Saturday 1 August 2015

Tim Transisi, Sampai Kapan?

Harian Bola edisi 31 Juli 2015 membahas kinerja tim transisi bentukan menpora. Tim yang dibentuk tanggal 8 Mei 2015 sudah hampir bekerja selama empat bulan. Menurut laporan Bola tersebut, belum satu pun tujuan pembentukan tim transisi yang sudah tercapai.

Sebagaimana diketahui, menpora Imam Nahrowi memberi empat tugas pada tim transisi:
1. Menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan.
2. Memastikan pengiriman tim nasional Indonesia berjalan di sejumlah event.
3. Memastikan kompetisi berjalan.
4. Memfasilitasi pembentukan PSSI baru melalui mekanisme FIFA.

Tugas nomor dua tidak bisa dilakukan tim transisi selama Indonesia masih dalam sanksi FIFA. Untuk bisa "memastikan pengiriman tim nasional Indonesia berjalan di sejumlah event", Indonesia harus lepas dulu dari sanksi. Keberadaan tim transisi justru mempersulit berakhirnya sanksi mengingat tugas nomor satu tim transisi adalah "menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan". Sementara PSSI adalah anggota FIFA, dan FIFA tidak menyukai intervensi atas anggotanya.

Tugas nomor 3, "memastikan kompetisi berjalan" masih jauh dari harapan. Belum terdengar rancangan tim transisi tentang penyelenggaraan kompetisi. Rencana tim transisi sejauh ini baru sebatas turnamen seperti piala kemerdekaan. Turnamen hanyalah ajang jangka pendek yang biasanya berlangsung kurang dari satu satu bulan, tidak cukup untuk menyalakan lagi industri sepakbola kita.

Sementara tugas nomor 4, "memfasilitasi pembentukan PSSI baru melalui mekanisme FIFA". Mari kita abaikan bagian "mekanisme FIFA" karena membuat makna jadi susah dimengerti. Sudahkah tim transisi punya menggalang dukungan dari insan sepakbola di tanah air untuk menggelar KLB PSSI? Ternyata menurut laporan harian Bola, "Terkait KLB, Tim Transisi mengaku belum memiliki tahapan pasti menuju ke agenda tersebut". Artinya, tugas yang ini pun masih jauh dari implementasi.

Hal yang mengejutkan dari laporan harian Bola ini adalah, dari 13 anggota tim transisi, ternyata hanya enam yang rutin berembug. Mereka adalah Cheppy Wartono, Zuhairi Misrawi, Saud Sirait, Tommy Kurniawan, Ricky Yacobi dan ketua tim transisi, Bibid Samat Waluyo. Dari laporan ini, tim transisi terlihat tidak efisien, tidak sinergi dan tidak kompak. Tak herannya jika kinerjanya masih dibawah harapan.

Sampai kapan tim transisi akan dipertahankan. Seperti masih jauh bagi tim transisi untuk bisa menyelesaikan tugasnya. Operasional tim transisi tentunya sudah menghabiskan duit negara, yang sayangnya tidak dibarengi dengan kinerja atau performa.


Referensi:
1. Kukuh Wahyudi, "Melihat /kinerja Tim Bentukan Menpora - Tim Transisi Wajib Akselerasi", harian Bola 31 Juli 2015.
2. "Ini Tugas Tim Transisi".

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA