Sunday 22 June 2014

Saat Argentina Menurunkan Kelima Penyerang Andalannya

Argentina membawa lima penyerang ke piala dunia 2014. Kelimanya adalah penyerang kelas dunia yang ketajamannya tak perlu diragukan. Mereka adalah Lionel Messi dari Barcelona, Sergio Aguero dari Manchester City, Gonzalo Higuain dari Napoli, Ezequiel Lavezzi dari PSG dan Rodrigo Palacio dari Internazionale.

Partai menghadapi Iran menjadi ujian kehebatan daya gedor Argentina. Argentina menurunkan tiga menyerang sekaligus: Messi, Aguero dan Higuain. Formasi yang dipakai adalah 4-3-3. Ketiga penyerang ini dibantu oleh lini tengah yang dihuni Javier Mascherano, Fernando Gago dan Angel Di Maria.

Formasi ini mengingatkan pada formasi 4-3-3 milik Real Madrid. Dalam skema rancangan Carlo Ancelotti ini, Di Maria yang aslinya seorang winger ditempatkan di lini tengah. Skema yang dahsyat karena tridente CR7-Benzema-Bale didukung oleh kemampuan ofensif Di Maria, sekaligus bermasalah karena lini tengah Madrid kurang tebal untuk membantu pertahanan. Dengan semua kekuatan dan kelemahannya, skema ini terbukti sukses musim membawa Madrid menjadi juara liga Champions dan piala raja.

Formasi 4-3-3 Argentina tidak begitu berhasil. Iran tampil terorganisir, disiplin dan penuh determinasi untuk meminimalisir kelima penyerangnya. Tidak banyak peluang yang bisa dibuat oleh lini penyerangan Argentina.

Pada 4-3-3 Madrid, di lini depan ada Gareth Bale dan CR7 yang punya skill dan kreatifitas untuk membantu membangun serangan dan menciptakan peluang. Sementara pada 4-3-3 Argentina, ketiga penyerangnya cenderung menjadi striker murni. Akibatnya Argentina terkesan minim pemain yang mampu mengalirkan bola dan membangun peluang.

Di babak kedua, Iran bahkan mulai bisa memanfaatkan tipisnya lini tengah Argentina yang hanya dipercayakan pada tiga pemain. Ashkan Dejagah (Fulham) memaksa Sergio Romero menyelamatkan gawang Argentina dari sundulannya menyambut umpan silang. Setelah itu dari sebuah serangan balik, tembakan Reza Ghoochannejhad (Chartlton Athletic) ganti memaksa Romero melakukan penyelamatan lagi.

Saat babak kedua berlangsung, Aguero dan Higuain ditarik keluar untuk digantikan Rodrigo Palacio dan Ezequiel Lavezzi. Dengan begitu kelima striker Argentina diturunkan dalam partai melawan Iran ini. Tridente Argentina beralih menjadi Palacio-Messi-Lavezzi.

Sayangnya pergantian pemain ini tetap tak mempermudah upaya Argentina membongkar pertahanan Iran. Skor masih kacamata saat mendekati penghujung pertandingan. Sepertinya Iran akan merayakan keberhasilan mereka mencuri satu poin dari sebuah negara raksasa sepakbola dunia.

Di penghujung pertandingan Lionel Messi menyelamatkan Argentina. Tendangannya dari luar kotak penalti tak mampu dibendung kiper Iran Alireza Haghighi. Hasil yang pahit bagi Iran yang telah tampil baik hampir sepanjang pertandingan.

Moral of the story: hal paling penting dalam sepakbola, menurut saya, adalah sisi manajerial. Dengan SDM berlimpah tak serta merta berarti Argentina dapat mendominasi pertandingan melawan Iran. Sebaliknya dengan SDM terbatas tapi penanganan yang baik, Iran terbukti mampu memberikan perlawanan yang menyulitkan Argentina.

Referensi:

1. http://www.goal.com/en/match/argentina-vs-iran/1220102/report?ICID=MP_MS_5.
2. Foto Lionel Messi dari http://thumbs.dreamstime.com/x/lionel-messi-andres-pictured-friendly-football-match-romania-argentina-final-score-th-march-national-38936068.jpg.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA