Monday 5 October 2015

Ada Apa Dengan Belanda

Timnas Belanda mungkin terlambat regenerasi. Generasi muda Belanda masih belum mencapai kaliber Wesley Wneijder (31 tahun), Arjen Robben (31), Nigel De Jong (30) atau Klaas Jan Huntelaar (31). Generasi yang lebih muda masih membangun reputasi, seperti Daley Blind, Memphis Depay.

Dengan materi kurang lebih seperti ini, nyatanya Louis van Gaal mampu membawa Belanda berbicara banyak di piala dunia 2014. Belanda melalui fase grup dengan tiga kemenangan berturut-turut, termasuk kemenangan telak 5-1 atas juara bertahan Spanyol. Di babak 16 besar Belanda menundukkan Mexico 2-1. Di fase berikutnya mereka sempat kesulitan ditahan tanpa gol oleh Costa Rica, namun Belanda tetap melaju dengan kemenangan adu penalti. Akhirnya mereka terhenti di semifinal setelah kalah adu penalti dari Argentina. Walaupun gagal menjadi juara, Belanda bisa dibilang tidak terkalahkan di piala dunia 2014.

Ditinggal Louis Van Gaal yang beralih menangani Manchester United, prestasi Belanda terperosok di kualifikasi piala eropa 2015. Tergabung satu grup dengan Ceko,Islandia, Kazakhstan, Latvia dan Turki, timnas Belanda asuhan Guus Hiddink mencatatkan tiga kemenangan, satu hasil seri dan dua kekalahan. Posisi Belanda menjadi kritis pasca posisi Hiddink digantikan oleh Danny Blind. Belanda menderita dua kekalahan bulan lalu, 0-1 melawan Islandia di Amsterdam Arena dan tandang 0-3 melawan Turki.

Dengan menyisakan dua pertandingan, Islandia dan Ceko sudah memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2016. Belanda sementara berada di tempat keempat dengan 10 poin, dua angka dibawah Turki yang menempati posisi ketiga. Belanda masih berpeluang maju ke fase playoff jika mampu mengakhiri grup ini di posisi ketiga. Dua lawan yang harus dihadapi Belanda adalah tandang menghadapi Kazakhstan pada 10 Oktober 2015 dan menghadapi Ceko di Amsterdam Arena tiga hari kemudian.

Perbedaan yang kentara antara pasukan Louis Van Gaal di piala dunia 2014 dengan timnas Belanda sekarang ada di lini pertahanan. Formasi favorit Belanda tahun lalu adalah 3-4-1-2. Van Gaal menempatkan tiga bek tengah yaitu Bruno Martins Indi, Ron Vlaar dan Jeffrey Bruma. Tugas lini pertahanan masih dibantu oleh dua bek sayap Daryl Janmaat dan Daley Blind. Formasi ini terbukti cukup sukses di piala dunia 2014.

Pilihan formasi tiga bek tengah ini cukup beralasan. Belanda saat itu tidak punya bek tengah kelas satu seperti Frank De Boer atau Jaap Stam dulu. Mereka juga tidak punya figur pemimpin di belakang. Bruno Martins Indi, Jeffrey Bruma dan Stefan De Vrij masih muda. Bek senior Ron Vlaar belum mencapai kaliber De Boer atau Stam.

Dengan materi pemain yang serupa, Hiddink memilih untuk menggunakan formasi dua bek tengah. Seperti sudah disebutkan diatas, hasilnya kurang menggembirakan dan Belanda masih harus berjuang untuk lolos ke Euro 2016 lewat jalur playoff. Dari 8 pertandingan yang sudah dimainkan, Belanda kebobolan 10 gol.

Untuk saat ini Danny Blind sepertinya sudah mantap memilih pasangan Jeffrey Bruma dan Stefan De Vrij sebagai bek tengah. Gregory Van Der Wiel dipercaya sebagai bek kanan. Semetara di posisi bek kiri,  Danny Blind agaknya belum punya pilihan yang mantap. Setahun terakhir ini Belanda sudah mencoba Bruno Martins Indi, Daley Blind, Jetro Willems dan Jaïro Riedewald sebagai bek kiri.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA