Wednesday 9 July 2014

Menjelang Semifinal PD Argentina vs Belanda: Bagaimana Absennya Di Maria Mempengaruhi Argentina.

Lionel Messi punya "hafalan" yang membawa kemenangan Argentina pada dua partai terakhir. Saat mempertahankan bola di dari sergapan lawan, Messi melirik sisi kanan dan mengirim bola pada Di Maria. Dalam partai 16 besar melawan Swiss, Di Maria berlari membawa bola dan menaklukkan Diego Benaglio. Dalam partai perempat final melawan Belgia, umpan Di Maria membentur pemain Belgia dan malah berbelok ke lintasan ideal Gonzalo Higuain, yang lalu menunjukkan kemampuannya sebagai predator untuk menggetarkan jala Thibaut Courtois.
,
Argentina memang punya banyak finisher: Kun Aguero, Ezequiel Lavezzi, Gonzalo Higuain dan Messi sendiri. Tapi Argentina bila dibilang tidak punya banyak ball passer kelas satu. Messi sampai harus sering turun ke bawah untuk membantu Argentina menyusun serangan, bekerjasama dengan gelandang serang terbaik Argentina, Angel Di Maria.

Sayangnya Angel Di Maria mengalami cedera paha dan sepertinya tidak akan turun menghadapi Belanda. Messi kehilangan partner untuk mengalirkan bola untuk serangan Argentina. Enzo Perez yang diturunkan menggantikan di Maria saat melawan Belgia tidak mengesankan. Pilihan lain yaitu Maxi Rodriguez dan Ricardo Alvarez juga belum terbukti.

Belanda, sebaliknya, tidak punya masalah sistemik. Para pemain andalan seperti Wesley Sneijder, Arjen Robben dan Robin Van Persie semuanya siap tempur. Nigel de Jong juga siaga melindungi lini pertahanan Belanda yang masih minim pengalaman.

Apalagi ini adalah kesempatan terbaik untuk menjadi juara dunia bagi Wesley Sneijder, Arjen Robben, Robin Van Persie, Nigel De Jong, dan Klaas-Jan Hunterlar. Mereka semua berada di usia 29 atau tiga puluh tahun. Dirk Kuyt malah sudah 33 tahun. Piala dunia berikutnya empat tahun lagi mungkin mereka sudah susah mempertahankan performa terbaik. Walaupun sayangnya, generasi penerus Belanda yang sekaliber mereka belum terlihat.

Juara dunia adalah impian publik sepakbola Belanda. Mampukan Sneijder dkk mewujudkan mimpi yang tak mampu dicapai legenda seperti Johan Cruff dan Marco Van Basten.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA