Monday, 11 July 2016

Éder, Pahlawan Kemenangan Portugal di Euro 2016

Portugal punya pemain terkenal seperti Cristiano Ronaldo, Nani dan Pepe. Portugal juga punya pemain muda berbakat seperti Renato Sanches. Tapi yang menjadi penentu keberhasilan mereka menjuarai Euro 2016 adalah pemain kurang terkenal bernama Éder.

Nama lengkapnya adalah Éderzito António Macedo Lopes. Penyerang 28 tahun ini dilahirkan di negara Guinea-Bissau, Afrika. Striker jangkung setinggi 190 cm ini sudah pindah ke Portugal sejak masa kanak-kanak dan memutuskan untuk membela tim nasional Portugal.
Menurut whoscored.com, Eder adalah pemain yang bagus dalam melepaskan umpan-umpan pendek ini. Pemain tinggi besar itu disebut bukan tipe pemain yang gemar melakukan diving. Sebagai striker, penyelesaian akhirnya juga bagus.

Karir sepakbola Éder tidaklah mulus. Dia harus memulai karirnya bersama tim liga level bawah seperti Oliveira Hospital dan Tourirenze. Untungnya Tourirenze adalah milik klub Primera Liga, Académica. Agaknya ketajaman Éder menarik Académica untuk merekrutnya. Saat itu Éder berusia 20 tahun.

Éder memperkuat Académica selama empat tahun. Prestasinya tidak terlalu bagus. Dari 83 partai bermain untuk Académica di Primeira Liga selama empat tahun itu, Éder hanya mencetak 12 gol. Bukan catatan yang mengesankan untuk seorang penyerang.

Karir Éder meningkat di klub berikutnya, Braga. Tiga musim bersama klub ini, Éder mencetak 26 gol dari 60 penampilan di Primeira Liga. Penampilan apiknya bersama Braga membuatnya dilirik tim nasional. Éder memperkuat skuad timnas Portugal di piala dunia 2014 di Brazil. Saat itu posisinya masih sebagai pelapis bagi striker senior seperti Hugo Almeida dan Helder Postiga.

Éder mencoba peruntungan di Swansea City awal musim lalu, tapi sulit mendapat kesempatan. Untunglah dia bisa mendapat kesempatan dipinjamkan ke klub Perancis Lille, dimana dia mampu menunjukkan ketajamannya, mencetak 6 gol dari 13 penampilan di liga Perancis. Saat itu Eder sudah sepenuhnya merupakan pemain Lille, bukan lagi pemain pinjaman.
Éder sebenarnya tidak banyak mendapat kesempatan bermain di Euro 2016. Portugal mengandalkan Cristiano Ronaldo dan Nani di lini depan, dan keduanya menjawabnya dengan penampilan yang bagus. Peluang bermain bagi Éder terbatas hanya sebagai pemain pengganti.

Momen bersejarah bagi Éder terjadi final Euro 2016. Menggantikan Renato Sanches, Eder menjad pemain yang menentukan kemenangan Portugal. Umpan dari Joao Moutinho di luar kotak penalty mampu dilesakkan lewat sebuah tendangan keras untuk menggetarkan jala gawang tim lawan mereka Perancis. Itulah satu-satunya di pertandingan itu dan Portugal memenangkan piala Eropa untuk pertama kalinya.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89der_(Portuguese_footballer)
https://www.whoscored.com/Players/43922
https://en.wikipedia.org/wiki/Portugal_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89der_(Portuguese_footballer)
https://en.wikipedia.org/wiki/F.C._Oliveira_do_Hospital
https://en.wikipedia.org/wiki/G.D._Tourizense 

Sunday, 10 July 2016

CR7 vs Antoine Griezmann

Mungkin banyak orang berpendapat bahwa Portugal terlalu mengandalkan Cristiano Ronaldo. Akan halnya Perancis, mungkin sering dianggap sebagai tim yang solid yang tidak mengandalkan satu pemain tertentu. Walaupun begitu, tidak ada yang bisa membantah kalau nama Antoine Griezmann meroket saat ini berkat perannya di timnas Perancis di ajang Euro 2016 ini. Keduanya akan menjadi andalan negara masing-masing untuk berjuang memenangkan gelar piala Eropa 2016.

Tanggal Partai Pencetak Gol Pencetak Assist
14-Juni-2016 Portugal vs Islandia Nani Andre Gomes
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Nani Cristiano Ronaldo
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Cristiano Ronaldo João Mário
22-Juni-2016 Portugal vs Hungaria Cristiano Ronaldo Ricardo Quaresma
25-Juni-2016 Portugal vs Kroasia Ricardo Quaresma
30-Juni-2016 Portugal vs Polandia Renato Sanches Nani
06-Juli-2016 Portugal vs Wales Cristiano Ronaldo Raphael Guerreiro
06-Juli-2016 Portugal vs Wales Nani Cristiano Ronaldo












Tanggal Partai Pencetak Gol Pencetak Assist
10-Juni-2016 Perancis vs Rumania Olivier Giroud Dimitri Payet
10-Juni-2016 Perancis vs Rumania Dimitri Payet N'Golo Kanté
15-Juni-2016 Perancis vs Albania Antoine Griezmann Adil Rami
15-Juni-2016 Perancis vs Albania Dimitri Payet
26-Juni-2016 Perancis vs Irlandia Antoine Griezmann
26-Juni-2016 Perancis vs Irlandia Antoine Griezmann Olivier Giroud
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Olivier Giroud Blaise Matuidi
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Paul Pogba Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Dimitri Payet Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Antoine Griezmann
03-Juli-2016 Perancis vs Islandia Olivier Giroud Dimitri Payet
07-Juli-2016 Perancis vs Jerman Antoine Griezmann
07-Juli-2016 Perancis vs Jerman Antoine Griezmann

Statistik menunjukkan, bahwa pengaruh kedua pemain ini dalam membantu timnya mencetak gol hamper sama. Cristiano Ronaldo mencetak 3 gol dan memberikan 2 assists, yang artinya kontribusi langsungnya terhadap 8 gol Portugal di Euro 2016 mencapai 62.5%. Di pihak lain, Griezmann mencatatkan 6 gol dan 2 assist, yang dapat diartikan sebagai kontribusi langsung 61.53% terhadap 13 gol Perancis di ajang yang sama.

Portugal mencatatkan perbaikan di lini pertahanan dalam tiga partai terakhir. Menempatkan José Fonte sebagai bek tengah menggantikan pemain veteran Ricardo Carvalho agaknya memberi pengaruh positif. Hal yang sama dikatakan untuk dua bek sayap muda yaitu Cédric dan Raphael Guerreiro.

Perancis sebaliknya menunjukkan peningkatan di lini ofensif. Sembilan gol mereka cetak dalam tiga partai terakhir. Mereka sepertinya makin mantap menempatkan Olivier Giroud sebagai big man yang didukung oleh tiga gelandang serang yaitu Dimitri Payet, Antoine Griezmann dan Paul Pogba.

Melihat dari ganasnya lini depan Perancis akhir-akhir ini, rasanya mereka layak diunggulkan memenangkan partai final Euro 2016. Apalagi mereka bertindak sebagai tuan rumah. Namun jika pertandingan berlanjut sampai babak adu penalty, sepertinya Portugal menjadi pihak yang lebih siap.


Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/340/Show/Portugal-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1035210/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Iceland
https://www.whoscored.com/Matches/1035196/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Austria
https://www.whoscored.com/Matches/1035197/Live/International-European-Championship-2016-Hungary-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1086997/Live/International-European-Championship-2016-Croatia-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1088528/Live/International-European-Championship-2016-Poland-Portugal
https://www.whoscored.com/Matches/1092392/Live/International-European-Championship-2016-Portugal-Wales
https://www.whoscored.com/Teams/341/Show/France-France
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1035170/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1086999/Live/International-European-Championship-2016-France-Ireland
https://www.whoscored.com/Matches/1090480/Live
https://www.whoscored.com/Matches/1092454/Live

Saturday, 9 July 2016

Pelatih Asing Untuk Timnas Inggris

Kekalahan dari Islandia di babak 16 besar piala Eropa menjadi pukulan berat bagi pelatih Roy Hodgson. Otoritas sepakbola Inggris memutuskan bahwa timnas tiga singa membutuhkan pelatih baru. Ironisnya, saat ini bisa dibilang tidak ada pelatih Inggris yang punya reputasi hebat.

Hanya lima pelatih Inggris di EPL, dan tidak seorang pun yang menanganu tim besar. Mereka adalah Steve Bruce (Hull City), Eddie Howe (AFC Bournemouth), Sean Dyche(Burnley), Alan Pardew (Crystal Palace) dan Sam Allardyce (Sunderland). Padahal Inggris jelas butuh manajer kelas satu untuk meningkatkan pencapai di piala dunia dan piala Eropa.

