Saturday 25 July 2015

AS Roma saat ini vs AS Roma Scudetto 2000-2001

Dalam suasana muram karena sanksi FIFA dan kisruh PSSI-kemenpora, AS Roma masih bersedia datang ke Indonesia. Hanya saja mereka tidak bisa berhadapan dengan tim manapun dari Indonesia, sebagai konsekuensi dari sanksi FIFA. Alhasil pertandingan yang digelar 25 Juli 2015 di GBK adalah antara dua tim AS Roma.

Sebagai penghargaan atas kesediaan AS Roma datang dimasa sulit ini, blog ini akan membahas mengenai kemungkinan AS Roma menjadi scudetto. Untuk itu akan dibahas perbandingan antara skuad AS Roma saat ini dengan skuad AS Roma saat terakhir kali menjadi scudetto di musim 2000-2001. Garis besarnya, jika AS Roma mengincar scudetto, mereka harus punya tim yang selevel atau malah lebih baik dari tim AS Roma 2000-2001. Kebetulan keduanya menggelar formasi 4-3-3.

Untuk posisi kiper, Morgan de Sanctis bisa dibilang selevel dengan Francesco Antonioli, seniornya di musim 2000-2001. Keduanya sama-sama orang Italia dan sama-sama kiper yang disegani di serie A. Keduanya bukan pilihan utama di timnas, hal yang wajar untuk negara yang menghasilkan banyak kiper hebat seperti Italia.

Di lini belakang, AS Roma tahun 2000-2001 lebih mentereng daripada yang sekarang. Saat itu AS Roma punya bek kanan terbaik dunia saat itu, Marcos Cafu, yang memenangkan piala dunia dua kali bersama Brazil. Di sebelah kiri ada Vincent Candela, bek kiri pelapis di timnas Perancis yang memenangkan piala dunia 1998 dan piala Eropa 2000. Sebagai bek tengah ada Walter Samuel, salah satu bek tengah terbaik di generasinya. Bek tengah lainnya adalah Antonio Carlos Zago, yang seperti Cafu merupakan pemain timnas Brazil. Keempat pemain yang disebutkan diatas adalah pemain elit saat itu.

Bek kanan saat ini Alessandro Florenzi adalah pemain muda didikan asli AS Roma. Florenzi sudah mulai dipercaya di tim nasional Italia. Bek kiri pilihan utama saat ini seperti adalah Vasilis Torosidis yang bermain sebagai bek kiri di timnas Yunani. Bek tengah Kostas Manolas juga berasal dari Yunani dan bermain untuk timnas. Reputasi Manolas lebih mentereng dan sering disebut-sebut sebagai incaran klub-klub besar. Bek tengah satunya lagi adalah Mapou Yanga-Mbiwa, yang harus bekerja keras untuk menembus timnas Perancis. Mudah disimpulkan bahwa back-four AS Roma saat ini tak sementereng musim 2000-2001.

Lini tengah AS Roma musim 2000-2001 tak seistimewa lini belakangnya. Memang ada poros halang papan atas seperti Emerson. Tapi reputasi Damiano Tommasi dan Eusebio di Francesco tak sementereng Emerson. Inilah tiga gelandang andalan saat itu.

Lini tengah AS Roma saat ini lebih menjanjikan. Miralem Pjanic adalah seorang deep-lying playmaker kelas dunia. Dari sekian banyak pemain hebat yang dimiliki Belgia saat ini, ada Radja Nainggolan yang memilih bermain untuk AS Roma. Ada juga Kevin Strootman, gelandang timnas Oranye yang fasih melakoni peran sebagai gelandang bertahan, deep-lying playmaker ataupun box-to-box midfielder. Ada juga gelandang senior Roma dan timnas Italia, Daniel De Rossi. Empat gelandang hebat memperebutkan tiga posisi di lini tengah.

Kelebihan utama AS Roma musim 2000-2001 yang tidak dimiliki tim saat ini adalah ketajaman lini depan. Tim AS Roma 2000-2001 punya Gabriel Batistuta yang mencetak 20 gol musim itu. Vincenzo Montella menandingi dengan raihan 14 gol. Fransesco Totti yang menjadi penyerang lubang mencetak 13 gol. Ada juga supersub bernama Hidetoshi Nakata yang terkadang bahkan terlihat tampil lebih cemerlang daripada Totti.

Francesco Totti sekarang sudah 38 tahun, tidak bijaksana untuk mengharapkan banyak gol datang darinya. AS Roma punya banyak striker lain seperti Adem_Ljajić, Juan Iturbe, Mattia Destro atau Gervinho,  Hanya saja tak satupun dari mereka mampu mencatatkan 10 gol atau lebih di serie A musim lalu. Harapan baru mungkin ada pada rekrutan baru Iago Falque yang musim lalu mencetak 13 gol untuk Genoa. AS Roma juga bisa berharap dari Seydou Doumbia yang dulu punya rekor gol mengesankan di CSKA Moskow.

Kalau disimpulkan, masalah terbesar yang harus diselesaikan AS Roma saat ini adalah ketajaman lini depan.


Referensi:
1. Gambar: Francesco Totti.
2. Francesco_Antonioli @ wikipedia.
3. Morgan De Sanctis @ wikipedia.
4. Cafu @ wikipedia.
5. Vincent Candela @ wikipedia.
6. Walter Samuel @ wikipedia.
7. Antônio Carlos Zago.
8. Alessandro Florenzi @ wikipedia.
9. Vasilis Torosidis @ wikipedia.
10. Kostas Manolas @ wikipedia.
11. Mapou Yanga-Mbiwa @ wikipedia.
12. Emerson @ wikipedia.
13. Damiano Tommasi @ wikipedia.
14. Eusebio Di Francesco @ wikipedia.
15. Miralem_Pjanić @ wikipedia.
16. Radja Nainggolan @ wikipedia.
17. Kevin Strootman @ wikipedia.
18. Daniele De Rossi @ wikipedia.
19. Gabriel Batistuta @ wikipedia.
20. Vincenzo Montella @ wikipedia.
21. Francesco Totti @ wikipedia.
22. Hidetoshi Nakata @ wikipedia.
23. Adem_Ljajić @ wikipedia.
24. Juan Iturbe @ wikipedia.
25. Mattia Destro @ wikipedia.
26. Gervinho @ wikipedia.
27. Iago Falque @ wikipedia.
28. Seydou Doumbia @ wikipedia.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA