Mungkin tidak ada yang suka dengan adu penalti. Skema penentuan pemenang di sistem gugur ini tidak disukai karena dinilai "untung-untungan". Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan solusi yang lebih baik untuk menentukan pemenang jika hasil pertandingan tetap imbang setelah 2x45 menit plus perpanjangan waktu 2x15 menit.
Tapi untuk pemain dan pelatih sepakbola, adu penalti adalah sesuatu yang harus diantisipasi. Pada kenyataannya tidak jarang pertandngan ditentukan oleh rentetan tembakan 12 pas ini. Italia menjadi juara dunia 2010 setelah menundukkan Perancis lewat drama adu penalti. Musim ini Real Madrid menjadi juara liga champions lewat kemenangan adu penalti atas Atletico Madrid.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan data tentang lawan, bagaimana kecenderungan para pemain lawan melakukan tembakan penalti dan kecederungan kiper lawan bereaksi terhadap penalti. Apalagi video-video yang dibutuhkan mungkin bisa dicari di internet. Kegagalan penalti Sergio Ramos pada pertandingan Kroasia vs Spanyol di Euro 2016 ini disebut-sebut adalah karena peran Luca Modric, gelandang Kroasia dan rekan Ramos di Real Madrid. Modric yang sudah mengenal Ramos memberi "resep" pada kiper Kroasia Danijel Subasic.
Sebaiknya ada sesi khusus latihan penalti. Agar para penendang yang akan dipercaya untuk mengambil penalti bisa mengasah ketajaman tendangan penaltinya. Pada dasarnya gawang itu besar sekali sehingga tendangan penalti yang baik sulit untuk ditahan oleh kiper. Tendangan tenalti berupa tembakan keras ke bagian kiri atas atau kanan atas gawang misalnya teramat sulit untuk diselamatkan kiper manapun.
Dalam adu penalti, adalah wajar jika kiper kebobolan. Sebaiknya, kiper juga punya kesempatan menjadi pahlawan jika mmapu mementahkan tendangan penalti lawan. Misalnya keberhasilan kiper Portugal Rui Patricio memblok penalti Jakub Blaszczykowski sangat krusial dalam kemenangan Portugal mengalahkan Polandia di babak perempat final Euro 2016.
Referensi:
http://bola.kompas.com/read/2016/06/22/06170058/Peran.Modric.di.Balik.Kegagalan.Penalti.Ramos
Thursday, 30 June 2016
Wednesday, 29 June 2016
Para Top Skorer Yang Masih Bungkam Di Euro 2016
Striker yang tajam selalu menjadi pusat perhatian. Adalah wajar jika striker yang tampil tajam di liga juga diharapkan tampil tajam saat membela negara. Apalagi jika striker tersebut berstatus top skorer di liga tempatnya berkompetisi.
Setidaknya ada tiga topskorer liga yang tampil di Euro 2016. Ada Harry Kane yang menetak 25 gol untuk Tottenham Hotspurs di EPL. Ada juga Zlatan Ibrahimović yang mengemas 38 gol bersama Paris Saint-Germain Di Perancis. Tentu saja juga ada topskorer Bundesliga, Robert Lewandowski yang punya catatan 30 gol musim ini bersama Bayern Munich.
Semua nama diatas belum mencatatkan satu gol pun di piala Eropa 2016 ini. Zlatan dan Swedia sudah tersisih di babak penyisihan. Harry Kane dan Inggis juga terpental di babak 16 besar. Praktis hanya Robert Lewandowski yang masih punya peluang mencetak gol di Euro 2016 ini.
Paceklik ini cukup mengherankan, apalagi bagi striker yang sudah lama memperkuat timnas dan biasanya tajam bagi timnas. Robert Lewandowski sudah 80 kali tampil untuk Polandia dan sudah mencatatkan 34 gol. Begitupun Zlatan Ibrahimović yang merupakan andalan Swedia, punya catatan 62 gol dari 116 partai. Hanya Harry Kane yang masih tergolong hjau, baru tampil 16 kali untuk timnas Inggris dan menyumbangkan 5 gol.
Terlepas dari partai-partai sebelumnya, Polandia tentunya tetap mengharapkan gol dari Lewandowski.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Bundesliga
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Ligue_1
https://en.wikipedia.org/wiki/Harry_Kane
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Lewandowski
https://en.wikipedia.org/wiki/Zlatan_Ibrahimovi%C4%87
Setidaknya ada tiga topskorer liga yang tampil di Euro 2016. Ada Harry Kane yang menetak 25 gol untuk Tottenham Hotspurs di EPL. Ada juga Zlatan Ibrahimović yang mengemas 38 gol bersama Paris Saint-Germain Di Perancis. Tentu saja juga ada topskorer Bundesliga, Robert Lewandowski yang punya catatan 30 gol musim ini bersama Bayern Munich.
Semua nama diatas belum mencatatkan satu gol pun di piala Eropa 2016 ini. Zlatan dan Swedia sudah tersisih di babak penyisihan. Harry Kane dan Inggis juga terpental di babak 16 besar. Praktis hanya Robert Lewandowski yang masih punya peluang mencetak gol di Euro 2016 ini.
Paceklik ini cukup mengherankan, apalagi bagi striker yang sudah lama memperkuat timnas dan biasanya tajam bagi timnas. Robert Lewandowski sudah 80 kali tampil untuk Polandia dan sudah mencatatkan 34 gol. Begitupun Zlatan Ibrahimović yang merupakan andalan Swedia, punya catatan 62 gol dari 116 partai. Hanya Harry Kane yang masih tergolong hjau, baru tampil 16 kali untuk timnas Inggris dan menyumbangkan 5 gol.
Terlepas dari partai-partai sebelumnya, Polandia tentunya tetap mengharapkan gol dari Lewandowski.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Bundesliga
https://en.wikipedia.org/wiki/2015%E2%80%9316_Ligue_1
https://en.wikipedia.org/wiki/Harry_Kane
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Lewandowski
https://en.wikipedia.org/wiki/Zlatan_Ibrahimovi%C4%87
Tuesday, 28 June 2016
Sejarah Pertemuan Antar Laga di Perempat Final Euro 2016
Dalam artikel ini ditampilkan sejarah pertemuan dari masing-masing dari empat partai perempat final Euro 2016. Yang ditampilkan hanyalah pertemuan yang berlangsung sejak tahun 2000. Dengan demikian diharapkan datanya masih valid dan relevan dengan kekuatan masing-masing tim saat ini.
