Thursday 4 June 2015

Drogba versus Mourinho

Didier Drogba bergabung dengan Chelsea pada awal musim 2004-2005. Saat itu Drogba kadang dibandingkan dengan Djibril Cissé yang direkrut Liverpool dari Auxerre. Musim sebelumnya mereka sama-sama berlaga di Ligue 1. Cissé menjadi top skorer liga dengan 26 gol, sementara Drogba "hanya" mencetak 19 gol di liga untuk Marseille. Apalagi Cissé terkenal dengan kecepatannya yang istimewa. Kenapa Jose Mourinho yang baru saja menjadi manajer juara liga champions 2003-2004 bersama Porto memilih memboyong Drogba ke Chelsea?

Mourinho berhadapan dengan Drogba saat Porto dan Marseille tergabung pada grup F liga Champions 2003-2004. Pada pertemuan pertama di Stade Vélodrome, Drogba mencetak gol pertama di pertandingan ini. Tapi Porto bisa membalikkan keadaan untuk memenangkan pertandingan dengan skor 3-2. Porto juga memenangkan partai berikutnya menghadapi Marseille di Estádio do Dragão dengan skor 1-0.

Mourinho ternyata sangat terkesan pada Drogba. "Saya bisa bilang bahwa Didier Drogba adalah salah satu striker terbaik Eropa", menurut Mourinho saat Chelsea berusaha menarik Drogba dari Marseille. "Saya rasa dia butuh klub yang lebih baik dan liga yang lebih baik untuk menunjukkan dirinya yang sebenarnya", lanjutnya.

Chelsea juga mendatangkan Mateja Kezman, top skorer liga Belanda yang mencetak 31 gol untuk PSV Eindhoven. Tapi Drogba mampu memenangkan persaingan dengan Kezman untuk menjadi striker pilihan utama Chelsea. Drogba mempertahankan posisi sebagai striker utama Chelsea selama delapan tahun, termasuk setelah Mourinho pergi di musim 2007-2008. Drogba membantu Chelsea memenangkan liga Champions 2011-2012 beserta juara EPL 2004-2005, 2005-2006 dan 2009-2010. Drogba dan Chelsea juga menjuarai FA cup 2006-2007, 2008-2009, 2009-2010 serta piala liga 2004-2005 dan 2006-2007.

Drogba adalah sosok striker tunggal ideal. Drogba dapat membantu proses membangun serangan. Dia sering terlihat menyambut umpan panjang di sisi depan untuk dipantulkan lagi kepada gelandang. Kemampuannya melepas umpan juga bagus. Selama delapan musim di Chelsea 2004-2012 Drogba menyumbangkan 71 assist. 
Kekuatan dan posturnya juga merupakan senjata Drogba. Apalagi Drogba saat tangguh di udara. Drogba tak begitu tajam diawal kehadirannya di Chelsea, 10 gol di musim  di musim pertama di Chelsea, Drogba hanya mencetak 10 gol di EPL 2004-2005, 12 gol musim berikutnya. Di musim 2006-2007 baru Drogba menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 20 gol, diperbaiki menjadi 29 di musim 2009-2010. Total selama 2004-2012 Drogba mencetak 100 gol di EPL.

Musim 2014-2015, Mourinho yang sudah kembali lagi ke Chelsea mengundang Drogba untuk kembali bergabung. Walaupun hanya berperan menjadi pelapis Diego Costa bersama Loic Remy, Drogba tetap mencatatkan kontribusi. Drogba yang sudah 36 tahun masih mampu mencetak 4 gol di EPL, 1 gol di piala liga dan 2 gol di liga Champions.

Chelsea mengakhiri musim 2014-2015 sebagai juara EPL dan piala liga. Kontrak Drogba tidak diperpanjang dan dan dia meninggalkan Chelsea di akhir musim. Walau begitu, Drogba tetaplah ikon dan legenda tentang kejayaan Chelsea.

Referensi:
1. Gambar: Didier Drogba.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA