Saturday 2 August 2014

Membangun Liga Lokal Berkelas vs Mengirimkan Talenta-Talenta Belia Ke Liga-Liga Eropa

Yang mana yang harus didulukan untuk meningkatkan level sepakbola kita. Apakah kita harus membangun liga Indonesia (ISL) menjadi liga yang berkelas dan berprestasi, dan menghasilkan pemain-pemain berkulitas untuk timnas. Ataukah kita harus mengirimkan talenta-talenta belia kita ke Eropa untuk mencoba meraih kesuksesan di liga-liga terbaik dunia?

Rusia adalah contoh negara yang sukses membangun liga yang berkelas. Liga Rusia cukup menarik untuk memikat pemain sekaliber Luke Wilshire, Axel Witsel, Hulk, Vedran Corluka, Stipe Pletikosa, Christian Noboa, Lassanna Diarra, Florent Sinama Pongolle, Kevin Kuranyi, Domenico Criscito, Ahmed Musa, Lucas Barrios, Danny dan Gokdeniz Karageniz. CSKA Moskow dan Zenit St Petersburg adalah klub Russia yang disegani di pentas Eropa, sehingga mengang kat peringkat liga Rusia menurut koefisien UEFA. Saat ini liga Russia menempati peringkat tujuh Eropa, hanya kalah dari liga Spanyol, Inggris, Jerman, Italia, Portugal dan Perancis. Posisi liga Rusia masih diatas liga Belanda atau Eredivisie yang menempati peringkat delapan Eropa.

Liga Belgia tak sebagus liga Rusia, dan peringkatnya hanya kesepuluh di Eropa. Tapi tim nasional mereka didominasi pemain yang berkompetisi di klub-klub besar penghuni liga-liga terbaik Eropa. Sebut saja Thibaut Courtois (Chelsea), Simon Mignolet (Liverpool), Toby Aiderweireld (Atletico Madrid), Thomas Vermaelen (Arsenal), Vincent Kompany (Manchester City), Maruanne Fellaini (Manchester United), Eden Hazard (Chelsea), Dries Mertens (Napoli) dan Adnan Januzaj (Manchester United). Dari 23 pemain nasional Belgia saat ini, sebagian besar berkompetisi di luar negeri. Hanya tiga pemain yang bermain di liga Belgia.

Di piala dunia 2014 kemaren timnas Belgia yang bertabur bintang tersebut berhadapan dengan timnas Rusia yang seluruh pemainnya bermain di liga negeri sendiri. Belgia mencatatkan kemenangan 1-0 lewat gol tunggal Divock Origi. Kemenangan yang membawa Belgia lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup dan membuat Rusia tersingkir di fase grup.

Walaupun punya liga yang bagus, Rusia seperti tidak punya pemain bintang saat ini. Timnas Rusia hari ini disinyalir tidak sebagus generasi sebelumnya yang punya Andrey Arshavin, Roman Pavlyuchenko dan Pavel Pogrebnyak. Pelatih timnas Russia yaitu Fabio Capello mulai membuka wacana naturalisasi pemain. Kandidatnya sejauh ini adalah dua pemain Brazil, penyerang Fransisco Wanderson dan bek Mario Fernandes.

Sulit dibantah bahwa banyaknya pemain yang bermain di klub-klub terbaik dan liga terbaik memiliki korelasi positif dengan prestasi sepakbola Belgia. Setelah sukses mencapai perempat final piala dunia 2014, kiprah mereka ditunggu di piala Eropa 2016 nanti. Apalagi tim ini memiliki banyak pemain muda. Eden Hazard dan Kevin De Bruyne 23 tahun. Thibaut Courtois 22 tahun. Romelu Lukaku 21 tahun. Adnan Januzaj dan Divock Origi malah baru 19 tahun. Sanggupkah mereka menantang juara dunia Jerman?

Liga yang bagus bukannya tidak penting. Tapi dalam konteks persaingan, harus diingat bahwa level kompetisi tertinggi saat ini ada di kompetisi-kompetisi Eropa. Jika ingin bersaing di level dunia, akan sangat menguntungkan jika memiliki pemain yang sudah ditempa di kompetisi level tertinggi. Pemain-pemain ini bisa diharapkan mengangkat permainan timnas negaranya. Di Asia saja, Jepang sudah punya Keisuke Honda (AC Milan), Shinji Kagawa (Manchester United) dan Yuto Nagatomo (Internazionale).

Sayang sekali, pemain Indonesia seperti kurang punya semangat untuk berjuang di luar negeri, dan memilih untuk cukup menjadi bintang di dalam negeri saja. Setidaknya, saya agak kecewa dengan keputusan Alfin Tuasalamony dan Manahati Lestusen untuk keluar dari klub CS Vise di Belgia dan pindah ke Persebaya. Syamsir Alam juga tidak sukses di MLS dan pindah ke Sriwijaya FC.

Kita butuh lebih banyak pemain seperti Gavin Kwan Adsit yang berjuang di Jerman bersama Niendorfer TSV U19, atau Arthur Irawan yang masih berjuang untuk merebut tempat di tim utama Malaga.

Referensi:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_coefficient.
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Russian_Premier_League.
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Belgium_national_football_team.
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Russia_national_football_team.
5. http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2014/05/26/4840839/indonesians-abroad-gavin-kwan-adsit-cetak-dua-gol-untuk.
6. Foto Eden Hazard dari http://thumbs.dreamstime.com/x/football-player-eden-hazard-match-shakhtar-donetsk-ukraine-vs-chelsea-london-england-october-donetsk-donbass-31071947.jpg
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2014/05/26/4840839/indonesians-abroad-gavin-kwan-adsit-cetak-dua-gol-untuk.


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA