Monday, 29 December 2014

Piala Dunia Harian Sepakbola - Pasca Kenaikan BBM

Seperti pernah dibahas sebelumnya, harian Bola dan Topskor bersaing merebutkan pangsa pasar harian sepakbola yang ternyata cukup besar. Keunggulan Topskor adalah karena mereka mereka sudah lebih dulu turun sebagai pemimpin pasar bertahun-tahun. Bola berani menantang di segmen harian mengingat reputasi mereka yang sudah 30 tahun lebih berkiprah sebagai tabloid atau majalah olahraga. Bola bahkan berani pasang harga rendah, 1500 rupiah, jauh dibawah topskor yang 3500 rupiah.

Kenaikan BBM pada tanggal 17 November 2014 ternyata cukup merubah suasana. Besoknya, tukang koran tempat saya biasa membeli Bola mengaku harian Bola sudah "habis" dan menawarkan harian lain. Sehari kemudian, saya mencoba mencari di penjual koran lain, dan jawabannya juga sama, "habis".

Bagi saya pindah dari harian seharga 1500 ke harian lain seharga 3500 itu masalah. Duit 2000 perak masih bisa dipakai untuk beli tiket KRL Commuter. Hanya tidak terpengaruh kenaikan BBM itu hanya orang yang sangat kaya, atau pendukung pencabutan subsidi karena alasan ideologis, atau loyalis tokoh politik tertentu. Pasca kenaikan BBM yang ada di pikiran saya adalah penghematan. Kalau anggaran untuk membeli harian sepakbola harus naik, lebih baik tidak usah beli. Kan sebenarnya sebagian besar informasinya bisa ditemukan di internet, asal mau menghabiskan waktu mencari-cari.

Mungkin bagi tukang koran, menjual harian seharga 1500 itu tidak menguntungkan. Dari setiap eksemplar terjual, barangkali keuntungannya hanya 300 atau empat ratus perak. Jelas bukan nilai yang menggiurkan.

Untunglah setelah mencari-cari akhirnya saya berhasil juga menemukan juga penjual korahan yang masih menjual harian Bola, dan tetap tersenyum walau nilai penjualan hanya 1500 rupiah. Dengan demikian saya bisa membaca laporan jurnalistik berkelas yang eksklusif. Misalnya saat wartawan Bola mengikuti Gavin Kwan Adsit, Syamsir Alam dan Ryuji Utomo mengikuti trial di Jepang. Atau laporan tentang SSB-SSB yang seharusnya menerima uang pembinaan untuk setiap pemain binaan mereka yang direkrut klub profesional. Ada lagi laporan tentang fasilitas latihan tim-tim ISL, dimana hampir semuanya harus menyewa lapangan latihan. Satu-satunya tim ISL yang punya lapangan latihan sendiri adalah Semen Padang.

Semoga harga harian Bola tidak buru-buru dinaikkan.



Saturday, 27 December 2014

Evaluasi timnas U16 menghadapi Vietnam dan Singapura

Sebagai pelatih saat ini timnas U16 dan timnas U19, Fachri Husaini tentunya tak ingin timnya dibanding-bandingkan dengan timnas U19 angkatan sebelumnya asuhan Indra Sjafri. Tapi para penggemar bola negeri ini sangat rindu akan prestasi sepakbola. Jika timnas senior saat ini kurang berprestasi, masyarakat tetap berharap dari timnas kelompok umur. Apalagi tahun 2015 Indonesia akan menjadi tuan rumah piala AFF U16, piala AFF U19 dan babak kualifikasi grup H piala AFC U23. Timnas U23 juga akan berlaga di Sea Games di Singapura.

Menyimak permainan timnas U16 bulan Desember ini, formasi 4-3-3 yang digunakan sudah cukup mengingatkan pada timnas U19 angkatan Evan Dimas Darmono. Formasi ini memang cukup populer saat ini di sepakbola dunia. Prestasi Evan Dimas dkk menunjukkan bahwa formasi ini cocok dengan karakter Indonesia yang menyukai sepakbola menyerang, tapi juga bisa memberikan keseimbangan untuk keperluan defensif.

