Tuesday 17 March 2015

Kenapa Monaco "Batal" Menjadi Klub Kaya Raya Seperti PSG?

Pembelian Paris Sant Germain (PSG) oleh Qatar Sports Investment tahun 2011 mengubah peta sepakbola Perancis. PSG dikhawatirkan akan menjadi kekuatan tunggal yang terlalu dominan di liga Perancis, karena kekuatan finansialnya jauh melebihi klub-klub lain. PSG sanggup mendatangkan nama-nama besar seperti Thiago Silva, David Luiz, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi dan Zlatan Ibrahimovic. Tak heran jika mereka mampu merebut gelar juara Liga Prancis 2012-2013 dan 2013-2014.

PSG juga menjadi klub Perancis yang diperhitungkan di kancah Eropa. Di liga Champions pun PSG adalah nama yang diwaspadai klub sekuat apapun. Kesuksesan PSG baru-baru ini menyingkirkan Chelsea di 16 besar liga Champions hanya salah satu bukti kejayaan mereka.

PSG sempat ditengarai akan mendapatkan lawan sebanding. Akhir 2011 pengusaha Rusia Dmitry Rybolovlev datang dengan modal besar membeli klub Monaco. Klub yang bermarkas di negara mungil Monaco ini saat itu berkompetisi di kasta kedua liga Perancis.

Di akhir musim 2012-2013 Monaco lolos ke kasta pertama liga Perancis. Ambisi klub ini makin terlihat. Pemain-pemain bintang didatangkan dengan bandrol mahal. Duo gelandang Joao Moutinho didatangkan dengan biaya transfer 25 juta Euro beserta rekan satu timnya James Rodriquez yang menghabiskan biaya transfer 45 juta Euro. Pembelian paling spektakular adalah Radamel Falcao yang diperkirakan ditebus senilai 60 juta Euro. Hasilnya, Monaco menempati posisi kedua liga Perancis 2013-2014 dan lolos ke liga Champions. 

Mengawali musim 2014-2015, anomali mulai terlihat. Dimulai dari penjualan gelandang andalan James Rodriquez ke Real Madrid seharga 80 juta Euro. Radamel Falcao menyusul bergabung dengan Manchester United dengan status pinjaman. Entah kenapa, sepertinya ambisi besar Monaco mengalami arus balik.

Ekonom Pierre Rondeau punya jawabannya. Walaupun penduduk Monako secara ekonomi termasuk sejahtera, mereka tidak terlalu tertarik menonton sepakbola. Jumlah total penduduk negara mini hanya sekitar 37 ribu jiwa. Rata-rata penonton Monaco setiap pertandingan adalah sekitar 7835 penonton. Angka yang jauh dari ideal. Kesimpulannya, Monako tidak memiliki daya dukung untuk sebuah klub dengan ambisi besar.

Dengan demikian, Monako adalah kota yang salah untuk ambisi membentuk klub sepakbola elit dan berprestasi. Rondeau menyebutkan kalau investor asing lebih baik pergi ke Lyon, Marseille dan Paris untuk ambisi seperti itu. Kota-kota itu memiliki basis pendukung bola yang cukup fanatik untuk membantu menopang klub.

Saat ini Monaco masih cukup kuat walaupun ditinggal Rodriquez dan Falcao. Mereka masih punya Ricardo Carvalho, Jeremy Toulalan, Joao Moutinho dan Dimitar Berbatov. Saat ini mereka berada di peringkat 4 liga Prancis. Monaco melaju ke perempat final liga Champions setelah menyingkirkan Arsenal di babak 16 besar.

Referensi:
1. Foto : Monte Carlo, Monaco.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA