Showing posts with label Piala Eropa. Show all posts
Showing posts with label Piala Eropa. Show all posts

Friday, 15 July 2016

Juara Eropa 2016 dan Tiga Besar Porto, Benfica dan Sporting

Skuad Portugal yang menjuarai Euro 2016 didominasi pemain-pemain yang bermain di liga-liga asing. Dari 23 pemain yang dibawa, 16 diantaranya merumput di luar negeri, dan hanya 7 orang yang bermain untuk klub Portugal. Hal ini menunjukkan bahwa memang tempat ideal untuk karir pemain sepakbola adalah liga-liga besar seperti EPL, La Liga atau Bundesliga.

Tapi kalau kita runut perjalanan karir pemain-pemain ini, sebanyak 19 pemain pernah bermain untuk atau dibina oleh tiga klub besar Portugal: Sporting, Porto dan Benfica. CR7, Nani, Joao Moutinho dan Ricardo Quaresma adalah mantan pemain Sporting dan lulusan akademi Sporting. Pepe membangn reputasinya di Porto, sementara Bruno Alves dan Ricardo Carvalho adalah mantan pemain Porto yang juga lulusan akademi Porto. Bintang muda Renato Sanches dan André Gomes mantan pemain Benfica dan lulusan akademi Benfica.

Liga Portugal memang didominasi oleh Sporting, Porto dan Benfica. Benfica mengoleksi 35 gelar juara liga Portugal, disusul Porto dengan 27 gelar dan Sporting dengan 18 gelar. Hanya dua kali gelar juara Primeira Liga lepas dari tiga klub ini.

Situasi ini jelas lebih ideal daripada liga Jerman yang didominasi Bayern Munich atau liga Perancis dengan PSG terlalu kuat disbanding tim lainnya. Di Primeira Liga kompetisi hidup karena Sporting, Porto dan Benfica bersaing untuk menjadi yang terbaik. Pemain yang bersinar bersama klub kecil jadi punya kesempatan berprestasi lebih tinggi lagi Tentunya mereka juga akan merekrut pemain-pemain yang berprestasi bersama klub yang lebih kecil dan memberi kesempatan meraih prestasi yang lebih tinggi bersama klub besar.

Hebatnya lagi, ketiga klub ini juga serius dalam pengembangan pemain muda. Sebanyak 16 anggota skuad Portugal ke Euro 2016 adalah lulusan akademi salah satu dari tiga klub besar ini. Artinya, talenta pemain dikenali sejak dini oleh klub besar sehingga kemungkinan berkembangnya bisa optimal.

Posisi Nama Penampilan Gol Klub Mantan Klub Akademi
Kiper Rui Patrício 52 0 Sporting Sporting Sporting
Kiper Anthony Lopes 4 0 Lyon
Lyon
Kiper Eduardo 35 0 Dinamo Zagreb
Braga
Bek Bruno Alves 86 10 Cagliari Porto Porto
Bek Pepe 77 3 Real Madrid Porto Corianthians-AL
Bek José Fonte 16 0 Southampton
Sporting
Bek Raphaël Guerreiro 12 2 Borussia Dortmund
Caen
Bek Ricardo Carvalho 89 5 Monaco Porto Porto
Bek Eliseu 18 1 Benfica Benfica Belenenses
Bek Cédric 15 0 Southampton Sporting Sporting
Gelandang João Moutinho 90 4 Monaco Sporting Sporting
Gelandang João Mário 18 0 Sporting Sporting Sporting
Gelandang Vieirinha 25 1 VfL Wolfsburg Porto Porto
Gelandang Danilo 17 1 Porto Porto Benfica
Gelandang William Carvalho 25 0 Sporting Sporting Sporting
Gelandang André Gomes 13 0 Valencia Benfica Benfica
Gelandang Renato Sanches 11 1 Bayern Munich Benfica Benfica
Gelandang Adrien Silva 13 0 Sporting Sporting Sporting
Penyerang Cristiano Ronaldo 133 61 Real Madrid Sporting Sporting
Penyerang Éder 29 4 Lille
ADC Adémia
Penyerang Nani 103 20 Valencia Sporting Sporting
Penyerang Rafa Silva 9 0 Braga
Feirense
Penyerang Ricardo Quaresma 57 8 Beşiktaş Sporting Sporting

Referensi:https://en.wikipedia.org/wiki/Portugal_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Rui_Patr%C3%ADcio
https://en.wikipedia.org/wiki/Anthony_Lopes
https://en.wikipedia.org/wiki/Eduardo_Carvalho
https://en.wikipedia.org/wiki/Bruno_Alves
https://en.wikipedia.org/wiki/Pepe_(footballer,_born_1983)
https://en.wikipedia.org/wiki/Jos%C3%A9_Fonte
https://en.wikipedia.org/wiki/Rapha%C3%ABl_Guerreiro
https://en.wikipedia.org/wiki/Ricardo_Carvalho
https://en.wikipedia.org/wiki/Eliseu
https://en.wikipedia.org/wiki/C%C3%A9dric_Soares
https://en.wikipedia.org/wiki/Jo%C3%A3o_Moutinho
https://en.wikipedia.org/wiki/Jo%C3%A3o_M%C3%A1rio_(Portuguese_footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Vieirinha
https://en.wikipedia.org/wiki/Danilo_Pereira_(Portuguese_footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/William_Carvalho
https://en.wikipedia.org/wiki/Andr%C3%A9_Gomes
https://en.wikipedia.org/wiki/Renato_Sanches
https://en.wikipedia.org/wiki/Adrien_Silva
https://en.wikipedia.org/wiki/Cristiano_Ronaldo
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89der_(Portuguese_footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Nani
https://en.wikipedia.org/wiki/Rafa_Silva
https://en.wikipedia.org/wiki/Ricardo_Quaresma

Wednesday, 13 July 2016

Portugal Berjaya Di Eropa Dengan Formasi 4-4-2

Formasi 4-2-3-1 masih menjadi formasi yang populer saat ini. Di ajang Euro 2016, sejumlah tim-tim besar seperti Perancis, Jerman, Belgia dan Kroasia menggunakan formasi 4-2-3-1. Tapi yang berjaya sebagai juara piala Eropa 2016 adalah Portugal yang memainkan formasi 4-4-2..

Sebelumnya Claudio Ranieri juga berhasil membawa Leicester City menjuarai liga Inggris dengan formasi 4-4-2. Prestasi yang luar biasa karena Leicester City hanyalah tim kecil yag tidak diunggulkan. Prestasi Leicester seperti memberi sinyal bahwa formasi 4-4-2 masih konsisten dengan era sepakbola modern.

Di Euro 2016 giliran Fernando Santos yang berjaya setelah menerapkan formasi 4-4-2 untuk timnas Portugal. Dengan formasi ini Porugal bisa mengandalkan Cristiano dan Nani untuk menjadi duet di lini depan. Mereka berdua ternyata memang porduktif mencetak gol untuk Portugal.

Fernando Santos tidak kaku dalam menerapkan formasi 4-4-2. Saat menghadapi Islandia penampilan pertama, formasi yang dimainkan adalah 4-1-2-1-2. Sementara saat menghadapi Polandia di perempat final dan Perancis di final, formasi yang dimainkan adalah 4-1-3-2. Artinya, formasi 4-4-2 bisa dimodifikasi untuk disesuaikan dengan materi pemain yang dimiliki dan lawan yang dihadapi.

Masih harus dilihat apakah keberhasilan di EPL dan piala Eropa akan mendongkrak kembali kepercayaan pada formasi 4-4-2.

Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/341
https://www.whoscored.com/Teams/336
https://www.whoscored.com/Teams/339
https://www.whoscored.com/Teams/337
https://www.whoscored.com/Teams/338
https://www.whoscored.com/Teams/340/Fixtures/Portugal-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035197/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1086997/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1088528/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1092392/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1096711/Live

Tuesday, 12 July 2016

Mendadak Pemimpin

Final Euro 2016 antara Perancis vs Portugal. Kapten Portugal yaitu Cristiano Ronaldo mengalami cedera pada menit 25 dan harus meninggalkan lapangan. Jabatan sebagai kapten Portugal di lapangan beralih pada rekannya, Nani.

Nani dua tahun lebih muda dari Cristiano Ronaldo. Dahulu Cristiano Ronaldo dan Nani sempat bermain bersama di Manchester United. Talenta Nani tidak bisa dibantah, sehingga sempat ada harapan kalau suatu saat Nani akan menjadi setara CR7, salah satu pemain terbaik dunia saat ini.ta Sayangnya pamor Nani makin lama makin surut, agaknya karena performanya yang dianggap labil.

Demikianlah, di final piala Euro 2016, Nani yang labl itu harus menerima tongkat kepemimpinan timnas Portugal. Tantangan yang sangat berat secara teknis maupun non teknis. Tim Perancis lebih diunggulkan, punya pemain-pemain hebat, tampil ofensif dan tampil di hadapan pendukung sendiri.

Ternyata Nani menjawab tantangan itu dengan baik sekali. Menghadapai Perancis yang ofensif, Nani tampil baik untuk menunjukkan bahwa Portugal juga punya kemampuan untuk mengancam gawang Perancis dan tidak serta merta menjadi bulan-bulanan karena cederanya CR7.

Situs whoscored.com memberikan nilai 7.28 untuk Nani. Kapten dadadakan ini tercatat melepaskan dua tembakan ke gawang, lima kali melakukan dribel.dan tiga kali memberikan umpan silang. Nani juga tercatat. Barangkali indikasi betapa Nani menyusahkan Perancis adalah empat pelanggaran yang dilakukan pemain-pemain Perancis terhadapnya.

Ada seorang pemimpin lain yang membantu tugas Nani dalam pertandingan ini. Dia adalah Pepe, bek yang punya reputasi sebagai "penjahat", terutama terkait Lionel Messi. Bek Real Madrid ini tampil kokoh memimpin lini belakang Portugal yang diisi pemain-pemain yang belum banyak pengalaman membela timnas: bek kanan Cédric, bek kiri Raphaël Guerreiro dan bek tengah José Fonte.

Kerja keras Nani dan Pepe tidak sia-sia. Biarpun harus menghadpi gempuran terus-menerus dari Perancis, Portugal mampu memenangkan final Euro 2016 ini dengan skor 1-0. Ini adalah gelar piala Eropa pertama yang dimenangkan oleh Portugal.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Portugal_national_football_team
https://www.whoscored.com/Matches/1096711/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1096711/LiveStatistics/International-European-Championship-2016-Portugal-France

Monday, 11 July 2016

Éder, Pahlawan Kemenangan Portugal di Euro 2016

Portugal punya pemain terkenal seperti Cristiano Ronaldo, Nani dan Pepe. Portugal juga punya pemain muda berbakat seperti Renato Sanches. Tapi yang menjadi penentu keberhasilan mereka menjuarai Euro 2016 adalah pemain kurang terkenal bernama Éder.

Nama lengkapnya adalah Éderzito António Macedo Lopes. Penyerang 28 tahun ini dilahirkan di negara Guinea-Bissau, Afrika. Striker jangkung setinggi 190 cm ini sudah pindah ke Portugal sejak masa kanak-kanak dan memutuskan untuk membela tim nasional Portugal.
Menurut whoscored.com, Eder adalah pemain yang bagus dalam melepaskan umpan-umpan pendek ini. Pemain tinggi besar itu disebut bukan tipe pemain yang gemar melakukan diving. Sebagai striker, penyelesaian akhirnya juga bagus.

Karir sepakbola Éder tidaklah mulus. Dia harus memulai karirnya bersama tim liga level bawah seperti Oliveira Hospital dan Tourirenze. Untungnya Tourirenze adalah milik klub Primera Liga, Académica. Agaknya ketajaman Éder menarik Académica untuk merekrutnya. Saat itu Éder berusia 20 tahun.

Éder memperkuat Académica selama empat tahun. Prestasinya tidak terlalu bagus. Dari 83 partai bermain untuk Académica di Primeira Liga selama empat tahun itu, Éder hanya mencetak 12 gol. Bukan catatan yang mengesankan untuk seorang penyerang.

Karir Éder meningkat di klub berikutnya, Braga. Tiga musim bersama klub ini, Éder mencetak 26 gol dari 60 penampilan di Primeira Liga. Penampilan apiknya bersama Braga membuatnya dilirik tim nasional. Éder memperkuat skuad timnas Portugal di piala dunia 2014 di Brazil. Saat itu posisinya masih sebagai pelapis bagi striker senior seperti Hugo Almeida dan Helder Postiga.

Éder mencoba peruntungan di Swansea City awal musim lalu, tapi sulit mendapat kesempatan. Untunglah dia bisa mendapat kesempatan dipinjamkan ke klub Perancis Lille, dimana dia mampu menunjukkan ketajamannya, mencetak 6 gol dari 13 penampilan di liga Perancis. Saat itu Eder sudah sepenuhnya merupakan pemain Lille, bukan lagi pemain pinjaman.
Éder sebenarnya tidak banyak mendapat kesempatan bermain di Euro 2016. Portugal mengandalkan Cristiano Ronaldo dan Nani di lini depan, dan keduanya menjawabnya dengan penampilan yang bagus. Peluang bermain bagi Éder terbatas hanya sebagai pemain pengganti.

Momen bersejarah bagi Éder terjadi final Euro 2016. Menggantikan Renato Sanches, Eder menjad pemain yang menentukan kemenangan Portugal. Umpan dari Joao Moutinho di luar kotak penalty mampu dilesakkan lewat sebuah tendangan keras untuk menggetarkan jala gawang tim lawan mereka Perancis. Itulah satu-satunya di pertandingan itu dan Portugal memenangkan piala Eropa untuk pertama kalinya.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89der_(Portuguese_footballer)
https://www.whoscored.com/Players/43922
https://en.wikipedia.org/wiki/Portugal_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89der_(Portuguese_footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/F.C._Oliveira_do_Hospital
https://en.wikipedia.org/wiki/G.D._Tourizense 

Sunday, 10 July 2016

CR7 vs Antoine Griezmann

Mungkin banyak orang berpendapat bahwa Portugal terlalu mengandalkan Cristiano Ronaldo. Akan halnya Perancis, mungkin sering dianggap sebagai tim yang solid yang tidak mengandalkan satu pemain tertentu. Walaupun begitu, tidak ada yang bisa membantah kalau nama Antoine Griezmann meroket saat ini berkat perannya di timnas Perancis di ajang Euro 2016 ini. Keduanya akan menjadi andalan negara masing-masing untuk berjuang memenangkan gelar piala Eropa 2016.

Tanggal Partai Pencetak Gol Pencetak Assist
14-Juni-2016 Portugal vs Islandia Nani Andre Gomes
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Nani Cristiano Ronaldo
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Cristiano Ronaldo João Mário
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Cristiano Ronaldo Ricardo Quaresma
25-Juni-2016 Portugal vs Kroasia Ricardo Quaresma
30-Juni-2016 Portugal vs Polandia Renato Sanches Nani
06-Juli-2016 Portugal vs Wales Cristiano Ronaldo Raphael Guerreiro
06-Juli-2016 Portugal vs Wales Nani Cristiano Ronaldo












Tanggal Partai Pencetak Gol Pencetak Assist
10-Juni-2016 Perancis vs Rumania Olivier Giroud Dimitri Payet
10-Juni-2016 Perancis vs Rumania Dimitri Payet N'Golo Kanté
15-Juni-2016 Perancis vs Albania Antoine Griezmann Adil Rami
15-Juni-2016 Perancis vs Albania Dimitri Payet
26-Juni-2016 Perancis vs Irlandia Antoine Griezmann
26-Juni-2016 Perancis vs Irlandia Antoine Griezmann Olivier Giroud
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Olivier Giroud Blaise Matuidi
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Paul Pogba Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Dimitri Payet Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Olivier Giroud Dimitri Payet
07-Juli-2016 Perancis vs Jerman Antoine Griezmann
07-Juli-2016 Perancis vs Jerman Antoine Griezmann

Statistik menunjukkan, bahwa pengaruh kedua pemain ini dalam membantu timnya mencetak gol hamper sama. Cristiano Ronaldo mencetak 3 gol dan memberikan 2 assists, yang artinya kontribusi langsungnya terhadap 8 gol Portugal di Euro 2016 mencapai 62.5%. Di pihak lain, Griezmann mencatatkan 6 gol dan 2 assist, yang dapat diartikan sebagai kontribusi langsung 61.53% terhadap 13 gol Perancis di ajang yang sama.

Portugal mencatatkan perbaikan di lini pertahanan dalam tiga partai terakhir. Menempatkan José Fonte sebagai bek tengah menggantikan pemain veteran Ricardo Carvalho agaknya memberi pengaruh positif. Hal yang sama dikatakan untuk dua bek sayap muda yaitu Cédric dan Raphael Guerreiro.

Perancis sebaliknya menunjukkan peningkatan di lini ofensif. Sembilan gol mereka cetak dalam tiga partai terakhir. Mereka sepertinya makin mantap menempatkan Olivier Giroud sebagai big man yang didukung oleh tiga gelandang serang yaitu Dimitri Payet, Antoine Griezmann dan Paul Pogba.

Melihat dari ganasnya lini depan Perancis akhir-akhir ini, rasanya mereka layak diunggulkan memenangkan partai final Euro 2016. Apalagi mereka bertindak sebagai tuan rumah. Namun jika pertandingan berlanjut sampai babak adu penalty, sepertinya Portugal menjadi pihak yang lebih siap.


Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/340/Show/Portugal-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Iceland
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Austria
https://www.whoscored.com/Matches/1035197/Live/International-European-Championship-2016-Hungary-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1086997/Live/International-European-Championship-2016-Croatia-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1088528/Live/International-European-Championship-2016-Poland-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1092392/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Wales
https://www.whoscored.com/Teams/341/Show/France-France
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035170/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1086999/Live/International-European-Championship-2016-France-Ireland
https://www.whoscored.com/Matches/1090480/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1092454/Live

Friday, 8 July 2016

Duet "Asterix Obelix" Antoine Griezmann dan Olivier Giroud

Antoine Griezmann dan Olivier Giroud mungkin bukan duet striker dalam arti biasa. Dalam partai semifinal menghadapi Jerman kemaren misalnya, posisi Giroud adalah sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1. Akan halnya Griezmann, posisinya adalah sebagai gelandang serang.

Griezmann tingginya 175 cm, sementara Giroud 192 cm. Mereka ibarat Asterix yang kecil tapi trengginas dan Obelix yang besar dan kuat. Sebagai striker tunggal, Giroud berperan dalam duel-duel yang membutuhkan kekuatan fisik. Sementara Griezmann justru bisa memaksimalkan ketajamannya dengan berperan sebagai gelandang serang di belakang Giroud.

Kerjasama mereka menjadi faktor penentu gol kedua Perancis pada semifinal euro 2016 melawan Jerman. Umpan lambung Paul Pogba tidak bisa diselamatkan dengan sempurna oleh kiper Jerman Manuel Neuer karena harus berduel dengan Giroud di kotak penalti. Bola muntah menuju ke arah Griezmann yang tanpa ampun menggetarkan jala gawang Jerman.


Skema yang lebih bersih terlihat sebelumnya pada partai 16 besar melawan Irlandia. Umpan silang dari bek kanan Bacary Sagna dijinakkan dengan sundulan oleh Giroud ke arah Griezmann. Inilah awal dari gol Griezmann yang penentu kemenangan Perancis di laga tersebut.


Griezmann sudah mencetak 6 gol dan 2 assist di Euro 2016, sementara Giroud 3 gol dan 2 assist. Ketajaman mereka akan kembali diuji di partai final euro 2016 menghadapi Portugal senin dinihari 11 Juli 2016 jam 02:00.

Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/341
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live/International-European-Championship-2016-France-Romania
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live/International-European-Championship-2016-France-Albania
https://www.whoscored.com/Matches/1035170/Live/International-European-Championship-2016-Switzerland-France
https://www.whoscored.com/Matches/1086999/Live/International-European-Championship-2016-France-Ireland
https://www.whoscored.com/Matches/1090480/Live/International-European-Championship-2016-France-Iceland
https://www.whoscored.com/Matches/1092454/Live/International-European-Championship-2016-Germany-France
https://en.wikipedia.org/wiki/Antoine_Griezmann
https://en.wikipedia.org/wiki/Olivier_Giroud
Foto dari https://i.ytimg.com/vi/4LchJBSxHdA/maxresdefault.jpg






Wednesday, 6 July 2016

Antoine Griezmann dan Orang-Orang Goth

Sebuah seri komik Asterix membahas tentang orang-orang Goth. Memang mereka bukan tandingan ramuan ajaib sang dukun Panoramix yang bisa Asterix dan rekannya Obelix menjadi super kuat. Tapi Panoramix sudah menyadari kekuatan orang-orang Goth dalam berperang. untuk menghindari invasi dari orang-orang Goth, Panoramix memilih untuk mengadu domba suku-suku Goth. Dengan begitu orang-orang Goth jadi sibuk perang saudara dan lupa untuk menginvasi Eropa.

Invasi suku Goth ini akhirnya terjadi juga seiring dengan melemahnya imperium Romawi. Pada masa Theodoric the Great tahun 523, Goth sudah menguasai sebagian besar pantai laut tengah. Wilayah kekuasaan mereka mencakup wilayah Spanyol. Perancis, Italia, sebagian Balkan, dan sering mengganggu daerah Byzantium.

Di jaman modern, Goth adalah salah satu etnis di Jerman. Sementara Asterix, Obelix dan Panoramix adalah orang Galia, penduduk asli Perancis. Perancis dan Jerman akan bertemu di semifinal Euro 2016 pada jumat dinihari 8 Juli 2016.

Mengikuti logika komik Asterix, mungkin Perancis harus berharap menemukan ramuan Panoramix sebelum pertandingan dimulai. Jerman adalah tim yang sangat kuat. Materi pemain kelas satu, skill bagus, mental kuat, main fisik juga OK. Partai perempatfinal melawan Italia menunjukkan kalau mereka juga bagus dalam menghadapi tim yang mengandalkan strategi.

Tapi Perancis hari ini bukan Galia. Seperti Britania yang diinvasi oleh Anglo dan Saxon, Galia juga diinvasi oleh suku Franka, yang masih dekat kekerabatannya dengan Goth. Dan timnas Perancis terkenal sebagai tim yang punya pemain multikultural seperti Paul Pogba, Anthony Martial, Kingsley Coman, Paul Pogba dan Bacary Sagna.

Btw, sosok Antoine Griezmann yang cukup "mungil" untuk orang Eropa mengingatkan pada Asterix :p

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Goths
https://en.wikipedia.org/wiki/Theoderic_the_Great
https://en.wikipedia.org/wiki/Franks
https://en.wikipedia.org/wiki/France_national_football_team

Wednesday, 29 June 2016

Para Top Skorer Yang Masih Bungkam Di Euro 2016

Striker yang tajam selalu menjadi pusat perhatian. Adalah wajar jika striker yang tampil tajam di liga juga diharapkan tampil tajam saat membela negara. Apalagi jika striker tersebut berstatus top skorer di liga tempatnya berkompetisi.

Setidaknya ada tiga topskorer liga yang tampil di Euro 2016. Ada Harry Kane yang menetak 25 gol untuk Tottenham Hotspurs di EPL. Ada juga Zlatan Ibrahimović yang mengemas 38 gol bersama Paris Saint-Germain Di Perancis. Tentu saja juga ada topskorer Bundesliga, Robert Lewandowski yang punya catatan 30 gol musim ini bersama Bayern Munich.

Semua nama diatas belum mencatatkan satu gol pun di piala Eropa 2016 ini. Zlatan dan Swedia sudah tersisih di babak penyisihan. Harry Kane dan Inggis juga terpental di babak 16 besar. Praktis hanya Robert Lewandowski yang masih punya peluang mencetak gol di Euro 2016 ini.

Paceklik ini cukup mengherankan, apalagi bagi striker yang sudah lama memperkuat timnas dan biasanya tajam bagi timnas. Robert Lewandowski sudah 80 kali tampil untuk Polandia dan sudah mencatatkan 34 gol. Begitupun Zlatan Ibrahimović yang merupakan andalan Swedia, punya catatan 62 gol dari 116 partai. Hanya Harry Kane yang masih tergolong hjau, baru tampil 16 kali untuk timnas Inggris dan menyumbangkan 5 gol.

Terlepas dari partai-partai sebelumnya, Polandia tentunya tetap mengharapkan gol dari Lewandowski.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Bundesliga
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Ligue_1
https://en.wikipedia.org/wiki/Harry_Kane
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Lewandowski
https://en.wikipedia.org/wiki/Zlatan_Ibrahimovi%C4%87

Tuesday, 28 June 2016

Sejarah Pertemuan Antar Laga di Perempat Final Euro 2016

Dalam artikel ini ditampilkan sejarah pertemuan dari masing-masing dari empat partai perempat final Euro 2016. Yang ditampilkan hanyalah pertemuan yang berlangsung sejak tahun 2000. Dengan demikian diharapkan datanya masih valid dan relevan dengan kekuatan masing-masing tim saat ini.

Ada sejumlah hal menarik yang dapat kita baca disini. Misalnya Wales dan Belgia ternyata bertemu sebelumnya di fase grup kualifikasi Euro 2016 ini. Belgia mungkin diatas kertas lebih kuat, tapi nyatanya pertemuan mereka di babak kualifikasi berakhir dengan satu hasil seri dan satu partai berbuah kemenangan untuk Wales.

Begitu juga dengan Italia vs Jerman. Sebagai juara dunia dan dilihat dari materi pemain yang dimikinya, Jerman jelas favorit. Tapi sejarah pertemuan kedua tim ini agaknya lebih menguntungkan Italia.

Polandia vs Portugal






Tanggal Tempat Ajang Tim 1 Skor Tim 2
10-06-2002 Jeonju Piala Dunia 2002 Polandia 0-4 Portugal
11-10-2006 Chorzów Kualifikasi Euro 2008 Polandia 2-1 Portugal
08-09-2007 Lisbon Kualifikasi Euro 2008 Portugal 2-2 Polandia
29-02-2012 Warsaw Persahabatan Polandia 0-0 Portugal


















Wales vs Belgia






Tanggal Tempat Ajang Tim 1 Skor Tim 2
07-09-2012 Cardiff Kualifikasi Piala Dunia 2014 Wales 0-2 Belgia
15-10-2013 Brussels Kualifikasi Piala Dunia 2014 Belgia 1-1 Wales
16-11-2014 Brussels Kualifikasi Euro 2016 Belgia 0-0 Wales
12-06-2015 Cardiff Kualifikasi Euro 2016 Wales 1-0 Belgia


















Jerman vs Italia






Tanggal Tempat Ajang Tim 1 Skor Tim 2
20-08-2003 Stuttgart Persahabatan Jerman 0-1 Italia
01-03-2006 Florence Persahabatan Italia 4-1 Jerman
04-07-2006 Dortmund WC-18 Jerman 0-2 Italia
09-02-2011 Dortmund Persahabatan Jerman 1-1 Italia
28-06-2012 Warsaw Euro 2014 Jerman 1-2 Italia
15-11-2013 Milan Persahabatan Italia 1-1 Jerman
29-03-2016 Munich Persahabatan Jerman 4-1 Italia


















Perancis vs Islandia






Tanggal Tempat Ajang Tim 1 Skor Tim 2
27-05-2012 Valenciennes Persahabatan France 3-2 Iceland

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
http://eu-football.info/_matches.php?id=156&oppo=159
http://eu-football.info/_matches.php?id=218&oppo=21
http://eu-football.info/_matches.php?id=86&oppo=111
http://eu-football.info/_matches.php?id=73&oppo=103

Sunday, 26 June 2016

Kembalinya Mario Gómez

Spanyol dan Jerman punya masalah yang sama menjelang Euro 2016 ini, yaitu menemukan striker pencetak gol yang tajam. Striker veteran Jerman Miroslav Klose sekarang sudah 38 tahun, sulit diandalkan sebagai andalan utama lini depan. Begitu juga Spanyol kesulitan untuk menemukan striker baru untuk menggantikan peran David Villa yang sudah melewatip terforma terbaiknya.

Kedua negara raksasa sepakbola ini ternyata menyelesaikan masalah ini dengan cara yang berbeda. Spanyol mempercayakan penyerang belia Alvaro Morata sebagai andalan baru di lini depan. Jerman justru memilih penyerang stok lama: Mario Gómez.

Mario Gómez sudah dipercaya bermain untuk VFB Stuttgart sejak usia 18 tahun. Ketajamannya cukup mengesankan untuk striker muda. Enam tahun bersama Stuttgart, Gómez mencetak 63 gol dari 121 pertandingan Bundesliga. Bersama Stuttgart, Gómez memenangkan gelar Bundesliga 2006-2007.

Masa jaya Mario Gómez adalah saat bergabung dengan Bayern Munich dari 2009 s/d 2013. Saat ini dia mampu mencetak 75 gol dari 115 pertandingan Bundesliga. Bersama Bayern, Gómez memenangkan gelar juara Bundesliga 2009-2010 dan 2012-2013, serta gelar juara liga champions  2012-2103. Sayangnya kedatangan Mario Mandžukić membuat Gómez memutuskan untuk hengkang.

Setelah itu karir Mario Gómez merosot. Dua musim di Fiorentina, Mario Gómez gagal bersinar. Musim ini Gómez dipinjamkan ke klub Turki Besiktas. Gómez tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kembali bersinar dan membantu Besiktas menjuarai Superlig. Rekor gol Gómez di liga Turki sungguh mengesankan:26 gol dari 33 penampilan.

Setelah hampir empat tahun tak dilirik timnas, akhirnya tahun ini Mario Gómez kembali dipanggil. Hal ini tentunya tak lepas dari penampilan gemilangnya di Besiktas, dan juga minimnya sriker berkualitas yang dimiliki Jerman. Apalagi sebenarnya Gómez masih 30 tahun, masih berada di usia emas pemain bola.

Mario Gómez tidak menyian-nyiakan kesempatan emas ini. Sudah empat gol dicetaknya untuk timnas di tahun 2016 ini. Termasuk dua gol ke gawang Irlandia Utara dan Slowakiadi putaran final Euro 2016.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Mario_Gómez
https://en.wikipedia.org/wiki/Miroslav_Klose

Friday, 3 June 2016

Rumania dan Lini Pertahanan Terkuat Kualifikasi Euro 2016

Secara statistik, pemilik lini pertahanan terkuat selama penyisihan Euro bukanlah negara kuat sepakbola. Adalah Rumania yang mampu menjaga gawangnya sehingga hanya dua kali kebobolan sepanjang babak kualifikasi. Hebatnya lagi, Rumaniasama sekali tidak menderita kekalahan dalam babak kualifikasi Euro 2016 ini.