Bandingkan dengan Italia. Dari 20 tim di serie A saat ini, 16 diantaranya dikomandoi oleh pelatih Italia sendiri. Italia bahkan mampu mengekspor empat pelatih ke EPL, yaitu Claudio Ranieri (Leicester City), Francesco Guidolin (Swansea City), Antonio Conte (Chelsea) dan Walter Mazzarri (Watford). Musim lalu Claudio Ranieri mampu membawa klub semenjana Leicester City menjadi kampiun liga Inggris.

Krisis pelatih Inggris ini terasa ironis karena EPL justru mampu menghasilkan talenta-talenta muda berkualitas untuk Inggris. Saat ini Inggris punya John Stones (22 tahun), Raheem Sterling (21), Eric Dier (22), Dele Alli (20), Harry Kane (22) dan Marcus Rashford (18). Saat para pemuda Inggris mampu membutikan daya saingnya di ketatnya persaingan EPL, para pelatih Inggris masih belum mampu menembus level atas.

Para kandidat pelatih asal Inggris lain terasa kurang meyakinkan: Garry Neville, Gareth Southgate dan Glenn Hoddle. Tak heran jika wacana yang berkembang adalah pelatih asing untuk menangani timnas Inggris. Tentunya kriteria yang penting adalah akrab dengan sepakbola Inggris, sebagai pelatih atau saat masih aktif bermain.

Diantara nama yang disebut-sebut adalah Arsène Wenger (Perancis, pelatih Arsenal), Slaven Bilic (Kroasia, pelatih dan eks pemain West Ham), Brendan Rodgers (Irlandia Utara, mantan pelatih Liverpool), Claudio Ranieri (Italia, pelatih Leicester City), David Moyes (Skotlandia, mantan pelatih MU) dan Jürgen Klinsmann (mantan pemain Tottenham Hotspurs)

Referensi:
http://bola.republika.co.id/berita/sepakbola/internasional-2/16/07/09/oa1jla299-klinsmann-kandidat-kuat-pelatih-timnas-inggris
https://www.theguardian.com/football/2016/jun/28/england-manager-succession-roy-hodgson
https://en.wikipedia.org/wiki/Premier_League
https://en.wikipedia.org/wiki/England_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Serie_A
https://en.wikipedia.org/wiki/Ars%C3%A8ne_Wenger
https://en.wikipedia.org/wiki/Slaven_Bili%C4%87
https://en.wikipedia.org/wiki/Brendan_Rodgers
https://en.wikipedia.org/wiki/Claudio_Ranieri
https://en.wikipedia.org/wiki/David_Moyes
https://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Klinsmann

Friday, 8 July 2016

Duet "Asterix Obelix" Antoine Griezmann dan Olivier Giroud

Antoine Griezmann dan Olivier Giroud mungkin bukan duet striker dalam arti biasa. Dalam partai semifinal menghadapi Jerman kemaren misalnya, posisi Giroud adalah sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1. Akan halnya Griezmann, posisinya adalah sebagai gelandang serang.

Griezmann tingginya 175 cm, sementara Giroud 192 cm. Mereka ibarat Asterix yang kecil tapi trengginas dan Obelix yang besar dan kuat. Sebagai striker tunggal, Giroud berperan dalam duel-duel yang membutuhkan kekuatan fisik. Sementara Griezmann justru bisa memaksimalkan ketajamannya dengan berperan sebagai gelandang serang di belakang Giroud.

Kerjasama mereka menjadi faktor penentu gol kedua Perancis pada semifinal euro 2016 melawan Jerman. Umpan lambung Paul Pogba tidak bisa diselamatkan dengan sempurna oleh kiper Jerman Manuel Neuer karena harus berduel dengan Giroud di kotak penalti. Bola muntah menuju ke arah Griezmann yang tanpa ampun menggetarkan jala gawang Jerman.


Skema yang lebih bersih terlihat sebelumnya pada partai 16 besar melawan Irlandia. Umpan silang dari bek kanan Bacary Sagna dijinakkan dengan sundulan oleh Giroud ke arah Griezmann. Inilah awal dari gol Griezmann yang penentu kemenangan Perancis di laga tersebut.


Griezmann sudah mencetak 6 gol dan 2 assist di Euro 2016, sementara Giroud 3 gol dan 2 assist. Ketajaman mereka akan kembali diuji di partai final euro 2016 menghadapi Portugal senin dinihari 11 Juli 2016 jam 02:00.

Referensi:
https://www.whoscored.com/Teams/341
https://www.whoscored.com/Matches/1035163/Live/International-European-Championship-2016-France-Romania
https://www.whoscored.com/Matches/1035164/Live/International-European-Championship-2016-France-Albania
https://www.whoscored.com/Matches/1035170/Live/International-European-Championship-2016-Switzerland-France
https://www.whoscored.com/Matches/1086999/Live/International-European-Championship-2016-France-Ireland
https://www.whoscored.com/Matches/1090480/Live/International-European-Championship-2016-France-Iceland
https://www.whoscored.com/Matches/1092454/Live/International-European-Championship-2016-Germany-France
https://en.wikipedia.org/wiki/Antoine_Griezmann
https://en.wikipedia.org/wiki/Olivier_Giroud
Foto dari https://i.ytimg.com/vi/4LchJBSxHdA/maxresdefault.jpg






Thursday, 7 July 2016

Aroma Southampton Memperbaiki Lini Belakang Portugal

Portugal tampil tidak meyakinkan di fase grup Euro 2016. Tiga pertandingan dilalui dengan tiga hasil seri, tanpa kemenangan. Padahal diatas kertas lawan-lawan seperti Islandia, Hungaria dan Austria tidak memiliki materi pemain dengan kualitas sebagus Portugal. Beruntung Portugal tetap lolos ke babak 16 besar walaupun hanya menjadi peringkat tiga di fase grup.

Lampu kuning bagi lini belakang Portugal adalah pertandingan melawan Hungaria yang berakhir dengan skor 3-3. Kebobolan tiga gol jelas tidak menggembirakan bagi lini belakang Portugal, Saat itu Portugal mempercayakan Rui Patricio (Sporting Lisbon) sebagai kiper dilindungi oleh duo bek tengah Pepe (Real Madrid) dan Ricardo Carvalho (Monaco).

Pasca pertandingan ini agaknya Portugal memutuskan untuk melakukan regenerasi salah satu posisi bek tengah dari Carvalho ke yang lebih muda. Memang Carvalho sudah berusia 38 tahun, bukan lagi usia ideal untuk seorang bek tengah. Yang terpilih menggantikannya adalah José Fonte (Southampton).

Posisi bek kanan juga dirombak. Cédric, Rekan Fonte  di Southampton dipercaya sebagai pilihan utama di bek kanan. Pemain berusia 24 tahun ini adalah darah segar diantara bek-bek Portugal yang banyak diantaranya sudah berusia diatas 30 tahun. José Fonte sendiri sudah berusia 32 tahun.

Pilihan ini ternyata cukup berhasil. Selama tiga partai di fase gugur yang sudah dijalani Portugal, mereka hanya kebobolan 1 gol selama 330 menit pertandingan. Padahal sejumlah lawan-lawan mereka lebih berkualitas dari sebelumnya: Kroasia, Polandia dan Wales.

Ketangguhan Fonte, Cédric dan rekan-rekan mereka di timnas Portugal akan kembali diuji di partai final Euro 2016 melawan Perancis, yang dijadwalkan berlangsung 11 Juli 2016 jam 02:00 dinihari.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_Group_F#Portugal_vs_Iceland
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_2016_knockout_phase#Croatia_vs_Portugal
https://en.wikipedia.org/wiki/Portugal_national_football_team
https://en.wikipedia.org/wiki/Jos%C3%A9_Fonte
https://en.wikipedia.org/wiki/C%C3%A9dric_Soares

Wednesday, 6 July 2016

Antoine Griezmann dan Orang-Orang Goth

Sebuah seri komik Asterix membahas tentang orang-orang Goth. Memang mereka bukan tandingan ramuan ajaib sang dukun Panoramix yang bisa Asterix dan rekannya Obelix menjadi super kuat. Tapi Panoramix sudah menyadari kekuatan orang-orang Goth dalam berperang. untuk menghindari invasi dari orang-orang Goth, Panoramix memilih untuk mengadu domba suku-suku Goth. Dengan begitu orang-orang Goth jadi sibuk perang saudara dan lupa untuk menginvasi Eropa.

Invasi suku Goth ini akhirnya terjadi juga seiring dengan melemahnya imperium Romawi. Pada masa Theodoric the Great tahun 523, Goth sudah menguasai sebagian besar pantai laut tengah. Wilayah kekuasaan mereka mencakup wilayah Spanyol. Perancis, Italia, sebagian Balkan, dan sering mengganggu daerah Byzantium.

Di jaman modern, Goth adalah salah satu etnis di Jerman. Sementara Asterix, Obelix dan Panoramix adalah orang Galia, penduduk asli Perancis. Perancis dan Jerman akan bertemu di semifinal Euro 2016 pada jumat dinihari 8 Juli 2016.

Mengikuti logika komik Asterix, mungkin Perancis harus berharap menemukan ramuan Panoramix sebelum pertandingan dimulai. Jerman adalah tim yang sangat kuat. Materi pemain kelas satu, skill bagus, mental kuat, main fisik juga OK. Partai perempatfinal melawan Italia menunjukkan kalau mereka juga bagus dalam menghadapi tim yang mengandalkan strategi.

Tapi Perancis hari ini bukan Galia. Seperti Britania yang diinvasi oleh Anglo dan Saxon, Galia juga diinvasi oleh suku Franka, yang masih dekat kekerabatannya dengan Goth. Dan timnas Perancis terkenal sebagai tim yang punya pemain multikultural seperti Paul Pogba, Anthony Martial, Kingsley Coman, Paul Pogba dan Bacary Sagna.

Btw, sosok Antoine Griezmann yang cukup "mungil" untuk orang Eropa mengingatkan pada Asterix :p

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Goths
https://en.wikipedia.org/wiki/Theoderic_the_Great
https://en.wikipedia.org/wiki/Franks
https://en.wikipedia.org/wiki/France_national_football_team

Tuesday, 5 July 2016

Perancis, Ramadhan dan Piala Eropa

Euro 2016 bukan ajang piala Eropa pertama yang diselenggarakan di Perancis. Sebelumnya Perancis juga pernah menjadi tuan rumah putaran final Euro 1960 dan Euro 1984. Putaran final Euro 1960 hanya diikuti empat tim dengan memakai sistem gugur. Putaran final Euro 1984 diikuti oleh delapan tim yang dibagi menjadi dua grup, kemudian juara dan runner up masing-masing grup berhak untuk tampil di babak semifinal.

Seperti Euro 2016, ajang Euro 1984 juga berlangsung di bulan Ramadhan. Memang di tahun 1984 itu tanggal 1 Ramadhan bertepatan dengan 1 Juni. Saat itu Indonesia baru punya satu stasiun televisi, yaitu TVRI.

Bintang lapangan saat itu adalah Michel Platini. Gelandang andalan Juventus ini baru memenangkan ajang cup winner cup bersama klubnya. Tak pelak lagi Platini menjadi andalan Perancis untuk memenangkan gelar kampiun eropa di rumah sendiri.

Posisi bermain Michel Platini disebut sebagai gelandang serang  dan playmaker. Platini juga tajam, seperti tercermin dari statusnya sebagai top skorer serie A selama dua musim berturut-turut. Bersama Jean Tigana, Luis Fernández dan Alain Giresse, Platini membentuk lini tengah yang solid yang dikenal dengan sebutan "carré magique" atau bujursangkar ajaib.

Perancis tampil lima kali dalam putaran final Euro 1984 tersebut. Perancis memenangkan seluruh lima pertandingan tersebut. Hanya satu partai yang harus diselesaikan lewat perpanjangan waktu, yaitu partai semifinal melawan Spanyol. Dalam lima partai, Platini selalu mencetak gol untuk Perancis. Total Platini mencetak 9 gol untuk Perancis.

Perancis keluar sebagai juara Euro 1984 setelah mengalahkan Belgia di partai final. Michel Platini membuka skor untuk Perancis. Bruno Bellone menutup skor 2-0 untuk kemenangan Perancis.


Total 9 gol yang dicetak Platini di Euro 2014 masih menjadi rekor gol terbanyak yang dicetak seorang pemain pada suatu putaran final piala Eropa.

Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_European_Championship
https://en.wikipedia.org/wiki/1960_European_Nations%27_Cup
https://en.wikipedia.org/wiki/UEFA_Euro_1984
https://en.wikipedia.org/wiki/Michel_Platini