Thursday 11 June 2015

Tentang Kesetiaan Suporter Timnas

Tidak ada olahraga yang lebih populer dari sepakbola di Indonesia. Saat timnas bertanding, para penggemar bola yang tidak bisa menonton langsung mengamat siaran langsung televisi dengan seksama. Pada saat-saat euforia, acara nonton bareng diadakan dimana-mana. Pada piala AFF 2010 masa kejayaan Irfan Bachdim dan El Loco Gonzales, saya melihat puluhan pengendara motor berhenti di pinggir jalan untuk menonton dari atas motor masing-masing tayangan siaran langsung pertandingan timnas pada sebuah layar lebar.

Setelah pembekuan PSSI oleh kemenpora dan jatuhnya sanksi FIFA, para penggemar sepakbola tetap setia mendukung timnas. Mereka terpuruk saat Indonesia kalah dari Myanmar 2-4 tapi tetap berharap timnas akan memenangkan partai-partai berikutnya. Saat ini mereka sedang tersenyum gembira karena akhirnya timnas lolos ke semifinal Sea Games setelah menundukkan Singapura 1-0.

Kenapa mereka tetap mendukung timnas Indonesia? Bukankah katanya sepakbola Indonesia ini tak berprestasi?

Alasannya sama dengan alasan pendukung Juventus yang tidak meninggalkan  timnya pasca dihukum didegradasi ke Seri B tahun 2006.

Senada dengan alasan pendukung Arsenal tetap membela tim kesayangannya di masa-masa delapan tahun non gelar 2005 sampai 2013.

Tak beda dengan alasan pendukung MU yang tetap dibelakang timnya walaupun prestasi menurun pasca ditinggal Sir Alex.

Begitu juga dengan pendukung AC Milan dan Internazionale yang masih setia membela timnya walaupun terpuruk diluar zona Eropa.

Suporter sepakbola sejati akan tetap membela timnya pada saat-saat yang sulit sekalipun. Apalagi untuk pendukung timnas Indonesia yang juga membawa rasa nasonalisme dan kebanggaan akan tanah air. Supporter sejati akan tetap mendukung timnas di setiap ajang yang diikuti. Apalagi pasca Sea Games ini sepakbola kita akan menghadapi sanksi FIFA, entah sampai kapan.

Hanya pendukung timnas yang sejati yang mengerti hal ini.

Referensi:
1. Foto: Gelora Bung Karno saat masih tahap pembangunan tahun 1961.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA