Thursday 19 May 2016

Ada 'Didier Drogba" Di Piala Uber

Dalam sepakbola, penguasaan bola atas adalah hal yang penting. Didier Drogba barangkali salah satu yang terbaik dalam hal ini. Dengan memenangkan duel udara di kotak penalti gol bisa tercipta lewat sundulan. Di lini tengah, dahulu Drogba juga kerap memenangkan duel udara untuk meneruskan aliran bola open play Chelsea.

Di dunia bulutangkis, setahu saya dalam partai ganda pemain dengan postur tinggi biasanya dimainkan di belakang. Misalnya dulu kita punya Verawati Fajrin/Yanti Kusmiati, dikenal sebagai pasangan "maxi mini". Verawati yang jangkung ditempatkan ke belakang, sementara Yanti Kusmiati yang mungkin lebih ke depan net.

Di piala Uber 2016  saya melihat pendekatan yang sama sekali berbeda. Di perempatfinal menghadapi Thailand, India menurunkan Jwala Gutta (183cm) dan Ashwini Ponnappa (165 cm) sebagai ganda pertama. Gutta yang jangkung justru ditempatkan di depan, sementara Ponnappa yang lebih mungil justru ditempatkan di belakang.

Tujuan dari strategi ini jelas terlihat. Jwala Gutta yang tinggi ternyata sangat bagus menghadapi permainan net dan drop shot lawan. Dengan strategi ini pasangan India ini malah jadi terlihat dominan di depan net.

Ternyata ada pendekatan "memenangkan bola atas" di bulutangkis. Memang seiring berjalannya waktu wajar jika inovasi-inovasi baru bermunculan.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Jwala_Gutta
https://en.wikipedia.org/wiki/Ashwini_Ponnappa

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA