Sunday 6 July 2014

Brazil ke Semifinal PD 2014: Semangat '62 dan Chelsea Connection untuk Menggantikan Neymar

Cederanya Neymar adalah berita buruk bagi sepakbola dan fair play yang dijunjung bersama. Adalah aksi brutal lutut pemain Kolombia Juan Zuniga yang membuat Neymar mengalami retak di bagian tulang belakang. Dengan cedera separah itu, Neymar  terpaksa harus melupakan mimpinya tampil di tahapan selanjutnya piala dunia 2014. Neymar harus fokus untuk memulihkan cederanya dan menyerahkan perjuangan Brazil di piala dunia pada rekan-rekannya di Selecao.

Di usia yang baru 22 tahun, Neymar tidak telihat gamang menjadi tumpuan harapan publik Brazil. Neymar terlihat tetap tenang dan serius di lapangan dan memberikan kontribusi besar untk keberhasilan Brazil sampai ke babak semifinal. Dapat dibandingkan dengan Ronaldo Luiz Nazario Da Lima yang menjadi tumpuan publik Brazil pada piala dunia 1998, saat umurnya menjelang 22 tahun. Bedanya, saat itu Ronaldo didukung oleh pemain sekelas Ronaldinho, Rivaldo, Cafu dan Roberto Carlos. Peran Neymar di untuk Brazil 2014 itu tak ubahnya Maradona untuk Argentina di piala dunia 1986. Mereka sama-sama pemain sentral untuk tim masing-masing.

Kehilangan pemain kunci yang menjadi sentral permainan jelas merupakan pukulan berat bagi Brazil. Apalagi lawan berikutnya adalah tim kuat seperti Jerman. Tapi hasrat juara publik Brazil belum padam, dan tugas berat harus dijalani pelatih Luis Felipe Scolari untuk menyusun skema Brazil tanpa Neymar.

Mari kita telaah opsi-opsi yang dimiliki Scolari, dengan tetap mempertahankan formasi 4-2-3-1. Dibawah mistar, posisi Julio Cesar harusnya tak tergeser. Apalagi dengan absennya kapten Thiago Silva yang terkena akumulasi kartu kuning, Julio Cesar menjadi kandidat kapten di pertandingan berikutnya. Posisi Thiago Silva di sentral pertahanan digantikan Dante. Sebagai pemain Bayern Muenchen, Dante tentu mengenal permainan para pemain Jerman yang menjadi lawannya. satu posisi lagi di sentral pertahanan ditempati David Luiz.

Marcelo juga tetap dipercaya sebagai bek kiri. Yang menarik adalah persaingan di posisi bek kanan antara dua bek veteran, Sergio Maicon dan Dani Alves. Situs goal.com menilai penampilan Maicon sebagai bek kanan saat melawan Kolombia memungkinkan Oscar untuk beralih lebih ke tengah. Saya rasa Maicon akan kembali menjadi pilihan utama menghadapi Jerman.

Sebagai pengganti Neymar, tak ada sosok yang lebih tepat dari Oscar, yang sebelumnya bermain sebagai gelandang kanan. Keduanya sama-sama mampu bermain sebagai gelandang serang di tengah lapangan ataupun di sisi sayap. Mereka juga sama-sama punya kemampuan finishing mumpuni. Rekor gol Oscar tak sebagus Neymar, tapi soal kontribusi defensif, Oscar lebih baik. Situs u menilai Neymar sebagai pemain Brazil dengan penampilan terbaik di PD 2014 ini, dan Oscar di peringkat dua.

Dan untuk menemani Oscar memimpin serangan Brazil, pilihan terbaik adalah membawa serta teman-temannya di Chelsea. David Luis, Ramires, Willian bermain bersama Oscar di Chelsea musim ini. Jika mereka diturunkan bersama, diharapkan kebersamaan dan kekompakan di klub bisa ditampilkan juga untuk tim nasional.

Di timnas Brazil, David Luis posisi menempati bek tengah. Di Chelsea, Mourinho sering menempatkannya sebagai gelandang bertahan. Kemampuannya untuk memulai serangan dari lini belakang merupakan suatu kelebihannya. Keahliannya mengambil tendangan bebas juga makin dibutuhkan Brazil pasca cederanya Neymar.

Ramires yang serba bisa mampu menempati posisi gelandang bertahan maupun gelandang box-to-box. Menghadapi Jerman yang kuat secara fisik, sebaiknya Brazil tetap memainkan Paulinho dan Luis Gustavo sebagai defensive midfielders. Terutama Luis Gustavo yang kenyang pengalaman di Bundesliga, tentunya sudah mengenal para gelandang Jerman. Opini saya, Ramires sebaiknya menjadi gelandang kanan. Kehadiran Maicon sebagai bek sayap akan membuatnya bisa beralih lebih ke tengah.

Untuk geladang kiri, sebaiknya diserahkan pada gelandang atau penyerang sayap asli. Pilihan terbaik adalah Willian, yang sudah mencetak satu gol di piala dunia 2014 ini. Setidaknya Willian tampak lebih menjanjikan daripada Bernard.

Posisi terakhir adalah penyerang tengah. Daya gedor Hulk terlihat lebih trengginas daripada Fred. Walaupun tadinya Hulk diplot Scolari di posisi penyerang sayap, saya rasa Hulk tidak akan kesulitan beradaptasi dengan posisi lone striker, karena posisi aslinya memang sebagai penyerang.

Apakah skema ini berhasil atau tidak, tergantung dari implementasinya di lapangan. Tentunya apabila Scolari mengimplementasikannya. Walaupun Jerman adalah tim kuat, Brazil masih punya cukup kekuatan untuk membuat perhitungan.

Mungkin Brazil perlu menggelorakan kembali semangat 1962. Disaat itu Pele yang belum genap berusia 21 tahun juga terkena cedera yang membuatnya tidak bisa tampil sampai akhir PD 1962, tapi ternyata biarpun tampil tanpa Pele, Brazil tetap menjadi juara juara.

Refernsi
1. http://www.goal.com/en/match/brazil-vs-colombia/1220130/ratings?ICID=MP_MS_6.
2. http://www.whoscored.com/Teams/409.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA