Wednesday 12 August 2015

SoJC 2015: Bukti Sulitnya Menjual Sepakbola

Sunrise of Java Cup atau SoJC 2015 sudah berakhir. Arema Cronus tampil sebagai juara dari pagelaran sepakbola di Banyuwangi ini. Sayangnya, secara keuangan, ternyata turnamen ini nyatanya mengalami kerugian.

Agaknya tadinya panitia yakin dengan akan sukses secara finansial. Tahun lalu saat timnas U19 tampil di Banyuwangi bisa menghasikan 1 milyar lebih. Mungkin karena itu panitia optimis menyelenggarakan SoJC 2015 yang memakan biaya sekitar 760 juta.

Nyatanya publik Banyuwangi ternyata kurang antusias menonton langsung turnamen yang diikuti Arema Cronus, Bali United Pusam, Persewangi dan Indonesian All Stars ini. Sebagai contoh, partai tuan rumah Persewangi kontra Indonesian All Stars hanya menghasilkan 80 juta. Laga dua tim ISL Arema kontra Bali United Cronus malah hanya menghasilkan 30 juta.

Singkat kata, panitia SoJC 2015 merugi. Sebagai imbasnya, pembayaran fee kepada tim peserta dan wasit tersendat. Panitia memang hanya mengandalkan penjualan tiket sebagai pemasukan utama.

Bagaimanapun juga, usaha panitia SoJC 2015 untuk mengadakan turnamen sepakbola di situasi kisruh ini layak dipuji. Bagaimanapun juga ajang ini sudah memberi kesempatan bertanding dan tambahan penghasilan untuk insan sepakbola. Memang hal-hal yang masih kurang, semoga semua pihak bisa mengambil hikmah.

Mungkin selama ini ada stigma kalau sepakbola itu olahraga yang populer, banyak penontonnya dan menguntungkan secara bisnis. Turnamen  SoJC 2015 membuktikan kalau penonton punya penilaian sendiri sebelum memutuskan untuk membeli tiket pertandingan. Seperti disebutkan sebelumnya, pertandingan timnas U19 tahun lalu bisa meraup penghasilan 1 milyar, karena saat itu timnas U19 memang sedang menjadi buah bibir. Di SoJC 2015 saat tim tuan rumah Persewangi bertanding menghadapi Indonesian All Stars, penghasilan panitia hanya 80 juta. Sementara di pertandingan lain yang tanpa tim tuan rumah, yaitu Arema Cronus vs Bali United Pusam, penghaslan panitia bahkan hanya 30 juta.

Agaknya tidak bijak untuk mengharapkan seluruh biaya turnamen biaya ditutupi dari penjualan tiket. Jika panitia hendak membuat turnamen serupa tahun depan, sebaiknya menggandeng sponsor untuk membantu menjadi penyandang dana.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA