Showing posts with label Jurgen Klopp. Show all posts
Showing posts with label Jurgen Klopp. Show all posts

Sunday, 19 March 2017

Ketangguhan Liverpool Melawan Sesama Tim Kuat EPL

Liverpool sudah tidak punya peluang realistis untuk menjadi juara. Mereka sebenarnya sempat tampil menjanjikan, menempati posisi kedua klasemen sementara EPL di akhir tahun 2016. Sayangnya begitu pasukan Jurgen Klopp memulai tahun 2017 dengan tanpa kemenangan, tepatnya dua kekalahan dan tiga hasil seri.

Saatnya Liverpool berada di posisi keempat klasemen sementara EPL dengan 55 poin dari 28 partai. Karena sudah tersingkir dari piala FA maupun piala liga, Liverpool hampir dipastikan akan mengakhiri musim ini tanpa satu raihan gelar juara pun. Satu-satunya hal yang masih bisa diperjuangkan adalah menyelesaikan kompetisi di posisi empat besar untuk merebut satu tiker ke liga champions. Untuk itu mereka harus bersaing dengan Manchester United dan Arsenal yang juga mengincar tiket yang sama.

Liverpool masih punya catatan menarik musim ini. Dalam sembilan pertandingan yang sudah dimainkan menghadapi sesama tim enam besar, Liverpool ternyata sama sekali tidak pernah kalah. Sampai saat ini Liverpool mencatatkan lima kemenangan dan empat hasil seri menghadapi sesama tim kuat penghuni papan atas klasemen EPL.

14 August 2016 Arsenal vs Liverpool 3–4
27 August 2016 Tottenham Hotspur vs Liverpool 1–1
16 September 2016 Chelsea vs Liverpool 1–2
17 October 2016 Liverpool vs Manchester United 0–0
31 December 2016 Liverpool vs Manchester City 1-0
15 January 2017 Manchester United vs Liverpool 1-1
31 January 2017 Liverpool vs Chelsea 1–1
11 February 2017 Liverpool vs Tottenham Hotspur 2–0
4 March 2017 Liverpool vs Arsenal 3-1
Hasil-hasil diatas membuktikan Liverpool masih menjaga reputasinya sebagai klub kuat liga Inggris yang sanggup menghadapi tim sekuat apapun di EPL. Tapi kenyataannya Liverpool belum bisa menjaga stabilitas penampilan, sudah tumbang 5 kali di EPL oleh tim-tim semenjana. Tanpa konsistensi penampilan, sulit bagi Liverpool untuk mengakhiri dahaga panjang tanpa gelar juara EPL.



Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Liverpool_F.C._season

Tuesday, 25 October 2016

"Bundesliga Connection" di Liverpool

Di masa jaya Arsene Wenger bersama Arsenal, istilah French connection merebak. Manajer asal Perancis itu sering membawa pemain asal Perancis ke Arsenal. Nama-nama Thierry Henry, Robert Pires dan Patrick Vieira sudah menjadi legenda bagi tim gudang peluru ini. Saat ini pun ada sejumlah pemain Perancis di Arsenal, seperti Laurent Koscielny, Francis Coquelin dan Olivier Giroud.

Hal ini sebenarnya positif-positif saja. Arsene Wenger berasal dari negara yang sepakbolanya kuat, dan bisa mendeteksi talenta-talenta asal negaranya yang layak dibawa ke Inggris. Tentu ada satu catatan, bahwa tim pada akhirnya butuh hasil akhir berupa prestasi.

Begitu pula dengan Jurgen Klopp di Liverpool. Klopp berasal dari Jerman, negara yang sudah mengoleksi empat gelar juara dunia. Wajar saja jika Klopp mendeteksi nama pemain-pemain yang berkarir di Jerman yang layak memperkuat tim sekuat Liverpool. Tidak terbatas pada pemain asal Jerman, tapi juga pemain asal negara lain yang berkiprah gemilang di bundesliga.

Awal musim ini, Klopp mendatangkan empat pemain dari Bundesliga. Loris Karius (Jerman) didatangkan dari Mainz 05 dan mulai dipercaya menjadi kiper Liverpool di lima penampilan terakhir semua ajang. Kehadirannya menjadi tantangan berat bagi Simon Mignolet yang musim lalu dipercaya menjadi kiper utama Liverpool.

Rekrutan baru lainnya, Joel Matip (Kamerun), juga terlihat cukup menjanjikan, mantan bek Schalke 04 ini juga dipercaya menjadi bek tengah utama Liverpool di tujuh partai EPL. Sekalipun membela timnas Kamerun, Joel Matip lahir dan besar di Jepan, punya darah Jerman dan kewarganegaraan Jerman.

Ragnar Klavan (Estonia) juga punya kesempatan bersaing dengan bek tengah Liverpool lainnya. Mantan pemain FC Augsburg yang juga bisa bermain sebagai bek kiri ini sudah bermain di tiga partai EPL. Tahun lalu Ragnar Klavan terpilh sebagai pemain terbaik Estonia 2015.

Rekan setim Ragnar Klavan di FC Augsburg, yaitu kiper veteran Alex Manninger (Austria) juga didatangkan awal musim ini. Kiper veteran agaknya didatangkan lebih sebagai pelapis Simon Mignolet dan Loris Karius. Penggemar Arsenal tentunya ingat kalau di kurun 1997-2001 Alex Manninger bermain untuk tim gudang peluru ini.

Selain para rekrutan baru tersebut, di Liverpool juga ada Roberto Firmino. Penyerang Brazil ini sempat empat tahun malang melintang bersama Hoffenheim. Saat ini Firmino adalah pemain andalan Liverpool, sudah mencetak tiga gol dari delapan partai di EPL.

Ada seorang pemain Jerman lagi di Liverpool, yaitu Emre Can. Gelandang ini harus berjuang untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim Klopp yang menggemari sepakbola menyerang ini. Sampai saat ini Emre Can baru mendapat kesempatan bermain dua kali bermain sebagai menit pertama di EPL, tiga kali sebagai pemain pengganti.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Liverpool_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Jo%C3%ABl_Matip
https://en.wikipedia.org/wiki/Ragnar_Klavan
https://en.wikipedia.org/wiki/Emre_Can
https://www.whoscored.com/Teams/26/
https://en.wikipedia.org/wiki/Arsenal_F.C.

Saturday, 22 October 2016

Loris Karius Menggusur Simon Mignolet?

Mungkin transfer Loris Karius ke Liverpool awal musim ini kurang banyak mengundang perhatian. Wajar jika klub sebesar Liverpool perlu kiper pelapis berkualitas, jadi kedatangan mantan kiper Mainz 05 tidak terlihat aneh. Karius dipandang sekedar sebagai pelapis bagi kiper utama Liverpool, Simon Mignolet.

Anggapan itu ternyata keliru. Loris Karius tampil sebagai kiper utama Liverpool di lima pertandingan terakhir. Padahal Simon Mignolet saat ini dalam kondisi fit. Artinya untuk saat ini memang Loris Karius lebih dipercaya oleh pelatih Jurgen Klopp sebagai kiper utama Liverpool.

Sejauh ini Liverpool selalu meraih hasil positif saat tampil bersama Loris Karius. Dengan mantan pemain akademi Manchester City itu dibawah mistar gawang, Liverpool mencatatkan empat kemenangan dan satu hasil seri. Satu-satunya tim yang sanggup menahan seri Liverpool tersebut adalah Manhestet United pada partai EPL 17 Oktober 2016 yang lalu di Anfield.

Di Jerman talenta Loris Karius sudah dikenali sejak dini. Karius sudah bermain untuk timnas U16, U17, U18, U19, U20 dan U21. Karir profesionalnya diawali bersama klub Mainz 05 II, klub cadangan Mainz 05 yang berkompetisi di Regionalliga pada tahun 2011. Tahun berikutnya, Karius menjalani debutnya bersama tim utama Mainz 05 di bundesliga, dan berhasil memantapkan diri sebagai kiper utama Mainz 05.

Masih harus ditunggu apakah Loris Karius akan berhasil mempertahankan posisi sebagai kiper utama Liverpool dalam jangka waktu lama.

Referensi:
http://www.physioroom.com/news/english_premier_league/epl_injury_table.php
https://www.whoscored.com/Teams/26
https://www.whoscored.com/Players/107176
https://www.whoscored.com/Players/52197
https://en.wikipedia.org/wiki/Loris_Karius

Friday, 14 October 2016

Klopp Effect : 26 gol dari 9 Pertandingan

Liverpool mulai bisa menyingkirkan inkonsistensi yang menjadi problem mereka musim lalu. Mereka memang sempat tumbang 0-2 di kandang Burnley pada pekan kedua EPL 28 Agustus 2016. Tapi itulah satu-satunya kekalahan yang mereka alami musim ini.