Ada sejumlah hal menarik yang dapat kita baca disini. Misalnya Wales dan Belgia ternyata bertemu sebelumnya di fase grup kualifikasi Euro 2016 ini. Belgia mungkin diatas kertas lebih kuat, tapi nyatanya pertemuan mereka di babak kualifikasi berakhir dengan satu hasil seri dan satu partai berbuah kemenangan untuk Wales.
Begitu juga dengan Italia vs Jerman. Sebagai juara dunia dan dilihat dari materi pemain yang dimikinya, Jerman jelas favorit. Tapi sejarah pertemuan kedua tim ini agaknya lebih menguntungkan Italia.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
http://eu-football.info/_matches.php?id=156&oppo=159
http://eu-football.info/_matches.php?id=218&oppo=21
http://eu-football.info/_matches.php?id=86&oppo=111
http://eu-football.info/_matches.php?id=73&oppo=103
Ada sejumlah hal menarik yang dapat kita baca disini. Misalnya Wales dan Belgia ternyata bertemu sebelumnya di fase grup kualifikasi Euro 2016 ini. Belgia mungkin diatas kertas lebih kuat, tapi nyatanya pertemuan mereka di babak kualifikasi berakhir dengan satu hasil seri dan satu partai berbuah kemenangan untuk Wales.
Begitu juga dengan Italia vs Jerman. Sebagai juara dunia dan dilihat dari materi pemain yang dimikinya, Jerman jelas favorit. Tapi sejarah pertemuan kedua tim ini agaknya lebih menguntungkan Italia.
Polandia vs Portugal | |||||
Tanggal | Tempat | Ajang | Tim 1 | Skor | Tim 2 |
10-06-2002 | Jeonju | Piala Dunia 2002 | Polandia | 0-4 | Portugal |
11-10-2006 | Chorzów | Kualifikasi Euro 2008 | Polandia | 2-1 | Portugal |
08-09-2007 | Lisbon | Kualifikasi Euro 2008 | Portugal | 2-2 | Polandia |
29-02-2012 | Warsaw | Persahabatan | Polandia | 0-0 | Portugal |
Wales vs Belgia | |||||
Tanggal | Tempat | Ajang | Tim 1 | Skor | Tim 2 |
07-09-2012 | Cardiff | Kualifikasi Piala Dunia 2014 | Wales | 0-2 | Belgia |
15-10-2013 | Brussels | Kualifikasi Piala Dunia 2014 | Belgia | 1-1 | Wales |
16-11-2014 | Brussels | Kualifikasi Euro 2016 | Belgia | 0-0 | Wales |
12-06-2015 | Cardiff | Kualifikasi Euro 2016 | Wales | 1-0 | Belgia |
Jerman vs Italia | |||||
Tanggal | Tempat | Ajang | Tim 1 | Skor | Tim 2 |
20-08-2003 | Stuttgart | Persahabatan | Jerman | 0-1 | Italia |
01-03-2006 | Florence | Persahabatan | Italia | 4-1 | Jerman |
04-07-2006 | Dortmund | WC-18 | Jerman | 0-2 | Italia |
09-02-2011 | Dortmund | Persahabatan | Jerman | 1-1 | Italia |
28-06-2012 | Warsaw | Euro 2014 | Jerman | 1-2 | Italia |
15-11-2013 | Milan | Persahabatan | Italia | 1-1 | Jerman |
29-03-2016 | Munich | Persahabatan | Jerman | 4-1 | Italia |
Perancis vs Islandia | |||||
Tanggal | Tempat | Ajang | Tim 1 | Skor | Tim 2 |
27-05-2012 | Valenciennes | Persahabatan | France | 3-2 | Iceland |
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
http://eu-football.info/_matches.php?id=156&oppo=159
http://eu-football.info/_matches.php?id=218&oppo=21
http://eu-football.info/_matches.php?id=86&oppo=111
http://eu-football.info/_matches.php?id=73&oppo=103
Labels:
Belgia,
Euro 2016,
Islandia,
Italia,
Jerman,
Perancis,
Piala Eropa,
Polandia,
Portugal,
Wales
Monday, 27 June 2016
Ampuhnya 3-5-2 ala Conte
Tapi Conte mampu membawa Italia tampil mengejutkan. Mereka begitu solid saat mengalahkan Belgia 2-0 di pertandingan perdana. Kemenangan 2-0 atas juara bertahan Spanyol di babak 16 besar menunjukkan bahwa pencapaian mereka bukan hasil keberuntungan, tapi hasil dari skema dan strategi yang matang.
Conte memainkan formasi 3-5-2 untuk Italia. Formasi ini relatif kokoh di depan gawang dengan adanya tiga bek tengah, dan punya lini tengah yang tebal dengan tiga gelandang tengah. Lini yang rentan adalah sektor bek sayap kiri dan kanan yang harus selalu turun naik membantu pertahanan dan penyerangan.
Conte memanfaatkan koneksi Juventus di lini belakang. Kiper utama Gianlugi Buffon berasal dari Juventus, begitu juga tiga pilihan utama bek tengah: Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli. Memang Conte sendiri adalah mantan pelatih Juventus.
Di posisi bek sayap, sepertinya Conte tidak begtu punya pemain favorit di putaran final Euro 2016 ini.Posisi bek kanan bisa ditempati oleh Alessandro Florenzi, Federico Bernardeschi atau Antonio Candreva. Begitupun bek kiri bisa ditempati oleh Mattia De Sciglio, Alessandro Florenzi atau Matteo Darmian.
Di tengah lapangan, pake andalan Conte sudah jelas: Daniele De Rossi, Marco Parolo dan Emanuele Giaccherini. Lini tengah ini sangat krusial untuk menjaga kekokohan pertahanan Italia dan untuk membangun gempuran ke gawang lawan. Sejauh ini lini tengah Italia sudah tampil baik, terutama acungan jempol harus diberikan pada Emanuele Giaccherini.
Duer penyerang andalan Italia adalah Eder dan Graziano Pelle. Eder sepertinya lebih berperan untuk menyambungkan permainan dari lini tengah dan sayap. Graziano Pelle tampil sebagai striker murni yang siap mengancam gawang lawan.
Dari lima gol yang sudah dicetak Italia, dua diantaranya dicetak Pelle dan satu oleh Eder. Gelandang Emanuele Giaccherini menyumbang satu gol. Sebuah gol lagi datang dari bek tengah Giorgio Chiellini.
Ada tiga assist yang sudah tercatat untuk Italia di Euro 2016, masing-masing atas nama Emanuele Giaccherini, Leonardo Bonucci dan penyerang pelapis Simone Zaza.
Referensi:
https://www.whoscored.com/Matches/1035187/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035190/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035191/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1084641/Live
Sunday, 26 June 2016
Kembalinya Mario Gómez
Spanyol dan Jerman punya masalah yang sama menjelang Euro 2016 ini, yaitu menemukan striker pencetak gol yang tajam. Striker veteran Jerman Miroslav Klose sekarang sudah 38 tahun, sulit diandalkan sebagai andalan utama lini depan. Begitu juga Spanyol kesulitan untuk menemukan striker baru untuk menggantikan peran David Villa yang sudah melewatip terforma terbaiknya.
Kedua negara raksasa sepakbola ini ternyata menyelesaikan masalah ini dengan cara yang berbeda. Spanyol mempercayakan penyerang belia Alvaro Morata sebagai andalan baru di lini depan. Jerman justru memilih penyerang stok lama: Mario Gómez.
Mario Gómez sudah dipercaya bermain untuk VFB Stuttgart sejak usia 18 tahun. Ketajamannya cukup mengesankan untuk striker muda. Enam tahun bersama Stuttgart, Gómez mencetak 63 gol dari 121 pertandingan Bundesliga. Bersama Stuttgart, Gómez memenangkan gelar Bundesliga 2006-2007.
Masa jaya Mario Gómez adalah saat bergabung dengan Bayern Munich dari 2009 s/d 2013. Saat ini dia mampu mencetak 75 gol dari 115 pertandingan Bundesliga. Bersama Bayern, Gómez memenangkan gelar juara Bundesliga 2009-2010 dan 2012-2013, serta gelar juara liga champions 2012-2103. Sayangnya kedatangan Mario Mandžukić membuat Gómez memutuskan untuk hengkang.
Setelah itu karir Mario Gómez merosot. Dua musim di Fiorentina, Mario Gómez gagal bersinar. Musim ini Gómez dipinjamkan ke klub Turki Besiktas. Gómez tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kembali bersinar dan membantu Besiktas menjuarai Superlig. Rekor gol Gómez di liga Turki sungguh mengesankan:26 gol dari 33 penampilan.
Setelah hampir empat tahun tak dilirik timnas, akhirnya tahun ini Mario Gómez kembali dipanggil. Hal ini tentunya tak lepas dari penampilan gemilangnya di Besiktas, dan juga minimnya sriker berkualitas yang dimiliki Jerman. Apalagi sebenarnya Gómez masih 30 tahun, masih berada di usia emas pemain bola.
Mario Gómez tidak menyian-nyiakan kesempatan emas ini. Sudah empat gol dicetaknya untuk timnas di tahun 2016 ini. Termasuk dua gol ke gawang Irlandia Utara dan Slowakiadi putaran final Euro 2016.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Mario_Gómez
https://en.wikipedia.org/wiki/Miroslav_Klose
Kedua negara raksasa sepakbola ini ternyata menyelesaikan masalah ini dengan cara yang berbeda. Spanyol mempercayakan penyerang belia Alvaro Morata sebagai andalan baru di lini depan. Jerman justru memilih penyerang stok lama: Mario Gómez.
Mario Gómez sudah dipercaya bermain untuk VFB Stuttgart sejak usia 18 tahun. Ketajamannya cukup mengesankan untuk striker muda. Enam tahun bersama Stuttgart, Gómez mencetak 63 gol dari 121 pertandingan Bundesliga. Bersama Stuttgart, Gómez memenangkan gelar Bundesliga 2006-2007.
Masa jaya Mario Gómez adalah saat bergabung dengan Bayern Munich dari 2009 s/d 2013. Saat ini dia mampu mencetak 75 gol dari 115 pertandingan Bundesliga. Bersama Bayern, Gómez memenangkan gelar juara Bundesliga 2009-2010 dan 2012-2013, serta gelar juara liga champions 2012-2103. Sayangnya kedatangan Mario Mandžukić membuat Gómez memutuskan untuk hengkang.
Setelah itu karir Mario Gómez merosot. Dua musim di Fiorentina, Mario Gómez gagal bersinar. Musim ini Gómez dipinjamkan ke klub Turki Besiktas. Gómez tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kembali bersinar dan membantu Besiktas menjuarai Superlig. Rekor gol Gómez di liga Turki sungguh mengesankan:26 gol dari 33 penampilan.
Setelah hampir empat tahun tak dilirik timnas, akhirnya tahun ini Mario Gómez kembali dipanggil. Hal ini tentunya tak lepas dari penampilan gemilangnya di Besiktas, dan juga minimnya sriker berkualitas yang dimiliki Jerman. Apalagi sebenarnya Gómez masih 30 tahun, masih berada di usia emas pemain bola.
Mario Gómez tidak menyian-nyiakan kesempatan emas ini. Sudah empat gol dicetaknya untuk timnas di tahun 2016 ini. Termasuk dua gol ke gawang Irlandia Utara dan Slowakiadi putaran final Euro 2016.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Mario_Gómez
https://en.wikipedia.org/wiki/Miroslav_Klose
Friday, 24 June 2016
Babak 16 Besar Yang Menguntungkan Belgia
Belgia saat ini dianggap sedang memiliki generasi emas. Materi pemain mereka bisa dibilang sebanding dengan tim elit manapun di dunia saat ini. Mereka punya Thibaut Courtois, Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne, Eden Hazard dan Romelu Lukaku.
Belgia sempat tersendat saat kalah di partai pertama 0-2 dari Italia. Setelah itu mereka mampu bangkit dengan mengalahkan Irlandia 3-0 dan Swedia 1-0. Mereka tetap tim kuat yang harus diperhitungkan di Euro 2016.
Ternyata susunan pertandingan babak 16 menguntungkan Belgia. Mereka menghadapi Hungaria di babak 16 besar, dan jika menang akan ditunggu oleh salah satu dari Wales dan Irlandia Utara. Peluang Irlandia lolos ke semifinal relati besar, karena materi pemainny lebih berkelas dibanding tim-tim calon lawannya.
Bandingkan dengan juara bertahan Spanyol yang harus bertempur dengan Italia di babak 16 besar. Jika bisa lolos kemungkinan Jerman yang akan menghadang di perempat final. Para negara kuat yang disegani harus saling memukul terlalu dini.
Semuanya hanya kemungkinan diatas kertas. Pada akhirnya kemenangan ditentukan oleh performa di lapangan hijau.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Belgium_national_football_team
http://www.uefa.com/uefaeuro/season=2016/matches/round=2000448/match=2017955/lineups/index.html
Belgia sempat tersendat saat kalah di partai pertama 0-2 dari Italia. Setelah itu mereka mampu bangkit dengan mengalahkan Irlandia 3-0 dan Swedia 1-0. Mereka tetap tim kuat yang harus diperhitungkan di Euro 2016.
Ternyata susunan pertandingan babak 16 menguntungkan Belgia. Mereka menghadapi Hungaria di babak 16 besar, dan jika menang akan ditunggu oleh salah satu dari Wales dan Irlandia Utara. Peluang Irlandia lolos ke semifinal relati besar, karena materi pemainny lebih berkelas dibanding tim-tim calon lawannya.
Bandingkan dengan juara bertahan Spanyol yang harus bertempur dengan Italia di babak 16 besar. Jika bisa lolos kemungkinan Jerman yang akan menghadang di perempat final. Para negara kuat yang disegani harus saling memukul terlalu dini.
Semuanya hanya kemungkinan diatas kertas. Pada akhirnya kemenangan ditentukan oleh performa di lapangan hijau.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Belgium_national_football_team
http://www.uefa.com/uefaeuro/season=2016/matches/round=2000448/match=2017955/lineups/index.html
Thursday, 23 June 2016
Tidak Perlu 250 Juta Jiwa Untuk Jadi 16 Besar Eropa
"Masa dari 250 juta rakyat Indonesia susah sekali mencari 11 orang yang jago main bola?" Ini adalah jargon yang sering terdengar berulang-ulang dari tahun ke tahun, generasi ke generasi. Yang berubah hanya jumlah penduduk Indonesia yang makin lama makin banyak.
Kenyataannya, negara Eropa yang jumlah penduduknya besar seperti Russia malah tersisih, tidak lolos ke babak 16 besar Euro 2016. Padahal penduduk Rusia mencapai sekitar 146 ribu jiwa. Justru negara kecil Islandia yang penduduknya hanya sekitar 330 ribu justru lolos ke babak 16 besar.
Kenapa prestasi sepakbola negara kecil Islandia bisa lebih bagus dari negara besar seperti Rusia? Sederhana jawabannya karena 11 pemain terbaik Islandia memberikan penampilkan yang lebih baik dari 11 pemain terbaik Rusia. Fokusnya harusnya pada angka 11, bukan 250 juta, 146 juta atau 330 ribu.
Blog ini sudah pernah membahas mengenai fenomena pembinaan sepakbola di Islandia. Mereka punya infrasruktur belimpah dan banyak pelatih dengan kualifikasi bagus. Liga mereka berjalan dan pembinaan pemain muda juga berlangsung. Pemain-pemain Islandia sekarang berkompetisi di liga Inggris, Jerman, Perancis dan Belgia.
Pertanyaannya, bisakah Indonesia meniru Islandia?
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Iceland
https://en.wikipedia.org/wiki/Iceland_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
https://en.wikipedia.org/wiki/Russia
Kenyataannya, negara Eropa yang jumlah penduduknya besar seperti Russia malah tersisih, tidak lolos ke babak 16 besar Euro 2016. Padahal penduduk Rusia mencapai sekitar 146 ribu jiwa. Justru negara kecil Islandia yang penduduknya hanya sekitar 330 ribu justru lolos ke babak 16 besar.
Kenapa prestasi sepakbola negara kecil Islandia bisa lebih bagus dari negara besar seperti Rusia? Sederhana jawabannya karena 11 pemain terbaik Islandia memberikan penampilkan yang lebih baik dari 11 pemain terbaik Rusia. Fokusnya harusnya pada angka 11, bukan 250 juta, 146 juta atau 330 ribu.
Blog ini sudah pernah membahas mengenai fenomena pembinaan sepakbola di Islandia. Mereka punya infrasruktur belimpah dan banyak pelatih dengan kualifikasi bagus. Liga mereka berjalan dan pembinaan pemain muda juga berlangsung. Pemain-pemain Islandia sekarang berkompetisi di liga Inggris, Jerman, Perancis dan Belgia.
Pertanyaannya, bisakah Indonesia meniru Islandia?
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Iceland
https://en.wikipedia.org/wiki/Iceland_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
https://en.wikipedia.org/wiki/Russia
Monday, 20 June 2016
Suksesi "Mulus" Casillas - De Gea
Setelah sempat menjadi topik y, ang hangat, timnas Spanyol akhirnya mantap memilih David De Gea sebagai kiper utama. Dengan demikian terjadi regenerasi dari Casillas ke De Gea. Hasilnya cukup bagus, Spanyol memenangkan dua pertandingan perdana tanpa kebobolan.
David De Gea tak pelak lagi merupakan salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Bahkan saat performa timnya, Manchester United, merosot, reputasi De Gea tetap menjulang. Apalagi usianya yang masih muda membuat De Gea diharapkan menjadi solusi jangka panjang di bawah mistar Spanyol.
Iker Casillas harus diakui sudah tidak lagi berada di performa terbaik. Tapi keputusan Vicente Del Bosque untuk mencadangkannya adalah tindakan yang cukup berani. Bagaimanapun juga Casillas adalah salah satu pemain paling senior dan tadinya adalah kapten Spanyol.
Iker Casillas saat ini sudah 35 tahun. Mungkin memang tidak semua kiper bisa seperti Gianluigi Buffon yang bisa menjaga performa hingga usia 38 tahun. Mungkin kita akan segera mendengar pengumuman Casillas mundur dari timnas pasca Euro 2016 ini,
Selamat bertugas David De Gea. Terima kasih Casillas.
Referens:
https://en.wikipedia.org/wiki/Iker_Casillas
https://en.wikipedia.org/wiki/Buffon
https://en.wikipedia.org/wiki/David_de_Gea
David De Gea tak pelak lagi merupakan salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Bahkan saat performa timnya, Manchester United, merosot, reputasi De Gea tetap menjulang. Apalagi usianya yang masih muda membuat De Gea diharapkan menjadi solusi jangka panjang di bawah mistar Spanyol.
Iker Casillas harus diakui sudah tidak lagi berada di performa terbaik. Tapi keputusan Vicente Del Bosque untuk mencadangkannya adalah tindakan yang cukup berani. Bagaimanapun juga Casillas adalah salah satu pemain paling senior dan tadinya adalah kapten Spanyol.
Iker Casillas saat ini sudah 35 tahun. Mungkin memang tidak semua kiper bisa seperti Gianluigi Buffon yang bisa menjaga performa hingga usia 38 tahun. Mungkin kita akan segera mendengar pengumuman Casillas mundur dari timnas pasca Euro 2016 ini,
Selamat bertugas David De Gea. Terima kasih Casillas.
Referens:
https://en.wikipedia.org/wiki/Iker_Casillas
https://en.wikipedia.org/wiki/Buffon
https://en.wikipedia.org/wiki/David_de_Gea
Sunday, 19 June 2016
Alvaro Morata, Pengganti David Villa
Setelah menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012, Spanyol mengalami kegagalan di piala dunia 2014. Satu faktor yang sulit dibantah adalah bahwa striker andalan David Villa sudah tidak lagi berada di usia emas dan sudha melewati masa jayanya. Spanyol membutuhkan striker baru untuk menggantikan Villa.
Keberhasilan Atletico Madrid menjuarai La Liga 2014 mencuatkan nama Diego Costa. Striker naturalisasi kelahiran Brazil itu sempat dianggap sebagai pengganti ideal sebagai David Villa. Sayangnya setelah sejumlah percobaan, Costa tidak kunjung memperlihatkan kualitas yang diharapkan untuk Spanyol.
Di Euro 2016 ini pelatih Vicente Del Bosque memilih Alvaro Morata sebagai pilihan utama. Pilihan yang berani untuk mempercayakan posisi penting pada pemain muda usia 23 tahun. Apalagi rekor golnya di Juventus bisa dibilang belum mengesankan. Sementara untuk timnas, sampai awal tahun 2016 Morata baru mencetak 1 gol.
Pada kesempatan pertama menghadapi Ceko, Spanyol tampil dengan trio penyerang Nolito, Morata dan David Silva. Morata gagal mencetak gol di pertandingan ini dan digantikan oleh Aritz Aduritz.
Spanyol kembali tampil dengan formasi penyerang yang sama pada partai kedua menghadapi Turki. Kali ini lini depan Spanyol mulai membuahkan hasil positif. Alvaro Morata mencetak 2 gol dan Nolito menyumbangkan 1 gol.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%81lvaro_Morata
https://en.wikipedia.org/wiki/Spain_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
Keberhasilan Atletico Madrid menjuarai La Liga 2014 mencuatkan nama Diego Costa. Striker naturalisasi kelahiran Brazil itu sempat dianggap sebagai pengganti ideal sebagai David Villa. Sayangnya setelah sejumlah percobaan, Costa tidak kunjung memperlihatkan kualitas yang diharapkan untuk Spanyol.
Di Euro 2016 ini pelatih Vicente Del Bosque memilih Alvaro Morata sebagai pilihan utama. Pilihan yang berani untuk mempercayakan posisi penting pada pemain muda usia 23 tahun. Apalagi rekor golnya di Juventus bisa dibilang belum mengesankan. Sementara untuk timnas, sampai awal tahun 2016 Morata baru mencetak 1 gol.
Pada kesempatan pertama menghadapi Ceko, Spanyol tampil dengan trio penyerang Nolito, Morata dan David Silva. Morata gagal mencetak gol di pertandingan ini dan digantikan oleh Aritz Aduritz.
Spanyol kembali tampil dengan formasi penyerang yang sama pada partai kedua menghadapi Turki. Kali ini lini depan Spanyol mulai membuahkan hasil positif. Alvaro Morata mencetak 2 gol dan Nolito menyumbangkan 1 gol.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%81lvaro_Morata
https://en.wikipedia.org/wiki/Spain_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
Saturday, 18 June 2016
Euro 2016 dan Pentingnya Pemain Pengganti
Biasanya kita memandang sebelas pemain yang dimainkan sejak awal pertandingan sebagai "pemain inti". Mereka sebagai dianggap sebagai andalan dan pilihan utama. Bagaimanapun juga, memang merekalah yang paling lama tampil di lapangan.
Tapi sepakbola mengenal penggantian pemain, biasanya dibatasi tiga pergantian pada pertandingan resmi. Pergantian ini bisa untuk menggantikan pemain yang sedang cedera, pemain yang kelelahan, atau untuk "menyimpan" pemain penting untuk menjaga kebugarannya. Tapi fungsi pergantian pemain yang lebih penting adalah sebagai bagian dari strategi permainan untuk memenangkan pertandingan.
Statistik menunjukkan bahwa dari 24 partai yang telah berlangsung di Euro 2016, peran pemain pengganti sangat penting. Dari 47 gol yang sudah tercipta, 11 diantaranya dicetak oleh pemain pengganti, atau 23.4%. Dapat ditafsirkan bahwa dalam sepakbola modern, jatah tiga pemain pengganti adalah bagian integral dari usaha suatu tim untuk meraih kemenangan.
Seperti terlihat pada data keatas, rata-rata waktu yang diperlukan untuk para pemain pengganti ini mencetak gol adalah sekitar 15.27 menit. Ondrej Duda dan Bastian Schweinsteiger bahkan sudah mencetak gol satu menit setelah memasuki lapangan.
Referensi:
https://www.whoscored.com/Regions/247/Tournaments/124/Seasons/4246/Stages/12462/PlayerStatistics/International-EURO-Cup-2016
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live/International-EURO-Cup-2016-France-Romania
https://www.whoscored.com/Matches/1035168/Live/International-EURO-Cup-2016-Albania-Switzerland
https://www.whoscored.com/Matches/1035173/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035171/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035182/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035176/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035178/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035181/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035192/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035187/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035209/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035174/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035169/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035166/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035179/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035177/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035190/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035186/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035183/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035208/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035195/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live
https://www.whoscored.com/Players/70099
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Dimitri_Payet
https://en.wikipedia.org/wiki/Fabian_Sch%C3%A4r
https://en.wikipedia.org/wiki/Antoine_Griezmann
https://en.wikipedia.org/wiki/Bogdan_Stancu
https://en.wikipedia.org/wiki/Hal_Robson-Kanu
Tapi sepakbola mengenal penggantian pemain, biasanya dibatasi tiga pergantian pada pertandingan resmi. Pergantian ini bisa untuk menggantikan pemain yang sedang cedera, pemain yang kelelahan, atau untuk "menyimpan" pemain penting untuk menjaga kebugarannya. Tapi fungsi pergantian pemain yang lebih penting adalah sebagai bagian dari strategi permainan untuk memenangkan pertandingan.
Statistik menunjukkan bahwa dari 24 partai yang telah berlangsung di Euro 2016, peran pemain pengganti sangat penting. Dari 47 gol yang sudah tercipta, 11 diantaranya dicetak oleh pemain pengganti, atau 23.4%. Dapat ditafsirkan bahwa dalam sepakbola modern, jatah tiga pemain pengganti adalah bagian integral dari usaha suatu tim untuk meraih kemenangan.
Pencetak gol | Banyak gol | Prosentase |
Pemain Inti | 33 | 70.21% |
Peman Pengganti | 11 | 23.40% |
Own goal | 3 | 6.38% |
Total | 47 |
Nama | Negara | Lawan | Posisi | Menit masuk | Menit Gol | Berapa Menit Untuk Mencetak Gol |
Antoine Griezmann | Perancis | Albania | AM(CLR),FW | 68 | 90 | 22 |
Ondrej Duda | Slowakia | Wales | AM(C) | 60 | 61 | 1 |
Hal Robson-Kanu | Wales | Slowakia | AM(LR),FW | 71 | 81 | 10 |
Denis Glushakov | Rusia | Slowakia | M(C) | 46 | 80 | 34 |
Jamie Vardy | Inggris | Wales | AM(L),FW | 46 | 56 | 10 |
Daniel Sturridge | Inggris | Wales | M(CLR),FW | 46 | 91 | 45 |
Bastian Schweinsteiger | Jerman | Ukraina | D(C),M(CR),FW | 90 | 91 | 1 |
Niall McGinn | Irlandia Utara | Ukraina | Midfielder | 69 | 95 | 26 |
Milan Skoda | Ceko | Kroasia | 67 | 75 | 8 | |
Tomas Necid | Ceko | Kroasia | AM(L),FW | 86 | 89 | 3 |
Zoltán Stieber | Hungaria | Austria | AM(CLR) | 79 | 87 | 8 |
Rata-rata: 15.27 |
Referensi:
https://www.whoscored.com/Regions/247/Tournaments/124/Seasons/4246/Stages/12462/PlayerStatistics/International-EURO-Cup-2016
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live/International-EURO-Cup-2016-France-Romania
https://www.whoscored.com/Matches/1035168/Live/International-EURO-Cup-2016-Albania-Switzerland
https://www.whoscored.com/Matches/1035173/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035171/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035182/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035176/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035178/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035181/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035192/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035187/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035209/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035174/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035169/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035166/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035179/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035177/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035190/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035186/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035183/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035208/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035195/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live
https://www.whoscored.com/Players/70099
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Dimitri_Payet
https://en.wikipedia.org/wiki/Fabian_Sch%C3%A4r
https://en.wikipedia.org/wiki/Antoine_Griezmann
https://en.wikipedia.org/wiki/Bogdan_Stancu
https://en.wikipedia.org/wiki/Hal_Robson-Kanu
Friday, 17 June 2016
Tentang Empat Posisi Ketiga Terbaik Euro 2016
Putaran final Euro 2016 yang sedang berlangsung diikuti oleh 24 tim yang dibagi atas enam grup, masing-masing grup dengan empat negara peserta. Fase grup ini berjalan dengan sistem setengah kompetisi. Dari sini 16 klub terbaik berhak untuk lolos ke babak 16 besar.
Peringkat pertama dan peringkat pertama masing-masing grup mendapat tiket lolos ke babak 16 besar. Karena ada enam tim peringkat pertama dan enam tim peringkat kedua, berarti masih ada empat jatah tersisa. Empat peringkat tiga terbaik berhak mendapatkan empat tiket tersebut.
Secara statistik, kita bisa memodelkan kalah semua tim peserta Euro 2016 ini dianggap sama kuat. Artinya, masing-masing dua tim yang bertemu punya kesempatan sama untuk menang, seri atau kalah. Peluang terjadinya kemenangan kira-kira 33.33%, peluang terjadinya kekalahan kira-kira 33.33% dan begitu juga peluang terjadinya hasil seri kira-kira 33.33%.
Secara matematis, ada 729 permutasi keadaan yang mungkin terjadi di fase grup. Fokus kita adalah pada posisi ketiga. Berapakah kemungkinan nilai yang dibutuhkan tim posisi ketiga agar bisa "aman" menempati empat posisi ketiga terbaik dan lolos ke babak 32 besar.
Dari sini, saya menggunakan Paques untuk komputasi selanjutnya. Paques adalah seorang perangkat lunak big data karya anak bangsa Indonesia. Probabilitas poin yang dimiliki tim peringkat ketiga dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tim peringkat ketiga yang memiliki poin 5 atau 6 poin boleh optimis untuk lolos ke babak 16 besar. Probabilitas untuk hal tersebut terjadi terbilang kecil. Jika ada tim yang peringkat ketiga yang punya 5 atau 6 poin, kemungkinan besar tim tersebut akan melaju ke babak 16 besar.
Tim peringkat ketiga yang hanya mengumpulkan 1 atau 2 poin kemungkinan besar akan tersisih. Kebanyakan tim peringkat ketiga akan punya 3 atau 4 poin. Jadi Tim teringkat ketiga yang hanya mengumpulkan 1 atau 2 poin tidak punya harapan realistis untuk menjadi salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik dan lolos ke babak 16 besar.
Tim peringkat ketiga yang punya 4 poin cukup punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar. Akan lebih baik jika tim-tim tersebut memperbesar peluangnya dengan selisih gol yang mantap. Hal ini karena sesama tim peringkat ketiga yang punya 4 poin akan diurutkan berdasarkan selisih gol.
Tim peringkat ketiga yang punya 3 poin hanya bisa harap-harap cemas, bahkan jika selisih golnya bagus. Mereka masih punya peluang, tapi kecil. apalagi tim peringkat ketiga yang punya 3 poin hasil dari 1 kemenangan dan 2 kekalahan kemungkinan memiliki selisih gol minus.
Peringkat pertama dan peringkat pertama masing-masing grup mendapat tiket lolos ke babak 16 besar. Karena ada enam tim peringkat pertama dan enam tim peringkat kedua, berarti masih ada empat jatah tersisa. Empat peringkat tiga terbaik berhak mendapatkan empat tiket tersebut.
Secara statistik, kita bisa memodelkan kalah semua tim peserta Euro 2016 ini dianggap sama kuat. Artinya, masing-masing dua tim yang bertemu punya kesempatan sama untuk menang, seri atau kalah. Peluang terjadinya kemenangan kira-kira 33.33%, peluang terjadinya kekalahan kira-kira 33.33% dan begitu juga peluang terjadinya hasil seri kira-kira 33.33%.
Secara matematis, ada 729 permutasi keadaan yang mungkin terjadi di fase grup. Fokus kita adalah pada posisi ketiga. Berapakah kemungkinan nilai yang dibutuhkan tim posisi ketiga agar bisa "aman" menempati empat posisi ketiga terbaik dan lolos ke babak 32 besar.
Dari sini, saya menggunakan Paques untuk komputasi selanjutnya. Paques adalah seorang perangkat lunak big data karya anak bangsa Indonesia. Probabilitas poin yang dimiliki tim peringkat ketiga dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Poin | Probabilitas |
6 | 1.10% |
5 | 0.55% |
4 | 39.78% |
3 | 37.45% |
2 | 18.66% |
1 | 2.47% |
Tim peringkat ketiga yang memiliki poin 5 atau 6 poin boleh optimis untuk lolos ke babak 16 besar. Probabilitas untuk hal tersebut terjadi terbilang kecil. Jika ada tim yang peringkat ketiga yang punya 5 atau 6 poin, kemungkinan besar tim tersebut akan melaju ke babak 16 besar.
Tim peringkat ketiga yang hanya mengumpulkan 1 atau 2 poin kemungkinan besar akan tersisih. Kebanyakan tim peringkat ketiga akan punya 3 atau 4 poin. Jadi Tim teringkat ketiga yang hanya mengumpulkan 1 atau 2 poin tidak punya harapan realistis untuk menjadi salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik dan lolos ke babak 16 besar.
Tim peringkat ketiga yang punya 4 poin cukup punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar. Akan lebih baik jika tim-tim tersebut memperbesar peluangnya dengan selisih gol yang mantap. Hal ini karena sesama tim peringkat ketiga yang punya 4 poin akan diurutkan berdasarkan selisih gol.
Tim peringkat ketiga yang punya 3 poin hanya bisa harap-harap cemas, bahkan jika selisih golnya bagus. Mereka masih punya peluang, tapi kecil. apalagi tim peringkat ketiga yang punya 3 poin hasil dari 1 kemenangan dan 2 kekalahan kemungkinan memiliki selisih gol minus.
Thursday, 16 June 2016
Battle of Britain: Diwarna Aura Championship, Wales Menantang Bintang-Bintang EPL Inggris
Dalam skuad Wales saat mengalahkan Slowakia dipartai perdana mereka di putaran final Euro 2016, ada nama Chris Gunter dan Jonathan Williams. Kedua pemain ini berlaga di kompetisi championship. Chris Gunter bermain untuk Reading, sementara Jonathan Williams merumput bersama Crystal Palace. Hal Robson-Kanu, pencetak gol penentu kemenangan Wales atas Slowakia, juga berlaga di kompetisi championship. Hal Robson-Kanu adalah penyerang klub Reading.
Championship adalah kompetisi kasta kedua di liga Inggris, satu level dibawah EPL, kompetisi nomor wahid di liga Inggris. Para pemain timnas Inggris yang akan ditantang Wales pada kamis 16 Juni 2016 ini semuanya bermain untuk klub-klub EPL. Dari 23 pemain yang dibawa timnas Wales ke putaran final Euro 2016 fi Perancis, 8 diantara bermain di kompetisi championship.
Wales dan Inggris sebenarnya masih satu negara, yaitu United Kingdom alias UK. Karena itu wajar jika pemain-pemain Wales memilih mengadu nasib di liga Inggris, beradu kemampuan dengan pemain-pemain hebat lain dari seluruh dunia. Klub EPL Swansea City bahkan terletak di daerah Wales.
Sejumlah pemain inti Wales saat mengalahkan Slowakia masih belum mendapat jam terbang memadai di EPL. Kiper Liverpool Danny Ward selama ini lebih sering dipinjamkan ke klub divisi bawah atau ke liga Skotlandia. Kisah serupa juga terjadi pada Jonathan Williams di Crystal Palace. Bek tengah James Chester hanya tampil di 8 pertandingan di EPL bersama West Brom musim lalu.
Untunglah Wales juga punya sejumlah pemain yang cukup punya jam terbang di EPL. Sebut saja Aaron Ramsey (Arsenal), Joe Allen (Liverpool), Ben Davies (Tottenham Hotspurs), Ashley Williams (Swansea City) dan Neil Taylor (Swansea City). Bintang andalan Wales tentu saja adalah Gareth Bale dari Real Madrid.
Materi timnas Inggris tentu lebih berkualitas dan lebih merata dibanding Wales. Para pemain MU semuanya adalah pemain-pemain yang sudah berbicara dalam kancah EPL. Apalagi rata-rata pilihan utama timnas Inggris berasal dari klub besar seperti Tottenham Hotspurs, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Manchester United.
Timnas wales dijuluki the dragons atau para naga. Di pihak berlawanan adalah timnas Inggris berjuluk three lions atau tiga singa. Aura emosional pada perang saudara britania ini bisa memberi motivasi ektra pada para naga untuk menghadapi pasukan tiga singa.
Referensi:
http://membacaarahbola.blogspot.co.id/2016/06/daftar-lengkap-skuad-euro-2016.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/Football_League_Championship
http://www.uefa.com/uefaeuro/season=2016/matches/round=2000448/match=2017880/index.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Danny_Ward_(footballer,_born_1993)
https://en.wikipedia.org/wiki/Neil_Taylor_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Ben_Davies_(footballer,_born_1993)
https://en.wikipedia.org/wiki/James_Chester
https://en.wikipedia.org/wiki/Ashley_Williams_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Joe_Allen_(footballer,_born_1990)
https://en.wikipedia.org/wiki/Jonny_Williams
Championship adalah kompetisi kasta kedua di liga Inggris, satu level dibawah EPL, kompetisi nomor wahid di liga Inggris. Para pemain timnas Inggris yang akan ditantang Wales pada kamis 16 Juni 2016 ini semuanya bermain untuk klub-klub EPL. Dari 23 pemain yang dibawa timnas Wales ke putaran final Euro 2016 fi Perancis, 8 diantara bermain di kompetisi championship.
Wales dan Inggris sebenarnya masih satu negara, yaitu United Kingdom alias UK. Karena itu wajar jika pemain-pemain Wales memilih mengadu nasib di liga Inggris, beradu kemampuan dengan pemain-pemain hebat lain dari seluruh dunia. Klub EPL Swansea City bahkan terletak di daerah Wales.
Sejumlah pemain inti Wales saat mengalahkan Slowakia masih belum mendapat jam terbang memadai di EPL. Kiper Liverpool Danny Ward selama ini lebih sering dipinjamkan ke klub divisi bawah atau ke liga Skotlandia. Kisah serupa juga terjadi pada Jonathan Williams di Crystal Palace. Bek tengah James Chester hanya tampil di 8 pertandingan di EPL bersama West Brom musim lalu.
Untunglah Wales juga punya sejumlah pemain yang cukup punya jam terbang di EPL. Sebut saja Aaron Ramsey (Arsenal), Joe Allen (Liverpool), Ben Davies (Tottenham Hotspurs), Ashley Williams (Swansea City) dan Neil Taylor (Swansea City). Bintang andalan Wales tentu saja adalah Gareth Bale dari Real Madrid.
Materi timnas Inggris tentu lebih berkualitas dan lebih merata dibanding Wales. Para pemain MU semuanya adalah pemain-pemain yang sudah berbicara dalam kancah EPL. Apalagi rata-rata pilihan utama timnas Inggris berasal dari klub besar seperti Tottenham Hotspurs, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Manchester United.
Timnas wales dijuluki the dragons atau para naga. Di pihak berlawanan adalah timnas Inggris berjuluk three lions atau tiga singa. Aura emosional pada perang saudara britania ini bisa memberi motivasi ektra pada para naga untuk menghadapi pasukan tiga singa.
Inggris | |||||||
Nomor | Posisi | Nama | Tanggal lahir (umur) | Caps | Gol | Liga | Klub |
1 | GK | Joe Hart | 19 April 1987 (29) | 59 | 0 | EPL | Manchester City |
13 | GK | Fraser Forster | 17 March 1988 (28) | 6 | 0 | EPL | Southampton |
23 | GK | Tom Heaton | 15 April 1986 (30) | 1 | 0 | EPL | Burnley |
2 | DF | Kyle Walker | 28 May 1990 (26) | 16 | 0 | EPL | Tottenham Hotspur |
3 | DF | Danny Rose | 2 July 1990 (25) | 4 | 0 | EPL | Tottenham Hotspur |
5 | DF | Gary Cahill | 19 December 1985 (30) | 43 | 3 | EPL | Chelsea |
6 | DF | Chris Smalling | 22 November 1989 (26) | 25 | 1 | EPL | Manchester United |
12 | DF | Nathaniel Clyne | 5 April 1991 (25) | 12 | 0 | EPL | Liverpool |
16 | DF | John Stones | 28 May 1994 (22) | 10 | 0 | EPL | Everton |
21 | DF | Ryan Bertrand | 5 August 1989 (26) | 8 | 0 | EPL | Southampton |
4 | MF | James Milner | 4 January 1986 (30) | 60 | 1 | EPL | Liverpool |
7 | MF | Raheem Sterling | 8 December 1994 (21) | 23 | 2 | EPL | Manchester City |
8 | MF | Adam Lallana | 10 May 1988 (28) | 23 | 0 | EPL | Liverpool |
14 | MF | Jordan Henderson | 17 June 1990 (25) | 26 | 0 | EPL | Liverpool |
17 | MF | Eric Dier | 15 January 1994 (22) | 7 | 1 | EPL | Tottenham Hotspur |
18 | MF | Jack Wilshere | 1 January 1992 (24) | 31 | 2 | EPL | Arsenal |
19 | MF | Ross Barkley | 5 December 1993 (22) | 22 | 2 | EPL | Everton |
20 | MF | Dele Alli | 11 April 1996 (20) | 8 | 1 | EPL | Tottenham Hotspur |
9 | FW | Harry Kane | 28 July 1993 (22) | 12 | 5 | EPL | Tottenham Hotspur |
10 | FW | Wayne Rooney | 24 October 1985 (30) | 111 | 52 | EPL | Manchester United |
11 | FW | Jamie Vardy | 11 January 1987 (29) | 8 | 3 | EPL | Leicester City |
15 | FW | Daniel Sturridge | 1 September 1989 (26) | 18 | 5 | EPL | Liverpool |
22 | FW | Marcus Rashford | 31 October 1997 (18) | 1 | 1 | EPL | Manchester United |
Wales | |||||||
Nomor | Posisi | Nama | Tanggal lahir (umur) | Caps | Gol | Liga | Klub |
1 | GK | Wayne Hennessey | 24 January 1987 (29) | 57 | 0 | EPL | Crystal Palace |
12 | GK | Owain Fôn Williams | 17 March 1987 (29) | 1 | 0 | Scotland | Inverness Caledonian Thistle |
21 | GK | Danny Ward | 22 June 1993 (22) | 2 | 0 | EPL | Liverpool |
2 | DF | Chris Gunter | 21 July 1989 (26) | 67 | 0 | Championship | Reading |
3 | DF | Neil Taylor | 7 February 1989 (27) | 28 | 0 | EPL | Swansea City |
4 | DF | Ben Davies | 24 April 1993 (23) | 20 | 0 | EPL | Tottenham Hotspur |
5 | DF | James Chester | 23 January 1989 (27) | 11 | 0 | EPL | West Bromwich Albion |
6 | DF | Ashley Williams | 23 August 1984 (31) | 59 | 1 | EPL | Swansea City |
15 | DF | Jazz Richards | 12 April 1991 (25) | 9 | 0 | Championship | Fulham |
19 | DF | James Collins | 23 August 1983 (32) | 47 | 3 | EPL | West Ham United |
7 | MF | Joe Allen | 14 March 1990 (26) | 25 | 0 | EPL | Liverpool |
8 | MF | Andy King | 29 October 1988 (27) | 33 | 2 | EPL | Leicester City |
10 | MF | Aaron Ramsey | 26 December 1990 (25) | 39 | 10 | EPL | Arsenal |
14 | MF | David Edwards | 3 February 1986 (30) | 32 | 3 | Championship | Wolverhampton Wanderers |
16 | MF | Joe Ledley | 23 January 1987 (29) | 61 | 4 | EPL | Crystal Palace |
17 | MF | David Cotterill | 4 December 1987 (28) | 23 | 2 | Championship | Birmingham City |
20 | MF | Jonathan Williams | 9 October 1993 (22) | 12 | 0 | EPL | Crystal Palace |
22 | MF | David Vaughan | 18 February 1983 (33) | 42 | 1 | Championship | Nottingham Forest |
9 | FW | Hal Robson-Kanu | 21 May 1989 (27) | 30 | 2 | Championship | Reading |
11 | FW | Gareth Bale | 16 July 1989 (26) | 55 | 19 | Spain | Real Madrid |
13 | FW | George Williams | 7 September 1995 (20) | 7 | 0 | Championship | Fulham |
18 | FW | Sam Vokes | 21 October 1989 (26) | 40 | 6 | EPL | Burnley |
23 | FW | Simon Church | 10 December 1988 (27) | 36 | 3 | Championship | Milton Keynes Dons |
Referensi:
http://membacaarahbola.blogspot.co.id/2016/06/daftar-lengkap-skuad-euro-2016.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/Football_League_Championship
http://www.uefa.com/uefaeuro/season=2016/matches/round=2000448/match=2017880/index.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Danny_Ward_(footballer,_born_1993)
https://en.wikipedia.org/wiki/Neil_Taylor_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Ben_Davies_(footballer,_born_1993)
https://en.wikipedia.org/wiki/James_Chester
https://en.wikipedia.org/wiki/Ashley_Williams_(footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/Joe_Allen_(footballer,_born_1990)
https://en.wikipedia.org/wiki/Jonny_Williams
Subscribe to:
Posts (Atom)