Timnas U16 Desember ini tampil dalam partai ujicoba menghadapi Vietnam dan Singapura. Bagi pelatih Fachri Husaini tujuan ujicoba ini lebih untuk seleksi 35 pemain yang ada saat ini. Tak heran jika tim yang tampil menghadapi Vietnam berbeda dengan tim yang tampil menghadapi Singapura. Dalam kedua pertandingan ini Fachri banyak melakukan pergantian pemain. Total dalam dua partai itu Fachri telah mencoba 30 pemain.

Dalam partai pertama menghadapi Vietnam tanggal 3 Desember 2014, timnas gagal mendominasi pertandingan. Secara teknis kedua tim ini setara. Timnas tampil mengandalkan umpan terobosan, umpan panjang ataupun defence-splitting pass dari para gelandang yang membuka ruang serangan. Timnas juga terlihat mau bekerja keras saat sedang bertahan, walaupun terkadang terlihat kasar. Serangan balik cepat yang diperagakan timnas mengingatkan pada permainan Atletico Madrid asuhan Diego Simeone,

Gol pertama timnas U16 terjadi saat umpan lambung ke sayap kiri gagal dibersihkan pemain Vietnam. Drey Buyung memanfaatkannya untuk mengirimkan bola pas M Ridwan di kotak penalti, yang mengoper ke Rizki Fajar yang bebas untuk mencetak gol.

Gol kedua timnas U16 bisa dibilang tidak terskema. Gol ini terjadi lebih karena kejelian dan skill Kevin Sahael yang melakukan lob yang tidak bisa diselamatkan kiper Vietnam. Gol ketiga dicetak Egi Maulana dari titik putih setelah tangan seorang pemain Vietnam menyentuh bola di kotak penalti.

Gol pertama Vietnam menunjukkan betapa lini pertahanan kita masih hijau. Tendangan gawang Indonesia ditanduk di tengah lapangan oleh pemain vietnam langsung melepaskan Bui Anh Duc yang berlari sampai menaklukkan kiper Reza Agus. Gol kedua Vietnam datang dari titik putih setelah kali ini seorang pemain Indonesia yang menyentuh bola di kotak penalti. Skor akhir 3-2 untuk kemenangan timnas U16.

Pada partai berikutnya menghadapi Singapura pada 5 Desember 2014, timnas U16 tampil lebih dominan. Para pemain kita memang terlihat lebih baik dalam hal skill individu dibanding Singapura. Mereka mampu mengoptimalkan keunggulan itu menjadi gol demi gol, setidaknya pada babak pertama.

Gol pertama Indonesia terjadi saat umpan terobosan Gunarsah Mandowen mampu diselesaikan oleh Bayu Yudha. Masuknya Egi Maulana membuat permainan Indonesia makin trengginas, terbukti saat Bayu Yudha kembali mencetak gol, kali ini dari umpan Egi. Tendangan bebas jarak jauh dari Egi yang membentur tiang mengawali proses gol ketiga, yang kali ini dicetak oleh Gunarsah yang melakukan rebound.

Sayang permainan Indonesia dibabak kedua tak sebaik babak pertama. Gol balasan Singapura terjadi saat tiga penyerang Singapura berhadapan dengan tiga pemain Indonesia di kotak penalti Indonesia. Gol yang dicetak Khairul Hairie membuat skor menjadi 3-1 yang bertahan sampai akhir pertandingan.

Hal yang positif dari dua pertandingan persahabatan ini adalah munculnya sejumlah talenta yang cukup menonjol. Di lini tengah Egi Maulana punya potensi untuk menjadi Evan Dimas baru. Di lini depan Gunarsah Mandowen tampil rajin, agresif, kreatif dan skillful. Seandainya gunarsah lebih tenang dan dingin, perbendaharaan golnya mustinya lebih banyak. Di belakang, Fachri sepertinya sangat percaya pada Imam Fauzi yang selalu dimainkan penuh baik saat menghadapi Singapura maupun Vietnam.

Daftar pemain yang diturunkan menghadapi Vietnam:

Reza Agus Febrian (M Rifki 86'), Rishad Baihaqi Dharmayuma (Eka Febri Yogi Setiawan 46’), Imam Fauzi, M. Yusran Rumadaul, Rian Riding (M Taqwa 74’), Amirullah Ruslan (Rinaldi Syam 46’), Egi Maulana Vikri (Witan Sulaiman 74’),  T Nur Fadil, Drey Buyung Panyalay (Oki Kharisma 46’), Ricky Fajar (Kevin Sahael Amalorlin 46’), M. Ridwan (Gunarsah Mandowen 32’)

Daftar pemain yang diturunkan menghadapi Singapura:

Januarius Toameka (Rafly Firmansyah 78’), Imam Fauzi, Juliano Pratama (Hasbullah Kader 78’), Eka Febri Yogi Setiawan, Rian Azhar (Rian Riding 46’), Ida Bagus Made Weda Darmawan (Dian Ramadhan 72’), M Dyan Aulia Burhanuddin (M Taqwa 46’), Witan Sulaiman (Egi Maulana Vikri 37’); Bayu Yudha Pratama (Drey Buyung Panyalay 57’), Papua J Rumbawa (Yeheskiel Supit 32’, Firman Ardian Saputra 73’), Gunarsah Mandowen

Referensi:

1. Rekaman lengkap pertandingan babak pertama Indonesia U16 vs Vietnam 3 Desember 2014.
2. Rekaman lengkap pertandingan babak kedua Indonesia U16 vs Vietnam 3 Desember 2014.
3. Rekaman lengkap pertandingan Indonesia U16 vs Singapura 5 Desember 2014.
4. Susunan pemain timnas U16 yang diturunkan menghadapi Vietnam 3 Desember 2014.


Friday, 26 December 2014

Saat Alan Pardew dan Brendan Rodgers Harus Belajar Dari Pengalaman

Beberapa tahun lalu Alan Pardew mengecam kebijakan manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang tidak banyak memberi kesempatan tampil kepada pemain Inggris. Menurut Pardew Arsenal harus memberi kesempatan lebih banyak pada pemain Inggris. Alan Pardew menyebut para pemain Inggris sebagai "jiwa sepakbola Britania". Saat itu Pardew adalah manajer West Ham United, klub semenjana yang biasanya ada di papan tengah atau papan bawah EPL. Alan Pardew belum pernah menjadi manager sebuah klub yang rutin berlaga di liga Champions seperti Arsenal. Bisa dibilang posisi Pardew adalah sebagai "komentator".

Tahun demi tahun berlalu, Alan Pardew mendapat kesempatan melatih tim yang lebih besar, yaitu Newcastle United. Melatih klub yang lebih besar berarti Pardew mengihadapi tekanan besar juga. Tuntutan prestasi di Newcastle lebih tinggi daripada West Ham.

Untuk mengejar tuntutan prestasi itu Pardew memilih untuk mengandalkan pemain asing, terutama dari Perancis. Saat ini Newcaste memiliki memiliki tujuh pemain Perancis, yaitu Moussa Sissoko, Yoan Gouffran, Massadio Haïdara, Rémy Cabella, Gabriel Obertan dan Emmanuel Rivière. Pemain Inggris yang sering mendapat kesempatan bermain mungkin hanya Mike Williamson, Jack Colback dan Steven Taylor, Banyaknya pemain asing di Newcastle dikhawatirkan menghambat perkembangan pemuda Inggris seperti Rolando Aarons, Jak Alnwick dan Adam Armstrong.

Agaknya Pardew akhirnya mengerti alasan Arsene Wenger lebih banyak mengandalkan pemain asing di Arsenal. Semuanya karena tuntutan prestasi, yang belum tentu bisa dipenuhi oleh pemain-pemain asli Inggris. Sekarang giliran Pardew yang menerima kecaman karena tidak banyak memberi kesempatan tampil pada pemain asli Inggris. Tak kurang striker legendaris Newcastle Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

Hal yang sama juga terjadi dengan Brendan Rodgers. Pasca penjualan Luis Suarez, manajer Liverpool ini yakin timnya tidak akan mengulangi buruknya transfer Tottenham Hotspurs pasca hengkangnya Gareth Bale yang mencetak 21 gol untuk Spurs di EPL 2012-2013. Mengandalkan  dana £85,000,000 hasil penjualan Bale ke Real Madrid. Spurs mendatangkan Vlad Chiriches (Steaua Buchuresti), Paulinho (Corinthians),  Étienne Capoue (Toulouse), Christian Eriksen (Ajax), Erik Lamela (Roma), Nacer Chadli (Twente) dan Roberto Soldado (Valencia). Tapi hasilnya tak sesuai harapan. Manajer André Villas-Boas akhirnya didepak di pertengahan musim menyusul kekalahan 6-0 dari Manchester City dan 5-0 dari Liverpool.

Kenyataan ternyata tak seindah harapan. Mengandalkan  dana £75,000,000 hasil penjualan Luis Suarez ke Barcelona, The Reds mendatangkan Dejav Lovren (Southampton), Alberto Moreno (Sevilla), Lazar Markovic (Benfica), Emre Can (Bayer Leverkusen), Adam Lallana (Southampton), Rickie Lambert (Southampton) dan Mario Balotelli (AC Milan). Liverpool terpuruk musim ini. Dari tim kandidat juara musim lalu, saat ini Liverpool terlempar ke posisi kesepuluh, berjarak sembilan angka dari zona champions.Mantan pemain Liverpool Igor Biscan menilai bahwa tak satupun pemain baru Liverpool sanggup menggantikan posisi Suarez, striker dengan kemampuan finishing mumpuni, yang mencetak 31 gol untuk Liverpool di EPL 2013/2014.

Moral of the story: ada hal-hal yang baru bisa dimengerti lewat pengalaman.

Referensi:

1. Alan Pardew mengecam sedikitnya pemain Inggris di Arsenal.

2. Alan Pardew @ Wikipedia.

3. Alan Shearer mengeluhkan banyaknya pemain Perancis di Newcastle.

4. Brendan Rodgers yakin Liverpool Tidak Akan Mengulangi Kesalahan Transfer Spurs.

5. Igor Biscan: Tidak ada rekrutan baru Liverpool yang bisa menggantikan Suarez.

6. Tottenham Hotspurs musim 2013-2014.

7. Liverpool musim 2014-2015.

8. Gareth Bale @ Wikipedia.


9. Luis Suarez @ Wikipedia.

10. Foto: Alan Pardew.

Wednesday, 24 December 2014

Kenapa Ahok Harus Membangun Stadion Baru di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belakangan mulai masuk berita sepakbola. Klub sepakbola Persija Jakarta menuntut Ahok untuk membangun stadion sepakbola, untuk mengganti stadion Lebak Bulus yang sudah dirubuhkan untuk proyek MRT. Ahok mengelak dan menyebutkan bahwa stadion baru seharusnya menjadi tanggung jawab pengurus Persija.

Sepertinya keberatan Ahok adalah karena tiadanya saham pemprov DKI di Persija. Ahok sepertinya menganggap bahwa seharusnya Persija adalah milik pemerintah provinsi DKI. Ahok menawarkan para pemilik saham Persija untuk menjual sahamnya ke pemprov DKI.

Persija awalnya adalah sebuah tim perserikatan yang berdomisili di Jakarta Pusat. Sebagai tim perserikatan, pemilik Persija adalah klub-klub anggotanya. Perserikatan Persija bukanlah milik pemerintah provinsi DKI Jakarta atau pemerintah kota Jakarta Pusat. Setelah masa kompetisi profesional dimana semua klub harus berbentuk badan hukum, Persija dikelola oleh PT Persija Jaya.

Ahok agaknya salah mengerti tentang hubungan klub sepakbola dan stadion sepakbola. Umumnya stadion sepakbola di Indonesia ini dibangun oleh pemerintah. Gelora Bung Karno dibangun oleh pemerintah republik Indonesia dijaman presiden Soekarno. Stadion Si Jalak Harupat dibangun oleh pemerintah kabupaten Bandung. Stadion Gelora Bandung Lautan Api dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah kota Bandung. Bahkan di Inggris saja, City of Manchester stadium (dikenal juga sebagai Etihad stadium) dibangun oleh pemerintah kota Manchester.

Setidaknya ada dua alasan untuk Ahok dan pemerintah provinsi DKI membangun stadion sepakbola baru. Pertama, karena pemerintah provinsi DKI telah merobohkan dua stadion sepakbola yaitu stadion Menteng dan stadion Lebak Bulus, tapi sampai saat ini belum mengganti dengan stadion yang baru. Kedua, karena Jakarta adalah tuan rumah Asian Games 2014. Daripada mengandalkan stadion GBK yang dibangun lebih dari 50 tahun yang lalu, lebih baik jika Jakarta membangun stadion sepakbola baru dengan fasilitas yang lebih canggih dan modern.

Akan halnya keinginan pemerintah provinsi DKI dan menjadikannya BUMD sudah mendapat lampu hujai dari PSSI. Tinggal bagaimana negosiasi Ahok untuk melakukan pembelian saham PT Persija Jaya.

Referensi:

1. Persija Menuntut Gubernur Ahok Membangun Stadion Sepakbola.
2. Ahok: Stadion Baru Seharusnya Menjadi Tanggung Jawab Pengurus Persija.
3. Gelora Bung Karno @ wikipedia.
4. Stadion Si Jalak Harupat @ wikipedia.
5. Stadion Gelora Bandung Lautan Api @ wikipedia.
6. City of Manchester Stadium @ wikipedia.
7. PSSI ijinkan Persija jadi BUMD.
8. Foto: Basuki Tjahaja Purnama gubernur DKI Jakarta.

Tuesday, 23 December 2014

Mathieu Debuchy vs Calum Chambers: Saat Bek Kanan Arsenal "Bersaing" Menjadi Bek Tengah

Bek kanan dan bek tengah adalah posisi yang berbeda. Bek kanan berada di sisi kanan pertahanan, bertugas menghalangi gelandang atau penyerang sayap lawan yang ingin menerobos atau mengumpan. Bek kanan modern juga punya fungsi aktif membantu serangan dengan menyusur lapangan di sisi kanan.

Bek tengah bertugas menjaga jantung pertahanan, menjauhkan bola dari kotak penalti. Bek tengah biasanya tinggi, kuat, tinggi lompatannya, tangguh di udara dan ahli melakukan tackle. Bek tengah harus mampu berkonsentrasi, membaca permainan, dan berani mengambil keputusan untuk melakukan tackle saat situasi membahayakan. Biasanya bek tengah hanya maju menyerang pada situasi set-piece seperti sepak pojok dan tendangan bebas.

Saat bertandang menghadapi Liverpool 21 Desember 2014 lalu, Arsenal mengalami krisis bek tengah. Bek tengah pilihan utama, Laurent Koscielny mengalami cedera di otot betisnya (calf muscle strain). Arsene Wenger harus memilih bek tengah lain untuk mendampingi Per Mertesacker. Sebenarnya Arsenal masih punya Isaac Hayden, pemain nasional Inggris U20. Tim gudang peluru juga punya Hector Bellerin, Tapi agaknya Wenger lebih ingin posisi bek tengah di pertandingan penting ini diisi oleh sosok yang lebih berpengalaman.

Lini yang surplus pemain di Arsenal adalah bek kanan. Disitu ada Mathieu Debuchy, Calum Chambers dan pemain muda Hector Bellerin. Pilihan yang masuk akal adalah bagi Wenger adalah memilih salah satu dari Debuchy dan Chambers sebagai bek tengah.

Dan Wenger mengambil keputusan. Mathieu Debuchy mendampingi Per Mertesacker di jantung pertahanan, Posisi bek kanan ditempati oleh Calum Chambers.

Debuchy tampil gemilang. Situs whoscored.com mencatat bahwa Debuchy melakukan satu tackle, 4 kali merebut bola, 5 kali menghalau bola, dan memenangkan 4 duel udara. Penampilannya pada pertandingan itu lebih baik dari Per Mertescker yang bek tengah asli, yang hanya mencatatkan satu tackle, tidak sekalipun merebut bola, 4 kali menghalau bola, dan memenangkan 2 duel udara.

Calum Chambers juga tampil bagus secara defensif sebagai bek kanan. Chambers melakukan lima tackle dan empat kali merebut bola. Chambers juga memenangkan tiga duel udara. Dilihat dari statistik-statistik ini, Chambers sepertinya cukup memenuhi syarat untuk menjadi bek tengah.

Tapi momen-momen krusial menunjukkan kalau Debuchy adalah bek tengah yang lebih baik dari Chambers. Gol pertama Arsenal terjadi setelah Debuchy memenangkan duel udara dengan Martin Skrtel untuk menyundul bola ke gawang Brad Jones. Di menit-menit terakhir pertandingan, Skrtel menebus kesalahannya. Calum Chambers terlambat bereaksi terhadap sepak pojok Adam Lallana sehingga Skrtel bisa bebas menyundul bola ke sisi kiri gawang Wojciech Szczesny.

