Showing posts with label Leicester City. Show all posts
Showing posts with label Leicester City. Show all posts

Saturday, 25 February 2017

Terima Kasih, Ranieri

Agaknya ada banyak reaksi negatif atas keputusan Leicester City memecat Claudio Ranieri. Rata-rata pihak yang tidak setuju tersebut berargumen bahwa baru sembilan bulan lalu Ranieri dilepas hanya sembilan bulan setelah memimpin Leicester City menjuarai 2015-16. Dilihat dari sudut pandang seperti ini, keputusan Leicester City terasa seperti "kejam" dan "tidak tahu terima kasih".

Masalah sudut pandang ini krusial sekali dalam memahami situasi ini. Dengan kondisi Leicester kalah lima kali beruntun di EPL dan hanya berjarak satu angka dari degradasi, keputusan untuk mempertahankan ataukah melepas Claudio Ranieri ada di tangan manajemen Leicester City.  Untuk itu, kita harus melihat masalah ini dari sudut pandang ke kepentingan Leicester City.

Leicester City, bagaimanapun juga, adalah tim semenjana. Target utama mereka setiap musim adalah bertahan di EPL. Degradasi ke championship akan mengganggu neraca keuangan mereka, dan mungkin saja Leicester City harus terpaksa melepas pemain-pemain terbaik. Jika sudah terdegradasi, tidak mudan untuk kembali ke EPL. Terakhir kalinya Leicester City terdegradasi tahun 2009, mereka harus berjuang lima tahun sebelum akhirnya  bisa promosi ke EPL di tahun 2014.

Keberhasilan mencapai juara EPL tahun lalu adalah pencapaian terbaik Leicester City sepanjang sejarah. Keberhasilan menembus fase 16 besar liga champions adalah bonus yang menyenangkan. Tapi bagaimanapun juga prioritas utama Leicester city tetaplah bertahan di EPL dan tidak terdegradasi.

Secara objektif, Claudio Ranieri mungkin terkesan "kehabisan akal". Leicester mengalami kekalahan dalam lima laga terakhir di EPL, dan sama sekali tidak mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhir. Mengingat jarak mereka dengan zona degradasi tinggal satu poin, tindakan Leicester City untuk melepas Ranieri sangat bisa dimengerti.

Seperti kata Jose Mourinho, nama Claudio Ranieri sebenarnya pantas dijadikan nama stadion markas Leicester City, yang  saat ini bernama King Power stadium. Bagaimanapun juga, Ranieri adalah satu-satunya pelatih sepanjang sejarah yang mampu membawa Leicester City menjadi juara EPL. walaupun begitu, keputusan Leicester City untuk melepas ranieri juga sangat beralasan.

Bagaimanapun juga, publik sepakbola harus berterimakasih pada Ranieri atas prestasinya membawa Leicester City menjadi kampiun EPL musim lalu. Ternyata tim semenjana seperti Leicester city pun bisa menjadi juara liga primer Inggris.

Referensi: https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/3430639/leicester-pecat-ranieri
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Leicester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Leicester_City_F.C.
http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/jose-mourinho-shows-support-sacked-9911187

Monday, 18 July 2016

Sulitnya Memprediksi Juara EPL Musim 2016-2017,

Sulit sekali memprediksi liga Inggris musim ini. Jangankan prediksi juara EPL, memperkirakan empat besar yang akan lolos ke UCL juga tidak mudah. Sejumlah klub besar berganti pelatih, dan jendela transfer masih terbuka hingga awal Agustus.

Juara bertahan Leicester City bukan favorit juara. Hengkangnya N'Golo Kante mungkin akan diikuti oleh pilar-pilar lainnya. Ketebalan skuad Claudio Ranieri juga jadi pertanyaan karena mereka akan tampil di liga Champions.

Runner-up Tottenham Hotspur dalam kondisi lebih baik. Mauricio Pochettino masih diperkuat pemain-pemain pilarnya. Dengan strategi transfer yang tepat, Spurs akan semakin kuat dan mantap. Sudah seharusnya Tottenham Hotspur mengincar gelar juara musim ini.

Tapi Tottenham tak bisa jumawa. Sejumlah klub besar mengganti manajer mereka dengan nama-nama tenar. Manchester United mendatangkan Jose Mourinho, Manchester City merekrut Pep Guardiola dan Chelsea mengikat Antonio Conte.

Tapi bicara tentang manajer tenar menangani klub besar, Liverpool lebih beruntung. Mereka sudah mendatangkan Jürgen Klopp musim lalu. Setidaknya Klopp sudah start lebih dahulu dari Mou, Conte dan Pep, walaupun Liverpool musim lalu masih bermasalah soal konsistensi dan produktivitas mencetak gol.

Jangan lupakan Arsenal. Tentunya Arsene Wenger ingin memenangkan gelar di tahun terakhir kontraknya bersama Arsenal. Siapa tahu kali ini Arsenal bisa mengatasi momok mereka: kehabisan bensin di tengah putaran kedua

Wednesday, 13 July 2016

Portugal Berjaya Di Eropa Dengan Formasi 4-4-2

Formasi 4-2-3-1 masih menjadi formasi yang populer saat ini. Di ajang Euro 2016, sejumlah tim-tim besar seperti Perancis, Jerman, Belgia dan Kroasia menggunakan formasi 4-2-3-1. Tapi yang berjaya sebagai juara piala Eropa 2016 adalah Portugal yang memainkan formasi 4-4-2..

Sebelumnya Claudio Ranieri juga berhasil membawa Leicester City menjuarai liga Inggris dengan formasi 4-4-2. Prestasi yang luar biasa karena Leicester City hanyalah tim kecil yag tidak diunggulkan. Prestasi Leicester seperti memberi sinyal bahwa formasi 4-4-2 masih konsisten dengan era sepakbola modern.

Di Euro 2016 giliran Fernando Santos yang berjaya setelah menerapkan formasi 4-4-2 untuk timnas Portugal. Dengan formasi ini Porugal bisa mengandalkan Cristiano dan Nani untuk menjadi duet di lini depan. Mereka berdua ternyata memang porduktif mencetak gol untuk Portugal.

Fernando Santos tidak kaku dalam menerapkan formasi 4-4-2. Saat menghadapi Islandia penampilan pertama, formasi yang dimainkan adalah 4-1-2-1-2. Sementara saat menghadapi Polandia di perempat final dan Perancis di final, formasi yang dimainkan adalah 4-1-3-2. Artinya, formasi 4-4-2 bisa dimodifikasi untuk disesuaikan dengan materi pemain yang dimiliki dan lawan yang dihadapi.

Masih harus dilihat apakah keberhasilan di EPL dan piala Eropa akan mendongkrak kembali kepercayaan pada formasi 4-4-2.

Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/341
https://www.whoscored.com/Teams/336
https://www.whoscored.com/Teams/339
https://www.whoscored.com/Teams/337
https://www.whoscored.com/Teams/338
https://www.whoscored.com/Teams/340/Fixtures/Portugal-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035197/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1086997/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1088528/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1092392/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1096711/Live