Rumania berada di grup F pada kualikasi Euro 2016. Tidak ada negara yang sangat kuat di grup ini. Rumania bersaing memperebutkan tiket ke Euro 2016 dengan Yunani, Hungaria, Finlandia, Irlandia Utara dan Kepulauan Faroe.

Rumania memulai perjuangannya dengan bertandang ke markas Yunani pada 7 September 2014. Ternyata Rumania mampu memenangkan partai tersebut dengan skor 1-0. Adalah penalti Cipria Marica, striker Steaua Bukarest yang menjadi penentu dalam pertandingan ini.


Setelah ini Rumania malah tertahan di kandang sendiri. Menjamu Hungaria pada 11 Oktober 2014
Rumania mampu unggul lebih dulu melalui sundulan Raul Rusescu, gelandang serang yang merumput di liga Turki bersama Osmanlinpor. Hungaria membalas lewat gol Balázs Dzsudzsák, dan pertandingan ini berakhir imbang 1-1.



Untunglah tiga hari kemudian Rumania kembali mencatat kemenangan di kandang lawan. Dua gol dari Bogdan Stancu membawa Rumania unggul 2-0 atas Finlandia. Bogdan Stancu adalah pemain yang mampu menempati posisi striker dan sayap kiri. Saat ini dia bermain di liga Turki bersama Gençlerbirliği S.K.


Partai berikutnya kembali berakhir dengan skor 2-0. Saat itu Rumania menjamu Irlandia Utara pada
14 November 2014. Kali ini dua gol Rumania diborong oleh Paul Papp, seorang bek tengah yang bisa tempatkan menjadi bek kanan.


Rentetat kembali berlanjut pada 29 Maret 2015 saat Rumania menjamu Kepulauan Faroe. Kemelut di kotak penalti berhasil dimanfaatkan Claudio Keșerü untuk mencetak gol satu-satunya di pertandingan ini. Keșerü  adalah penyerang yang mengandalkan kaki kiri, bermain untuk klub negeri sendiri Ludogorets Razgrad.


Setelah itu Rumania sempat mengalami kesulitan menggetarkan jala lawan. Tiga pertandingan berturut-turut berakhir tanpa gol. Demikianlah yang terjadi saat bertandang ke markas Irlandia Utara pada 13 Juni 2015, bertandang ke Hungaria pada 4 September 2015 dan menjamu Yunani pada 7 September 2015. Ketiga partai ini berakhir dengan gol 0-0.

Ancaman kekalahan pertama membayangi saat Rumania menjamu Finlandia 8 Oktober 2015. Finlandia unggul lebih dulu lewat Joel Pohjanpalo. Adalah gelandang bertahan Ovidiu Hoban yang menyamakan skor 1-1 dan menyelamatkan Rumania dari kekalahan.


Romania berhasil memenangkan partai terakhir saat bertandang menghadapi kepulauan Faoe pada 11 Oktober 2015 dengan skor 3-0. Dua gol pertama diborong oleh Constantin Budescu, gelandang serang yang merumput di liga Cina bersama Dalian Yifang. Gol ketiga dicetak Alexandru_Maxim, gelandang serang yang merumput di Jerman bersama Stuttgart.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_qualifying
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_qualifying_Group_F
https://en.wikipedia.org/wiki/Ciprian_Marica
https://en.wikipedia.org/wiki/Raul_Rusescu
https://en.wikipedia.org/wiki/Bogdan_Stancu
https://en.wikipedia.org/wiki/Paul_Papp
https://en.wikipedia.org/wiki/Claudiu_Ke%C8%99er%C3%BC
https://en.wikipedia.org/wiki/Ovidiu_Hoban
https://en.wikipedia.org/wiki/Constantin_Budescu
https://en.wikipedia.org/wiki/Alexandru_Maxim
















Wednesday, 18 May 2016

Video Highlight - Perjalanan Irlandia Menuju Piala Eropa

Irlandia tergabung di grup D babak kualifikasi piala Eropa 2016. Di grup itu ada tm juara dunia Jerman dan tim tangguh seperti Polandia dan Skotlandia. Bukan hal yang mudah bagi Irlandia untuk menghadapi negara-negara tersebut.

Irlandia memulai perjuangan dengan bertandang ke markas Georgia pada 7 September 2014. Aidan McGeady memborong dua gol kemenangan Irlandia 2-1, sementara Tornike Okriashvili mencetak gol balasan Georgia. McGeady adalah seorang sayap yang musim ini bermain di divisi championship untuk Sheffield Wednesday.



Pada pertandingan berikutnya pada 11 October 2014 Irlandia menjamu Gibraltar. Tiga gol perdana diborong oleh Robbie Keane, striker veteran yang saat ini bermain untuk LA Galaxy. Lepas turun minum, James McClean menambah gol untuk Irlandia. Gol kelima tercatat sebaga own goal dari kiper Gibraltar, Jordan Perez. Tak lama kemudian James McClean mencetak gol keduanya. Wes Hoolahan menutup pesta gol Irlandia dengan skor akhir 7-0.


Striker veteran Robbie Keane saat ini berkompetisi di USA untuk klub LA Galaxy. James McClean adalah sayap yang bermain untuk tim EPL West Bromwich Albion. Wes Hoolahan adalah gelandang serang yang bermain untuk klub divisi championship, Norwich City.

Tiga hari kemudian, mereka harus bertandang ke Gelsenkirchen menantang juara dunia Jerman. Tentunya tidak mengherankan jika Jerman mencetak gol lebih dulu. Tony Kroos mencetak gol indah lewat sepakan dari luar kotak penalti untuk membuat Jerman memimpin.



Irlandia tidak menyerah dan berusaha membalas. Gol untuk The Republic baru datang pada masa perpanjangan waktu lewat. Adalah bek tengah veteran yang bermain untuk Sunderland, John O'Shea yang menjadi pahlawan untuk Ireland mencuri satu angka di kandang juara dunia. Pertandingan berakhir imbang 1-1.


Tapi perjalanan Irlandia di babak kualifikasi ini memang tidak mulus. Mereka menelan kekalahan 0-1 saat melawat ke Skotlandia pada 14 November 2014. Gol tunggal timnas highlanders ini dicetak oleh Shaun Maloney. Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusinya sendiri, Maloney dua kali melakukan operan satu-dua sebelum melepaskan tembakan dari kotak penalti untuk menjebol gawang Irlandia.

Irlandia hampir saja menelan kekalahan di kandang sendiri saat menjamu Polandia pada 29 Maret 2015. Polandia mencetak gol lebih dulu lewat Slawomir Peszko. Sekali lagi Irlandia berhasi mengejar ketertinggalan pada masa injury time. Kali ini yang jadi pahlawan adalah Shane Long, striker Southampton.


Pada 13 June 2015. kesempatan datang bagi Irlandia untuk membalas kekalahan dari Skotlandia. Gol Jonathan Walters sempat membawa angin segar bagi Irlandia. Walter adalah pemain Stoke City, bisa bermain sebagai penyerang atas sebagau sayap. Sayang own goal dari John O'Shea membatalkan kemenangan Irlandia. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1.


Setelah empat partai tanpa kemenangan, akhirnya Irlandia kembali meraih tiga angka saat bertandang ke Gibraltar pada 4 September 2015. Gol pertama Irlandia disumbangkan oleh Cyrus Christie, bek kanan yang bermain untuk klub divisi championship yaitu Coventry City. Robbie Keane melanjutkannya dengan dua gol susulan. Shane Long mencetak gol terakhir di partai yang berakhir 4-0 untuk Irlandia.


Tiga hari kemudian Irlandia kembali meraih kemenangan, kali ini saat menjamu Georgia. Pertandingan ini berakhir dengan skor 1-0. Pencetak gol tunggal di pertandingan ini adalah Jonathan Walters.


Kemenangan paling gemilang Irlandia di babak kualifikasi ini adalah kemenangan 1-0 saat menjamu juara dunia Jerman pada 8 October 2015. Shane Long mencetak gol istimewa dalam partai yang berlangsung di Dublin ini. Tendangan gawang dari kiper Darren Randolph (West Ham) langsung dikejar oleh Shane Long dan akhirnya berhasil dijebloskan ke gawang Jerman.



Kemenangan atas Jerman itu sangat berharga, karena tiga hari kemudian Irlandia harus menelan kekalahan saat bertandang ke Polandia. 11 October 2015. Grzegorz Krychowiak mulai membuka angka, yang dibalas dengan tendangan penalti Jonathan Walters. Sundulan Robert Lewandowski membuat Polandia kembali unggul. Skor 2-1 bertahan sampai pertandingan berakhir.


Hasil lima kemenangan, tiga seri dan dua kekalahan menempatkan Irlandia di posisi ketiga grup D, Irlandia harus meneruskan perjuangan untuk lolos ke Euro 2016 ke babab playoff. Lawan yang harus dihadapi adalah Bosnia Herzegovina.

Bosnia menjadi tuang rumah partai pertama pada tanggal 13 November 2015. Liam Brady berhasil mencuri gol di kandang lawan, yang disamakan oleh Edin Dzeko, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 1-1. Liam Brady adalah pemain yang bisa bermain sebagai bek kiri ataupun sayap, saat ini berkompetisi di divisi championship bersama Norwich City.



Tiga hari kemudian, Irlandia ganti menjadi tuan rumah. Jonathan Walters memborong dua gol kemenangan Irlandia dan menjadikan partai ini berakhir dengan skor 2-0. Dengan demikian Irlanda berhasil lolos ke Euro 2016.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_qualifying_Group_D
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_qualifying_play-offs
https://en.wikipedia.org/wiki/Aiden_McGeady
https://en.wikipedia.org/wiki/Robbie_Keane
https://en.wikipedia.org/wiki/James_McClean
https://en.wikipedia.org/wiki/Jordan_Perez
https://en.wikipedia.org/wiki/John_O%27Shea
https://en.wikipedia.org/wiki/Shane_Long
https://en.wikipedia.org/wiki/Jonathan_Walters
https://en.wikipedia.org/wiki/Cyrus_Christie
http://www.bbc.com/sport/football/33543815
https://en.wikipedia.org/wiki/Darren_Randolph