Thursday 24 April 2014

David Moyes Bukanlah Satu-Satunya

Manchester United telah memutuskan untuk memutus kontrak David Moyes pada 22 April 2014. Manajer yang dianggap sukses bersama Everton itu gagal memberikan prestasi yang sesuai dengan standar dan kualitas MU. Bukan hanya melewatkan musim ini tanpa gelar, MU juga dipastikan tidak lolos ke Champions league musim depan.

Datang membawa para staf kepelatihannya di Everton plus Philip Neville yang mantan pemain MU, Moyes gagal mengimplementasikan resep sukses Everton ke Manchester United. Saya percaya Moyes dan timnya sudah berusaha keras, tapi hasil yang didapat tetap mengecewakan. He simply didn't deliver. Tim sekelas MU punya target prestasi dan pencapaian Moyes sangat jauh dibawah harapan.

Sebelumnya mungkin banyak yang berpikir dengan materi pemain yang dimiliki MU, manajer manapun pasti mampu meraih sukses. Ternyata kenyataannya tak seindah itu. Kemampuan yang sangat mumpuni ternyata dibutuhkan untuk manajer sukses di tim penuh bintang.

David Moyes bukan satu-satunya manajer yang sukses di klub lamanya, namun gagal saat pindah menangani klub yang lebih besar. Sejumlah nama berikut pernah mengalami hal yang sama:

1. Andre Villas Boas (AVB) sukses memenangkan treble tahun 2011 bersama FC Porto, yaitu UEFA Europa League, Primeira Liga dan Taca de Portugal. Saat kemudian dipercaya membawa Chelsea, AVB membawa timnya terpuruk keluar empat besar, terlibat konflik dengan sejumlah pemain senior, dan didepak sebelum satu musim berlalu. Mulai 2012 AVB dipercaya menangani klub besar lain Tottenham Hotspurs. Disini AVB hanya bertahan satu setengah tahun sebelum didepak pada akhir 2013.

2. Luis Enrique sempat dianggap sebagai manager penuh bakat saat berhasil membawa Barcelona B promosi ke segunda divison, kasta kedua liga sepakbola Spanyol. Luis Enrique sempat dibanding-bandingkan dengan Pep Guardiola, manager tim senior Barcelona saat itu. Sayangnya saat dipercaya menangani AS Roma, Luis Enrique bahkan tak mampu membawa Roma masuk zona Europa.

3. Luigi Delneri membawa Chievo promosi ke seri A dan lolos ke piala UEFA. Delneri sempat dipercaya menangani klub besar AS Roma tahun 2004, tapi dilepas sebelum musim berakhir. Delneri mendapat kesempatan lagi bersama Juventus tahun 2010, tapi hanya bertahan satu musim.

4. Andrea Stramaccioni mencuat setelah membawa tim muda Internazionale memenangkan NextGen series 2011-2012. NextGen series adalah kejuaraan U19 yang diikuti sejumlah klub terkemuka Eropa. Musim berikutnya Strama dipercaya menangani tim senior Internazionale. Strama dilepas karena di akhir musim Inter berada di posisi kesembilan.

5. Sam Allardyce sukses bersama Bolton Wanderers yang ditanganinya dalam rentang delapan tahun 1999-2007. Prestasi Bolton ditangan Allardyce kurang lebih setara dengan prestasi Everton ditangan Moyes. Allardyce lalu dipercaya menjadi manager Newcastle United, namun hanya bertahan enam bulan dan dilepas setelah serangkaian hasil buruk.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA