Saturday 5 September 2015

Kenapa pembangunan Infratruktur Stadion Sepakbola Adalah Tugas Pemerintah

Stadion sepakbola pertama Indonesia adalah stadion Sriwedari. Raja Paku Buwono X dari Surakarta adalah tokoh yang berjasa membangun stadion ini. Segera stadion ini menjadi sarana yang sangat bermanfaat untuk persis Solo, untuk keperluan latihan dan pertandingan.

Infrastruktur yang memadai ternyata berbanding lurus dengan prestasi. Persis Solo adalah klub kuat Indonesia pada kompetisi perserikatan yang sudah diselenggarakan PSSI sejak dekade 30an.  Persis solo mencatatkan tujuh gelar juara perserikatan pada masa penjajahan Belanda.

Bahkan klub sebesar Manchester City pun tidak membangun stadionnya sendiri. Stadion City of Manchester dibangun oleh pemerintah setempat untuk ajang commonwealth games 2002. Memang waktu itu Manchester City bukan klub bermodal kuat seperti sekarang.

Keberadaan stadion yang memadai jelas sangat menopang prestasi Manchester City. Mereka bahkan bisa menjual naming right untuk stadion tersebut. Karena itulah stadion itu sekarang lebih dikenal sebagai stadion Ettihad.

Kondisi finansial tim-tim Indonesia tidak memungkinkan untuk membangun stadion sendiri. Stadion sepakbola level internasional membutuhkan dana ratusan milyar. Padahal anggaran tahunan klub-klub ISL hanya belasan atau puluhan milyar.

Karena itulah pemerintah yang harus menyediakan dana untuk pembangunan stadion. Apalagi presiden Jokowi telah menyatakan fokus pada pembangunan intrastruktur. Pembangunan infrastruktur bisa menjadi sumbangsih pemerintah untuk meningkatkan prestasi sepakbola kita.


Keterangan foto; stadion City of Manchester alias stadion Ettihad.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA