Tuesday 23 June 2015

Geoffrey Kondogbia, Saat "Rupiah" Mengalahkan "Baht".

Mungkin momen terbaik Geoffrey Kondogbia musim lalu adalah golnya ke gawang Arsenal pada perdelapan final liga Champions. Tapi sebenarnya mencetak gol bukan keahlian utama gelandang Perancis yang musim lalu memperkuat Monaco ini. Kondogbia adalah seorang gelandang bertahan.

Menurut catatan situs whoscored.com, pemain berusia 22 tahun ini memiliki tinggi 188 cm dan berat badan 80 kg, postur yang meyakinkan untuk seorang poros halang. Lebih lanjut lagi disebutkan kalau pemain ini bagus dalam hal mengirim umpan, melakukan tackling dan punya daya konsentrasi tinggi. Kemampuan dribblingnya juga OK.

Sebagai gelandang bertahan, Kondogbia sering melakukan pelanggaran dan sering juga melanggar. Sebagai poros halang, tak heran jika Kondogbia harus melakukan tackle. Hebatnya, situs whoscored.com bahkan menyebutkan pemain in tidak punya kelemahan yang signifikan.

Tak heran jika pemain ini menjadi buruan di bursa transfer musim panas. Dua klub dar Milano memperebutkannya, itulah Internazionale dan AC Milan. Kedua tim sama-sama terpuruk musim lalu dan sama-sama bergerak aktif di bursa transfer untuk memperbaiki performa tim musim depan.

Presiden Internazionale Erick Thohir menunjukkan dukungannya pada manager Roberto Mancini dengan aktif berburu pemain incaran. Pengusaha Thailand bernama Bee Taechaubol membeli 48% saham Milan dengan harga €480 juta. Artinya, musim panas ini Milan memilik dana untuk bergerak aktif di bursa transfer.

Awalnya Milan yang menjadi favorit untuk mendapatkan Kondogbia. Tapi keberanian Inter untuk menawar lebih tinggi ternyata menjadi faktor penentu transfer ini. Inter harus membayar €40 juta pada Monaco. Kondogbia menandatangani kontrak selama lima tahun dengan Inter.

Sebenarnya target asli Roberto Mancini adalah gelandang Manchester City, Yaya Toure. Inter mengalihkan fokus ke Kondogbia setelah Toure memutuskan bertahan di Manchester City. Presiden Erick Thohir menyatakan bahwa Kondogbia bisa berkembang menjadi pemain yang lebih baik dari Toure.

Yang jelas, presiden Inter asal Indonesia itu telah memenangkan saga transfer Geoffrey Kondogbia melawan AC Milan yang baru saja mendapat suntikan dana dari Thailand.

Referensi:
1. Foto: Geoffrey Kondogbia.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA