Sir Alex Ferguson menuliskan kata pengantar untuk buku biografi Pep Guardiola. Dalam kata pengantar tersebuit, Sir Alex menyebutkan bahwa saat Pep masih bermain, dia pernah berusaha merekrut Pep untuk Manchester United. Jika merunut kisah ini, hal ini terjadi pada awal musim 2000-2001.
Saat masih aktif bermain, Pep Guardiola adalah seorang gelandang tengah yang memainkan tahun-tahun terbaik karirnya bersama Barcelona. Sir Alex mengaku terkesan dengan ketenangan Pep di lapangan dan kemampuannya mengendalikan tempo pertandingan. Agaknya saat itu Sir Alex memang membutuhkan pemain dengan tipe seperti Guardiola, walaupun saat itu MU masih mempunyai pemain seperti Roy Keane, Paul Scholes dan Nicky Butt.
Singkat cerita, Pep menolak tawaran Sir Alex di awal musim 2000-2001 itu. Dia memilih untuk tetap bertahan di Barcelona. Sir Alex lalu mengalihkan pilihannya pada gelandang Argentina Juan Sebastian Veron.
Cukup ironis bahwa di akhir musim 2000-2001 Pep ternyata memutuskan untuk hengkang dari Barcelona. Musim itu berlangsung cukup muram bagi Barcelona karena klub Catalan ini tidak memenangkan satu gelarpun. Alasan Guardiola untuk hengkang adalah karena "alasan pribadi". Guardiola yang saat itu berusaha 30 tahun juga menyebutkan bahwa sepakbola menjadi semakin mengandalkan fisik.
Pintu masuk ke Old Trafford sudah tertutup karena Sir Alex sudah terlanjur memilih Juan Veron. Guardiola meneruskan karir sepakbola nya bersama Brescia.
Referensi
Guillem Balague, Pep Guardiola Another Way of Winning - the biography
https://en.wikipedia.org/wiki/Juan_Sebasti%C3%A1n_Ver%C3%B3n
https://en.wikipedia.org/wiki/2000%E2%80%9301_Manchester_United_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2001%E2%80%9302_Manchester_United_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2000%E2%80%9301_FC_Barcelona_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2001%E2%80%9302_FC_Barcelona_season
https://en.wikipedia.org/wiki/Pep_Guardiola
Showing posts with label Pep Guardiola. Show all posts
Showing posts with label Pep Guardiola. Show all posts
Monday, 1 January 2018
Sunday, 22 October 2017
Pembelian Mahal Yang Cukup Efektif Dari Manchester City
Manchester City saat ini mantap memuncaki pemuncak klasemen sementara EPL 2017-2018 pekan kesembilan. Mereka saat ini unggul lima poin dari para pesaing terdekat, yaitu Manchester United dan Tottenham Hotspurs. Tim Manchester biru juga sangat produktif dengan torehan 32 gol sampai saat ini, atau rata-rata diatas 3.5 gol per partai.
Mungkin menarik untuk menelaah apakah awal yang bagus di liga ini terkait dengan transfer yang didatangkan sebelum EPL musim ini bergulir. Pasca hasil nirgelar musim lalu, Manchester City mengeluarkan £198.7 juta untuk mendatangkan lima pemain mahal. Kiper Ederson, gelandang Bernardo Silva, dan tiga bek sayap Danilo, Kyle Walker dan Benjamin Mendy, semuanya memiliki banderol mahal, berkisar antara £26.5 juta hingga £49.3 juta.
Ederson sejauh ini sukses menjadi kiper utama Manchester City. Penjaga gawang asal Brazil sudah tampil sembilan kali di EPL dan tiga kali di liga champions. Catatan hanya kebobolan empat kali dari sembilan pertandingan di EPL menjadi indikasi kokohnya pertahanan Manchester City dengan Ederson dibawah mistar gawang.
Kyle Walker adalah rekrutan baru lain yang sukses menjadi pilihan utama. Bek kanan ini sudah tampil dalam 8 partai EPL dan 3 partai liga champions. Kemampuannya membantu serangan tidak terbantahkan, dengan catatan 3 assist di EPL dan satu assist di liga champions.
Sebelum cedera parah, Benjamin Mendy sebenanrya adalah pilihan utama Manchester City di posisi bek kiri. Mendy sempat tampil di empat partai EPL dan satu partai UCL. Sayangnya cedera lutut parah yang didapatnya saat menghadapi Crystal Palace membuatnya harus absen dalam jangka waktu lama. Diperkirakan bek kiri yang sudah menyumbangkan satu assist untuk Manchester City ini harus absen selama tujuh bulan.
Setelah cederanya Benjamin Mendy, posisi bek kiri diperebutkan oleh Danilo dengan Fabian Delph. Sampai saat ini Delph masih sedikit lebih unggul. Walaupun begitu Danilo setidaknya sudah tampil tiga kali di EPL, dan sudah mencattakan satu assist.
Gelandang Bernardo Silva mulai menunjukkan bahwa setidaknya dirinya siap bersaing memperebutkan posisi di lini tengah Manchester City. Saat ini dia baru tampil dua kali dari menit awal di EPL, enam kali sebagai pemain pengganti. Sementara di liga champions, Bernardo Silva baru sekali bermain sejak menit pertama, dua partai menjadi pemain pengganti. Walaupun begitu, sumbangan satu assist di EPL dan satu assist lagi di liga champions jelas menunjukkan bahwa dirinya cukup bisa berintegrasi dengan tim.
Kesimpulannya, lima pemain rekrutan awal berharga mahal ini sejauh ini bisa dibilang cukup berhasil dan berkontribusi atas prestasi gemilang Manchester City awal musim ini. Ederson dan Kyle Walker sukses menjadi pilihan utama. Benjamin Mendy sebenarnya juga pilihan utama sebelum terpaksa absen panjang karena cedera. Danilo dan Bernardo Silva juga sanggup memberikan kontribusi, walaupun belum menjadi pilihan atama pelatih Pep Guardiola.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Manchester_City_F.C._season
https://www.transfermarkt.com/bernardo-silva/profil/spieler/241641
https://www.transfermarkt.com/bernardo-silva/leistungsdaten/spieler/241641
https://www.transfermarkt.com/ederson/profil/spieler/238223
https://www.transfermarkt.com/kyle-walker/profil/spieler/95424
https://www.transfermarkt.com/danilo/profil/spieler/145707
https://www.transfermarkt.com/danilo/leistungsdaten/spieler/145707
https://www.transfermarkt.com/benjamin-mendy/profil/spieler/157495
https://www.transfermarkt.com/benjamin-mendy/leistungsdaten/spieler/157495
https://www.transfermarkt.com/fabian-delph/profil/spieler/50362
https://www.transfermarkt.com/fabian-delph/leistungsdaten/spieler/50362
http://www.bbc.com/sport/football/41436253
Mungkin menarik untuk menelaah apakah awal yang bagus di liga ini terkait dengan transfer yang didatangkan sebelum EPL musim ini bergulir. Pasca hasil nirgelar musim lalu, Manchester City mengeluarkan £198.7 juta untuk mendatangkan lima pemain mahal. Kiper Ederson, gelandang Bernardo Silva, dan tiga bek sayap Danilo, Kyle Walker dan Benjamin Mendy, semuanya memiliki banderol mahal, berkisar antara £26.5 juta hingga £49.3 juta.
Ederson sejauh ini sukses menjadi kiper utama Manchester City. Penjaga gawang asal Brazil sudah tampil sembilan kali di EPL dan tiga kali di liga champions. Catatan hanya kebobolan empat kali dari sembilan pertandingan di EPL menjadi indikasi kokohnya pertahanan Manchester City dengan Ederson dibawah mistar gawang.
Kyle Walker adalah rekrutan baru lain yang sukses menjadi pilihan utama. Bek kanan ini sudah tampil dalam 8 partai EPL dan 3 partai liga champions. Kemampuannya membantu serangan tidak terbantahkan, dengan catatan 3 assist di EPL dan satu assist di liga champions.
Sebelum cedera parah, Benjamin Mendy sebenanrya adalah pilihan utama Manchester City di posisi bek kiri. Mendy sempat tampil di empat partai EPL dan satu partai UCL. Sayangnya cedera lutut parah yang didapatnya saat menghadapi Crystal Palace membuatnya harus absen dalam jangka waktu lama. Diperkirakan bek kiri yang sudah menyumbangkan satu assist untuk Manchester City ini harus absen selama tujuh bulan.
Setelah cederanya Benjamin Mendy, posisi bek kiri diperebutkan oleh Danilo dengan Fabian Delph. Sampai saat ini Delph masih sedikit lebih unggul. Walaupun begitu Danilo setidaknya sudah tampil tiga kali di EPL, dan sudah mencattakan satu assist.
Gelandang Bernardo Silva mulai menunjukkan bahwa setidaknya dirinya siap bersaing memperebutkan posisi di lini tengah Manchester City. Saat ini dia baru tampil dua kali dari menit awal di EPL, enam kali sebagai pemain pengganti. Sementara di liga champions, Bernardo Silva baru sekali bermain sejak menit pertama, dua partai menjadi pemain pengganti. Walaupun begitu, sumbangan satu assist di EPL dan satu assist lagi di liga champions jelas menunjukkan bahwa dirinya cukup bisa berintegrasi dengan tim.
Kesimpulannya, lima pemain rekrutan awal berharga mahal ini sejauh ini bisa dibilang cukup berhasil dan berkontribusi atas prestasi gemilang Manchester City awal musim ini. Ederson dan Kyle Walker sukses menjadi pilihan utama. Benjamin Mendy sebenarnya juga pilihan utama sebelum terpaksa absen panjang karena cedera. Danilo dan Bernardo Silva juga sanggup memberikan kontribusi, walaupun belum menjadi pilihan atama pelatih Pep Guardiola.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Manchester_City_F.C._season
https://www.transfermarkt.com/bernardo-silva/profil/spieler/241641
https://www.transfermarkt.com/bernardo-silva/leistungsdaten/spieler/241641
https://www.transfermarkt.com/ederson/profil/spieler/238223
https://www.transfermarkt.com/kyle-walker/profil/spieler/95424
https://www.transfermarkt.com/danilo/profil/spieler/145707
https://www.transfermarkt.com/danilo/leistungsdaten/spieler/145707
https://www.transfermarkt.com/benjamin-mendy/profil/spieler/157495
https://www.transfermarkt.com/benjamin-mendy/leistungsdaten/spieler/157495
https://www.transfermarkt.com/fabian-delph/profil/spieler/50362
https://www.transfermarkt.com/fabian-delph/leistungsdaten/spieler/50362
http://www.bbc.com/sport/football/41436253
Tuesday, 1 August 2017
Kyle Walker vs Danilo
Sektor bek kanan Manchester City dianggap kurang memuaskan musim lalu. Bacary Sagna dan Pablo Zabaleta yang berada di posisi itu mungkin memang sudah melewati masa kejayaan mereka. Saat ini Zabaleta berusia 32 tahun, sementara Sagna sudah 34 tahun.
Manchester City membuktikan diri sebagai tim yang punya standar tinggi dalam pemilihan pemain. Mereka merekrut Kyle Walker, bek kanan andalan Tottenham Hotspurs dan sudah tampil 27 kali untuk timnas Inggris. Walker direkrut dengan nilai transfer mahal, 45 juta poundsterling.
Karena musim depan Manchester City harus tampil di banyak ajang, satu orang bek kanan tentu saja tidak cukup. Tak heran jika tim biru dari Manchester ini lalu kembali merekrut bek kanan. Yang mungkin cukup mengejutkan adalah, bek kanan yang direkrut kemudian ini ternyata punya kualitas setara dengan Kyle Walker.
Adalah Danilo yang didatangkan dari Real Madrid. Bek kanan yang punya catatan 26.5 pounsterling ini punya catatan 15 penampilan dengan timnas Brazil. Pelatih Pep Guardiola sangat dimanjakan dengan dengan dua opsi kelas satu untuk posisi bek kanan, yaitu Danilo dan Kyle Walker.
Diperkirakan Kyle Walker akan lebih diberi kesempatan di ajang EPL awal musim ini, mengingat Kyle Walker memang sudah malang melintang di EPL. Kesempatan untuk Danilo mungkin akan datang di liga champions, karena Danilo memang terlibat dalam perjalanan Real Madrid menjadi juata UCL dua musim terakhir ini.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Kyle_Walker
https://en.wikipedia.org/wiki/Danilo_(footballer,_born_1991)
https://en.wikipedia.org/wiki/Pablo_Zabaleta
https://en.wikipedia.org/wiki/Bacary_Sagna
Manchester City membuktikan diri sebagai tim yang punya standar tinggi dalam pemilihan pemain. Mereka merekrut Kyle Walker, bek kanan andalan Tottenham Hotspurs dan sudah tampil 27 kali untuk timnas Inggris. Walker direkrut dengan nilai transfer mahal, 45 juta poundsterling.
Karena musim depan Manchester City harus tampil di banyak ajang, satu orang bek kanan tentu saja tidak cukup. Tak heran jika tim biru dari Manchester ini lalu kembali merekrut bek kanan. Yang mungkin cukup mengejutkan adalah, bek kanan yang direkrut kemudian ini ternyata punya kualitas setara dengan Kyle Walker.
Adalah Danilo yang didatangkan dari Real Madrid. Bek kanan yang punya catatan 26.5 pounsterling ini punya catatan 15 penampilan dengan timnas Brazil. Pelatih Pep Guardiola sangat dimanjakan dengan dengan dua opsi kelas satu untuk posisi bek kanan, yaitu Danilo dan Kyle Walker.
Diperkirakan Kyle Walker akan lebih diberi kesempatan di ajang EPL awal musim ini, mengingat Kyle Walker memang sudah malang melintang di EPL. Kesempatan untuk Danilo mungkin akan datang di liga champions, karena Danilo memang terlibat dalam perjalanan Real Madrid menjadi juata UCL dua musim terakhir ini.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2017%E2%80%9318_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Kyle_Walker
https://en.wikipedia.org/wiki/Danilo_(footballer,_born_1991)
https://en.wikipedia.org/wiki/Pablo_Zabaleta
https://en.wikipedia.org/wiki/Bacary_Sagna
Sunday, 2 October 2016
Guardiola Diantara Pellegrino dan Pellegrini
Pep Guardiola akhirnya harus menelan kekalahan perdananya di EPL. Manchester City tumbang 0-2 menghadapi Tottenham Hospurs di White Hart Lane. Dua gol kemenangan tim asuhan Mauricio Pellegrino datang dari own goal Alexander Kolarov dan gelandang Dele Alli.
Ini adalah kedua kalinya tim asuhan Guardiola bertanding menghadapi tim asuhan Pellegrino. Sebelumnya kedua manager ini pernah bertemu di la liga musim 2012-2013. Saat itu Pep menangani Barcelona, sementara Pellegrino menukangi Valencia. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 2 September 2012 itu Barcelona unggul 1-0 lewat gol bek kiri Adriano.
Pep Guardiola mulai manangani Manchester City sejak awal musim ini menggantikan Manuel Pellegrini. Nama besar Pep dan skuad mahal yang dimiliki Manchester City memantik optimisme. Apalagi sejumlah bintang anyar didatangkan seperti Keylor Navas, John Stones, Leroy Sane, Ilkay Gundogan dan Nolito. Total belanja Manchester City tahun ini lebih dari 140 juta poundsterling.
Kekalahan dari Tottenham Hospurs kemaren menghentikan lalu kemenangan Manchester City sejak awal musim. Tapi pasukan Pep Guardiola masih memimpin klasemen sementara EPL dengan 18 angka hasil dari enam kemenangan dan satu kekalahan. Tentunya ini adalah posisi yang baik menjelang international break awal Oktober ini.
Hasil ini juga lebih baik dari pencapaian Manchester City tahun lalu. Musim lalu Manchester City menduduki posisi kedua klasemen EPL pada pekan ketujuh hasil dari lima kemenangan dan dua kekalahan. Menariknya, musim lalu Manchester City juga kalah dari Tottenham Hotspurs asuhan Pellegrino di pekan ketujuh, saat itu skornya adalah 1-4.
Berikut adalah highlight partai Tottenham Hospurs vs Manchester City yang berlangsung 2 Oktober 2016 di White Hart Lane.
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Mauricio_Pellegrino
https://en.wikipedia.org/wiki/Pep_Guardiola
https://en.wikipedia.org/wiki/2012%E2%80%9313_Valencia_CF_season
Ini adalah kedua kalinya tim asuhan Guardiola bertanding menghadapi tim asuhan Pellegrino. Sebelumnya kedua manager ini pernah bertemu di la liga musim 2012-2013. Saat itu Pep menangani Barcelona, sementara Pellegrino menukangi Valencia. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 2 September 2012 itu Barcelona unggul 1-0 lewat gol bek kiri Adriano.
Pep Guardiola mulai manangani Manchester City sejak awal musim ini menggantikan Manuel Pellegrini. Nama besar Pep dan skuad mahal yang dimiliki Manchester City memantik optimisme. Apalagi sejumlah bintang anyar didatangkan seperti Keylor Navas, John Stones, Leroy Sane, Ilkay Gundogan dan Nolito. Total belanja Manchester City tahun ini lebih dari 140 juta poundsterling.
Kekalahan dari Tottenham Hospurs kemaren menghentikan lalu kemenangan Manchester City sejak awal musim. Tapi pasukan Pep Guardiola masih memimpin klasemen sementara EPL dengan 18 angka hasil dari enam kemenangan dan satu kekalahan. Tentunya ini adalah posisi yang baik menjelang international break awal Oktober ini.
Hasil ini juga lebih baik dari pencapaian Manchester City tahun lalu. Musim lalu Manchester City menduduki posisi kedua klasemen EPL pada pekan ketujuh hasil dari lima kemenangan dan dua kekalahan. Menariknya, musim lalu Manchester City juga kalah dari Tottenham Hotspurs asuhan Pellegrino di pekan ketujuh, saat itu skornya adalah 1-4.
Berikut adalah highlight partai Tottenham Hospurs vs Manchester City yang berlangsung 2 Oktober 2016 di White Hart Lane.
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_Manchester_City_F.C._season
https://en.wikipedia.org/wiki/Mauricio_Pellegrino
https://en.wikipedia.org/wiki/Pep_Guardiola
https://en.wikipedia.org/wiki/2012%E2%80%9313_Valencia_CF_season
Tuesday, 13 September 2016
Ancelotti vs Guardiola Di Awal Musim
Carlo Ancelotti menggantikan Pep Guardiola sebagai manajer Bayern Munich musim ini. Selama beberapa musim terakhir ini Bayern tidak tertandingi di liga Jerman. Hasil yang paling didambakan oleh manajemen Bayern Munich agaknya adalah gelar liga champions.
Sejumlah pemain didatangkan diawal musim untuk menambah kekuatan. Dua rekrutan mahal didatangkan, misalnya gelandang skuad juara Euro 2016 Renato Sanches (35 juta pounsterling, FC Porto). Satu nama lagi adalah bek andalan Borussia Dortmund Mats Hummel yang didatangkan dengan nilai transfer 38 juta poundsterling.
Nilai transfer total 73 juta poundsterling bukan hal berat bagi Bayern Munich. Untuk menyeimbangkan neraca keuangan, mereka setidaknya mendapatkan 58 juta poundsterling dari penjualan empat pemain. Mereka adalah gelandang Sebastian Rode (Borussia Dortmund, 14 juta poundsterling), gelandang Pierre-Emile Højbjerg (Southampton, 15 juta poundsterling), bek Medhi Benatia (Juventus, 3 juta poundsterling, peminjaman) dan gelandang Mario Götze (Borussia Dortmund, 26 juta poundsterling).
Di awal musim ini Ancelotti memberikan hasil mengesankan, termasuk jika dibandingkan dengan hasil Pep Guardiola tahun lalu. Di partai pertama liga Champions menjamu 13 September 2016 menjamu klub Rostov dari Rusia, Bayern mencatatkan kemenangan 5-0. Bandingkan dengan musim lalu saat Pep Guardiola memberikan kemenangan kandang 3-0 melawan Olympiacos.
Bayern bersama Ancelotti sejauh ini selalu menang di semua pertandingan kompetitif. Dua pertandingan perdana Bundesliga dilewatkan dengan mantap. Werder Bremen dihantam 6-0 di kandang sendiri, bertandang ke Schalke yang berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi Bayern. Hal ini bisa dibandingkan dengan pencapaian Pep Guardiola tahun lalu, menang 5-0 dalam partai kandang melawan Hamburger SV disusul kemenangan 2-1 saat bertandang ke markas Hoffenheim.
Bayern juga tampil ganas di DFB Pokal. Pasukan Ancelotti menghantam Carl Zeiss Jena 5-0 di partai perdana. Tahun lalu tim asuhan Pep Guardiola juga memulai DFB Pokal dengan kemenangan dengan skor 5-0. Saat itu yang menjadi lawan adalah Hamburger SV.
Carlo Ancelotti sudah memenangkan gelar perdananya bersama Bayern Munich musim ini. Gelar juara DFB Pokal dimenangkan setelah mengalahkan Dortmund 2-0. Musim lalu Pep Guardiola gagal memenangkan gelar ini setelah kalah adu penalti dari VFL Wolfsburg.
Dibawah asuhan Carlo Ancelotti, Bayern Munich memenangkan lima pertandingan kompetitif perdana musim ini dengan mencetak 20 gol dan belum kebobolan satu gol pun.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_FC_Bayern_Munich_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_FC_Bayern_Munich_season
Sejumlah pemain didatangkan diawal musim untuk menambah kekuatan. Dua rekrutan mahal didatangkan, misalnya gelandang skuad juara Euro 2016 Renato Sanches (35 juta pounsterling, FC Porto). Satu nama lagi adalah bek andalan Borussia Dortmund Mats Hummel yang didatangkan dengan nilai transfer 38 juta poundsterling.
Nilai transfer total 73 juta poundsterling bukan hal berat bagi Bayern Munich. Untuk menyeimbangkan neraca keuangan, mereka setidaknya mendapatkan 58 juta poundsterling dari penjualan empat pemain. Mereka adalah gelandang Sebastian Rode (Borussia Dortmund, 14 juta poundsterling), gelandang Pierre-Emile Højbjerg (Southampton, 15 juta poundsterling), bek Medhi Benatia (Juventus, 3 juta poundsterling, peminjaman) dan gelandang Mario Götze (Borussia Dortmund, 26 juta poundsterling).
Di awal musim ini Ancelotti memberikan hasil mengesankan, termasuk jika dibandingkan dengan hasil Pep Guardiola tahun lalu. Di partai pertama liga Champions menjamu 13 September 2016 menjamu klub Rostov dari Rusia, Bayern mencatatkan kemenangan 5-0. Bandingkan dengan musim lalu saat Pep Guardiola memberikan kemenangan kandang 3-0 melawan Olympiacos.
Bayern bersama Ancelotti sejauh ini selalu menang di semua pertandingan kompetitif. Dua pertandingan perdana Bundesliga dilewatkan dengan mantap. Werder Bremen dihantam 6-0 di kandang sendiri, bertandang ke Schalke yang berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi Bayern. Hal ini bisa dibandingkan dengan pencapaian Pep Guardiola tahun lalu, menang 5-0 dalam partai kandang melawan Hamburger SV disusul kemenangan 2-1 saat bertandang ke markas Hoffenheim.
Bayern juga tampil ganas di DFB Pokal. Pasukan Ancelotti menghantam Carl Zeiss Jena 5-0 di partai perdana. Tahun lalu tim asuhan Pep Guardiola juga memulai DFB Pokal dengan kemenangan dengan skor 5-0. Saat itu yang menjadi lawan adalah Hamburger SV.
Carlo Ancelotti sudah memenangkan gelar perdananya bersama Bayern Munich musim ini. Gelar juara DFB Pokal dimenangkan setelah mengalahkan Dortmund 2-0. Musim lalu Pep Guardiola gagal memenangkan gelar ini setelah kalah adu penalti dari VFL Wolfsburg.
Dibawah asuhan Carlo Ancelotti, Bayern Munich memenangkan lima pertandingan kompetitif perdana musim ini dengan mencetak 20 gol dan belum kebobolan satu gol pun.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_FC_Bayern_Munich_season
https://en.wikipedia.org/wiki/2016%E2%80%9317_FC_Bayern_Munich_season
Friday, 12 August 2016
Leroy Sane, Sayap Belia Manchester City
Olimpiade adalah ajang untuk pesepakbola berusia 23 tahun ke bawah plus tiga pemain senior. alaupun begitu timnas Jerman yang sedang berlaga di olimpiade ternyata tidak mengikutsertakan seorang talenta asal negeri itu. Dialah Leroy Sané yang baru saja didatangkan Manchester City.
Pemuda 20 tahun ini mampu bermain sebagai sayap kanan maupun sayap kiri. Leroy Sané adalah lulusan akademi Schalke 04 dan dua musim terakhir bermain untuk Schalke. Manchester City harus mengeluarkan biaya transfer untuk dapat mendatangkan 37 juta poundsterling, yang bisa meningkat sampai 46.5 juta poundsterling tergantung dari performa Leroy Sané di Manchester City.
Perekrutan Leroy Sané sepertinya tidak lepas dari faktor Pep Guardiola sebagai anager Manchester City. Guardiola tiga tahun terakhir bertugas sebagai pelatih Bayern Munich dan tentunya sempat menghadapi Schalke 04 dan Leroy Sané. Lagipula Guardiola punya reputasi bagus dalam hal memaksimalkan potensi talenta belia.
Tetap saja Leroy Sané akan menghadapi persaingan berat di Manchester City. Walaupun bisa
bermain sebagai sayap kanan, syap kiri maupun gelandang serang, Manchester City sudah punya nama-nama mentereng yang juga didatangkan dengan biaya mahal. Leroy Sané harus bersaing dengan Navas, Raheem Sterling, Samir Nasri, Nolito, David Silva dan Kevin De Bruyne.
Referensi;
https://en.wikipedia.org/wiki/Leroy_San%C3%A9
https://www.whoscored.com/Players/144711/
https://en.wikipedia.org/wiki/Manchester_City_F.C.
Pemuda 20 tahun ini mampu bermain sebagai sayap kanan maupun sayap kiri. Leroy Sané adalah lulusan akademi Schalke 04 dan dua musim terakhir bermain untuk Schalke. Manchester City harus mengeluarkan biaya transfer untuk dapat mendatangkan 37 juta poundsterling, yang bisa meningkat sampai 46.5 juta poundsterling tergantung dari performa Leroy Sané di Manchester City.
Perekrutan Leroy Sané sepertinya tidak lepas dari faktor Pep Guardiola sebagai anager Manchester City. Guardiola tiga tahun terakhir bertugas sebagai pelatih Bayern Munich dan tentunya sempat menghadapi Schalke 04 dan Leroy Sané. Lagipula Guardiola punya reputasi bagus dalam hal memaksimalkan potensi talenta belia.
Tetap saja Leroy Sané akan menghadapi persaingan berat di Manchester City. Walaupun bisa
bermain sebagai sayap kanan, syap kiri maupun gelandang serang, Manchester City sudah punya nama-nama mentereng yang juga didatangkan dengan biaya mahal. Leroy Sané harus bersaing dengan Navas, Raheem Sterling, Samir Nasri, Nolito, David Silva dan Kevin De Bruyne.
Referensi;
https://en.wikipedia.org/wiki/Leroy_San%C3%A9
https://www.whoscored.com/Players/144711/
https://en.wikipedia.org/wiki/Manchester_City_F.C.
Monday, 18 July 2016
Sulitnya Memprediksi Juara EPL Musim 2016-2017,
Sulit sekali memprediksi liga Inggris musim ini. Jangankan prediksi juara EPL, memperkirakan empat besar yang akan lolos ke UCL juga tidak mudah. Sejumlah klub besar berganti pelatih, dan jendela transfer masih terbuka hingga awal Agustus.
Juara bertahan Leicester City bukan favorit juara. Hengkangnya N'Golo Kante mungkin akan diikuti oleh pilar-pilar lainnya. Ketebalan skuad Claudio Ranieri juga jadi pertanyaan karena mereka akan tampil di liga Champions.
Runner-up Tottenham Hotspur dalam kondisi lebih baik. Mauricio Pochettino masih diperkuat pemain-pemain pilarnya. Dengan strategi transfer yang tepat, Spurs akan semakin kuat dan mantap. Sudah seharusnya Tottenham Hotspur mengincar gelar juara musim ini.
Tapi Tottenham tak bisa jumawa. Sejumlah klub besar mengganti manajer mereka dengan nama-nama tenar. Manchester United mendatangkan Jose Mourinho, Manchester City merekrut Pep Guardiola dan Chelsea mengikat Antonio Conte.
Tapi bicara tentang manajer tenar menangani klub besar, Liverpool lebih beruntung. Mereka sudah mendatangkan Jürgen Klopp musim lalu. Setidaknya Klopp sudah start lebih dahulu dari Mou, Conte dan Pep, walaupun Liverpool musim lalu masih bermasalah soal konsistensi dan produktivitas mencetak gol.
Jangan lupakan Arsenal. Tentunya Arsene Wenger ingin memenangkan gelar di tahun terakhir kontraknya bersama Arsenal. Siapa tahu kali ini Arsenal bisa mengatasi momok mereka: kehabisan bensin di tengah putaran kedua
Juara bertahan Leicester City bukan favorit juara. Hengkangnya N'Golo Kante mungkin akan diikuti oleh pilar-pilar lainnya. Ketebalan skuad Claudio Ranieri juga jadi pertanyaan karena mereka akan tampil di liga Champions.
Runner-up Tottenham Hotspur dalam kondisi lebih baik. Mauricio Pochettino masih diperkuat pemain-pemain pilarnya. Dengan strategi transfer yang tepat, Spurs akan semakin kuat dan mantap. Sudah seharusnya Tottenham Hotspur mengincar gelar juara musim ini.
Tapi Tottenham tak bisa jumawa. Sejumlah klub besar mengganti manajer mereka dengan nama-nama tenar. Manchester United mendatangkan Jose Mourinho, Manchester City merekrut Pep Guardiola dan Chelsea mengikat Antonio Conte.
Tapi bicara tentang manajer tenar menangani klub besar, Liverpool lebih beruntung. Mereka sudah mendatangkan Jürgen Klopp musim lalu. Setidaknya Klopp sudah start lebih dahulu dari Mou, Conte dan Pep, walaupun Liverpool musim lalu masih bermasalah soal konsistensi dan produktivitas mencetak gol.
Jangan lupakan Arsenal. Tentunya Arsene Wenger ingin memenangkan gelar di tahun terakhir kontraknya bersama Arsenal. Siapa tahu kali ini Arsenal bisa mengatasi momok mereka: kehabisan bensin di tengah putaran kedua
Labels:
Antonio Conte,
Arsenal,
Arsene Wenger,
Chelsea,
Claudio Ranieri,
EPL,
Jose Mourinho,
Jurgen Klopp,
Leicester City,
Liga Inggris,
Liverpool,
Manchester City,
Manchester United,
Mou,
MU,
Pep Guardiola
Subscribe to:
Posts (Atom)