Friday 28 March 2014

Saat Possession Football Tak Efektif: Review Indonesia vs Andorra 1 - 0

Kampanye pemilu legislatif memaksa kompetisi Indonesia Super League libur beberapa minggu. Ke sempatan ini digunakan timnas untuk menggelar pelatnas dan mengadakan ujicoba. Masalahnya, kompetisi di negara lain tidak libur, dan timnas mereka tidak sedang berkumpul sehingga agak sulit mencari lawan tanding untuk timnas. Akhirnya timnas berangkat ke Spanyol untuk mengadakan uji coba dengan Andorra, Kuba, dan Elche.

Andorra adalah sebuah negara kecil yang terletak dekat Spanyol dan Perancis. Di sepakbola Eropa, Andorra mungkin adalah salah satu yang paling lemah, dan sering menjadi lumbung gol lawan-lawannya. Para pemain timnas Andorra bermain di klub-klub kompetisi divisi rendah di Spanyol, atau di Andorra sendiri.

Pertandingan melawan Andorra ini merupakan pertandingan kedua timnas sejak kembali ditangani Alfred Riedl. Jika pada pertandingan melawan Saudi timnas tampil bertahan, saat melawan Andorra timnas berusaha tampil menyerang. Berdasarkan peringkat FIFA, Indonesia berada di peringkat 154, sementara Andorra di peringkat 199.

Dalam pertandingan ini timnas terlihat berusaha memainkan possession football. Barangkali tidak mau kalah dengan timnas U19 yang terlihat fasih memainkan possession football. Apalagi dimasa kejayaan Barcelona dan Lionel Messi sekarang ini, possession footbal terlihat sebagai format sepakbola ideal.

Kenyatannya walaupun timnas terlihat cukup mampu memainkan bola dari kaki ke kaki, mereka seperti tidak punya cara untuk membuat peluang. Praktis timnas hanya punya satu peluang saat Greg Nwokolo lolos ke kotak penalti musuh di awal babak pertama. Minim peluang, Indonesia "beruntung" mendapatkan penalti dibabak kedua yang dikonversi Raphael Maetimo menjadi gol. Ada aroma keberuntungan karena pada saat dijatuhkan di kotak penalti, Raphael Maitimo sebenarnya tidak sedang mengancam gawang Andorra.

Andorra tampil lebih baik dan membuat lebih banyak peluang. Walaupun peringkat FIFA mereka lebih rendah dan reputasi para pemainnya tidak istimewa, mereka mampu membuat banyak peluang dalam pertandingan ini. Untungnya peluang demi peluang itu tidak ada yang menjadi gol. Mungkin ada faktor psikologis juga karena sebagai tim lemah di Eropa, Andorra terbiasa kalah dan sudah bertahun-tahun tidak mencetak gol. Saat terakhir timnas Andorra mencetak gol adalah Septemper 2010 ke gawang Irlandia.

Highlight untuk pertandingan ini dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=CD6fC9IclhM dan http://www.youtube.com/watch?v=LtVhMOLl0ss.

Indonesia

Andritany Andhiyasa, Zulkifli Syukur, M Roby, Ahmad Jufriyanto, Supardi (Novan Setya), Rizky Pellu (Manahati Lestusen), Raphael Maitimo, Firman Utina (M Ridwan), Bayu Gatra (Amirul Mukminin), Zulham Zamrun (Ferdinand Sinaga), Greg Nwokolo.

Andorra

Gomes Moreira, Martinez Alejo, Oscar Soneje Masano (Emili Garcia Miramontes), Lima Sola, Maneiro Ton (Marc Garcia Renom), Rubio Romes (Clemente Garces), Vales Gonzales, Marc Pujol, Peppe Britos, Ivan Lorenzo Roncero, Gabriel Riera Lancha (Juan Carlos Toscano Beltran).

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA