Wednesday 16 September 2015

PSMS: Juara Piala Kemerdekaan dan Tradisi Pujakesuma

PSMS akhirnya berhasil menjadi juara piala kemerdekaan 2015. Memang diantara 24 tim peserta piala kemerdekaan, PSMS adalah salah satu yang memiliki sejarah gemilang. Setelah bertahun-tahun terpuruk, mantan juara perserikatan 1983 dan 1985 akhirnya mendapat momen untuk menaikkan kembali pamornya.

Mental juara PSMS sungguh layak diacungi jempol. Di final menghadapi Persinga Ngawi, mereka ketinggalan lebih dulu oleh gol Jefri Kurniawan. Setelah itu PSMS harus bermain dengan 10 pemain setelah pemain mereka Asrul mendapat kartu merah. Tapi anak-anak Medan mampu membalas lewat gol Aldino, dan mengakhiri pertandingan dengan skor 2-1 karena gol Legimin Raharjo di penghujung laga.

Legimin Raharjo memperpanjang daftar pahlawan PSMS dengan nama Jawa. Saat memenangkan kompetisi perserikatan 1983, ada kiper Ponirin Meka yang menjadi pahlawan kemenangan. Saat menjuarai kompetisi perserikatan 1985, giliran Mameh Sudiono yang dielu-elukan.

Menurut catatan sejarah, perantau Jawa sudah mulai ada di Sumatera Utara sejak jaman penjajahan Belanda. Pihak kolonial waktu itu membuka banyak perkebunan di Sumatera Utara, dengan komoditas seperti tembakau, karet dan kelapa sawit. Banyak pekerja didatangkan dari Jawa untuk menjadi kuli kontrak di perkebunan-perkebunan tersebut, terutama sejak awal abad 20. Banyak diantara mereka yang menetap dan beranak pinak di Sumatera Utara. agaknya dari sinilah asal muasal isilah pujakesuma, alias putra Jawa kelahiran Sumatera.

Semoga kisruh sepakbola Indonesia segera berakhir dan PSMS dapat melanjutkan kiprahnya di kompetisi resmi.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA