pusam. Jika Bali United Pusam bisa berprestasi dengan kebugaran fisik diatas rata-rata tim ISL, saya harap standar fisik timnas U19 juga akan diterapkan oleh tim-tim ISL lainnya. Dengan demikian standar fisik pemain Indonesia (yang konon "malas" latihan fisik) secara keseluruhan akan meningkat. Saat dipanggil ke pelatnas, pelatih pelatnas tidak perlu lagi meningkatkan fisik pemain, karena sudah ditempa oleh klub masing-masing.

Selamat bekerja untuk Indra Sjafri.

Referensi:
1. Kontrak lima tahun Indra Sjafri dan Pusam.
2. Transformasi Putra Samarinda menjadi Bali United Pusam.
3. Foto: Indra Sjafri.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA