Showing posts with label Manchester City. Show all posts
Showing posts with label Manchester City. Show all posts

Tuesday, 1 August 2017

Kyle Walker vs Danilo

Sektor bek kanan Manchester City dianggap kurang memuaskan musim lalu. Bacary Sagna dan Pablo Zabaleta yang berada di posisi itu mungkin memang sudah melewati masa kejayaan mereka. Saat ini Zabaleta berusia 32 tahun, sementara Sagna sudah 34 tahun.

Manchester City membuktikan diri sebagai tim yang punya standar tinggi dalam pemilihan pemain. Mereka merekrut Kyle Walker, bek kanan andalan Tottenham Hotspurs dan sudah tampil 27 kali untuk timnas Inggris. Walker direkrut dengan nilai transfer mahal, 45 juta poundsterling.

Karena musim depan Manchester City harus tampil di banyak ajang, satu orang bek kanan tentu saja tidak cukup. Tak heran jika tim biru dari Manchester ini lalu kembali merekrut bek kanan. Yang mungkin cukup mengejutkan adalah, bek kanan yang direkrut kemudian ini ternyata punya kualitas setara dengan Kyle Walker.

Adalah Danilo yang didatangkan dari Real Madrid. Bek kanan yang punya catatan 26.5 pounsterling ini punya catatan 15 penampilan dengan timnas Brazil. Pelatih Pep Guardiola sangat dimanjakan dengan dengan dua opsi kelas satu untuk posisi bek kanan, yaitu Danilo dan Kyle Walker.

Diperkirakan Kyle Walker akan lebih diberi kesempatan di ajang EPL awal musim ini, mengingat Kyle Walker memang sudah malang melintang di EPL. Kesempatan untuk Danilo mungkin akan datang di liga champions, karena Danilo memang terlibat dalam perjalanan Real Madrid menjadi juata UCL dua musim terakhir ini.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Kyle_Walker
https://en.wikipedia.org/wiki/Danilo_(footballer,_born_1991)
https://en.wikipedia.org/wiki/Pablo_Zabaleta
https://en.wikipedia.org/wiki/Bacary_Sagna

Tuesday, 9 May 2017

Arsenal Tetap Mengejar Empat Besar?

Kemenangan Arsenal 2-0 atas Manchester United di stadium Emirates 7 Mei lalu memberi arti besar bagi kedua tim. Manchester United mendapat pukulan berat dalam upayanya menyelesaikan kompetisi EPL musim di posisi empat besar. Posisi MU semakin sulit karena di pertandingan berikutnya mereka masih harus bertandang ke White Hart Lane untuk menghadapi tim sekuat Tottenham Hotspurs.

Kemenangan ini membuat Arsenal mempertahankan peluang untuk menyelesaikan klasemen di empat besar. Menjadi empat tim terbaik EPL akan memberikan Arsenal satu tiket ke liga champions musim depan. Sejak Arsene Wenger mulai menangani Arsenal di musim 1996-1997, tidak pernah sekalipun Arsenal menyelesaikan kompetisi diluar empat besar.

Liverpool (poin 70)Manchester City (poin 69)Manchester United (poin 65)Arsenal (point 63)



Southampton (away)
West Ham (away)Leicester City (home)Tottenham Hotspurs (away)Stoke City (away)

West Brom (home)Southampton (away)Sunderland (home)
Middlesborough (home)Watford (away)Crystal Palace (home)Everton (home)

Arsene Wenger dan pasukannya boleh optimis bahwa mereka setidaknya akan mampu menyapu bersih empat partai tersisa. Lawan-lawan yang menunggu semuanya adalah tim-tim semenjana: Southampton, Stoke City, Sunderland dan Everton. Diatas kertas, Arsenal seharusnya mampu mengatasi tim-tim tersebut.

Sayangnya memenangkan seluruh empat pertandingan tersisa tidak  menjamin Arsenal akan lolos ke UCL musim depan. Jika Liverpool dan Manchester City juga menyapu bersih  sisa pertandingan mereka musim ini, empat besar akan terlepas dari jangkauan Arsenal. Hanya jika salah satu dari Liverpool atau Manchester City tersandung, barulah Arsenal punya kesempatan untuk menggapai empat besar.

Arsenal masih bisa berharap. Liverpool cukup sering kehilangan angka jika berhadapan dengan tim semenjana. Dalam tujuh partai terakhir misalnya, Liverpool sempat kalah 1-2 dari Cystal Palace, dan juga ditahan imbang 2-2 oleh Bournemouth dan 0-0 oleh Southampton.

Referensi:
https://www.theguardian.com/football/live/2017/may/07/arsenal-v-manchester-united-premier-league-live
https://en.wikipedia.org/wiki/Ars%C3%A8ne_Wenger
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Arsenal_F.C._seasons
http://membacaarahbola.blogspot.com/2017/04/walaupun-peluang-membaik-tetap-sulit.html
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Liverpool_F.C._season

Sunday, 2 October 2016

Guardiola Diantara Pellegrino dan Pellegrini

Pep Guardiola akhirnya harus menelan kekalahan perdananya di EPL. Manchester City tumbang 0-2 menghadapi Tottenham Hospurs di White Hart Lane. Dua gol kemenangan tim asuhan Mauricio Pellegrino datang dari own goal Alexander Kolarov dan gelandang Dele Alli.

Ini adalah kedua kalinya tim asuhan Guardiola bertanding menghadapi tim asuhan Pellegrino. Sebelumnya kedua manager ini pernah bertemu di la liga musim 2012-2013. Saat itu Pep menangani Barcelona, sementara Pellegrino menukangi Valencia. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 2 September 2012 itu Barcelona unggul 1-0 lewat gol bek kiri Adriano.

Pep Guardiola mulai manangani Manchester City sejak awal musim ini menggantikan Manuel Pellegrini. Nama besar Pep dan skuad mahal yang dimiliki Manchester City memantik optimisme. Apalagi sejumlah bintang anyar didatangkan seperti Keylor Navas, John Stones, Leroy Sane, Ilkay Gundogan dan Nolito. Total belanja Manchester City tahun ini lebih dari 140 juta poundsterling.

Kekalahan dari Tottenham Hospurs kemaren menghentikan lalu kemenangan Manchester City sejak awal musim. Tapi pasukan Pep Guardiola masih memimpin klasemen sementara EPL dengan 18 angka hasil dari enam kemenangan dan satu kekalahan. Tentunya ini adalah posisi yang baik menjelang international break awal Oktober ini.

Hasil ini juga lebih baik dari pencapaian Manchester City tahun lalu. Musim lalu Manchester City menduduki posisi kedua klasemen EPL pada pekan ketujuh hasil dari lima kemenangan dan dua kekalahan. Menariknya, musim lalu Manchester City juga kalah dari Tottenham Hotspurs asuhan Pellegrino di pekan ketujuh, saat itu skornya adalah 1-4.

Berikut adalah highlight partai Tottenham Hospurs vs Manchester City yang berlangsung 2 Oktober 2016 di White Hart Lane.




Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Mauricio_Pellegrino
https://en.wikipedia.org/wiki/Pep_Guardiola
https://en.wikipedia.org/wiki/2012%E2%80%9313_Valencia_CF_season

Friday, 12 August 2016

Leroy Sane, Sayap Belia Manchester City

Olimpiade adalah ajang untuk pesepakbola berusia 23 tahun ke bawah plus tiga pemain senior. alaupun begitu timnas Jerman yang sedang berlaga di olimpiade ternyata tidak mengikutsertakan seorang talenta asal negeri itu. Dialah Leroy Sané yang baru saja didatangkan Manchester City.

Pemuda 20 tahun ini mampu bermain sebagai sayap kanan maupun sayap kiri. Leroy Sané adalah lulusan akademi Schalke 04 dan dua musim terakhir bermain untuk Schalke. Manchester City harus mengeluarkan biaya transfer untuk dapat mendatangkan 37 juta poundsterling, yang bisa meningkat sampai 46.5 juta poundsterling tergantung dari performa Leroy Sané di Manchester City.

Perekrutan Leroy Sané sepertinya tidak lepas dari faktor Pep Guardiola sebagai anager Manchester City. Guardiola tiga tahun terakhir bertugas sebagai pelatih Bayern Munich dan tentunya sempat menghadapi Schalke 04 dan Leroy Sané. Lagipula Guardiola punya reputasi bagus dalam hal memaksimalkan potensi talenta belia.

Tetap saja Leroy Sané akan menghadapi persaingan berat di Manchester City. Walaupun bisa
bermain sebagai sayap kanan, syap kiri maupun gelandang serang, Manchester City sudah punya nama-nama mentereng yang juga didatangkan dengan biaya mahal. Leroy Sané harus bersaing dengan Navas, Raheem Sterling, Samir Nasri, Nolito, David Silva dan Kevin De Bruyne.


Referensi;
https://en.wikipedia.org/wiki/Leroy_San%C3%A9
https://www.whoscored.com/Players/144711/
https://en.wikipedia.org/wiki/Manchester_City_F.C.

Monday, 18 July 2016

Sulitnya Memprediksi Juara EPL Musim 2016-2017,

Sulit sekali memprediksi liga Inggris musim ini. Jangankan prediksi juara EPL, memperkirakan empat besar yang akan lolos ke UCL juga tidak mudah. Sejumlah klub besar berganti pelatih, dan jendela transfer masih terbuka hingga awal Agustus.

Juara bertahan Leicester City bukan favorit juara. Hengkangnya N'Golo Kante mungkin akan diikuti oleh pilar-pilar lainnya. Ketebalan skuad Claudio Ranieri juga jadi pertanyaan karena mereka akan tampil di liga Champions.

Runner-up Tottenham Hotspur dalam kondisi lebih baik. Mauricio Pochettino masih diperkuat pemain-pemain pilarnya. Dengan strategi transfer yang tepat, Spurs akan semakin kuat dan mantap. Sudah seharusnya Tottenham Hotspur mengincar gelar juara musim ini.

Tapi Tottenham tak bisa jumawa. Sejumlah klub besar mengganti manajer mereka dengan nama-nama tenar. Manchester United mendatangkan Jose Mourinho, Manchester City merekrut Pep Guardiola dan Chelsea mengikat Antonio Conte.

Tapi bicara tentang manajer tenar menangani klub besar, Liverpool lebih beruntung. Mereka sudah mendatangkan Jürgen Klopp musim lalu. Setidaknya Klopp sudah start lebih dahulu dari Mou, Conte dan Pep, walaupun Liverpool musim lalu masih bermasalah soal konsistensi dan produktivitas mencetak gol.

Jangan lupakan Arsenal. Tentunya Arsene Wenger ingin memenangkan gelar di tahun terakhir kontraknya bersama Arsenal. Siapa tahu kali ini Arsenal bisa mengatasi momok mereka: kehabisan bensin di tengah putaran kedua