Wednesday 4 November 2015

Tim Kecil Pemerintah vs Komite Ad Hoc FIFA: Miskomunikasi?

Kunjungan utusan FIFA ke Indonesia telah berakhir. Kunjungan ini diharapkan bisa menjadi awal bagi pemulihan sanksi untuk sepakbola Indonesia. Hanya sayangnya sepertinya ada perbedaan interpretasi antara FIFA dengan pemerintah, dalam hal ini kemenpora.

Menurut FIFA, tindak lanjut dari kunjungan mereka adalah pembentukan komite ad-hoc. Komite ini tersebut akan beranggotakan elemen klub, pemain, media, pengelola liga, wasit, pelatih termasuk dari pemerintah, FIFA, dan PSSI. Para prinsipnya FIFA tetap mengakui PSSI, tapi tidak mengabaikan fakta bahwa ada masalah di sepakbola Indonesia.

Sementara tindak lanjut menurut pemerintah adalah pembentukan tim kecil oleh pemerintah untuk berkomunikasi dengan FIFA dan AFC. Pemerintah bersikeras bahwa tim kecil ini berada diluar komite ad hoc. Tapi sejauh ini pernyataan itu masih klaim sepihak tanpa konfirmasi dari pihak FIFA.

Barangkali FIFA beranggapan kalau tim kecil dari pemerintah adalah wakil-wakil pemerintah di komite ad hoc. Sementara maksud pemerintah sebenarnya adalah sebuah tim kecil yang berdiri sendri yang langsung berkomunikasi dengan FIFA dan AFC. Disinilah barangkali terjadi miskomunikasi.

Dalam rapat resmi pemerintahan, apalagi yang melibatkan presiden, tentunya ada dokumentasinya. Misalnya dalam bentuk MOM (minutes of meeting). Seharusnya ini bisa dijadikan acuan bagi FIFA dan pemerintah agar tidak ada misinterpretasi.

Referensi:
1. http://soccer.sindonews.com/read/1058785/58/fifa-bentuk-tim-ad-hoc-imam-nahrawi-melawan-1446622150.
2. http://bola.liputan6.com/read/2357438/kemenpora-bantah-tim-kecil-akan-dualisme-dengan-komite-ad-hoc.
3. http://sport.detik.com/sepakbola/read/2015/11/03/195843/3061212/76/tim-kecil-bukan-dimaksudkan-sebagai-komite-ad-hoc-yang-disebut-fifa.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA