Thursday 31 December 2015

Apakah Permainan Leicester City Sudah Terbaca?

Leicester City adalah fenomena di paruh musim pertama EPL 2015-2016. Dengan permainan menyerang mereka seolah mengingatkan kembali pada masa-masa kejayaan formasi 4-4-2. Ketajaman Jamie Vardy dan skill Riyad Mahrez menjadi andalan untuk menyerbu barisan pertahanan lawan.

Tapi kejayaan mereka teredam di dua pertandingan terakhir. Tim yang sangat produktif dengan 37 gol dalam 17 partai gagal mencetak gol dalam dua partai terakhir. Leicester City menelan kekalahan 0-1 Liverpool dan menahan seri Manchester City 0-0. Sebuah pertanyaan mencuat, apakah permainan Leicester City sudah terbaca oleh lawan-lawannya?

Di pekan 18, Jürgen Klopp mempersiapkan strategi yang jitu untuk Liverpool menjamu Leicester City. Klopp tidak ingin pertandingan ini menjadi ajal jual beli serangan antara Liverpool dan Leicester. Dengan jeli Klopp membaca pola serangan Leicester City dan menyiapkan cara menangkalnya.

Pendekatan ini berhasil. Sebagaimana terlihat dari rekaman highlight pertandingan tersebut, Liverpool mendominasi pertandingan ini. Pasukan Klopp melancarkan serangan demi serangan sementara Leicester kesulitan untuk mengembangkan pertandingan. Jika pertandingan berat sebelah ini hanya berakhir 1-0, itu lebh mencerminkan kurang produktifnya lini depan Liverpool yang baru mencetak 22 gol di EPL sampai saat ini. Gol kemenangan Liverpool dicetak oleh Christian Benteke memanfaatkan assist Roberto Firmino.


Pasca pertandingan ini agaknya Claudio Ranieri melakukan evaluasi. Lawan berikutnya adalah Manchester City, tim yang lini depannya lebih ganas dari Liverpool. Ranieri tentu tak ingin aliran bola berat sebelah seperti saat melawan Liverpool terjadi lagi saat Leicester menjamu Manchester City.

Ranieri merombak timnya di pekan 19 itu. Pola 4-4-2 berganti menjadi 4-5-1. Penyerang Shinji Okazaki tidak dimainkan dan Jamie Vardy sendirian menjadi penyerang tunggal. Gokhan Inler dimasukkan untuk membantu tugas N'Golo Kanté dan Daniel Drinkwater sebagai gelandang tengah.



Strategi Ranieri relatif berhasil. Leicester City mampu mengimbangi Manchester City dan membuat peluang demi peluang. Seperti terlihat pada highlight dibawah ini, Leicester City cukup mampu mengimbangi Manchester City.


Menghadapi AFC Bournemouth di pekan 20, agaknya Leicester City akan kembali ke pakem 4-4-2 dan berusaha meraih kemenangan.

Referensi:
http://www.whoscored.com/Matches/959645/Live
http://www.whoscored.com/Matches/959592/Live
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA