Monday 9 October 2017

Anomali Ketajaman Argentina Dimulai Pasca Copa America 2016

Argentina menjadi topik pembicaraan publik sepakbola dunia, untuk topik yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Mereka membutuhkan kemenangan atas Ekuador di partai terakhir kualifikasi zona Amerika Selatan untuk agar menjaga agar tidak tersingkir kualfikasi piala dunia 2018. Hasil seri belum tentu mencukupi bagi tim Tango menjaga asa tetap melaju ke Rusia tahun depan.

Masalah terbesar Argentina adalah dalam hal mencetak gol. Dari lima pertandingan kualifikasi piala dunia yang berlangsung tahun ini, Argentina hanya mencetak dua gol, itupun satu dari tendangan penalti, satu lagi own goal pemain lawan. Hal ini tentu ganjil untuk negara yang punya banyak striker tajam seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Paulo Dybala, Gozalo Higuain dan Mauro Icardi.

Padahal kalau dibandingkan dengan tahun lalu, Argentina sangat produktif saat tampil di Copa America 2016. Dari enam partai yang dimainkan, Argentina mencatatkan 18 gol. Messi mencetak lima gon, sementara Aguero, Lavezzi dan Higuain juga menyumbangkan gol.

Saat tampil di Copa America 2016, Argentina masih ditangani oleh pelatih Gerardo Martino. Setelah Martino mengundurkan diri pasca Copa America 2016, Edgardo Bauza ditunjuk sebagai sebagai pelatih baru. Setelah hasil-hasil yang kurang memuaskan, mulai Juni 2017 lalu posisi Bauza diambil alih oleh Jorge Sampaoli.

Tim Sampaoli belum menunjukkan hasil memuaskan di kualifikasi piala dunia 2017 ini. Dari tiga partai yang telah dilakoni, Argentina hanya mendapatkan tiga hasil seri. Argentina terancam gagal lolos ke piala dunia 2018 jika tidak mampu mengalahkan ekuador di partai terakhir yang akan berlangsung pada 10 Oktober 2017.

Untuk mendampingi Messi, dari 23 pemain yang dipanggilnya, Jorge Sampaoli punya opsi striker bintang lain yaitu Paulo Dybala dan Mauro Icardi. Cukup mengundang pertanyaan bahwa pada pertandingan sebelumnya menghadapi Peru pada 5 Oktober 2017, kedua pemain bintang ini justru dicadangkan. Sampaoli memilih untuk memberi kesempatan pada Alajandro Gomez (Atalanta) dan Dario Benedetto (Boca Juniors). Keputusan ini tidak berakhir gemoilang karena hasil akhir pertandingan melawan Peru adalah imbang tanpa gol.

Berikutnya Sampaoli tidak boleh membuat kesalahan saat menyusun formasi pemain menghadapi Ekuador. Argentina butuh kemenangan untuk menjaga peluangnya lolos ke piala duniatahun depan.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Argentina_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Category:Argentina_national_football_team_managers
https://en.wikipedia.org/wiki/Gerardo_Martino
http://www.goal.com/en/match/argentina-v-peru/lineups/a34es3lr4mfijbpwfcet4rpbd

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan, tidak merendahkan pihak manapun dan tidak menyinggung SARA