Kesimpulan, saat ini Mathieu Debuchy adalah bek tengah yang lebih baik daripada Calum Chambers.

Referensi:

1. Bek kanan dan bek tengah menurut Wikipedia.
2. Isaac Hayden @ wikipedia.
3. Foto: salah satu sisi Emirates Stadium.

Monday, 22 December 2014

Sanggupkah Bali Bersabar Dengan Indra Sjafri

Indra Sjafri sudah menemukan pelabuhan baru. Mantan pelatih timnas U19 itu setuju untuk menangani Bali United Pusam di kompetisi ISL. Indra Sjafri menandatangani kontrak untuk lima tahun ke depan.

Bali United Pusam sendiri adalah wujud baru dari klub Putra Samarinda setelah pindah kandang ke Bali. Di Samarinda, klub ini sulit bersaing dengan klub saingan yaitu Pusamania Borneo FC yang lebih populer di mata suporter. Keberhasilan Pusamania Borneo FC promosi ke ISL musim ini agaknya "memaksa" Putra Samarinda untuk pindah kandang, dan mengubah nama menjadi Bali United Pusam.

Bali adalah pilihan yang cukup beralasan untuk dijadikan homebase. Saat ini tidak ada klub asal Bali yang berlaga di ISL. Bali United Pusam tentunya berharap berhasil memikat para penggemar sepakbola pulau dewata untuk menjadi pendukung mereka.

Indra Sjafri diharapkan menjadi salah satu magnet untuk menarik penonton. Pasca menangani timnas U19, barangkali Indra Sjafri saat ini adalah salah satu pelatih Indonesia paling terkenal. Reputasinya dalam menangani pemain muda menjadi nilai tambah. Publik Bali tentu ingin Indra mengorbitkan talenta-talenta muda pulau dewata, seperti saat dulu Indra mengorbitkan pemuda Bali menjadi bek kanan timnas U19, Putu Gede Juni Antara.

Tapi pengembangan pemain muda adalah proyek jangka panjang yang butuh waktu bertahun-tahun. Bali United Pusam tetap butuh prestasi musim ini, setidaknya tetap harus bertahan di ISL. Dukungan masyarakat Bali dan juga manajemen bisa pudar jika Bali United Pusam sampai terancam terdegradasi.

Disini setidaknya ada tiga faktor yang tidak menguntungkan bagi Bali United Pusat. Pertama, pelatih Indra Sjafri belum pernah melatih klub ISL sebelumnya. Kedua, Putra Samarinda musim lalu bukan tim kuat. Mereka berada di posisi 6 dari 11 tim wilayah timur.

Masalah ketiga adalah Bali United Pusam agak terlambat berburu pemain. Banyak pemain bagus, termasuk eks timnas U19 sudah direkrut lebih dulu oleh tim-tim lain. Indra Sjafri dan Bali United Pusam harus berjuang keras untuk mencari pemain baru yang berkualitas, terutama untuk pemain lokal.

Ibaratnya Barcelona selama ini dianggap sebagai klub ideal dalam hal pembinaan dengan akademi La Masia. Tapi pembinaan itu dianggap berhasil adalah karena tim utama Barcelona sendiri berprestasi tinggi, dan lulusan-lulusan terbaik La Masia bisa naik ke tim utama. Jika Barcelona hanya tim papan bawah La Liga, rasanya hanya sedikit yang akan memuji akademi La Masia, Karena itulah prestasi tim senior harus bagus dan didukung oleh pembinaan pemain muda yang berkualitas.

Secara pribadi saya berharap Indra Sjafri akan menerapkan standar fisik timnas U19 ke Bali United Pusam. Jika Bali United Pusam bisa berprestasi dengan kebugaran fisik diatas rata-rata tim ISL, saya harap standar fisik timnas U19 juga akan diterapkan oleh tim-tim ISL lainnya. Dengan demikian standar fisik pemain Indonesia (yang konon "malas" latihan fisik) secara keseluruhan akan meningkat. Saat dipanggil ke pelatnas, pelatih pelatnas tidak perlu lagi meningkatkan fisik pemain, karena sudah ditempa oleh klub masing-masing.

Selamat bekerja untuk Indra Sjafri.

Referensi:
1. Kontrak lima tahun Indra Sjafri dan Pusam.
2. Transformasi Putra Samarinda menjadi Bali United Pusam.
3. Foto: Indra Sjafri.

Sunday, 21 December 2014

Brendan Rodgers Masih Layak Memimpin Liverpool

Liverpool menghadapi Arsenal di Anfield pada kompetisi EPL Minggu 21 Desember 2014. Walaupun peluang juara kedua klub terbilang tipis, ini tetap merupakan pertandingan dua tim terkenal. Cukup layak dipakai untuk menilai apakah Brendan Rodgers masih layak memimpin Liverpool, setelah hasil-hasil mengecewakan diraih musim ini.

Liverpool memainkan pola 3-4-3, dengan Kolo Toure, Martin Skrtel dan Mamadou Sakho menjaga lini pertahanan didepan kiper Brad Jones. Jordan Henderson dan Lucas Leiva memainkan peran yang lebih defensif di lini tengah, sementara Steven Gerrard dan Lazar Markovic lebih menyerang. Lini depan tampil tanpa striker murni, mengandalkan Philippe Coutinho, Adam Lallana dan Raheem Sterling.

Dengan formasi yang sangat menyerang tersebut, Liverpool lebih mendominasi pertandingan. Coutinho membuka skor dengan manuver yang trengginas dan finishing kelas satu. Menerima umpan diluar kotak penalti dari Jordan Henderson, Coutinho membuka ruang dan menembak ke sisi kanan gawang Arsenal. Skor 1-0 untuk Liverpool.

Tapi Arsenal bukan tim sembarangan. Amunisi tim gudang peluru lebih dari cukup untuk menggoyang pertahanan 3 bek Liverpool. Tim tamu segera membalas melalui umpan lambung Mathieu Flamini disambut oleh Mathieu Debuchy, yang menaklukkan Martin Skrtel di udara untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Usai turun minum, kembali sistem pertahanan 3 bek Liverpool terlihat rentan. Kali ini Olivier Giroud beraksi dengan bantuan Santi Cazorla di sayap kiri. Manuver dan umpan Giroud dan Cazorla membingungkan para defender Liverpool. Terbukti Giroud akhirnya mencetak gol dari jarak dekat tanpa pengawalan berarti.

Selama setengah jam kemudian Arsenal terlihat akan memenangkan pertandingan, justru karena lini belakang mereka lebih kokoh. Dengan  Sterling-Lallana-Cotinho dan Gerrard di belakang mereka, Liverpool tidak pernah kehilangan kreativitas. Disisi lain, lini belakang Arsenal dan kiper Wojciech Szczesny tampil tenang dan jarang melakukan kesalahan.

Rodgers akhirnya memasukkan penyerang murni, Fabio Borini untuk Lazar Markovic dan Rickie Lambert menggantikan Kolo Toure. Dari kedua striker ini, permainan Borini terlihat lebih eksplosif. Sayangnya Borini juga lebih emosional. Sempat melakukan tandukan di kotak penalti yang diselamatkan Szczesny, Borini melakukan dua pelanggaran dan akhirnya diusir keluar di menit 90. Sampai sejauh ini, Lambert dan Borini agaknya bukan solusi kebutuhan Liverpool akan seorang finisher.

Serangan Liverpool yang tak kenal lelah akhirnya berbuat hasil. Steven Gerrard melancarkan serangkaian tembakan jarang jauh, yang salah satu diantaranya terpaksa dibuang oleh Szczesny. Disinilah Skrtel menebus kesalahannya dengan sundulan menyambut sepak pojok Lallana. Chambers lengah mengawalnya sehingga Skrtel dapat ruang bebas untuk menempatkan bola di sudut kiri gawang Arsenal.

Kesimpulannya, Brendan Rodgers masih mampu memimpin Liverpool menyajikan sepakbola berkualitas tinggi. Hanya saja kebutuhan mereka akan seorang finisher tak bisa ditawar-tawar lagi. Rodgers harus bergerak di bursa transfer awal tahun untuk mendatangkan striker baru yang mumpuni.

Referensi:

1. Foto: Brendan Rodgers.