Dari 9 partai yang sudah dimainkan di semua kompetisi, Liverpool memenangkan 7 pertandingan, seri di satu partai dan kalah di satu partai . Mereka saat ini berada di posisi keempat klasemen EPL dengan 16 poin, hanya berjarak dua poin dari pimpinan klasemen Manchester City. Liverpool dan Manchester City adalah tim paling produktif di EPL musim ini, sama-sama mencatatkan 18 gol dari 7 pertandingan.

Liverpool adalah tim paling rajin melepaskan tembakan ke gawang lawan di EPL, rata-rata 19.3 tembakan per partai. Soal penguasaan bola, catatan 57.9% milik Liverpool hanya kalah dari Manchester City (59.6%). Tentunya hal ini ckup menunjukkan bahwa Liverpool adalah tim yang sangat ofensif.

Tim asuhan Jurgen Klopp ini gemar memainkan formasi 4-3-3. Roberto Firmino menjadi penyerang tengah didampingi Sadio Mane dan Philippe Coutinho di kedua sisi sayap. Poros halang Jordan Henderson harus mengimbangi Giorginio Wijnaldum dan Adam Lallana yang lebih ofensif. Gelandang senior lainnya, James Milner, dialihkan menjadi bek kiri berseberangan dengan Nathaniel Clyne di posisi bek kanan. Joel Matip dan Dejan Lovren menjaga kotak penalti di depan kiper Simon Mignolet

Situs whoscored.com mencatat bahwa Liverpool suka memainkan  umpan-umpan pendek, menguasai bola di daerah lawan dan melepaskan umpan terobosan. Mereka sangat bagus dalam hal membuat peluang mengandalkan skill individu para pemainnya dan melakukan penyelesaian akhir. Liverpoll tidak begitu bagus dalam hal duel udara.

Ketiga penyerang Firmino, Coutinho dan Mane sama-sama sudah mengoleksi tiga gol di EPL. Begitupun dengan gelandang berkarakter menyerang Adam Lallana juga sudah mencatatkan tiga gol. Tapi pencetak gol terbanyak Liverpoll saat ini justru adalah James Milner, gelandang yang pindah posisi menjadi bek kiri.

Catatan assist juga menunjukkan bahwa Liverpool tidak punya ketergantungan pada pemain tertentu. Adam Lallana memimpin dengan catatan tiga assist, diikuti oleh Giorginio Wijnaldum dan Philippe Coutinho menyusul masing-masing dengan 2 assist.


Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/26/Show/England-Liverpool

Monday, 18 July 2016

Sulitnya Memprediksi Juara EPL Musim 2016-2017,

Sulit sekali memprediksi liga Inggris musim ini. Jangankan prediksi juara EPL, memperkirakan empat besar yang akan lolos ke UCL juga tidak mudah. Sejumlah klub besar berganti pelatih, dan jendela transfer masih terbuka hingga awal Agustus.

Juara bertahan Leicester City bukan favorit juara. Hengkangnya N'Golo Kante mungkin akan diikuti oleh pilar-pilar lainnya. Ketebalan skuad Claudio Ranieri juga jadi pertanyaan karena mereka akan tampil di liga Champions.

Runner-up Tottenham Hotspur dalam kondisi lebih baik. Mauricio Pochettino masih diperkuat pemain-pemain pilarnya. Dengan strategi transfer yang tepat, Spurs akan semakin kuat dan mantap. Sudah seharusnya Tottenham Hotspur mengincar gelar juara musim ini.

Tapi Tottenham tak bisa jumawa. Sejumlah klub besar mengganti manajer mereka dengan nama-nama tenar. Manchester United mendatangkan Jose Mourinho, Manchester City merekrut Pep Guardiola dan Chelsea mengikat Antonio Conte.

Tapi bicara tentang manajer tenar menangani klub besar, Liverpool lebih beruntung. Mereka sudah mendatangkan Jürgen Klopp musim lalu. Setidaknya Klopp sudah start lebih dahulu dari Mou, Conte dan Pep, walaupun Liverpool musim lalu masih bermasalah soal konsistensi dan produktivitas mencetak gol.

Jangan lupakan Arsenal. Tentunya Arsene Wenger ingin memenangkan gelar di tahun terakhir kontraknya bersama Arsenal. Siapa tahu kali ini Arsenal bisa mengatasi momok mereka: kehabisan bensin di tengah putaran kedua