Wednesday 19 March 2014

Indra Sjafri dan Pendidikan

Indra Sjafri adalah seorang sarjana ekonomi, tak seperti umumnya pemain dan mantan pemain sepakbola kita tidak mengenyam pendidikan tinggi. Setelah menamatkan SMA, umumnya pemain kita disibukkan oleh perjuangan untuk berkarir menjadi pemain sepakbola profesional. Fokus pada karir membuat banyak pemain kita melupakan pendidikan tinggi. Padahal pemain sepakbola adalah karir yang pendek, biasanya sudah pensiun diawal usia tiga puluhan. Pendidikan tinggi dan gelar sarjana dapat menjadi modal untuk membangun karir baru setelah pensiun jadi pesepakbola.

Di sepakbola internasional, kita mengenal Arsene Wenger dan Jose Mourinho sebagai pelatih kelas dunia dengan latar belakang pendidikan tinggi. Arsene Wenger adalah sarjana Ekonomi lulusan Universitas Strasbourg. Jose Mourinho memiliki diploma dalam bidang sports science dari sebuah universitas di Lisbon. Arsene Wenger menghabiskan bertahun-tahun karirnya sebagai pemain di liga amatir, walau akhirnya sempat mencicipi gelar juara Ligue 1 bersama Nice. Karir Jose Mourinho sebagai pemain lebih banyak dihabiskan di kasta kedua liga Portugis. Arsene Wenger dan Jose Mourinho jauh lebih sukses sebagai pelatih daripada pemain, dan tentunya latar belakang akademis mereka turut membantu.

Indra Sjafri dilahirkan di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Bakat sepakbolanya membawanya ke Padang. Di ibukota propinsi ini, Indra Sjafri meneruskan pendidikannya di SMA 2 Padang, sebuah SMA negeri favorit di kota itu. Lulus SMA, Indra Sjafri melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, yaitu fakultas ekonomi universitas Andalas Padang.

Saya tidak tahu Indra Sjafri mendapatkan kesempatan pendidikannya dari jalur atlet ataukah jalur regular. Tapi setidaknya, dia mampu menjalani setiap jenjang pendidikan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Agaknya latar belakang akademis ini membantu Indra Sjafri untuk mendapatkan pekerjaan di PT Pos Indonesia. Karir profesionalnya pun bagus. Indra sempat menjadi kepala kantor pos di salah satu kota di Sumatera Barat.

Akhirnya kecintaannya pada sepakbola membawa Indra Sjafri kembali ke lapangan hijau untuk menjadi pelatih. Sebagai pelatih sepakbola pun, Indra Sjafri tidak setengah-setengah mendalami ilmu kepelatihan. Pemegang lisensi A AFC ini bisa memaparkan dengan fasih kepada kalangan awan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih pemain usia anak-anak dan remaja. Indra juga memiliki kemampuan manajerial untuk memimpin tim kepelatihan timnas U19 yang melibatkan para asisten pelatih, pelatih kiper, dokter, pelatih kebugaran, fisioterapis dan lainnya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA