Friday 22 May 2015

Lima ke Markas FIFA Berupaya Mencegah Sanksi Atas Indonesia

Diakui atau tidak, sanksi FIFA adalah salah satu faktor penting dalam kisruh sepakbola Indonesia pasca pembekuan PSSI oleh menpora. Para pecinta sejati sepakbola Indonesia jelas tidak mau Indonesia terkena sanksi FIFA. Tenggat sudah ditetapkan FIFA, yaitu 29 Mei 2015.

Bola panas saat ini ada pada tim transisi dan kemenpora. Salah satu tugas tim transisi adalah "memastikan pengiriman tim nasional Indonesia berjalan di sejumlah event". Mustahil tim transisi bisa mengirim tim nasional ke ajang internasional jika sanksi FIFA jatuh. Karena bentuk sanksi yang disebutkan FIFA adalah immediate suspension. Artinya begitu sanksi jatuh Indonesia dilarang mengikuti ajang-ajang internasional.

Agar sanksi tidak turun, FIFA mensyaratkan menpora memulihkan PSSI yang saat ini dibekukan. Sejauh ini tidak tampak tanda-tanda PSSI dan kemenpora akan mencapai titik temu. Kedua pihak masih berhadapan frontal satu sama lain.

Tim transisi ternyata juga tidak ingin sanksi FIFA jatuh. Ketua tim transisi Bibit Samad Rianto mengajukan lima nama anggota tim transisi yang akan berangkat ke markas FIFA di Swiss dengan persetujuan menpora. Mereka yang berencana mengunjungi markas FIFA tanggal 24 Mei 2015 ini adalah Ricky Yacobi, Cheppy T Wartono, Zuhairi Misrawi, Francis Wanadi dan Bibit Samad Rianto sendiri.

Akanlah misi mereka berlima akan berhasil mencegah jatuhnya sanksi FIFA? Bagaiman pertanggungjawaban menpora dan tim transisi kepada masyarakat sepakbola Indonesia jika sanksi FIFA betul-betul jatuh?


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA